Puisi Rintihan Teramat Sakit

Air Yang Tenang Di Dalam Perut Bumi.

Kini Mulai Keluar Perlahan-lahan Menjadi Mata Air.

Dan Mulai Mengalir Menjadi Sungai Dan Larut Ke Dalam Lautan Terombang Ambing Oleh Mata Angin Dari Segela Penjuru.

Jadikan Ombak Yang Menderu-deru Berguling-guling Sakitnya Hati,

Menyapu Butiran Pasir Yang Mengeras Jadikan Tanah Memadat Di Pinggiran Pantai,

Dan Masih Saja Tak Pernah Berlalu Penindasan Hati Oleh Harga Diri Yang Di Injak-injak

Menjadikan Tanah Menjadi Batu,

Bukan Lagi Sebagai Penjuru,

Namun Kini Sebagai Batu Sandungan Akibat Teramat Sakitnya Hati Yang Tak Pernah Berlalu.

No comments:

Post a Comment

Informations From: Omnipoten

Featured post

Melihat Melalui Mata yang Berbeda

Melihat Melalui Mata yang Berbeda Aku melihat melalui matamu. Dan ketika saya melakukannya, dunia semuanya biru, ungu dan hijau. Warnanya s...