Tuhan yang Mempertobatkan

Zakharia 12:10-14

Kita yang sudah jatuh dalam dosa dan sudah mati kerohaniannya tidak mungkin dapat bertobat. Namun, jika Tuhan menghidupkan kerohanian kita, tentu saja pertobatan bukan sesuatu yang mustahil (bdk. Ef 2:1-5).

Ayat sepuluh menunjukkan Tuhan akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan. Roh itu dicurahkan atas umat-Nya, yaitu keluarga Daud dan penduduk Yerusalem. Dengan demikian, mereka akan memandang kepada aku (LAI: dia) yang mereka tikam. Mereka akan meratapi dia seperti orang meratapi kematian anak tunggal. Mereka akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi kepergian anak sulungnya. Ini menunjukkan bahwa dia yang ditikam adalah aku, kata Tuhan. Ini menyiratkan bahwa Mesias yang ditikam adalah Tuhan sendiri.

Tuhan akan memberikan anugerah supaya umat dapat bertobat dan memohon ampun. Mereka harus meratapi Mesias yang mereka tikam. Ratapan yang diberikan akan begitu besar, seperti ratapan di lembah Megido (bdk. 2Taw 35:21-25). Ratapan tersebut akan terjadi di seluruh negeri. Ini menunjukkan sebuah ratapan nasional. Namun, bukan berarti mereka meratap secara formalitas saja. Alkitab mencatat dengan spesifik bahwa setiap keluarga meratap sendirian. Bahkan, begitu juga dengan istri mereka (12-14). Ini menunjukkan betapa ratapan ini keluar dari hati mereka yang tulus.

Pada akhirnya, jika kita dapat meratapi dosa, itu semata-mata karena anugerah. Tuhan telah memberikan kita anugerah untuk mengenali dosa dan memohon ampun. Dengan anugerah itu, kita bisa menyadari bahwa dosa kitalah yang sudah menikam Mesias.

Mari bersyukur karena Tuhan, dalam anugerah-Nya, telah menyadarkan kita akan dosa. Mari juga kita memohon pengampunan-Nya. Biarlah kesadaran ini membuat kita semakin menghargai tikaman yang telah diterima oleh Mesias. Siksaan itu akibat ulah dosa kita. Oleh karena itu, mari kita belajar untuk lebih mencintai Tuhan.

Doa: Mampukan aku untuk senantiasa meratapi dosaku dengan tulus dan bertobat. [IT]

Kekuatan Doa Dimulai dengan Percaya pada Kebaikan Tuhan

Bacaan Hari ini:
Tuhan izinkan segala hal terjadi dalam hidup Anda hanya untuk maksud kebaikan. Saat ini mungkin Anda tidak mengerti, tapi suatu saat pasti akan anda pahami.


Tuhan ingin menunjukkan kebaikan-Nya kepada Anda — bukan hanya ketika Anda berada di Bumi. Tuhan ingin menunjukkan kebaikan-Nya selama-lamanya. Karena Tuhan selamanya baik, maka Ia mengundang Anda untuk hidup bersama-Nya selamanya.

Mazmur 23: 6 mengatakan, “Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa." Sungguh Tuhan baik, menawarkan kebaikan-Nya kepada kita dan menjanjikan kita kekekalan!

Mengapa ini penting untuk kehidupan doa Anda? Sebab jika Anda belum benar-benar yakin bahwa Tuhan adalah Tuhan yang baik, yang tidak pernah melakukan hal buruk dalam hidup Anda, maka doa Anda tidak akan ada kuasa, tidak bergairah dan tidak terarah.

Sebaliknya, ketika Anda memahami ini, bagaimana pun perasaan Anda dan bagaimana pun kehidupan Anda, Tuhan ada untuk Anda, bukan sebagai musuh Anda; bahwa Dia adalah Tuhan yang baik dan Dia menginginkan yang terbaik untuk Anda lebih dari yang Anda harapkan; dan bahwa Dia tahu apa yang akan membuat Anda bahagia lebih dari diri Anda sendiri— ketika kebenaran menjadi dasar atas semua doa Anda, maka doa Anda akan menjadi kuat, penuh gairah serta mempunyai tujuan.

Tidak ada yang lebih penting dalam hidup Anda selain belajar untuk berdoa dengan efektif. Itulah cara Anda memanfaatkan kuasa Tuhan, kehadiran Tuhan, damai sejahtera Tuhan, tujuan Tuhan, dan rencana Tuhan.

Jadi, apa yang Anda ingin lihat Tuhan lakukan dalam hidup Anda? Hal-hal besar apa yang ingin Anda tanyakan kepada-Nya, apa rancangan baiknya untuk Anda? Dengan kebaikan Tuhan sebagai landasan hidup Anda, apa yang Anda harap Dia kerjakan di dalam Anda dan melalui perbuatan Anda? 

Renungkan hal ini: 
- Menurut Anda apa maksudnya "Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku"?
- Bagaimana dengan memahami kebaikan Allah akan menambah kuasa pada doa Anda? Bagaimana hal itu secara khusus mengubah cara Anda berdoa?
- Apa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di akhir renungan kita hari ini yang bisa Anda bagikan kepada orang-orang di sekitar Anda? Bagaimana itu dapat membantu Anda menjadi orang yang dapat diandalkan di dalam iman orang lain? 



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 40 - 44; II Timotius 4: 9-22

Mazmur 23: 6 "Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa."
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 


Kemurahan Hati yang Menggantikan Murka

Zakharia 12:1-9

Akhir pasal ke-11 menunjukkan Tuhan murka kepada umat-Nya. Ia tidak lagi peduli jika mereka binasa. Namun, dalam nas hari ini, kita belajar bahwa murka Tuhan kemudian diganti oleh kemurahan-Nya (bdk. Mzm 30:6).

Nas hari ini menunjukkan kebaikan Tuhan. Walaupun Yerusalem telah dikepung, tetapi Tuhan akan membuat semua pengepungnya menjadi pening (2). Yerusalem seolah seperti bejana yang berisi anggur. Banyak bangsa datang dan minum dari bejana sampai mabuk. Dengan begitu, mereka tidak mampu lagi menghancurkan Yerusalem.

Yerusalem kemudian diumpamakan seperti batu yang besar. Siapa pun yang mencoba mengangkatnya akan luka parah (3). Kuda-kuda yang menyerang Yerusalem sampai frustrasi, bahkan menjadi gila. Kaum Yehuda pun, akhirnya, memuji penduduk Yerusalem karena memiliki kekuatan dari Tuhan (4-5). Bahkan, kaum-kaum di Yehuda digambarkan sebagai anglo berapi. Mereka menyambar ke kanan dan ke kiri dan menghabiskan segala bangsa di sekeliling. Akan tetapi, Yerusalem akan tetap berdiri tegak (6).

Semua ini menekankan betapa Tuhan akan membuat Yerusalem tidak terkalahkan. Tuhan akan memberikan kemenangan kepada kemah-kemah Yehuda. Dengan begitu, keluarga Daud dan penduduk Yerusalem tidak merasa sombong (7). Selanjutnya, Tuhan akan melindungi Yerusalem. Caranya dengan membuat warganya yang paling lemah menjadi sehebat Daud (8). Keluarga Daud sendiri akan menjadi seperti Malaikat Tuhan yang memimpin mereka. Itu menggambarkan betapa hebatnya mereka. Itu seolah ingin menekankan bahwa Yerusalem tidak mungkin kalah. Segala bangsa yang mencoba menyerang Yerusalem akan dipunahkan (9).

Jika karena ketidaktaatan Tuhan menyatakan murka-Nya dan mendisiplin kita, maka jangan putus asa. Tuhan adalah Allah yang murka-Nya cepat berganti menjadi anugerah jika kita mau bertobat. Oleh karena itu, marilah bertobat.

Doa: mampukan kami untuk melihat kemurahan-Mu jauh melampaui murka-Mu. [IT]

Belajar Menjadi Pendengar yang Lebih Baik

Bacaan Hari ini:
Amsal 20: 5 "Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya."


Jika Anda ingin doa Anda dijawab Tuhan, maka Anda perlu belajar untuk menjadi pendengar yang baik. Mengapa? Karena doa adalah percakapan. Meskipun Anda tidak mendengar suara Tuhan ketika Anda berdoa, Ia tetap memberi Anda Roh Kudus dan Kitab Suci untuk membantu Anda mengenal kehendak-Nya dan untuk mendorong Anda. Tetapi kebanyakan dari kita terlalu sibuk, dan kita terlalu banyak bicara sehingga kita tak bisa mendengar dan memahami apa yang Tuhan — dan yang orang lain — coba katakan kepada kita.

Anda mungkin menganggap Anda adalah pendengar yang baik. Namun ada perbedaan besar antara mendengar dan mendengarkan! Mendengar adalah getaran yang terjadi di dalam telinga Anda. Mendengarkan adalah cara Anda mengartikan getaran-getaran tadi yang terjadi di otak Anda. Sering kali saya mendengar istri saya, anak-anak saya, atau seseorang di gereja mengatakan sesuatu — tetapi saya tidak mendengarkan.

Berikut adalah empat tips untuk menjadi pendengar yang lebih baik.

1. Tahan diri Anda dari menghakimi dan mengkritik.
Jangan mengevaluasi sampai Anda sudah mendengar dan memahami segalanya. Saya akui hal ini tidak lazim dilakukan manusia. Ketika orang lain berbicara dan Anda mendengar sesuatu yang tidak Anda setujui, maka Anda tergoda untuk berkata, "Tunggu dulu! Berhenti dulu! Mari kita hadapi ini." Dan Anda tidak akan pernah melangkah lebih jauh. Sebaliknya, Anda perlu mendengar orang itu dahulu. Amsal 18:13 mengatakan, “Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya."

2. Tetap tenang.
Jangan defensif. Alkitab berkata dalam Amsal 19:11, “Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran." Jika Anda sabar, maka Anda bijaksana. Anda harus sabar dengan orang yang kurang dewasa dan orang yang salah menilai Anda. Anda harus tetap tenang.

3. Jadilah pendengar yang aktif.
Anda menjadi pendengar yang baik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaa kreatif. Amsal 20: 5 mengatakan, “Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya." Ayat ini menggambarkan bagiamana hati manusia yang sebenar-benarnya. Seseorang yang pengertian akan mampu menarik orang lain lebih dekat dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat.

4. Parafrase dan rangkum.
Untuk menjadi seorangpendengar yang baik, Anda harus mampu mengatakan kembali apa yang dikatakan lawan bicara Anda sebelum Anda mengatakan keperluan Anda. Sebelum Anda berbagi sisi cerita Anda, maka Anda perlu membiarkan orang lain tahu bahwa Anda memahami dari mana dia berasal. Parafrase kembali apa yang pernah mereka katakan kembali kepada mereka.

Renungkan hal ini:
- Niatkan hati untuk berlatih mendengarkan secara aktif di minggu ini. Apa bedanya dalam hubungan Anda?
- Bagaimana masing-masing poin dari renungan hari ini berlaku untuk kehidupan doa Anda?
- Bagaimana masing-masing poin tersebut bisa diterapkan dalam hal membaca Firman Tuhan?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 35 - 39; II Timotius 4: 1-8

Mendengarkan adalah sebuah keahlian. Dan jika Anda ingin kehidupan doa Anda efektif, dan juga di semua hubungan Anda- Anda harus mengasahnya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 


Pemulihan Umat

Zakharia 10:3-11:3

Ketika terus berkanjang dalam dosa, Tuhan akan membiarkan umat dipimpin oleh para penguasa jahat. Walaupun pada akhirnya, Tuhan jugalah yang akan membangkitkan seorang pemimpin yang benar. Dialah yang akan memulihkan umat-Nya.

Umat berkeliaran seperti kawanan domba tanpa gembala akibat hukuman Tuhan (10:3). Mereka tidak memiliki gembala yang baik karena Tuhan membiarkan pemimpin jahat sebagai gembala. Meskipun kemudian, Tuhan murka kepada para gembala yang tidak baik itu (4).

Masyarakat dunia kuno memahami gembala sebagai raja. Zakharia melayani umat pada masa setelah kembali dari pembuangan (sekitar 520 SM). Itu berarti Tuhan sudah menyingkirkan para raja Yehuda. Jadi, yang dimaksud sebagai para gembala adalah para pemimpin umat saat itu. Siapa mereka? Kemungkinan besar, mereka adalah pemimpin-pemimpin asing yang Tuhan biarkan berkuasa atas umat-Nya. Sebagai gantinya, Tuhan akan membangkitkan seorang pemimpin bagi umat-Nya.

Ayat empat seharusnya berbunyi: Dari padanya akan muncul batu penjuru, dari padanya akan muncul patok kemah, dari padanya akan muncul busur perang, dari padanya akan keluar semua penguasa bersama-sama (LAI menuliskan "dari pada mereka"). Ini berarti dari Tuhan akan muncul batu penjuru, patok kemah, dan busur perang. Hal ini sepertinya mengacu kepada Mesias.

Transformasi akan terjadi ketika Mesias memberikan kemenangan bagi umat-Nya. Mereka yang terserak tanpa gembala akan dikumpulkan kembali. Sampai akhirnya, mereka akan bermegah di dalam nama TUHAN (8-12).

Tuhan tidak akan terus-menerus membiarkan umat-Nya disesatkan oleh para pemimpin yang jahat. Ketika saatnya tiba, Tuhan akan memberikan pemimpin yang baik dan memulihkan umat-Nya dengan berkat melimpah.

Doa: Kiranya Tuhan terus memberikan kami pemimpin-pemimpin yang baik sebagai wakil Kristus dalam gereja Tuhan. [IT]

Umat yang Ditolak

Zakharia 11:4-17

Tuhan itu panjang sabar. Akan tetapi, bukan berarti Ia hanya diam jika melihat pemberontakan umat-Nya. Nas hari ini menunjukkan bahwa Tuhan bisa murka dan menolak umat-Nya.

Nas hari ini melukiskan Tuhan yang sudah murka (6). Ia tidak lagi akan berbelas kasihan kepada domba-Nya. Untuk itulah, Ia meminta Sang Nabi untuk menggembalakan "domba-domba sembelihan" (4). Domba sembelihan tujuannya untuk dijual dan disembelih pembelinya. Penjual akan senang karena telah menjadi kaya. Dia tidak peduli dengan domba-domba tersebut. Begitu juga dengan pembeli yang menyembelih domba-domba tersebut tanpa merasa bersalah. Demikian juga orang-orang yang menggembalakannya pun tidak merasa kasihan (5).

Awalnya, Sang Nabi menggembalakan domba-domba dan membuat dua tongkat, yaitu tongkat "kemurahan" dan "ikatan". Suatu saat, ia tidak dapat menahan hati terhadap domba-domba itu dan mereka pun muak terhadap dia (8). Ia pun mematahkan tongkat "kemurahan" untuk menunjukkan pembatalan perjanjian yang telah diikat (10). Kemudian, ia juga mematahkan tongkat yang kedua sebagai simbol untuk meniadakan persaudaraan antara Yehuda dan Israel (14). Dengan demikian, Sang Nabi tidak akan lagi menggembalakan domba-domba tersebut. Malahan, Tuhan memintanya untuk mengambil perkakas seorang gembala yang pandir (15). Ini menandakan bahwa Tuhan akan memberikan kembali gembala yang pandir kepada umat. Alasannya, mereka telah menolak gembala baik yang Tuhan berikan. Sekarang domba kembali akan diabaikan (16). Nanti, Tuhan akan menghukum gembala yang pandir tersebut (17).

Tuhan adalah Tuhan yang sabar, akan tetapi, jika umat terus menolak, Ia pasti akan menjatuhkan hukuman. Tuhan akan menyerahkan mereka kepada para pemimpin egois yang hanya memikirkan diri sendiri dan membiarkan umat binasa. Jadi, marilah kita segera bertobat selama kesempatan masih ada.

Doa: Tuhan, ajari aku untuk semakin taat kepada-Mu. [IT]

Tuhan Tahu Kelemahan Kita namun Tetap Mengasihi Kita

Bacaan Hari ini:
Ibrani 4: 15-16 "Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya."


Beberapa tahun lalu, ada sebuah buku berjudul Mengapa Aku Takut Memberitahumu Siapa Aku? Nah, berikut ini jawabannya: Jika saya memberi tahu saya yang sebenar-benarnya dan Anda tidak suka akan hal itu, saya menjadi tak berdaya, tak ada yang berada di pihak saya. 

Nah, karena itulah kita menghabiskan sebagian besar hidup kita dengan mengenakan topeng, kita berpura-pura menjadi orang lain, karena kita takut apabila kita membiarkan orang lain melihat diri kita yang sebenarnya, mereka akan menolak kita. Itu adalah salah satu ketakutan terdalam kita.

Tetapi karena Tuhan selalu baik dan tidak pernah jahat, Dia tdak akan pernah menolak Anda, bahkan meski Anda berdosa terhadap-Nya, tidak taat, dan menyakiti-Nya. Anda bisa selalu kembali kepada-Nya! Ia akan menerima Anda, tidak menyingkirkan Anda ketika Anda mengaku kepada-Nya. 

Alkitab berkata, “Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku. Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku. Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!" (Mazmur 27:10-11,13). Anda mungkin telah membuat kesalahan besar dan hidup Anda kacau. Tapi kasih dan pengampunanNya masih tetap ada untuk Anda. Mengapa? Sebab Dia adalah Allah yang baik dan murah hati.

Nah, karena Tuhan selalu baik dan murah hati, kita tidak perlu takut tak percaya diri ketika kita berdoa. Kita tak perlu malu mengakui dosa dan kesalahan kita. Datanglah kepada Tuhan, dan katakan, “Tuhan, Engkau tahu aku mengacaukan segalanya- aku akui itu. Tetapi Engkau adalah Bapa yang baik — itulah Engkau. Dan yang penting adalah siapa Engkau, bukan aku." Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya" (Ibrani 4: 15-16).

Renungkan hal ini:
- Menurut Anda mengapa Yesus membiarkan diri-Nya dicobai ketika Ia berada di Bumi, meskipun Ia tidak pernah berbuat dosa?
- Bagaimana hubungan Anda dengan orang tua Anda mempengaruhi cara Anda memahami Mazmur 27:10? Bagaimana Anda menggambarkan gaya bahasa yang digunakan dalam ayat ini?
- Dalam hal apa rasa takut Anda akan penolakan mempengaruhi cara Anda mendekatkan diri kepada Tuhan?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 31 - 34; II Timotius 3: 10-17

Tuhan adalah Tuhan yang memberi kesempatan ke dua. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 


Empat Cara Tuhan Menjawab Doa Anda

Bacaan Hari ini:
Lukas 11: 11-13 "Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."


Tuhan menjawab doa dengan setidaknya empat dari banyak cara.

Ketika permintaan Anda tidak tepat, Tuhan berkata, "Tidak." Sama seperti orangtua yang berkata "tidak" kepada anak-anak mereka demi seratus alasan yang baik untuk anak mereka, Tuhan tidak berutang penjelasan kepada Anda setiap kali Dia mengatakan "Tidak" atas permintaan Anda.

Ketika waktunya tidak tepat, Tuhan berkata, “Perlambatlah." Ada perbedaan besar antara penundaan dan penolakan. "Tidak" dan "Belum" bukanlah hal yang sama. Namun jika kita telah belajar dan menerima perbedaan, maka itu menunjukkan kedewasaan rohani kita.

Ketika permintaan dan waktunya tepat tetapi jika Anda tidak tepat, Tuhan berkata, “Bertumbuhlah." Ia ingin melakukan sesuatu dalam hidup Anda sebelum Ia menjawab doa Anda, karena Anda belum siap menerima jawaban-Nya. 

Ketika permintaan dan waktunya tepat dan Anda tepat, maka Tuhan berkata, “Pergilah.” Tuhan seringkali memberi kita lampu hijau atas doa-doa kita — dan itu hal yang hal kita syukuri. 

Lukas 11: 11-13 mengatakan, "Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Tuhan tidak akan pernah memberi Anda apa pun yang menyakitkan atau yang buruk buat Anda. Bahkan orangtua yang tidak sempurna sekallipun tahu bagaimana memberikan yang terbaik kepada anak-anak mereka, bukankah Tuhan, yang baik dan sempurna, akan melakukan yang lebih besar untuk Anda? Dia siap menjawab doa Anda — di dalam waktu dan cara-Nya yang sempurna.

Renungkan hal ini: 
- Bagaimana Anda bisa tahu bedanya antara penundaan dan penolakan? Haruskah Anda merespon jawaban-jawaban atas doa Anda dengan berbeda? Mengapa atau mengapa tidak?
- Pikirkan satu waktu ketika Tuhan menjawab doa Anda dengan jawaban “Bertumbuh." Dengan cara apa Anda tumbuh, dan apa yang Anda pelajari ketika Anda menunggu Tuhan untuk menjawab doa Anda?
- Menurut Anda, bagaimana Tuhan ingin Anda merespon ketika Dia berkata, "Pergilah"?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 27 - 30; II Timotius 3: 1-9

Tuhan selalu menjawab setiap doa, namun tak semua doa dijawab seperti yang kita inginkan
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 


Berhala dalam Kehidupan Umat

Zakharia 10:1-2

Tuhan kita adalah Allah yang kudus, sehingga ketika umat terus tidak taat, maka Tuhan pasti akan menjatuhkan hukuman (Kel 34:7). Apalagi jika dosa menyembah berhala, maka hukumannya bertambah berat.

Ayat pertama dimulai dengan seruan kepada umat untuk meminta hujan kepada Tuhan. Pasalnya, Tuhanlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras (1). Tuhan juga yang memberikan kekeringan sebagai hukuman bagi umat yang melanggar perjanjian-Nya. Musa sudah memperingatkan hal ini seperti tertulis dalam Imamat 26:19 dan Ulangan 28:23. Secara tersirat, Tuhan meminta umat-Nya untuk bertobat serta meminta pengampunan-Nya. Jika mereka berbalik kepada Tuhan, Ia akan menurunkan hujan lebat dan tumbuh-tumbuhan pun akan tumbuh kembali di padang (1b).

Penyebab murka dan hukuman Tuhan terlihat pada ayat kedua. Di situ ditunjukkan bahwa umat sudah menyembah terafim, yaitu patung berhala rumah (lih. Kej 31:19). Mereka juga datang kepada juru-juru tenung untuk mendapatkan penglihatan dan mimpi. Padahal, itu merupakan kekejian bagi Tuhan (Ul 18:10-12). Oleh sebab itulah, Dia menghukum umat-Nya dengan memberikan kekeringan sehingga mereka tercerai-berai seperti domba yang tidak bergembala.

Salah satu dosa yang sangat dibenci Tuhan adalah penyembahan berhala. Alasannya, TUHAN Allah kita adalah Allah yang cemburu (Kel 20:5). Oleh sebab itu, Tuhan akan menghukum dengan berat umat yang menyembah berhala. Dia bahkan akan membalaskan sampai kepada keturunan yang ketiga dan keempat (Kel 20:5). Namun, Tuhan Allah kita juga penyayang dan pengasih. Dia akan mengampuni pelanggaran, kesalahan, dan dosa (Kel 34:6) ketika umat bertobat.

Mari kita merenung. Apakah masih ada berhala dalam kehidupan kita? Berhala itu bisa saja berwujud kekuasaan, uang, atau mungkin juga keluarga kita? Jika masih ada, mari segera bertobat. Penyembahan berhala adalah suatu kekejian di hadapan Tuhan.

Doa: Berikan aku hikmat dan kekuatan untuk tidak menyembah berhala apa pun. [IT]

Baca Gali Alkitab 1

Zakharia 10:1-2

Dalam sepanjang catatan Alkitab, Allah selalu memperkenalkan diri-Nya sebagai sosok yang kudus. Alkitab mencatat bahwa kekudusan Allah adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar, tegas, dan tidak kenal kompromi.

Allah selalu menuntut ketaatan kepada umat-Nya untuk menghormati kekudusan-Nya. Allah sangat menekankan agar tidak ada ilah selain Dia. Oleh karena itu, penyembahan berhala termasuk sebagai dosa besar dalam Alkitab. Dosa jenis ini selalu akan mendatangkan murka Allah.

Berhala bukan lagi hadir hanya dalam bentuk patung, pohon, atau objek sembahan lainnya. Dalam dunia "modern" seperti sekarang ini, berhala sudah beralih bentuk menjadi uang, pacar, bahkan handphone. Berhala adalah apa saja yang menjauhkan kita dari Tuhan.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa seruan nabi Zakharia kepada umat Israel (1a)?
2. Siapakah Tuhan bagi nabi Zakharia (1b)?
3. Apa yang dilakukan bangsa Israel sehingga mereka mendapat peringatan dari Tuhan (2a)?
4. Apa akibatnya ketika bangsa Israel mencoba berpaling dari Tuhan (2b)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Siapakah Tuhan bagi Anda?
2. Pernahkah Anda jatuh dalam penyembahan berhala "modern"? Coba ingat lagi, apa jenis berhala itu?
3. Ketika itu, apa yang Tuhan lakukan untuk memperingatkan Anda?

Apa respons Anda?
1. Sudahkah Anda membuang segala berhala yang pernah ada?
2. Apakah Anda bersedia untuk selalu menempatkan Tuhan menjadi prioritas pertama dan utama?

Pokok Doa:
Agar umat Allah menjaga kekudusan dengan menjauhkan diri dari segala bentuk penyembahan berhala.

Tuhan Bekerja dalam Segala Sesuatu untuk Kebaikan Anda

Bacaan Hari ini:
Roma 8:28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”


Tuhan adalah Tuhan yang baik dan Dia memiliki rancangan yang bagus untuk hidup Anda. Orang lain membuat rencana buruk untuk hidup Anda, dan Anda mungkin juga membuat rencana buruk untuk hidup Anda, namun Tuhan hanya memiliki rencana yang bagus untuk hidup Anda. 

Tidak semua hal dalam hidup Anda itu baik— Tuhan tidak menjanjikan hal tersebut. Dia tidak mengatakan bahwa semua yang terjadi dalam hidup Anda adalah baik adanya. Saudara, kita hidup di planet yang rusak. Tidak ada yang bekerja dengan sempurna di dunia ini. Tubuh Anda telah rusak. Dunia ini tidak selalu bekerja yang semestinya. Pikiran Anda telah rusak. Dunia ini tidak berpikir dengan cara yang benar. Cuaca ini telah rusak, ekonomi ini telah rusak, hubungan ini telah rusak. Tidak ada yang sempurna.

Tuhan tidak menjanjikan kita kesempurnaan. Kesempurnaan hanya ada di surga! Di surga, tidak ada kesedihan, duka, penyakit, atau penderitaan. Kita tidak boleh mengharapkan surga berada di Bumi, sebab Bumi ini telah dipenuhi dengan kehancuran. Namun meskipun di tengah-tengah semua kehancuran ini, Tuhan memiliki rencana yang bagus untuk hidup Anda. Dia lebih hebat dari pilihan-pilihan buruk Anda, dan Dia bisa memasukkan keputusan bodoh kita ke dalam rencana-Nya yang luar biasa. Sungguh Tuhan yang luar biasa! Dia dapat mengubah penyaliban menjadi kebangkitan.

Alkitab mengatakan dalam Roma 8:28, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Ini bukan janji bagi semua orang di dunia. Tidak segala perkara bekerja untuk kebaikan bagi semua orang. Namun segalanya saling bekerja untuk kebaikan bagi mereka yang berkata, “Tuhan, aku memberikan hidupku kepada-Mu. Aku ingin memenuhi rancangan yang Engkau buat bagiku.” Firman ini tidak mengatakan segala hal baik, namun segalanya saling bekerja bersama untuk kebaikan Anda — yang buruk dan bahkan yang pahit. 

Pernahkah Anda perhatikan bahwa ketika Anda membuat kue, masing-masing bahan makanannya tidak terasa enak? Tepung tidak enak rasanya. Telur mentah tidak enak rasanya. Vanila tidak enak rasanya. Tetapi jika Anda mencampur semuanya, Anda dapat membuat sebuah mahakarya yang lezat.

Ketika Anda membiarkan Tuhan menggunakan semua “bahan-bahan” bersama-sama, Tuhan dapat mengambil segala kepahitan, mencampurkannya ke dalam adonan, dan membuat Anda lebih baik. Mengapa? Sebab Dia adalah Tuhan yang baik.

Renungkan hal ini:
- Keputusan-keputusan buruk apa — keputusan yang telah Anda buat dan yang dibuat orang lain — apakah Anda merasa sulit percaya bahwa Allah dapat menggunakan hal-hal baik dalam hidup Anda?
- Bagaimana dengan mengetahui tujuan Anda dapat membantu Anda melihat bagaimana Allah dapat mengerjakan segala sesuatunya demi kebaikan Anda?
- Menurut Anda apa artinya menyerahkan hidup Anda sepenuhnya kepada Tuhan?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 23 - 26; II Timotius 2: 14-26

Semakin banyak Anda berdoa, semakin baik Anda akan mengetahui tujuan Anda. Dan semakin baik Anda mengetahui tujuan Anda, semakin Tuhan dapat menggunakan segalanya dalam hidup Anda — bahkan hal-hal yang pahit dan rusak.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 


Tuhan Sebagai Pelindung

Zakharia 9:11-17

Umat Tuhan sering sekali tidak taat dan memberontak terhadap-Nya. Akan tetapi, Tuhan tetap setia. Dia selalu menyertai umat-Nya dan memegang teguh perjanjian-Nya. Oleh karena itulah, Tuhan terus melindungi umat-Nya supaya mereka tidak hancur.

Umat-Nya sedang tertawan. Mereka digambarkan sebagai "orang-orang tahanan dari lubang yang tidak berair". Itu sebabnya, Tuhan menegaskan akan melepaskan umat-Nya karena "darah perjanjian-Ku dengan engkau" (11). Tuhan akan menyelamatkan dengan memakai umat-Nya sebagai senjata perang. Namun pada prinsipnya, Tuhan sendirilah yang akan berperang melindungi umat-Nya (12-14). Ini berarti walaupun Tuhan yang akan berperang, tetapi umat-Nya juga harus turut mengangkat senjata. Kemudian, umat akan meminum darah musuh mereka seperti minum anggur. Bahkan, itu menjadi penuh seperti bokor penyiraman yang berisi darah dari korban persembahan (15). Ini menunjukkan kalau Tuhan berperang; umat akan dapat menumpahkan darah musuh.

Setelah diselamatkan, umat akan menjadi seperti permata mahkota yang berkilauan di tanah Tuhan (16). Mereka akan hidup indah sehingga teruna maupun anak dara dapat bertumbuh dengan baik (17).

Umat Tuhan sering tidak pantas mendapatkan perlindungan dan keselamatan dari Tuhan. Namun puji Tuhan, Dia terus melindungi kita. Itu bukan karena siapa dan apa yang telah kita lakukan. Akan tetapi, semata-mata karena Tuhan setia dengan pilihan dan perjanjian-Nya. Selain itu, Tuhan bukan hanya menyelamatkan umat-Nya. Ia bahkan membuat umat-Nya hidup penuh berkat yang berlimpahan. Namun, kita juga harus menyadari walau Tuhan yang berperang bagi kita, bukan berarti kita hanya berpangku tangan saja. Kita tetap harus melakukan apa yang menjadi bagian kita dengan baik.

Kiranya, kita belajar untuk semakin setia kepada Tuhan yang ajaib. "Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya" (2Tim 2:13).

Doa: Mampukan hambamu untuk belajar lebih setia lagi kepada-Mu. [IT]

Hubungan Antara Rancangan dan Doa

Bacaan Hari ini:
Yeremia 29: 11-12 "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;"


Adakah yang tidak bisa dilakukan oleh Tuhan? Ada banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh Tuhan. Dia tidak bisa menyangkal diri-Nya sendiri. Dia tidak bisa jahat. Tuhan itu baik, jadi pada dasarnya, Dia tidak bisa melakukan hal-hal buruk. Segala yang dilakukan Tuhan itu baik. Karena Tuhan itu baik, maka rencana Tuhan untuk hidup Anda akan selalu baik.

Yeremia 29: 11-12 mengatakan, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;"

Apakah Anda lihat hubungan antara doa dan rencana Tuhan untuk hidup Anda?

Saya sudah mengatakan ini berkali-kali, tetapi saya akan mengatakannya lagi: Anda diciptakan karena hidup Anda punya tujuan. Ada orang-orang yang kebetulan menjadi orangtua, tetapi tidak ada anak-anak yang kebetulan. Orangtua Anda mungkin tidak merencanakan Anda dilahirkan, tetapi Allah telah jauh sebelumnya merancang Anda dan Dia ingin Anda hidup.

Nah, Tuhan sesungguhnya tidak perlu membuat rencana atas hidup Anda. Dia bisa saja membiarkan Anda dilahirkan dan kemudian membiarkan Anda berkeliaran di dunia ini tanpa tujuan.

Tetapi Tuhan tidak pernah membuat sesuatu tanpa tujuan. Segalanya memiliki tujuan dan rencana. Tuhan memberi Anda rencana atas hidup Anda. Mengapa? Sebab Dia mengasihi Anda. Dia adalah Tuhan yang baik. Dia menciptakan Anda dengan pemikiran yang sungguh-sungguh.

Sekarang Anda mungkin bertanya, "Jadi bagaimana saya tahu rencana Allah?" Rancangan Allah atas hidup Anda terungkap dan diwujudkan melalui doa. Semakin banyak Anda berdoa, semakin Anda memahami rencana Tuhan untuk hidup Anda. Ketika Anda berdoa kepada-Nya, Dia mendengarkan, dan Dia menjawab dan menyatakan lebih banyak tentang diri-Nya kepada Anda.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana kehidupan doa Anda mencerminkan betapa besarnya kerinduan Anda untuk memahami rencana Tuhan atas hidup Anda?
- Apa janji-janji khusus untuk orang percaya dalam Yeremia 29: 11-12?
- Dengan cara apa Allah menyatakan tujuan-Nya atas hidup Anda?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 19 - 22; II Timotius 2:1-13

Tidak ada yang kebetulan, rencana Tuhan atas Anda sudah ada sejak awal Anda diciptakan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 


Raja Damai yang Menderita

Zakharia 9:9-10

Umat Israel, pada zaman Tuhan Yesus, mengharapkan seorang raja keturunan Daud yang dahsyat. Mereka berharap Dia akan menghancurkan bangsa-bangsa asing yang menindas umat. Selain itu, mereka juga berharap Sang Raja mendirikan kembali kerajaan Daud secara fisik di bumi. Namun rupanya, bukan itu yang dinubuatkan Zakharia tentang Mesias. Menurut Zakharia, Mesias itu sesungguhnya adalah raja yang menderita.

Ia memberikan empat gambaran tentang Raja tersebut. Dia adalah adil, jaya, lemah lembut, dan mengendarai seekor keledai (9). Kata "adil" menunjukkan bahwa Ia akan menegakkan hukum di antara bangsa-bangsa (bnd. Yes 42:1, 3, 4). Kata "jaya" sebenarnya dituliskan dalam nuansa pasif sehingga lebih tepat diterjemahkan dengan "diselamatkan". Artinya, sudah tersirat bahwa Sang Mesias perlu diselamatkan oleh Tuhan. Namun, Dia diselamatkan bukan dari dosa, tetapi dari penganiayaan yang diterima-Nya. Kata "lemah lembut" lebih tepat diterjemahkan sebagai "dianiaya". Ini menegaskan bahwa Mesias akan menderita. Raja yang menunggangi seekor keledai menggambarkan keadaan negeri sedang damai. Artinya, ini adalah gambaran bahwa Mesias adalah Raja Damai.

Dengan demikian, Zakharia memberikan gambaran yang menarik. Dalam nubuatannya, Mesias ternyata seorang raja yang akan mengalami penganiayaan sebelum menjadi Raja Damai. Akan tetapi, Ia akan diselamatkan oleh Tuhan. Hingga pada akhirnya, Ia akan memerintah atas seluruh bumi sebagai Raja Damai. Kita bisa melihat bagaimana nubuat ini tergenapi. Setidaknya, itu terbukti lewat peristiwa Yesus ketika memasuki Yerusalem dengan mengendarai seekor keledai (Mat 21:5-10).

Kiranya ini membuat kita semakin menghargai apa yang telah digenapi oleh Yesus. Semua itu untuk memberikan kita kerajaan yang damai nantinya

Doa: Kiranya kami semakin menghargai penderitaan yang telah Yesus alami demi memberikan kami kedamaian. [IT]

Jangan Tunda-Tunda Waktu Bertobat (2)

Baca: Yoel 2:12-17

"Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu." (Yoel 2:14)

Tuhan memakai hama belalang sebagai teguran dan bentuk pendisiplinan terhadap umat Israel yang telah menyimpang dari jalan-jalan-Nya. Ini adalah momentum tepat bagi mereka untuk menginstropeksi diri dan bertobat. Selagi waktu masih bergulir, selagi pintu kesempatan masih terbuka, jangan tunda-tunda waktu lagi untuk bertobat, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi, "'Tetapi sekarang juga,' demikianlah firman TUHAN, 'berbaliklahh kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.'" (ayat 12). Jika tidak, maka 'hari Tuhan' akan datang sebagai bencana yang jauh lebih dahsyat dan mengerikan daripada hama belalang.

Tuhan mengutus Yoel untuk menyerukan pertobatan secara massal disertai dengan puasa. "Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang tua, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah penganten laki-laki keluar dari kamarnya, dan penganten perempuan dari kamar tidurnya; baiklah para imam, pelayan-pelayan TUHAN, menangis di antara balai depan dan mezbah," (ayat 15-17).

Tujuan diadakannya puasa raya ini adalah untuk merendahkan diri dihadapan Tuhan dan bertobat. Mereka juga diperintahkan untuk 'mengoyakkan hati', artinya datang kepada Tuhan dengan hati yang hancur dan patah, sebab tertulis: "Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah." (Mazmur 51:19); dan inilah janji Tuhan, "...umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka." (2 Tawarikh 7:14).

Sekarang ini bencana terjadi di mana-mana: banjir bandang, gempa bumi, tindak kejahatan, konflik, perpecahan dan sebagainya -yang tidak kalah hebat dari bencana belalang- sedang terjadi.

Tuhan akan menyatakan kuasa-Nya untuk memulihkan keadaan yang ada apabila kita hidup dalam pertobatan, baik itu secara pribadi maupun bangsa.

Jangan Tunda-Tunda Waktu Bertobat (1)

Baca: Yoel 2:12-17

"Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya." (Yoel 2:13)

Nama Yoel memiliki arti "Yehovah adalah Allah". Ada pun kata kunci dari kitab Yoel ini adalah tentang hari Tuhan. Pada zaman Yoel ini bermacam-macam belalang menyerbu dan tidak menyisakan satu pun tanaman di dataran Palestina. Hama belalang menimpa seluruh negeri sehingga tumbuh-tumbuhan rusak karena serangan ini. Ini menjadi bencana nasional! Yoel memperingatkan bahwa serangan belalang ini merupakan hukuman Tuhan sebagai dampak dari dosa-dosa yang diperbuat manusia. Yoel pun mengingatkan umat Israel akan kedatangan hari Tuhan, itulah sebabnya Yoel terkenal dan dikenal sebagi nabi hari Tuhan.

Ditimpa bencana hama belalang saja sudah mendatangkan penderitaan dan kengerian yang teramat dahsyat, apalagi jika hari Tuhan yang sesungguhnya itu datang, pasti akan jauh lebih dahsyat lagi. Bagi orang percaya yang setia dan taat melakukan kehendak Tuhan, hari Tuhan itu akan menjadi hari kelepasan dan penuh sukacita, "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." (Wahyu 21:4).

Sebaliknya bagi orang yang tidak percaya kepada Tuhan dan tetap hidup dalam dosa, hari Tuhan akan menjadi malapetaka, karena penghukuman kekal sudah ada di depan mata. Maka sebelum terjadi, harapan satu-satunya untuk mengubah malapetaka menjadi sesuatu yang mendatangkan kelepasan dan sukacita adalah melalui pertobatan. Karena itu Yoel menyerukan umat Israel untuk segera bertobat dari kehidupan mereka yang jahat. "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman" (Ibrani 3:15).

Dalam bahasa aslinya kata "bertobat" itu berarti: berubah arah tujuan, yaitu dari jalan orang berdosa yang selama ini dijalaninya ke arah jalan kehendak Tuhan. Atau secara umum pertobatan selalu mempunyai arti berbalik dari jalan semula, lalu berubah (berbalik dari dosa dan jalan kita) kepada Tuhan.

Pertobatan itu selalu menuju kepada perubahan, yang tentunya ke arah yang baik dan benar.

Seperti apakah Tuhan itu Sebenarnya?

Bacaan Hari ini:
Mazmur 100: 5 "Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun."


Jika mengenal siapa Tuhan membentuk cara kita berdoa, maka seperti apakah Tuhan itu sebenarnya?

Tuhan memiliki banyak karakteristik. Ia Maha Tahu, Ia Maha Kuasa, Ia ada di mana-mana. Alkitab memberi tahu kita bahwa Tuhan itu kudus, adil, baik, penuh kasih, dan setia.

Ada begitu banyak sifat Tuhan yang dapat kita pelajari, tetapi beberapa hari ke depan kita akan belajar secara khusus tentang kebaikan Tuhan, sebab kebaikan Tuhan adalah dasar dari semua doa. Apabila Tuhan bukanlah Tuhan, maka kita tidak punya motivasi apapun dalam berdoa.

Satu-satunya alasan mengapa ada kebaikan di dunia ini adalah karena Tuhan adalah Sang Pencipta dunia, dan Dia adalah Tuhan yang baik. Kebaikan-Nya ada di alam semesta ini. Kata "baik" (good) tidak bisa dipisahkan dari kata "Tuhan" (God). Jika tidak ada Tuhan, maka tidak ada yang benar dan salah, atau yang baik dan buruk.

Orang-orang sering bertanya, "Mengapa ada kejahatan di dunia ini?" Jawabannya sederhana: Tuhan tidak memaksa kita berbuat kebaikan. Kejahatan ada karena Tuhan memberi kita pilihan, namun sayangnya dari waktu ke waktu, kita memilih untuk tidak melakukan kebaikan. Kejahatan sangatlah mudah dijelaskan. Hal yang sulit dijelaskan ialah mengapa ada kebaikan di dunia ini. Di dalam dunia yang penuh persaingan tak sehat dan kurangnya rasa empati ini, satu-satunya alasan mengapa ada kebaikan di Bumi ini yaitu karena Tuhan adalah Tuhan yang baik.

Kita bisa berpegang pada kuasa doa karena Tuhan itu senantiasa baik. Ketika Anda pada akhirnya mengerti tentang beberapa perkara karena Anda sudah memahami betapa baiknya Tuhan, maka Anda akan menikmati waktu berdoa. Berdoa itu tidak akan terasa seperti sebuah tugas lagi. Berdoa akan menjadi kegiatan yang menyenangkan!

Selama beberapa hari ke depan, kita akan melihat beberapa tujuan dari kebaikan Tuhan dalam hidup Anda dan bagaimana hal itu akan mengubah cara Anda berdoa mulai dari hari ini. 

Renungkan hal ini:
- Mengapa kebaikan Tuhan harus menjadi motivasi utama dalam berdoa?
- Apakah doa merupakan sebuah tugas atau kesenangan buat Anda? Mengapa?
- Bagaimana kebaikan Tuhan mempengaruhi cara Anda berdoa?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 16 - 18; II Timotius 1

Tuhan hanya menginginkan kebaikan untuk kita, oleh karena itu Tuhan selalu akan menjawab doa Anda dengan jawaban terbaik untuk kebaikan Anda, walau terkadang tidak sesuai dengan keinginan Anda
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 


Semua Bangsa Milik Allah

Zakharia 9:1-8

Dalam nubuatnya Zakharia menegaskan bahwa semua bangsa adalah milik Allah (1). Allah berkuasa dan berdaulat terhadap semua bangsa di dunia. Sekali lagi karena mereka semua adalah kepunyaan-Nya. Pada masa itu bangsa-bangsa mempunyai-dan menyembah-dewanya sendiri, namun sesungguhnya semua bangsa itu adalah milik Allah. Karena itu, Allah memiliki wewenang mutlak untuk melakukan apa yang Dia anggap baik.

Allah akan memiskinkan Tirus dan menghabiskannya dengan api (4). Kota-kata Filistin seperti Askelon, Ekron, Gaza, Askelon, dan Asdod juga akan merasakan hukuman Allah. Allah juga akan melenyapkan persembahan korban orang Filistin (7). Meskipun mereka tidak mengakui Allah, namun pada akhirnya mereka akan menjadi milik Allah sendiri. Mereka akan dianggap kaum Yehuda dan orang Ekron digambarkan seperti orang Yebus (7).

Inilah kabar baik nubuat ini-mereka semua menjadi milik Allah. Ungkapan "seperti suatu kaum di Yehuda" dan "orang Ekron seperti orang Yebus" memperlihatkan betapa Allah juga mengasihi bangsa lain. Di dalam penghukuman karena telah bertindak melawan Allah-menyembah allah lain dan menindas umat pilihan Allah-ada anugerah yang disediakan Allah. Orang Yebus pada masa Yosua diperbolehkan tinggal di tengah kaum Yehuda di Yerusalem, bukan sebagai orang yang ditaklukkan, melainkan sebagai orang yang sederajat (Yos 15:63). Dalam nubuat ini jelaslah, Allah tidak bersikap sewenang-wenang. Dia murah hati. Di balik hukuman yang disiapkan-Nya, Allah memberikan anugerah-Nya. Allah memberi kesempatan bagi bangsa lain menjadi umat milik-Nya.

Jika Allah ingin setiap orang menjadi milik-Nya, maka orang Kristen pun harus bertindak demikian. Pekabaran Injil harus dilakukan dengan penuh ketulusan. Jangan sampai cara pekabaran Injil malah membuat orang tidak merasakan kasih Kristus.

Doa: Tuhan tolong kami bersikap tulus dalam mengabarkan Injil-Mu. [YM]

Anda harus Mengenal Tuhan untuk Tahu Bagaimana Berbicara Kepada-Nya

Bacaan Hari ini:
Mazmur 100: 5 “Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.”


Bukankah Anda benci ketika orang menelepon Anda tapi mereka tidak menyebutkan nama mereka? Mereka langsung berbicara ketika Anda mengangkat telepon, mereka kira kita tahu siapa mereka. Jika Anda tidak tahu siapa yang berada di ujung telepon, itu pasti akan begitu mempengaruhi pembicaraan Anda. Anda tidak tahu nada suara apa yang akan Anda digunakan. Anda sedikit lebih berhati-hati.

Bahkan ketika Anda berbicara dengan seseorang secara pribadi, jika Anda tidak tahu banyak tentang orang itu, Anda cenderung berbicara lebih formal. Jika bertemu di jalan, saya pasti akan mengenali jemaat Gereja Saddleback sebab mereka akan menyapa, “Hei, Pendeta Rick, apa kabarnya?” Tapi ketika seseorang berkata, “Halo, Pendeta Warren,” jelas mereka tahu siapa saya tetapi mereka tidak tahu banyak tentang saya.

Jarak dan hubungan menentukan cara Anda berbicara dengan seseorang. Apa yang Anda ketahui tentang seseorang menentukan percakapan Anda dengan orang itu.

Hal yang sama berlaku juga dengan Allah. Pemahaman Anda tentang Allah membentuk segala hal lainnya dalam hidup Anda, termasuk kehidupan doa Anda.

Banyak orang punya kesalahpahaman tentang Tuhan. Beberapa orang mengira Dia adalah dewa pemarah, yang sombong dan yang kesal sepanjang waktu. Mereka berpikir bahwa mereka tidak pernah bisa menyenangkan-Nya. Beberapa orang menggambarkan Dia sebagai dewa "harimau yang menerkam,” yang siap menerkam mereka ketika mereka melakukan kesalahan. Beberapa orang beranggapan Tuhan itu dewa yang tidak bisa diandalkan, yang moody dan yang berubah pikiran terus akan mereka.

Beberapa orang menganggap Tuhan sebagai polisi alam semesta, yang tujuannya hanya untuk memastikan Anda mematuhi peraturan, atau dewa yang diktator yang tidak pernah puas dan yang selalu menuntut lagi dan lagi. Dan beberapa orang berpikir memiliki Tuhan yang saya sebut sebagai dewa Play-Doh yang membentuk kita sesuka hatinya.

Pernah dengar seseorang berkata, “Saya sering menganggap Tuhan seperti..."? Tapi maaf, pendapat Anda tentang Allah itu tidak penting. Apa yang penting adalah yang dikatakan di dalam Alkitab tentang Dia!

W. Tozer menulis, "Apa yang terlintas dalam benak Anda saat memikirkan Allah adalah hal yang terpenting bagi Anda, sebab pemikiran itulah yang mempengaruhi segala aspek hidup Anda."

Mengenal Allah dengan dalam adalah penting adanya. Jika Anda memiliki kesalahpahaman tentang Dia, maka doa akan terasa seperti sebuah tugas dan aktivitas yang membosankan. Tuhan tidak ingin Anda berdoa karena rasa bersalah! Dia ingin Anda berbicara dengan-Nya karena Anda mencintai-Nya. Dan Anda akan lebih mengasihi Dia karena Anda mengenal Dia lebih baik melalui Firman-Nya.

Renungkan hal ini:
- Berdasarkan apa yang telah Anda pelajari dari Firman Allah, kata-kata apa yang akan Anda gunakan untuk menggambarkan Allah?
- Mengapa banyak orang memilih mengikuti kata hati mereka tentang Tuhan?
- Anda mungkin ingin orang lain mengenal siapa Anda yang sesungguhnya dan Anda ingin benar-benar dikenali dan dimengerti. Menurut Anda mengapa dan bagaimana Tuhan ingin dikenali dan dimengerti dengan cara yang sama?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 12-15; I Timotius 6

Kenali hati Tuhan dengan seutuhnya, sehingga Anda bisa mempercayaiNya sepenuh hati Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 


Hidup yang Berbuah

Zakharia 8:20-23

Allah memulihkan Yehuda dan Israel. Hal itu berdampak tidak hanya secara internal, tetapi juga eksternal. Tuhan mempersiapkan mereka untuk menjadi panutan bagi bangsa-bangsa lain. Oleh karena itu, mereka harus memancarkan kasih Allah kepada bangsa-bangsa lain. Intinya adalah Yehuda dan Israel harus setia menjadi pelaku firman Allah.

Banyak bangsa telah mendengar Yehuda menjadi berkat. Sehingga, banyak bangsa-bangsa dan penduduk kota akan mendatangi mereka (20). Selanjutnya mereka akan menyampaikan berita tersebut ke kota-kota yang lain. Mereka ingin mengenal Allah Yehuda dengan tujuan ingin melunakkan hati Tuhan dengan mencari-Nya (21). Akhirnya, mereka akan datang ke Yerusalem untuk beribadah.

Kejadiannya sangat menakjubkan. Sepuluh orang dari berbagai bangsa akan memegang erat ujung jubah seorang Yahudi. Mereka berkata akan mengikuti Allah Yehuda (23). Mereka seperti haus dan ingin menikmati ranumnya berkat yang dinikmati oleh bangsa Yehuda.

Yehuda akan menjadi berkat jika hidup seturut perintah Allah. Mereka akan berbuah banyak dan harum namanya di antara bangsa lain. Kehebatan dan kemahakuasaan Allah Yehuda akan terus diperbincangkan. Allah Yehuda akan menjadi buah bibir dan dicari bangsa lain. Inilah yang disebut berbuah ranum berlipat ganda. Sehingga, bangsa lain pun ingin ikut serta menikmatinya.

Yesus memerintahkan para murid untuk hidup berbuah. "Jika kamu hidup tinggal di dalam-Ku, " kata Yesus, "maka kamu akan berbuah." Buahnya bisa beratus kali lipat ganda, sehingga orang lain akan memuliakan nama Yesus.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Sebagai murid Kristus, hati kita wajib menjadi tanah yang subur agar firman Allah bertunas dan bertumbuh. Sehingga, pohonnya akan menghasilkan buah ranum yang bisa dinikmati oleh semua orang dari berbagai kalangan. Dengan demikian, hal yang perlu kita renungkan adalah, "Buah hidup apakah yang sedang Anda hasilkan?"

Doa: Mampukan kami untuk berbuah, ya Allah. [RP]

Kamu akan Menjadi Berkat

Zakharia 8:1-19

Tujuh puluh tahun masa pembuangan telah membuat hidup bangsa Yehuda dan Israel terpuruk. Di tanah pembuangan Babelonia, mereka tidak diperhitungkan sebagai warga negara. Ketika dipanggil pulang, hanya segelintir dari mereka yang merespons.

Tuhan memulangkan mereka ke tanah perjanjian sebagai tindakan penyelamatan (7-8). Tuhan menggerakkan hati Raja Koresy agar mengizinkan mereka pulang. Hal itu merupakan tindakan Allah yang nyata dalam sejarah.

Setelah mereka menetap, Tuhan masih berbicara kepada sisa-sisa orang Yehuda. Pertama, mereka harus menguatkan hati. Tuhanlah yang mengerjakan semua kebaikan itu, sehingga mereka bisa pulang ke tanah perjanjian. Tuhan berjanji akan mengubah hidup mereka menjadi berkat (9-13).

Kedua, jika mereka melaksanakan hukum yang benar, mendatangkan damai di pintu-pintu gerbang, merancang kebaikan, mengucapkan kata-kata dengan benar, dan ibadah yang benar, mereka akan mengalami kepenuhan kebaikan Tuhan (14-19).

Dengan melakukan semua itu, mereka akan mengalami sukacita dan kegirangan. Ibadah kepada Tuhan menjadi suatu kegairahan oleh karena pembebasan dan komitmen baru yang telah mereka perbuat.

Yehuda tetaplah umat Tuhan. Mereka adalah biji mata-Nya. Tuhan sangat mengasihi bangsa ini, sehingga selalu memberi kesempatan baru kepada mereka. Oleh karena itu, seharusnya mereka mesti serius melakukan firman Tuhan. Dengan begitulah, mereka akan menjadi berkat bagi dunia.

Umat Kristen, menurut Petrus, adalah milik kepunyaan Allah dan imamat rajani (1Ptr 2:9). Oleh karena itu, kita harus memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Allah. Imamat rajani harus berperilaku yang patut dijadikan teladan oleh sesama, misalnya, menjadi pendoa dan panutan di dalam persekutuan, sehingga orang lain bisa mendapat berkat. Kesaksian hidup apa yang telah Anda tunjukkan kepada orang lain hari ini?

Doa: Tolong kami, ya Allah, untuk menjadi saluran berkat-Mu. [RP]

Bukan Siapa-Siapa Di Mata Manusia

Baca: Hakim-Hakim 3:31

"Samgar bin Anat; ia menewaskan orang Filistin dengan tongkat penghalau lembu, enam ratus orang banyaknya." (Hakim-Hakim 3:31)

Kebanyakan orang berpikir bahwa Tuhan hanya akan memakai orang-orang yang di pandangan manusia memiliki banyak kelebihan: cerdas, pintar, kaya, cantik, tampan atau punya sesuatu yang dibanggakan di hadapan sesamanya. Tuhan tidak pernah memperhatikan apa pun yang tampak hebat secara kasat mata! Yang Tuhan perhatikan dan perhitungkan adalah respons hati seseorang ketika menerima panggilan Tuhan. "Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya;" (Amsal 19:22). Apalah artinya seseorang tampak hebat di mata manusia, atau punya multi talenta, jika ia sendiri tidak mau mengembangkan potensi yang ada dengan penuh kesetiaan.

Samgar adalah orang sederhana yang hanya berprofesi sebagai peternak atau petani, suatu profesi yang dipandang remeh, sepele dan sangat tidak diperhitungkan oleh manusia, namun justru dipilih Tuhan untuk melakukan perkara yang luar biasa. Karena namanya hanya disebut sebanyak 2 kali di Alkitab, tidaklah mengherankan jika nama Samgar masih terdengar asing di telinga, padahal ia adalah salah satu tokoh hebat di Israel. Ia hidup pada masa setelah Ehud sukses menundukkan bangsa Moab (sehingga bangsa Israel menjadi aman selama 80 tahun). Kalahnya bangsa Moab tidak membuat bangsa Israel terbebas dari musuh sepenuhnya, karena ada banyak musuh yang sewaktu-waktu bisa datang, salah satunya adalah bangsa Filistin. Di tengah ancaman bangsa Filistin ini tampillah Samgar sebagai pahlawan bagi bangsanya.

Meski hanya berbekal tongkat penghalau lembu (tongkat yang terbuat dari kayu panjangnya kira-kira 8 kaki (2,4 meter), dilengkapi paku-paku besi runcing di ujungnya, biasanya berfungsi menggiring lembu pada waktu membajak tanah) Samgar mampu menewaskan 600 tentara Filistin. Tongkat penghalau lembu adalah tongkat biasa, tapi jika Tuhan turut campur tangan, "Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN?" (Kejadian 18:14a).Mungkin di mata manusia kita ini bukanlah siapa-siapa, tapi jika Tuhan ada di pihak kita, siapakah lawan kita?

"Tetapi...apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat," (1 Korintus 1:27)

Berpuasa: Melepas Belenggu Dosa

Baca: Yesaya 58:1-12

"Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi." (Yesaya 58:4)

Tuhan tidak pernah melihat cara berpuasa secara lahiriah, yang Ia perhatikan adalah hati. Puasa seseorang akan menjadi sia-sia jika tidak disertai dengan sikap hati yang benar, atau tetap melakukan perbuatan dosa (terbelenggu dosa). Adalah penting sekali kita menyediakan waktu secara khusus untuk berdoa dan berpuasa supaya dengan pertolongan Roh Kudus kita dilepaskan dari roh-roh jahat yang selama ini membelenggu hidup kita: roh percabulan, roh kesombongan, roh iri dengki, roh amarah, roh sulit mengampuni dan sebagainya. Puasa jenis ini adalah bentuk pertobatan secara pribadi!

Secara terperinci, jujur dan terbuka kita mengakui segala dosa dan kesalahan di hadapan Tuhan. Jangan pernah menyembunyikan dosa sekecil apa pun, sebab "...tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab." (Ibrani 4:13). Dosa harus benar-benar dibereskan di hadapan Tuhan secara tuntas, jika tidak, pertumbuhan rohani kita tidak akan pernah maksimal dan berkat-berkat Tuhan pun akan menjadi terhalang. Karena itu kita harus menjadi orang Kristen yang benar-benar merdeka, terbebas dari segala belenggu dosa dan kuk. Tuhan berkata, "Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk," (Yesaya 58:6).

Kesalahan yang sering dilakukan ketika sedang berpuasa yaitu berpuasa tanpa disertai pertobatan. Puasa model demikian tak lebih dari sekedar rutinitas dan hanya akan menyiksa badan tanpa membawa hasil, karena "...suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi." (ayat nas), doa kita tidak akan didengar Tuhan. Berpuasa yang benar adalah belajar menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Menyalibkan kedagingan itu memang sakit, tetapi buahnya kelak pasti manis.

Puasa yang benar adalah puasa yang disertai dengan pertobatan, olehnya kita dibebaskan dari belenggu dosa dan menjadi seorang yang lebih dari pemenang!

Berpuasa: Merendahkan Diri Dan Bertobat

Baca: Ezra 8:21-30

"Jadi berpuasalah kami dan memohonkan hal itu kepada Allah dan Allah mengabulkan permohonan kami." (Ezra 8:23)

Ketika hendak memimpin rombongan orang-orang Israel kembali ke Yerusalem setelah menjadi tawanan di Babel, Ezra dihadapkan pada dua pilihan: langsung meminta pertolongan kepada raja (apalagi ia memiliki hubungan yang dekat dan dipercaya raja), atau datang kepada Tuhan meminta campur tangan-Nya.

Tercatat bahwa Ezra membuat keputusan yang benar yaitu mencari Tuhan dengan sungguh. Hal itu menunjukkan bahwa ia tidak bertindak menurut akalnya sendiri atau menggunakan jurus 'aji mumpungnya' dengan berharap kepada raja. Kesungguhannya mencari Tuhan ditunjukkan dengan memaklumkan puasa kepada seluruh rakyat: "Kemudian di sana, di tepi sungai Ahawa itu, aku memaklumkan puasa supaya kami merendahkan diri di hadapan Allah kami dan memohon kepada-Nya jalan yang aman bagi kami, bagi anak-anak kami dan segala harta benda kami. Karena aku malu meminta tentara dan orang-orang berkuda kepada raja untuk mengawal kami terhadap musuh di jalan; sebab kami telah berkata kepada raja, demikian: 'Tangan Allah kami melindungi semua orang yang mencari Dia demi keselamatan mereka, tetapi kuasa murka-Nya menimpa semua orang yang meninggalkan Dia.' Jadi berpuasalah kami dan memohonkan hal itu kepada Allah dan Allah mengabulkan permohonan kami." (ayat 21-23).

Berpuasa dengan disertai berbagai permintaan kepada Tuhan, tanpa terlebih dahulu merendahkan diri dan bertobat, tidak akan mendatangkan faedah apa-apa. Puasa yang sesuai dengan kehendak Tuhanlah yang dapat mendatangkan kuasa, menggerakkan tangan Tuhan untuk berbuat sesuatu. Sekalipun keadaan sepertinya tidak ada harapan, asal kita mau datang kepada Tuhan dengan merendahkan diri dan berpuasa, jalan pemulihan pasti terbuka. Puasa kudus adalah obat mujarab untuk segala macam kesulitan dan kesesakan. Namun tidak sedikit orang melakukan puasa dengan tujuan bukan rohaniah, tetapi melakukan puasa hanya karena kebiasaan (rutinitas) dengan bergantung pada hari-hari tertentu.

Berpuasa harus punya tujuan yang khusus ke hadirat Tuhan, dan tujuan utama berpuasa adalah merendahkan diri di hadapan Tuhan dan bertobat!

Tuhan Ingin Anda Memiliki Iman yang Lebih Dalam

Bacaan Hari ini:
Markus 10:52 "Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan."


Saya tidak tahu langkah apa yang perlu Anda ambil selanjutnya, tapi saya tahu bahwa Anda harus mengambilnya. Mungkin langkah Anda selanjutnya ialah menerima Yesus Kristus ke dalam hidup Anda. Atau mungkin sekaranglah waktunya untuk dibaptis. Mungkin Anda perlu bergabung dengan persekutuan gereja, bergabung dengan persekutuan doa, mulai memberi perpuluhan, melakukan pelayanan, melakukan perjalanan misi, atau mengajak teman ke gereja. Saya tidak tahu apa langkah Anda selanjutnya, tapi satu yang saya yakini: Anda memiliki sebuah misi. Tuhan tidak akan pernah berhenti membuat Anda memiliki iman yang lebih dalam. Akan selalu ada langkah selanjutnya.

Apabila Anda tidak mengambil langkah berikutnya, Anda akan terjebak di dalam lubang bekas roda kendaraan berat- dan satu-satunya perbedaan antara lubang kuburan dan lubang bekas roda hanyalah panjangnya. Jika Anda tidak maju di dalam iman, iman Anda akan mati. Hati Anda akan menjadi dingin, dan Anda akan merasa lebih jauh dari Tuhan. Dia tidak akan membantu Anda dengan langkah ke dua, tiga, empat, dan lima sampai Anda mengambil langkah pertama. Jika Anda meminta bantuan Tuhan, Dia akan bertanya kepada Anda, "Mengapa kau belum juga melakukan apa yang sudah Kuperintahkan?" Anda hanya "membidik" untuk melakukan sesuatu. Berhenti membidik, Tarik pelatuknya, mulai lakukan saat ini juga. 

Sebelum bertemu Yesus, Bartimeus sedang duduk di pinggir jalan. Ia adalah seorang lelaki buta yang mengemis di pinggir jalan. Setelah penglihatannya kembali karena mujizat Yesus, "ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya" (Markus 10:52). Manakah dari dua frasa tersebut yang menggambarkan kehidupan Anda: duduk di pinggir jalan, atau ikut Yesus di jalan-Nya? Manakah dari dua gaya hidup tadi yang menurut Anda lebih membawa sukacita? Menurut Anda, mana yang lebih menyenangkan, lebih bermakna, dan lebih memberi pemenuhan? Manakah dari cara hidup tadi yang mencerminkan kehidupan Anda? 

Hanya ada satu cara untuk mengikuti jalan Yesus: Ambil langkah berikutnya. 

Iman lebih dari sekedar percaya. Iman lebih dari sekadar berpikir, berbicara, atau memiliki keyakinan tentang Yesus. Alkitab mengatakan dalam Yakobus 2:14, "Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?"

Dari mana Anda mendapatkan iman untuk memulai awal yang baru? Hanya ada satu sumber: Yesus Kristus.

"Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita" (1 Korintus 1:30). Bartimeus tidak tahu bahwa Yesus Kristus akan lewat di depannya hari itu. Baginya, itu hanyalah hari-hari yang biasa ia lalui. Tapi Tuhan memberinya kesempatan tak terduga; Dia menawarkan awal yang baru baginya. Tuhan memberi Anda kesempatan yang sama. Jangan sampai melewatkannya. Ambillah langkah iman Anda berikutnya sebelum kesempatan itu berlalu. 

Sudahkah Anda menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda?

Alkitab mengatakan kita semua telah gagal memenuhi standar Allah yang sempurna. Namun Dia tetap mengasihi kita - walaupun kita berdosa dan bercacat cela. Kenyataannya, Allah sangat mengasihi kita sehingga Ia mengutus Anak-Nya, Yesus, untuk menyucikan kita dari dosa-dosa kita, dan membawa kita masuk ke dalam keluarga Allah.

Jika Anda tidak pernah menerima cinta kasih Allah dan mengundang Yesus masuk ke dalam hati Anda, saya ingin Anda memiliki kesempatan itu sekarang. Jika kata-kata doa ini dapat mewakili hati Anda, maka biarkan Dia tahu bahwa dengan mengucapkan doa ini adalah seperti Anda berkata, "Aku juga."

"Ya Tuhan, aku tidak mengerti semuanya, tapi aku mengucapkan syukur bahwa Engkau mengasihiku. Aku bersyukur kepada-Mu bahwa Engkau ada untukku dan bahwa Engkau tidak mengirim Yesus untuk menghukumku, melainkan untuk menyelamatkanku.

"Aku akui bahwa ku telah berdosa terhadap-Mu, dan aku akui bahwa kumembutuhkan Yesus sebagai Juruselamatku. Aku ingin menjalin hubungan dengan Yesus. Aku ingin ikut Dia dan melakukan hal-hal yang Dia perintahkan. 

"Selamatkanlah aku dari masa laluku, dari penyesalanku, kesalahanku, dosa-dosaku, kebiasaanku, rasa sakitku, dan kegagalanku.

"Aku meminta-Mu untuk menyelamatkanku sehingga ku bisa menjalankan rancangan-Mu. Aku ingin tahu mengapa Engkau menempatkanku di planet ini. Dan aku ingin memenuhi apa yang menjadi kehendak-Mu atas hidupku. Aku ingin belajar untuk mencintai-Mu dan mempercayai-Mu dan berada di dalam keluarga-Mu selamanya. Di dalam nama-Mu, kuberdoa. Amin."

Renungkan hal ini: 
- Apa yang Anda tunggu-tunggu sebelum Anda mengambil langkah iman berikutnya?
- Bagaimana selama ini Anda mencoba membenarkan pilihan Anda untuk menunda-nunda mengambil langkah selanjutnya untuk ikut Yesus?
- Apa "langkah selanjutnya" yang akan Anda ambil hari ini untuk maju di dalam iman?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 6-11; I Timotius 5

Iman adalah tindakan. Iman adalah gerakan; iman adalah aktivitas. Iman adalah sesuatu yang Anda lakukan. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 


Anda Harus Menerima Realita Kegagalan

Bacaan Hari ini:
Pengkhotbah 7:20 “Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!”


Di Amerika, kegagalan hampir merupakan dosa yang tidak bisa diampuni. Kami mendewakan kesuksesan. Namun akibatnya, tekanan ini menyebabkan stres yang luar biasa. Ketakutan akan kegagalan punya bermacam warna yang berbeda. Ini bisa membuat Anda menjadi orang yang plin-plan, gila kerja, dan perfeksionis yang bergantung sepenuhnya pada kenyamanan. Karena kita takut gagal, maka kita menghindari berbagai risiko.

Bagi kebanyakan dari kita, rasa takut gagal itu bagaikan bom waktu di hati kita. Bahkan beberapa orang terbaik dan tercerdas di dunia ini adalah mereka yang paling dipengaruhi oleh rasa takut gagal.

Itulah mengapa saya mendorong Anda untuk merenungkan pesan sederhana ini: Kita semua pernah membuat kesalahan. Ini bukan hanya "masalah Anda"; ini masalah setiap manusia. Alkitab berkata, “Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!“ (Pengkhotbah 7:20)

Anda bukan saja pernah membuat kesalahan di masa lalu, tetapi Anda juga akan membuat lebih banyak kesalahan di masa depan. Saya jamin itu. Bermain aman dan menolak mengambil risiko juga merupakan satu kesalahan. Sebagai seorang pendeta, saya sering sekali mendengar orang bertanya, "Bagaimana jika saya gagal?" Saya bertanya balik kepada mereka, "Apa maksud Anda jika?"

Anda sudah gagal berkali-kali dalam hidup. Begitu juga saya. Anda sudah gagal di beberapa bidang kehidupan Anda saat ini, begitu pula ke depannya, Anda akan jauh lebih banyak mengalami kegagalan. 

Bahkan seorang bintang terkenal pun pernah tersandung. Pemain basket professional yang paling terkenal pun tidak selalu berhasil memasukkan bola ke ring. Pemain bisbol profesional terbaik pun pernah gagal memukul bola. Kegagalan itu hal yang normal.

Alkitab mengatakan hanya ada satu kegagalan yang perlu Anda takuti: “Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang” (Ibrani 12:15).

Anda membutuhkan anugerah Allah. Kita semua membutuhkannya!

Hanya ketika kita telah melenyapkan rasa takut gagal, barulah kita akan dapat lepas dari cengkeraman menakutkan dalam kehidupan kita. Begitu Anda melakukannya, maka Anda dapat sepenuhnya menerima anugerah Tuhan.

Renungkan hal ini:
- Dalam hal apa dalam hidup Anda dimana Anda paling takut gagal, mengapa?
- Bagaimana rasa takut Anda akan kegagalan menghalangi Anda untuk mengambil risiko penting dalam hidup Anda?
- Apa yang bisa Anda lakukan bersama dengan teman Anda untuk saling mendorong satu sama lain dalam menggenapkan rancangan Allah atas kehidupan Anda berdua tanpa rasa takut akan gagal?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 1-5; I Timotius 4

Anda tidak akan pernah bisa mengatasi rasa takut gagal sampai Anda benar-benar menerima kenyataan bahwa Anda tidak sempurna.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 


Anda Diselamatkan untuk Suatu Tujuan

Bacaan Hari ini:
1 Korintus 6:20 “Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”


Ada sebuah paradoks luar biasa tentang kasih karunia Allah. Kasih-Nya itu diberikan sepenuhnya dengan cuma-cuma bagi semua orang yang datang kepada Yesus dengan iman, namun itu juga merupakan karunia paling paling mahal yang akan pernah kita terima.

Karunia-Nya itu mengorbankan nyawa Putra Allah yang tunggal.

Jadi, setelah apa yang telah Yesus lakukan untuk kita, bagaimana seharusnya kita menanggapi pengorbanan-Nya itu? Kita harus bersyukur. Satu cara untuk menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah yaitu dengan membuat hidup kita berharga.

Anda tidak bisa sepenuhnya memahami anugerah Tuhan dan harga yang telah Ia bayar untuk Anda apabila Anda hidup semaunya, mengabaikan perintah Yesus, atau menyia-nyiakan hidup Anda untuk hal-hal yang tak penting. Alkitab menggarisbawahinya seperti ini: “Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (1 Korintus 6:20).

Setelah mengalami percobaan pembunuhan yang gagal, Presiden Ronald Reagan mengatakan, “Kini saya memiliki pemahaman baru bahwa saya diselamatkan untuk sebuah tujuan dan bahwa semua waktu saya adalah miliki Tuhan.”

Kita semua harus memiliki tujuan yang sama. Karena apa yang telah Yesus lakukan bagi kita di kayu saliblah, maka kita diselamatkan untuk menjalankan sebuah tujuan: untuk membuat pembaharuan melalui hidup kita. Yesus tidak mati di kayu salib agar kita bisa menjalani hidup yang semau kita. 

Alkitab mengatakan dalam 1 Petrus 4:10, “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.” Anda dianugerahkan karunia rohani, kemampuan, pendidikan, dan hubungan dengan orang lain untuk sebuah alasan— untuk membantu orang lain dan memberitakan kepada mereka tentang Yesus.

Tuhan menyelamatkan Anda agar Ia dapat menggunakan Anda.

Sudahkah Anda mempercayakan Yesus untuk keselamatan Anda?

Alkitab mengatakan bahwa kita hanya bisa masuk surga dengan percaya kepada Allah melalui Anak-Nya, Yesus Kristus. Dan kita tidak harus mengusahakan kasih Tuhan atau membeli jalan kita ke surga. Alkitab berkata, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Efesus 2: 8-9) .

Apabila Anda belum percaya pada Yesus dan berkomitmen untuk ikut Dia, apa lagi yang Anda tunggu? Jika Anda siap melangkah melintasi garis tersebut dan mengambil keputusan untuk percaya kepada Yesus Kristus dan ikut Dia, berdoalah:

“Ya, Tuhan Yesus, Engkau telah berjanji bahwa jika aku percaya kepada-Mu, maka semua kesalahan yang pernah kulakukan akan diampuni, aku akan mempelajari tentang tujuan hidupku. Terimalah aku masuk ke dalam rumah-Mu yang kekal di Surga suatu hari kelak.

“Aku mengakui dosaku, dan aku percaya bahwa Engkau adalah Juruselamatku. Engkau telah berjanji bahwa jika aku mengakui dosaku dan percaya pada-Mu, maka aku akan diselamatkan. Aku percaya kepada-Mu ketika Engkau berkata bahwa keselamatanku ada karena anugerah-Mu, melalui imanku, dan itu bukan karena apa yang telah kulakukan. Aku menerimamu masuk ke dalam hidupku sebagai Tuhanku. Hari ini, aku menyerahkan semua area kehidupanku ke dalam pemeliharaan-Mu. Engkau berhak memegang kendali hidupku.

“Yesus, aku ingin bersandar di dalam kasih-Mu. Terima kasih sebab aku tak perlu mengusahakan atau bekerja untuk memperolehnya. Aku ingin menggunakan sisa hidupku untuk melayani-Mu ketimbang melayani diriku sendiri. Dengan kerendahan hati kumenyerahkan hidupku kepada-Mu dan memohon agar Engkau menyelamatkanku dan menerimaku masuk ke dalam keluarga-Mu. Di dalam nama-Mu ku berdoa. Amin.”.

Renungkan hal ini:
- Apa pendapat Anda tentang orang-orang yang menyia-nyiakan karunia rohani mereka?
- Apakah Anda khawatir suatu hari Anda mungkin akan menyia-nyiakan karunia rohani Anda? Katakanlah kepada Tuhan apapun yang Dia ingin Anda lakukan. Dia memberi Anda kasih karunia karena suatu alasan.
- Apa karunia dan talenta rohani yang telah Tuhan berikan kepada Anda yang bisa Anda gunakan untuk membantu orang lain?



Bacaan Alkitab Setahun :
Ratapan 4-5; I Timotius 3

Dia menciptakan kita untuk suatu tujuan — dan Dia menebus kita untuk suatu tujuan juga. Dan Dia ingin kita melaksanakan tujuan tersebut.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 


Kesempatan Berperan Serta

Zakharia 6:9-15

Pada nas ini, Zerubabel diperkirakan sudah selesai membangun Bait Allah. Akan tetapi, dia masih harus mempersiapkan penahbisan Yosua bin Yozadak sebagai imam besar. Jadi, sejumlah orang dipanggil mempersiapkan hajatan ini. Mereka adalah Yosia, Heldai, Tobia, dan Yedaya (10).

Tuhan berfirman kepada Zakharia untuk mengingatkan Yosia bin Zefanya untuk memungut persembahan kepada Heldai, Tobia, dan Yedaya. Selain dari mereka, persembahan juga dipungut dari orang-orang yang sudah kembali dari Babel. Dari mereka akan diperoleh perak dan emas yang berguna untuk membuat mahkota bagi imam besar.

Imam Yosua disebut juga Tunas (12). Ia akan mendirikan Bait Tuhan. Tunas ini akan mendapat keagungan dan akan memerintah di atas takhtanya (13). Ia akan didampingi oleh seorang imam dan permufakatan damai terjadi di antara mereka.

Mengapa di sini ditekankan lagi mengenai pembangunan Bait Tuhan? Rupanya penggambaran imam Yosua mengenakan mahkota mengacu pada nubuat tentang Tunas yang akan datang, yaitu Yesus Kristus. Yesus akan membangun Bait Allah yaitu Gereja. Orang-orang percaya adalah Tubuh Kristus. Mereka akan datang dari jauh dan dikumpulkan dari segala bangsa, suku, dan bahasa (15).

Peristiwa memahkotai Imam Yosua melibatkan Heldai, Tobia, Yedaya, dan Yosia. Nama mereka akan harum dan tetap dikenang karena mau bekerja sama untuk mewujudkan perintah Allah. Mereka menyelesaikan tugas pelayanan tersebut dengan ketaatan terhadap firman Tuhan. Hal ini menjadikan mereka teladan bagi orang Yehuda di Yerusalem.

Tiap orang percaya dipanggil menjadi alat untuk memuliakan nama-Nya. Ada yang dipanggil sebagai karyawan, penulis, atau profesi yang lain. Sudahkah kita menggunakan kesempatan itu untuk mengharumkan nama Yesus? Kita hidup di dunia hanya sekali. Jadi, mari gunakan kesempatan itu untuk kemuliaan-Nya.

Doa: Ingatkan kami akan panggilan istimewa baik sebagai individu maupun bagian dari Tubuh Kristus. [RP]

Baca Gali Alkitab 8

Zakharia 7

Allah telah menyatakan belas kasih-Nya kepada umat Israel yang dihukum karena perbuatan dosa mereka. Setelah menghukum, Ia membebaskan mereka dari perbudakan di negeri Babel. Dengan mengizinkan mereka pulang ke Tanah Perjanjian, Allah sedang memulihkan kehidupan umat-Nya. Namun, pemulihan Tuhan tersebut perlu direspons dengan pertobatan yang sungguh-sungguh, yang keluar dari hati yang terdalam untuk menyesali dosa dan tidak lagi hidup dalam kejahatan. Allah hendak melihat perbuatan nyata dari pertobatan mereka.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apakah yang ditanyakan penduduk Betel kepada Tuhan melalui Zakharia (2-3)?
2. Apa jawaban Tuhan kepada mereka (4-7)? Apa yang salah dari pertanyaan penduduk Betel?
3. Apa sebenarnya yang diharapkan Tuhan atas mereka, sama seperti kepada nenek moyang mereka, supaya murka Allah tidak kembali menimpa mereka (9-14)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mengapa pertanyaan dan perbuatan penduduk Betel dianggap Tuhan sebagai tidak sungguh-sungguh bertobat? Apakah yang salah dengan sikap berpuasa seperti itu?
2. Bagaimanakah pertobatan sejati itu seharusnya?
3. Apa bukti nyata bahwa seseorang sungguh-sungguh bertobat?

Apa respons Anda?
1. Apakah Anda sudah sungguh-sungguh bertobat? Apa yang menjadi buktinya?
2. Hal-hal apa saja yang bisa Anda tunjukkan untuk membuktikan pertobatan sejati Anda?
3. Hal-hal apa saja yang masih perlu Anda ubah dalam hidup Anda sebagai bukti bahwa Anda sudah sungguh-sungguh bertobat?

Pokok Doa:
Gereja memberitakan pertobatan sejati yang menghasilkan buah-buah kebenaran.

Jangan Tunda Waktu Untuk Bertobat (2)

Baca: Yoel 2:12-17

"Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu." (Yoel 2:14)

Tuhan memakai hama belalang sebagai teguran dan bentuk pendisiplinan terhadap umat Israel yang telah menyimpang dari jalan-jalan-Nya. Ini adalah momentum tepat bagi mereka untuk menginstropeksi diri dan bertobat. Selagi waktu masih bergulir, selagi pintu kesempatan masih terbuka, jangan tunda-tunda waktu lagi untuk bertobat, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi, "'Tetapi sekarang juga,' demikianlah firman TUHAN, 'berbaliklahh kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.'" (ayat 12). Jika tidak, maka 'hari Tuhan' akan datang sebagai bencana yang jauh lebih dahsyat dan mengerikan daripada hama belalang.

Tuhan mengutus Yoel untuk menyerukan pertobatan secara massal disertai dengan puasa. "Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang tua, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah penganten laki-laki keluar dari kamarnya, dan penganten perempuan dari kamar tidurnya; baiklah para imam, pelayan-pelayan TUHAN, menangis di antara balai depan dan mezbah," (ayat 15-17).

Tujuan diadakannya puasa raya ini adalah untuk merendahkan diri dihadapan Tuhan dan bertobat. Mereka juga diperintahkan untuk 'mengoyakkan hati', artinya datang kepada Tuhan dengan hati yang hancur dan patah, sebab tertulis: "Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah." (Mazmur 51:19); dan inilah janji Tuhan, "...umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka." (2 Tawarikh 7:14).

Sekarang ini bencana terjadi di mana-mana: banjir bandang, gempa bumi, tindak kejahatan, konflik, perpecahan dan sebagainya -yang tidak kalah hebat dari bencana belalang- sedang terjadi.

Tuhan akan menyatakan kuasa-Nya untuk memulihkan keadaan yang ada apabila kita hidup dalam pertobatan, baik itu secara pribadi maupun bangsa.

Jangan Tunda Waktu Untuk Bertobat (1)

Baca: Yoel 2:12-17

"Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya." (Yoel 2:13)

Nama Yoel memiliki arti "Yehovah adalah Allah". Ada pun kata kunci dari kitab Yoel ini adalah tentang hari Tuhan. Pada zaman Yoel ini bermacam-macam belalang menyerbu dan tidak menyisakan satu pun tanaman di dataran Palestina. Hama belalang menimpa seluruh negeri sehingga tumbuh-tumbuhan rusak karena serangan ini. Ini menjadi bencana nasional! Yoel memperingatkan bahwa serangan belalang ini merupakan hukuman Tuhan sebagai dampak dari dosa-dosa yang diperbuat manusia. Yoel pun mengingatkan umat Israel akan kedatangan hari Tuhan, itulah sebabnya Yoel terkenal dan dikenal sebagi nabi hari Tuhan.

Ditimpa bencana hama belalang saja sudah mendatangkan penderitaan dan kengerian yang teramat dahsyat, apalagi jika hari Tuhan yang sesungguhnya itu datang, pasti akan jauh lebih dahsyat lagi. Bagi orang percaya yang setia dan taat melakukan kehendak Tuhan, hari Tuhan itu akan menjadi hari kelepasan dan penuh sukacita, "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." (Wahyu 21:4).

Sebaliknya bagi orang yang tidak percaya kepada Tuhan dan tetap hidup dalam dosa, hari Tuhan akan menjadi malapetaka, karena penghukuman kekal sudah ada di depan mata. Maka sebelum terjadi, harapan satu-satunya untuk mengubah malapetaka menjadi sesuatu yang mendatangkan kelepasan dan sukacita adalah melalui pertobatan. Karena itu Yoel menyerukan umat Israel untuk segera bertobat dari kehidupan mereka yang jahat. "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman" (Ibrani 3:15).

Dalam bahasa aslinya kata "bertobat" itu berarti: berubah arah tujuan, yaitu dari jalan orang berdosa yang selama ini dijalaninya ke arah jalan kehendak Tuhan. Atau secara umum pertobatan selalu mempunyai arti berbalik dari jalan semula, lalu berubah (berbalik dari dosa dan jalan kita) kepada Tuhan.

Pertobatan itu selalu menuju kepada perubahan, yang tentunya ke arah yang baik dan benar.

Rahasia Keberhasilan Hidup : Mencari Tuhan!

Baca: 2 Tawarikh 14:2-15

"Ia memerintahkan orang Yehuda supaya mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dan mematuhi hukum dan perintah." (2 Tawarikh 14:4)

Rancangan Tuhan bagi orang percaya adalah rancangan hidup yang penuh dengan kemenangan, keberhasilan, kelimpahan dan hari depan yang berpengharapan. "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). Supaya rancangan Tuhan tergenapi dalam hidup ini kita harus terlebih dahulu mengerjakan apa yang menjadi bagian kita: "apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati," (Yeremia 29:13). Orang yang mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh pasti akan menemukan Dia, "...sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN." (Mazmur 9:11).

Sepanjang masa pemerintahan Rehabeam dan Abia terjadi kemerosotan rohani di Israel karena penyembahan berhala begitu meningkat dan berbagai tempat penyembahan berhala didirikan. Namun ketika Asa menjadi raja, ia mulai membersihkan Yehuda dari penyembahan berhala dan mendorong umat mencari Tuhan yang benar dan menaati perintah-perintah-Nya. Raja Asa "...melakukan apa yang baik dan yang benar di mata TUHAN, Allahnya. Ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-tiang berhala." (2 Tawarikh 14:2-3), lalu mencari Tuhan dengan sungguh.

Kata "mencari Tuhan" ditulis sebanyak 29 kali dalam seluruh kitab Tawarikh ini, menunjukkan bahwa mencari Tuhan adalah faktor penting dalam kehidupan ini. Mencari Tuhan dengan sungguh berarti berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati, punya rasa haus dan lapar akan kebenaran dan kehadiran Tuhan, taat mengikuti kehendak Tuhan, dan bersandar sepenuhnya kepada Tuhan.

Sebagai raja, sesungguhnya Asa punya otoritas dan kuasa, namun ia tidak mengandalkan apa yang dimiliki, melainkan mencari Tuhan dan mengandalkan-Nya. Karena kesungguhannya mencari Tuhan, apa yang dilakukan Asa berhasil: Zerah beserta tentaranya yang berjumlah sejuta orang dan tiga ratus keretanya dikalahkan.

Tuhan memberi upah kepada orang yang sungguh mencari Dia (baca Ibrani 11:6).

Sepuluh Manfaat Kasih Karunia Tuhan

Bacaan Hari ini:
Filipi 2:13 “Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.”


Sebagai orang Kristen, jika berbicara soal keselamatan, kita biasanya memikirkan tentang kasih karunia Allah. Namun kasih karunia itu jauh lebih dari bagaimana kita datang kepada Kristus. Seluruh perjalanan Kekristenan kita harus digerakkan oleh kasih karunia Allah.

Alkitab berkata, “Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya” (Filipi 2:13).

Kasih karunia-Nya mendatangkan 10 manfaat besar bagi kehidupan kita:

- Kita diselamatkan oleh kasih karuna-Nya. Satu-satunya jalan menuju surga ialah melalui pintu anugerah-Nya. Anda tidak bisa membelinya. Itu bukan atas hasil usaha Anda, melainkan oleh karena kasih karunia dari Allah (Efesus 2: 8-9).

- Kita diampuni oleh kasih karunia-Nya. Meskipun kita tidak layak mendapatkannya, Allah melupakan segala dosa kita (Yesaya 43:25).

- Kita dimampukan oleh kasih karuna-Nya. Tuhan tidak akan pernah meminta Anda melakukan apa pun tanpa memberi Anda kemampuan dan kekuatan untuk menjalankan misi-Nya. Kekuatan dan kemampuan itu kita kenal sebagai anugerah (Filipi 2:13).

- Kita disembuhkan oleh kasih karuna-Nya. Tuhan menyembuhkan hati kita yang hancur dan membalut luka kita meskipun kita tak layak menerimanya (Mazmur 147: 3).

- Kita dibebaskan oleh kasih karunia-Nya. Hubungan kita dengan Yesus bukanlah setumpuk tugas yang harus dikerjakan. Sebaliknya, berhubungan dengan-Nya berarti beristirahat di dalam Dia. Jika Anda menolak bersandar kepada kuasa-Nya, artinya kehidupan Kekristenan Anda bergerak ke arah legalisme: doktrin yang menekankan sistem peraturan dan hukum supaya manusia bisa memperoleh keselamatan. (Matius 11: 28-30).

- Kita bertalenta oleh kasih karunia-Nya. Tuhan telah memberi kita masing-masing kemampuan agar kita menggunakannya untuk kemuliaan nama-Nya (Roma 12:6).

- Kita digunakan oleh kasih karunia-Nya. Tuhan menggunakan kita untuk melaksanakan pekerjaan-Nya di dunia ini, bukan karena usaha kita, melainkan sesimpel, hanya oleh karena kasih karunia-Nya (Efesus 3: 7).

- Kita diselamatkan oleh kasih karunia-Nya. Kita tidak akan pernah kehilangan keselamatan kita, karena itu merupakan hadiah dari Allah. Seandainya Anda memperolehnya oleh karena usaha Anda, maka Anda juga bisa kehilangan keselamatan itu, begitu Anda gagal atau berhenti berusaha mendapatkannya (Yudas 1:24).

- Kita diubahkan oleh kasih karunia-Nya. Melalui kasih karunia-Nya, Allah menjadikan kita baru melalui pembaharuan pikiran kita (Roma 12: 2).

- Kita menjadi dewasa oleh kasih karunia-Nya. Kita dapat menjadi serupa sengan Yesus bukan karena kita mendapatkannya atau dengan usaha kita sendiri, melainkan oleh karena kuasa dan kasih karunia Allah yang memampukan kita (2 Petrus 3:18).

Kasih karunia Allah itu nyata dan berkuasa dalam hidup kita. Mungkin ketika Anda membaca semua manfaat ini, Anda bertanya-tanya, “Bagaimana caranya agar saya bisa memperoleh kasih karunia Allah?” 

Renungkan hal ini:
- Manakah dari kesepuluh manfaat di atas yang menurut Anda paling sulit diterima? Mengapa?
- Bagaimana Anda bisa mengambil manfaat dari kasih karunia yang telah disebutkan di atas untuk membantu orang lain memahami dan menerapkannya di dalam kehidupan orang tersebut?
- Bagaimana bisa dengan mengetahui kesepuluh manfaat kasih karunia Allah memberi Anda kepercayaan diri untuk melakukan perubahan dalam hidup Anda?



Bacaan Alkitab Setahun :
Ratapan 1-3; I Timotius 2

Kita tidak dapat melakukan apa pun di dalam Dia atau untuk Dia, jika itu tidak didasarkan dari kasih karunia-Nya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 


Mengerti Panggilan Dan Pilihan Dengan Usaha Kesungguhannya Sebagai Umat Pilihan Allah

2 Petrus 1:10-11 (TB)  Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

Semuanya Dari Kita Akan Terpanggil,Sebab Semuanya Akan Terpanggil Oleh Suatu Jalan Yang Di Sediakan,Ada Yang Terpanggil Di Jalan Tuhan,Ada Juga Yang Di Jalan Dunia.Oleh Sebab itu Kita Perlu Mengusahakannya Untuk Menlangkah Dan Berjalan Pada Jalan Panggilan kita,Dengan Sungguh -sungguh.

Bahkan Juga Semuanya Dari kita juga Akan Di Hadapkan Sebuah Pilihan Pada Sebuah Jalan Panggilan Tersebut,Pilihan Yang Benar Sudah Di Pastikan Tidak Akan Membuat Kamu Menjadi Salah.Kejatuhan Akibat Tersandung Di Dalam Pilihan Ini Akan Membuat Waktumu Di Perlambat,Jika Waktu Di Perlambat Maka Kamu Tidak Akan Menjadi Seorang Yang Di Pilih Oleh Tuhan,Untuk Dapat Masuk Ke Dalam Kerajaannya,Sebab Belum Sampailah Kamu Pada Tempatnya.

Maka Dari itu Kita Perlu Kesungguhan Di Dalam Berusaha,Di Setiap Jalan Panggilan Dan Ketika Di Hadapkan Oleh Pilihan Jalan.Kamu Perlu Mengetahui Apa Jalan Kesungguhan Hidup Kamu Untuk Berusaha Dengan Memperhatikan,Berhikmat Dan Mendapati Pengetahuan Bahwa Jalan Panggilan Hidupmu Adalah Sesuatu Hal,Jika Itu Jalan Tuhan Kamu Perlu Mengetahui Lalu Memperhatikan Kesungguhannya Di Dalam Berusaha Dalam Hal Itu.Maka Kamu Akan Menjadi Seorang Yang Di Pilih Oleh Tuhan Di Jalan Tuhan.

Lalu Bagaimanakah Jika Kita Di Hadapkan Oleh Pilihan Di Jalan Panggilan Hidup? Sama Pula Dengan Panggilan,Butuh Memperhatikan Keseluruhan Pilihan Itu Bahwa Itulah Sebuah Pilihan Yang Benar,Karena Allah Selalu Memberikan Kita Gambaran Akan Sebuah Pilihan Jika Itu Baik Atau Buruknya.Maka Pilihan Yang Terbaik Adalah Telah Di Perhatiannya Keseluruhan Gambaran Di Dalam Pilihan Tersebut Sebagai Baik Atau Buruknya.Maka Dengan Demikian Engkau Telah Berusaha Dengan Kesungguhan Di Dalam Memilih Dan Menjalankan Panggilan,Sehingga Kamu Akan Menjadi Orang Pilihan Tuhan Allah.

Perasaan Jesus,Mengerjakan Untuk Dunia, Saat Di Dalam Dunia Ia Tidak Menerima buah Hasil

Markus 9:31 (TB)  sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit."

Inilah Sebuah Hal Yang Terkadang Jika Manusia Biasa Yang Telah Mengetahui Apa Yang Ia Kerjakan Di Dalam Dunia,Tidak Memberikannya Hasil Saat Di Dalam Dunia,Kebiasaan Manusia Akan Berlari Dari Sebuah Pilihan hidup.

Sebab Kita Tahu Jika Kita Telah Mengetahui Apa Yang Kita Kerjakan Tidak Akan Memberikan Kita Keuntungan Saat Hidup Di Dalam Dunia,Tentu Kita Akan Berpaling Dari Pada Jalan itu.Namun Kita Bisa Melihat Jesus Yang Telah Mengetahui Segala Sesuatunya Namun Tetap Ia Kerjakan,Sebab Bukan Aku Yang Akan Menuai Akan Tetapi Mereka Yang Telah Bekerja Dengan Aku Dan Mereka Yang Telah Mendengar Perbuatan Aku Yang Akan Menuai Apa Yang Telah Di Kerjakan Oleh Tuhan Jesus.

Bukankah Itulah Buah Pekerjaan Dari Tuhan? bahwasanya Kebenaranlah Tuhan Mengerjakan Menciptakan Segala Sesuatunya Namun Ia Tidak Menuainya,Sebab Yang Menuai Adalah Ciptaannya,Yang Menikmati Segala Sesuatu Yang Tuhan Kerjakan Adalah Ciptaannya Sendiri,Kita Dapat Melihat Bagaimana Iblis Menuai Buah Orang Yang Buruk,Dan Bagaimana Malaikat Menuai Buah Orang Yang Baik,Dan Manusia Yang Menuai Tumbuhan,Hewan,Air,Tanah Dan Segala Sesuatunya,Tapi Allah Tidak Menuai Sesuatu Hal Apapun Pada Dasarnya Tuhan Hanya ingin Kita Tahu Segala Sesuatunya Adalah Ia Yang Menganugrahkannya Kepada Kita Semuanya,Sehingga Supaya Semua Ciptaanya Tidak Bertanya Lagi Siapakah Yang Menganugrahkannya Kepada Kita,Ini Juga Hanyalah Untuk Menjawab Apa Yang Menjadi Pertanyaan Ciptaan Tuhan.

Itulah Mengapa Seorang Anak Manusia Dapat Dekat Dengan Tuhan Allah,Sebab Ia Mengerti Dan Paham Benar Apa Yang Tuhan Allah Rasakan,Sebab Itu Jesus Ada Di Samping Kanan Tuhan Allah.Seorang Anak Manusia Yang Telah Layak Berada Di Samping Kanan Tuhan Allah Sebab Ia Telah Menjadi Serupa Dengan Tuhan Allah kita.Dan Yesus Adalah Roh Allah Yang Menjadi Anak Manusia Supaya Dengan Ini Allah Dapat Dekat Dengan Kita,Sebab Jika Allah Tidak Menjadikan Roh Allah Menjadi Anak Manusia,Kita Tahu Pada Zaman Musa Orang Yang Biasa Ia Akan Mati,Sebab Itulah Allah Menjadikan Yesus Immanoel Turun Ke Dalam Dunia ini.

Kuasa Allah Bekerja

Zakharia 6:1-8

Dunia berubah begitu cepat. Apa yang sekarang ada, mungkin tahun depan sudah hilang tertelan zaman. Roda sejarah berputar cepat menyimpan sejuta cerita tentang penguasa. Dari cerita mereka, kita seharusnya disadarkan untuk tidak mengandalkan manusia karena kalau masih bersandar pada manusia, maka kita harus bersiap untuk kecewa.

Perikop yang telah kita baca adalah penglihatan Zakharia yang terakhir. Malaikat Tuhan menyingkapkan tentang kebesaran kuasa Allah yang dilukiskan oleh kereta yang ditarik kuda. Mereka keluar dari dua gunung tembaga sebagai simbol dari gerbang surga (1).

Kereta pertama ditarik oleh kuda merah, sementara kereta kedua ditarik oleh kuda hitam (2). Kereta ketiga oleh kuda putih dan kereta keempat oleh kuda berbelang-belang dan berloreng (3).

Kereta yang ditarik kuda hitam menuju Tanah Utara. Kereta berkuda putih menuju arah barat. Kereta berkuda belang-belang ke Tanah Selatan (6). Sementara itu, kereta berkuda merah keluar dan tampak sangat gelisah untuk pergi (7). Akan tetapi, pada akhirnya, ia pergi juga menjelajah bumi.

Hanya kereta hitam menuju Tanah Utara (Sinear) yang diberi keterangan. Kuasa Allah pergi ke sana untuk menenteramkan Roh-Nya (7). Yehuda melihat kuasa Allah bekerja untuk memulangkan mereka kembali.

Kuasa Allah tidak hanya berpusat pada tanah Sinear. Kuasa-Nya bekerja di seluruh belahan dunia. Di kemudian hari, kuasa Allah di dalam Kristus memanggil seluruh manusia agar datang kepada-Nya. Kuasa ini menembus ruang, waktu, dan zaman.

Zakharia melihat kuasa Allah lewat penglihatan. Sedangkan kita masih bisa melihatnya melalui iman kepada Yesus. Kuasa-Nya sangat hebat, dahsyat, dan terus bekerja kapan dan di mana saja.

Jika kita menggantungkan hidup pada manusia, itu adalah tindakan bodoh. Seharusnya, kita bergantung pada kuasa Allah, yang kita kenal lewat Yesus Kristus.

Doa: Kami puji kuasa-Mu yang nyata di dalam Kristus, Penebus. [RP]

Featured post

Melihat Melalui Mata yang Berbeda

Melihat Melalui Mata yang Berbeda Aku melihat melalui matamu. Dan ketika saya melakukannya, dunia semuanya biru, ungu dan hijau. Warnanya s...