Cerpen Boneka Misterius


Seperti biasa aku sekolah, apalagi hari ini adalah hari piketku.
“Vika, Jangan lupa! Kamu kebagian bersihin gudang sekolah!” kata ketua piket.
“Sabar ya, Vika!” kata temanku Talia menghibur.


Ketika aku akan mengambil sapu, Nessa menghampiriku.
“kamu juga kebagian bersihin gudang?” tanyaku. Dia tak menjawab tetapi hanya mengangguk.


Pada akhirnya aku dan Nessa pergi menuju gudang.
“kamu gak bosan? Setiap hari kamu rajin piket, apalagi kamu milih untuk bersihin gudang yang banyak debunya. Aku sih paling malas kalau disuruh bersihin gudang” kataku. Tetapi Nessa hanya diam saja dan terus membersihkan gudang. Aku perhatikan dia. Sebenarnya Nessa itu orang yang paling cantik di sekolahku dan juga pintar, tapi karena sifatnya yang pendiam akibatnya teman-teman menganggapnya misterius.


Aku tak peduli dia tak menjawab. Aku terus membersihan gudang sampai akhirnya aku menemukan boneka beruang warna putih dan terdapat pita merah muda di lehernya. Boneka itu besar dan sangat lucu. “siapa yang buang boneka di gudang sekolah? Sepertinya tak ada yang punya padahal masih bagus. Lebih baik aku bawa pulang saja” kataku senang, memang aku sangat suka sama beruang.


Nessa kaget dan langsung merebut boneka beruang itu dariku.
“Hei!” kataku menegur.
“sebaiknya jangan diambil” kata Nessa dan kembali disimpannya boneka itu, dia pun kembali membersihkan gudang. Lama-lama aku jadi bosan dengannya dan aku sangat penasaran dengannya.


Keesokan harinya aku ceritakan hal itu kepada Talia. Talia hanya diam mendengar cerita itu.
“lebih baik kau selidiki saja, kau kan punya indra ke-6.”


Aku akhirnya memutuskan sepulang sekolah akan menyelidikinya.
“silahkan masuk” kata Bu kepala sekolah.
“ada yang bisa dibantu?”
“anak ibu buang boneka di gudang?” kataku.
“boneka? Boneka yang mana?”
“kemarin waktu saya piket, saya lihat ada boneka di gudang, saya pikir itu boneka anak ibu”
“ah! Masa sih?”
“iya bu benar”
“ya sudah nanti saya suruh petugas meriksa gudang”


Akhirnya aku harus menunggu hari esok untuk mendengar laporannya. Ketika di dalam kelas aku dipanggil oleh kepala sekolah.
“Vika, kemarin ibu sudah suruh petugas untuk mecari tetapi tidak ada boneka” Aku tak percaya sama laporan itu, akhirnya pada pulang sekolah aku ngajak Talia ke gudang.


“nah ini boneka beruangnya!” kataku. Talia kebingungan melihatku. “boneka beruang yang mana?”
“loh! Kamu gak bisa lihat ini bonekanya” kataku. Talia malah tampak kebingungan. Pada saat itu juga Nessa masuk ke dalam gudang dan kaget melihat kita berdua sedang di dalam gudang .


“kalian sedang apa?”
“Nessa kamu bisa lihat boneka beruang ini?”
“itu bukan apa-apa!” kata Nessa. Talia hanya bengong dan merasa aneh kepada kita berdua, dia bingung kita sedang memperebutkan apa.
“hanya kamu dan aku yang bisa lihat boneka itu, sebenarnya ada apa sih?” tanyaku.


Nessa hanya diam saja dan akhirnya dia menjawab “sebenarnya boneka ini milik adikku yang dulu bersekolah di sini, tetapi waktu itu dia meninggal dengan cara yang tragis, ”




Cerita ketika adiknya semasa masih hidup.


Namanya Keisa, setiap hari dia selalu membawa boneka beruang ini kemana-mana sampai ke sekolah juga karena saking sukanya. Akhirnya dia dijauhi teman-temannya karena hal itu.
“hei Keisha! Kalau bawa boneka mikir dong! Masa sih sampai dibawa ke sekolah segala” kata temannya mengejek.
“sebaiknya kita ambil saja bonekanya!” Tak pikir panjang akhirnya dia mengambil boneka beruang itu dan dilemparnya ke bawah.


Saat itu mereka sedang berada di lantai tiga tepat di tangga
“ah boneka! dia jatuh ke bawah dan meninggal. Boneka ini hanyalah arwahnya yang menyerupai boneka, boneka sebenarnya sudah dikuburkan bersama mayatnya.”


“Aku merasa sangat bersalah kepadanya, karena selama ini aku sangat sibuk dengan tugas sekolah dan tak sempat bermain dengannya. Makanya dia bermain sama boneka. Aku sangat sedih, dan aku sangat sayang kepadanya, makanya aku rajin piket membersihkan gudang untuk menemaninya.” kata Nessa sambil mencucurkan air mata.


Tiba-tiba boneka itu langsung menghilang sambil mengatakan “aku juga sayang kakak” Nessa sangat senang karena adiknya sudah tenang di alam sana.


Banyak hal yang aku lewati termasuk hal ini. Kekuatan gaib yang aku punya sangat membantu para arwah untuk memenuhi keinginannya supaya bisa tenang dan masuk ke surga.


THE END


Cerpen Karangan: M.Sandikania.M

No comments:

Post a Comment

Informations From: Omnipoten

Featured post

Melihat Melalui Mata yang Berbeda

Melihat Melalui Mata yang Berbeda Aku melihat melalui matamu. Dan ketika saya melakukannya, dunia semuanya biru, ungu dan hijau. Warnanya s...