Skip to main content

Cerpen Cinta Julia dan Gibran


Mereka duduk berdua di antara dinginnya malam
"Julia, kamu masih ingat saat aku pertama kali mengatakan cinta kepadamu."
"Ya tentu saja. Yang aku ingat saat itu adalah ketika banyak sekali kupu-kupu yang bermain di atas kepala kita Gibran. Dan kamu memberikan satu untukku dan aku bahagia akan hal itu."
"Hahaha, kita lucu sekali ya saat itu."
"Iya Gibran, dan aku benar-benar tidak menyangka aku bisa bersamamu."
"Aku kan sudah pernah bilang Julia. Kemungkinan itu pasti akan ada."
"Iya, tapi bagi ku saat itu semuanya hanya imajinasi ku saja Gibran."
"Sstttt. Kamu jangan bahas masa-masa yang itu lagi ya Julia. Kamu harus lihat, sekarang aku ada sama kamu. Aku milih kamu sebagai sahabatku sampai mati. Dan semuanya yang bagimu adalah imajinasi, kini menjadi nyata Julia. Ini adalah kenyataannya. Kamu adalah tulang rusukku."
"Hahaha, iya Gibran kau benar ini adalah nyata. Kamu tahu Gibran, kamu adalah laki-laki pertama yang mampu membuatku jatuh cinta, kamu adalah laki-laki pertama yang mampu membuatku kagum karena pribadimu yang sabar, yang memiliki solidaritas tinggi Gibran. Bagiku, kamu adalah laki-laki yang sempurna dan pasti bukan orang seperti aku yang kamu cinta"
"Aku tahu Julia, perasaanmu itu tidak pernah tidak tampak di depanku ketika aku bersamamu. Aku tahu kamu memiliki rasa yang berbeda terhadapku. Tapi memang saat itu, aku tidak melirikmu. Aku tidak pernah menganggapmu ada. Bahkan pernah aku berpura-pura membahagiakanmu lewat rayuan-rayuanku akan masa depan kita. Tetapi Julia, kamu ingat kan ketika aku berkata kalau kemungkinan untuk kita berjodoh itu ada. Dan hal itu benar-benar ada Julia."
Dengan air mata yang mengalir di pipinya, Julia berkata.
"Gibran kamu tahu, betapa aku sangat bahagia ketika kata-kata itu kamu lontarkan dari mulutu yang mungil itu. Kamu pernah bilang dalam imajinasimu, kamu akan melamarku, kamu akan memberikan resepsi pernikahan yang tidak merepotkan orang banyak, kamu ingin mempunyai anak dari rahimku, dan kamu juga pernah bilang kalau kamu ingin cucu kita tahu bagaimana cinta kita bermula dan diakhiri. Gibran kamu tahu bagaimana perasaanku saat itu? aku sangat bahagia Gibran, sangat sangat bahagia. Tetapi, di waktu yang lain aku melihat kamu melakukan hal sama kepada sahabatku. Kamu tahu Gibran, saat itu aku seperti tertimpa batu yang jatuh dari bukit. Hatiku benar-benar hancur Gibran. Aku mengira kamu hanya melontarkan imajinasimu itu kepadaku, ternyata tidak. Aku tidak pernah tahu berapa banyak perempuan yang kau perlakukan seperti itu."
"Maafkan aku Julia. Ketika itu, aku memang belum sungguh-sungguh untuk melabuhkan hatiku. Aku mencoba mencari pasangan yang tepat untuk hidupku sampai tua nanti."
"Itu bukan salahmu Gibran. akulah yang bersalah. Karena aku tidak dapat membedakan, mana yang serius dan mana yang tidak. Maaf, ini adalah kesalahan dari hatiku."
"Julia, kamu tahu betapa aku sangat terpukul ketika kamu sempat lupa ingatan karena infeksi yang kamu derita saat itu. Kamu tahu betapa aku menyadari kamu sangat berharga bagiku Julia. Aku sangat terpuruk ketika kamu tidak mengenalku dan bahkan membenciku. Kamu tahu Julia, aku kehilangan rasa cinta yang kau beri untukku saat itu. Aku juga tidak menyangka, kenapa aku menjadi mulai perduli kepadamu. Kamu ingat bagaimana sikapku ketika kau amnesia?"
Masih dalam tangisnya Julia menjawab
"Maaf Gibran, aku tidak ingat apapun saat itu. Aku seperti kehilangan episode dalam hidupku Gibran. Aku baru menemukannya ketika aku berada di taman kupu-kupu bersamamu saat itu. Aku hanya mengingat kejadian sebelum infeksi itu membuatku amnesia. Dan aku tidak mengingat sama sekali kejadian apa yang menimpahku ketika aku amnesia Gibran. Kamu tahu, aku sangat menghargai hari itu, 20 oktober 1958 ketika aku menemukan ingatanku kembali dan ketika itu pula kau menyatakan cintamu kepadaku. Aku, bagaimanapun juga, aku bersyukur kepada infeksi itu. Karena dia yang telah membawamu untuk menyambut cintaku Gibran. Tuhan menjawab doaku, yang menginginkan kamu sebagai yang pertama dan terakhir untukku Gibran. Walaupun aku tahu, aku bukanlah yang pertama bagimu, tetapi menjadi yang terakhir bagimu itu mejadi sebuah penghormatan atas cintaku padamu Gibran."
Gibran mendekap Julia erat sekali. Julia terisak dalam dekapannya.
"Julia, aku sayang kepadamu. Sayang sekali. Jangan tinggalin aku lagi ya Julia. Aku mohon, jangan pernah kamu lupa untuk cinta kepadaku. Kamu sudah menjadi jantung dan paru-paruku Julia. Badan ini tidak akan hidup tanpamu. Aku cinta kamu Julia, aku sayang sama kamu, kamu adalah hidupku Julia."
"Gibran, trimakasih kamu sudah ada di dalam hidupku. Terimakasih kamu mengijinkan aku untuk memberikan anak dan cucu untuk mu. Terimakasih Gibran, karena kamu telah menyambut cintaku. Aku pasti akan mati bahagia karena aku hidup sampai tua denganmu sebagai suamiku. Trimakasi Gibran atas cinta dan kasih sayangmu."

Gibran melipat kembali surat yang diberikan Julia untuknya. Air matanya tak kunjung henti ketika ia membacanya hingga akhir. Didekapnya surat itu erat-erat.

Gibran tidak menyangka, Julia memiliki imajinasi yang tinggi tentang dirinya dan kehidupannya bersama Gibran. Hal yang membuat terpukul adalah ketika Julia tidak dapat mencapai imajinasinya itu. Cinta Gibran untuk Julia memang tumbuh. Gibran mengutarakan perasaannya itu di bukit kupu-kupu. Dan mereka tidak hidup bersama sampai mereka tua dengan anak dan cucu dari rahim Julia. Karena tiga hari setelah ingatan Julia kembali, Julia pergi dengan infeksi yang dideritanya. Gibran tenggelam dalam tangisnya. Ketika ia lihat tanggal penulisan dari surat itu (21 oktober 1958). Julia pergi dengan mimpinya.

----

"Nah seperti itu lah kisah dari cinta Julia dan Gibran. Kalian tahu, nenek itu dulu seperti Julia yang cinta mati sama Gibran dan kakek adalah Gibrannya. Ehehehehe. Bedanya, nenek tidak mengidap infeksi."

Nenek yang berada di dekat kakek hanya tersenyum dalam rangkulan kakek.

Begitulah cerita yang dilontarkan laki-laki tua itu, di depan 18 cucunya yang sudah remaja.

Penulis: Nia Latifah


Comments

Popular posts from this blog

The Painting of Destiny

"Are you sure of this, Navan?" The old pirate stared at King Mannas' chief merchant. However, his bright emerald green eyes sparkled with laughter. "The information came from Daoud, one of my former crew members, when I was ravaging the coastal villages of Vyrone." Navan smiled at the expression crossing Gerrod's face, whose family had fled from one of these villages. The Iron Falcon was a legend and parents had always used the threat of its crew and its flaming-haired captain to scare naughty children into sleeping and behaving differently. Gerrod quickly recovered and smiled. "Then he must be a man to be trusted, indeed." "Ah!" cried Navan. "Daoud will take the coin from the mouth of a dead man while it is still warm. I trust him only because he knows the fate of him who lies to me." I may have made him captain when I decided to infiltrate King Mannas' court, but he still knows who is in charge. "We must tell ...

Good Morning America is a popular

Good Morning America is a popular morning news show that airs on ABC. It has been a staple in American households since its debut in 1975. The show covers a wide range of topics including news, entertainment, lifestyle, and pop culture. With its team of talented hosts and reporters, Good Morning America provides its viewers with the latest updates on current events and trending stories. One of the things that sets Good Morning America apart from other morning shows is its lively and energetic atmosphere. The hosts, including Robin Roberts, George Stephanopoulos, Michael Strahan, and Lara Spencer, bring a sense of fun and camaraderie to the show. They engage with their audience and each other in a way that feels genuine and relatable. In addition to its engaging hosts, Good Morning America also features a variety of segments that cater to a diverse audience. From cooking demos and fashion tips to celebrity interviews and human interest stories, the show offers something for everyone. Wh...

The liz hatton

The liz hatton is a unique piece of headwear that has been gaining popularity in recent years. This hat is characterized by its wide brim and low crown, which gives it a distinctive and fashionable look. The liz hatton is often made of materials such as wool, felt, or straw, making it a versatile accessory that can be worn in various seasons. One of the key features of the liz hatton is its versatility. This hat can be dressed up or down, making it suitable for a range of occasions. Whether you're going for a casual look or a more formal outfit, the liz hatton can easily complement your ensemble. Additionally, the wide brim of the hat provides excellent sun protection, making it ideal for outdoor activities such as picnics or garden parties. In terms of style, the liz hatton can be compared to other types of hats such as the fedora or the boater. While these hats may have similar silhouettes, the liz hatton stands out for its unique shape and design. The low crown and wide brim of ...
  • Firman Tuhan Kunci Pertumbuhan Hidup

    Baca: Mazmur 119:97-104 "Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan." (Mazmur 119:99) Kekristenan itu lebih dari sekedar agama, melainkan sebuah hubungan dengan Tuhan; dan yang menjadi dasar sebuah hubungan adalah komunikasi yang baik. Tuhan be... Readmore

  • Firman Tuhan Kunci Keberhasilan Hidup

    Baca: Yesaya 55:1-13 "demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya." (Yesaya 55:11) Karena merupakan perkataan Tuhan sendiri maka setiap tu... Readmore

  • Cerpen Berat Sahabat

    Suara alarm di handphonenya tak mampu kalahkan udara dingin pagi ini. Seharusnya remaja yang baru duduk di bangku 2 SMA ini sudah harus bangun 10 menit yang lalu, tapi gadis bernama lengkap Aeldra Dwi Alana itu masih melingkar di pembaringan. Hampir setiap pagi Ibu kost turun tangan membangunkannya.... Readmore

  • Cerpen Buku Helen

     Hujan masih meneteskan sisa airnya. Beberapa saat yang lalu suasana gelap terselimut awan. Namun dalam hitungan menit angin menyapu langit dan mengirim sinar matahari kembali ke bumi. Jalan-jalan basah tergenang air. Sebagian aliran saluran air di sisi kiri dan kanan tumpah. Percik-percik air ... Readmore

  • Cerpen Kau Tlah Ubah Duniaku

    Disuatu pagi, seperti biasa. Padahal matahari sudah bersinar terang benderang. Namun wajah Bella masih saja ditutup oleh sebuah selimut tebal. "Bel, Bel! Ayo bangun... Udah siang lho!" Kata Mamanya Bella. Bella terbangun dan langsung mengucak matanya. Ia juga menguap dan segera mengambil jam beker... Readmore

  • Cerpen Grief Behind Bliss

    The locket glimmers crimson as rays of morning light reflected from its smooth surface. I held it in my hands and felt its coolness sting my skin. The front was a mezzo-tinted rose gold metal, and when I flipped it open, I nearly saw a reflection of myself. The minuscule photograph with its colours ... Readmore

  • Cerpen Everlasting

    Dear D, I’m leaving this letter on your desk as an apologize that I may never be able to say directly to you. You need to know who exactly I am, more than a fifteen years old freshman in your high school, I always got my tongue twisted everytime I see those sparkling blue eyes of yours. You ... Readmore

  • Humor ABRI Aja Bisa Pucet

    Ada seorang Madura yang berjualan semangka dipinggir jalan, lalu datanglah seorang ibu yang hendak membeli semangka yang dijual Madura tadi. Ibu : "Cak, berapa semangkanya ini satu ?" Mdr : "Oh..., murah Buk, tiga ribu saja." Ibu : "Merah enggak Cak ?" Mdr : "Dijamin pasti merah Buk. Kalo enggak me... Readmore

  • Firman Tuhan Kebutuhan Utama

    Baca: Mazmur 119:47-56 Banyak orang Kristen yang kurang menyadari pentingnya Alkitab dalam kehidupan mereka. Itu terlihat dari bagaimana mereka memperlakukan Alkitab dengan tidak semestinya. Mereka memegang Alkitab dan membacanya hanya saat beribadah di gereja atau di persekutuan saja. Di hari-... Readmore

  • Cerpen Alpha Centaury B

    "Namanya Sirius, dialah yang selalu menemaniku di saat tahun baru dengan sinarnya yang paling terang," "Kau tahu, letak bintang itu di sebelah mana?" "Kau mengujiku? Sirius ada di rasi bintang Canis Mayoris, di sebelah selatan rasi Orion," "Ah!" pemuda itu berhenti saat jari telunjuk si gadis menc... Readmore