Skip to main content

Cerpen Daun Perak


     Pada suatu hari di kerajaan Bahatera hidup seorang raja Nicolas dan ratu Alina, mereka mempunyai anak yang bernama Nick. Pangeran Nick dikenal sangat baik, suka menolong, ramah. Pada suatu hari, saat pangeran berumur 10 tahun ibundanya atau sang ratu Alina sakit-sakitan. Lalu dipanggilkan seorang dokter kerajaan, katanya "sang ratu bisa sembuh asalkan meminum air daun perak yang berada di hutan kegelapan". hutan kegelapan terkenal sangat gelap, banyak hewan buas, dan suara-suara yang misterius.

     Pangeran merasa sedih, gelisah dengan keadaan sang ibundanya. lalu diam-diam saat malam tiba ia kabur dari istana untuk mencarikan daun perak untuk sang bunda. Sampailah ia di sebuah desa yang sangat terpencil yang berada di tengah-tengah hutan sumber dan hutan kegelapan. Sebelum sampai di sebuah desa kecil atau yang disebut desa litel, ia di hutan sumber mencari bahan makanan untuk bekalnya. Hutan sumber dan hutan kegelapan sangat beda hutan sumber berisi sumber-sumber makanan untuk manusia.

     Sesampainya ia di desa litel semua warga menyambut sang pangeran tetapi sang pangeran melarang warga untuk melaporkan bahwa pangeran kabur dari istana. Tanya salah satu warga litel "Pangeran Nick, kenapa pangeran kabur dari istana?" pangeran Nick menjawab "saya ingin pergi ke hutan kegelapan untuk mencari daun perak, karena ratu Alina sakit" jelas pangeran Nick yang kecil itu. Hingga salah satu warga yang umurnya kira-kira setara dengan pangeran Nick mengacungkan jari "maaf pangeran saya akan membantu pangeran mencarikan daun perak, Cuma hanya saya dari warga sini yang pernah mengunjungi hutan kegelapan" tawar anak itu yang bernama Liko. Seorang warga lain membenarkan "iya pangeran Cuma Liko satu-satunya anak kecil yang berani masuk ke hutan kegelapan" terang warga itu "biarkan kami bertiga juga ikut untuk menjaga kalian" tawar pemuda yang bernama, John, Now dan Stev. Pangeran pun menerima tawaran mereka "baiklah kalian boleh ikut, saya suka sekali dengan warga litel sangat suka menolong". Semua warga berterimakasih.

     Esoknya pangeran dan Liko, John, Now, Stev bersiap-siap untuk berangkat menuju hutan kegelapan. Pangeran dan kawan-kawannya berpamitan.

"Di tengah hutan sungguh gelap, pohon-pohon besar nan rimbun menghalangi cahaya matahari masuk ke hutan sehingga tanah yang berada dihutan terlihat lembab" jelas Liko yang pernah masuk ke hutan ini.
Tiba-tiba ada suara kreessek.. kreessekk... di balik alang-alang semua bersiap-siap jika itu binatang buas. Dan ternyata benar 3 buah macan menghadang mereka, mereka semua ketakutan.

     Jhon, Now dan Stev mengambil ranting untuk melawan macan itu, tetapi mereka kalah cepat dengan seorang 2 perempuan yang memanah macan itu dengan cepat semua kaget. "yes dapaat.." kata salah satu gadis itu, dan yang satunya ikut senang "kau hebat Nila" dan gadis yang benama Nila berkata "pergi kau macan pergi" macan itu pun lari "hebat kan Lil, terimakasih kalian sudah mendiamkan macan ini dan aku bisa leluasa memanahnya" pangeran Nick berbicara "2 orang perempuan ada di dalam hutan kegelapan apa kalian tidak takut?" Lil berkata "tidak kami tenggal bertiga bersama nenek kami, nila lihat lelaki itu" Lil menunjuk Liko "dia kan yang kita selamatkan dari singa" "iya" kata nila. Liko pun berkata "jadi kalian?, terimakasih ya..? terimakasih" Nila menjawab ucapan liko "tak apa, apa kau terluka waktu itu?" liko menjawab "hanya cakaran" hingga john berkata kepada nila dan lil "apa kalian tau daun perak? Kami membutuhkanya" lil menjawab pertanyaan john "untuk apa?" john pun berkata "untuk ratu Alina dan ini pangeran Nick" nila dan lil pun bersujud dengan pangeran nick "maafkan kami kami tak tahu" pangeran Nick berkata "tak apa jadi kalian tau daun perak?" nila berkata "mari di rumah kami ada banyak kami menanam tumbuhan itu". Dan mereka semua menuju rumah nila dan lil.

     Sesampainya di rumahnya "lihat ini banyak sekali kan daun perak itu" pamer nila. "wah warnanya bagus boleh kita minta benihnya untuk ditanam" kata Stev "wahh kau pintar stev jadi kita nggak perlu ke hutan kegelapan" sergap now. Begitu juga dengan liko "yah.. pintar". "silahkan ambil saja" kata lil.

     Menjelang sore mereka berlima berpamitan. Dan pangeran menuju ke istana semua warga istana panik. "ayah aku mendapatkan daun perak" kata pangeran kepada raja. Beberapa hari kemudian keadaan ratu sangat membaik dan warga-warga istana semua menanam daun perak untuk menghiasi rumah mereka. Pemerintah istana memberi jalan antara desa istana dan desa litel. Istana Bahatera semakin jaya, dan rakyat hidup senang.

Penulis: Agnes Sekar


Comments

  1. Segera bergabung dan bermain dengan kami hanya di Saranapelangi dengan kartu yang baik untuk kemenangan anda setiap harinya.

    Saranapelangi Menyediakan :
    *7 Games 1 User ID
    *Bonus Turnover 0.3%-0.5% Dibagikan Setiap Harinya
    *Bonus Referral 20% Seumur Hidup
    *Minimal Deposit & Withdraw : 20.000

    Info Lebih Lanjut :
    - Website : saranapelangi[.]link
    - BBM : 2B47BB9C
    - Line : csnini
    - CALL (Whatsapp) : +85581508599

    ReplyDelete

Post a Comment

Informations From: Omnipotent

Popular posts from this blog

The Painting of Destiny

"Are you sure of this, Navan?" The old pirate stared at King Mannas' chief merchant. However, his bright emerald green eyes sparkled with laughter. "The information came from Daoud, one of my former crew members, when I was ravaging the coastal villages of Vyrone." Navan smiled at the expression crossing Gerrod's face, whose family had fled from one of these villages. The Iron Falcon was a legend and parents had always used the threat of its crew and its flaming-haired captain to scare naughty children into sleeping and behaving differently. Gerrod quickly recovered and smiled. "Then he must be a man to be trusted, indeed." "Ah!" cried Navan. "Daoud will take the coin from the mouth of a dead man while it is still warm. I trust him only because he knows the fate of him who lies to me." I may have made him captain when I decided to infiltrate King Mannas' court, but he still knows who is in charge. "We must tell ...

Good Morning America is a popular

Good Morning America is a popular morning news show that airs on ABC. It has been a staple in American households since its debut in 1975. The show covers a wide range of topics including news, entertainment, lifestyle, and pop culture. With its team of talented hosts and reporters, Good Morning America provides its viewers with the latest updates on current events and trending stories. One of the things that sets Good Morning America apart from other morning shows is its lively and energetic atmosphere. The hosts, including Robin Roberts, George Stephanopoulos, Michael Strahan, and Lara Spencer, bring a sense of fun and camaraderie to the show. They engage with their audience and each other in a way that feels genuine and relatable. In addition to its engaging hosts, Good Morning America also features a variety of segments that cater to a diverse audience. From cooking demos and fashion tips to celebrity interviews and human interest stories, the show offers something for everyone. Wh...

The liz hatton

The liz hatton is a unique piece of headwear that has been gaining popularity in recent years. This hat is characterized by its wide brim and low crown, which gives it a distinctive and fashionable look. The liz hatton is often made of materials such as wool, felt, or straw, making it a versatile accessory that can be worn in various seasons. One of the key features of the liz hatton is its versatility. This hat can be dressed up or down, making it suitable for a range of occasions. Whether you're going for a casual look or a more formal outfit, the liz hatton can easily complement your ensemble. Additionally, the wide brim of the hat provides excellent sun protection, making it ideal for outdoor activities such as picnics or garden parties. In terms of style, the liz hatton can be compared to other types of hats such as the fedora or the boater. While these hats may have similar silhouettes, the liz hatton stands out for its unique shape and design. The low crown and wide brim of ...