Skip to main content

Cerpen Jujur


Brengsek… kau memang brengsek. Baru kusadari malam ini. Betapa bodohnya aku selama ini percaya dan menelan mentah-mentah seluruh bualan dan rayuan menjijikkanmu. Akh,kupegang kening yang tak panas ini, tapi kacau memikirkan tingkah lakumu padaku sejauh ini. Bodohnya aku baru sadari semua khilafku. Biasanya aku sangat, bahkan terlalu hati-hati dalam mengambil tindakan, ntah kau perdayai aku dengan apa sehingga semua terlanjur menyakitkan dan perih bagiku. Hingga malam ini, tak henti-hentinya otakku berputar mencari jawaban atas apa yang telah terjadi dan menimpaku, kau datang dan pergi sesuka hatimu mempermainkan perasaaanku. Awalnya aku menyalahkan diri sendiri yang tak merespon cintamu, tapi pada akhirnya, tepatnya malam ini, aku yakin semua adalah permainanmu. Dasar wanita bodoh diriku ini
Semua berawal 6 bulan lalu, kita bertemu. Sikap dan perilaku yang kau tunjukkan wajar dan terkesan dalam, kau terlalu hati-hati dalam menanggapi pertanyaan yang terlontar dari mulutku. Kau cukup dewasa, menyenangkan dan membuat aku sedikit greget terhadapmu.

Tapi itu semua masa lalu, dan kini, disini, tepat detik ini akan kubuka semua kebohonganmu agar tak ada lagi wanita yang tersakiti sepertiku saat ini.

Pertama, kau datang dengan mulut manis mengisahkan kisah tragis keluargamu dan menunjukkan betapa tegar dan mandirinya dirimu menopang kehidupan keluargamu untuk membuat aku terkesan. Walau tak ada unsur melebih-lebihkan, kau juga menjual jaminan penghidupan yang baik dari pekerjaanmu dan tingkat pendidikanmu. Bagiku semua hanya alat untuk mempengaruhi seseorang, dan saat itu aku.

Kedua, kau ingin aku beri perhatian lebih pada salah satu adikmu yang bersekolah asrama, dengan alasan kesibukanmu. Dengan pandainya mulutmu itu, meminta dengan tersirat apapun keperluan adikmu perlu pertolongan diriku untuk mengurusnya. Dasar tengik kamu. Pada akhirnya, ketika tidak ada komunikasi yang kau berikan, adikmu datang padaku dengan meminta beberapa barang keperluannya, karena kau tidak bisa. Tidak sempat alasanmu, mau tidak mau adikmu yang…ntah polos betulan atau tidak datang padaku. Dan untungnya, kau tau aku bukan tipe wanita penolak permintaan untuk orang yang sedang tidak punya.
Ketiga, teramat aneh ketika suatu hari engkau memintaku untuk menjemputmu di suatu tempat dan kemudian meminjam kendaraanku untuk melakukan sesuatu. Harusnya di situ aku telah sadar, bahwa kau sedang memanfaatkanku,ya kau memang begitu. Hah,jebakanmu hebat kawan. Namun sayang, saat itu aku sedang tidak enak badan, dengan buru-buru kamu mengatakan tidak apa-apa dan tidak perlu. Aneh…
Keempat, suatu malam yang dingin, smsmu masuk, tak ada angin, lama jua tak ada kabar darimu, tiba-tiba kau bercerita tentang kesulitan ekonomi. Kamu tidak memiliki uang yang cukup untuk membayar suatu biaya, dan anehnya kau sebutkan nominal dari biaya tersebut, seakan-akan memintaku untuk menyumbang sebagian dari biaya tersebut. Kemudian kau bilang, taka pa kalau tidak bisa membantu. Waw,aneh sekali,dan aku masih belum menyadari penipuan berkedok perasaan ini.

Kelima, kau suka membawa nama-nama orang penting yang suka nangkring di Koran sebagai kerabat atau kolegamu, seolah-olah ingin menarik perhatianku bahwa kau adalah orang yang cukup mengesankan dan bisa di jadikan bahan pameran kalau-kalau bertemu teman atau keluargaku. Bahkan kau selalu membiarkan berkomunikasi dengan saudaramu yang biasa keluar negeri untuk sekedar jalan-jalan. Munafiknya dirimu
Keenam, tak ada angin, tak ada denting apapun. Disaat hari paling penting, paling berharga untukku. Ntah sengaja atau tidak, kau memberi kabar pernikahanmu, dan mengatakan hal-hal yang tidak penting. Seakan-akan semua kata-katamu padaku sejauh ini tak pernah kau berikan. Kau pikir aku ada untuk siapa, kau kira sejauh ini ku datang untuk siapa. Dan kau sengaja memberitahuku untuk menghancurkan hariku saat itu, tapi kau memang payah, aku bukan batu yang bisa kau hancurkan dengan palu, tapi aku adalah pohon yang memiliki akar yang kuat dan telah menjalar kemana-mana.

Ketujuh, tepat 2 minggu sebelum pernikahanmu, kau datang kerumahku dan meminjam sejumlah uang, dengan alasan kau kehabisan uang dijalan sambil memperlihatkan isi dompetmu. Kemudian dengan pongahnya kau berkata kau dari rumah calon istrimu. Sialan, kau coba sakiti ku tuk sekian ribu kalinya. Berandal tua. Kemudian kau malah menawarkan bantuan untukku yang saat itu kebingungan mencari salah satu pelengkap acara ultah keponakanku.

Kedelapan, aku sedang kesal. Suasana hatiku kacau, aku benar-benar mepet tak punya uang untuk mengirimkan barang salah satu tetanggamu. Kemudian kau menelpon, saat itu kacau dan dengan berat aku minta dengan sangat pertolonganmu, dengan enteng kau bilang, tidak bisa. Aghhh,rasanya, kalau saja handphoneku itu tidak mahal, ingin saja rasanya melemparnya kecermin tepat didepan kasurku.

Kesembilan, setiap kau menelpon, kau selalu bilang, “aku sayang kamu”, “aku kangen kamu”, kemudian, plashhhhhhhh, hilang. Saat aku minta kamu untuk menjemput aku dari sebuah lokasi yang berjarak 2 jam dari tempatmu, kau hanya bilang, jauh ah, malas.

Kesepuluh, kau hanya berani bilang sayang, cinta dan kangen lewat sebuah sms atau kaang-kadang lewat telepon. Kemudian, saat bertemu untuk menatap mataku saja kau tidak berani, harusnya dari awal aku sudah tahu kebohonganmu, kepalsuanmu serta tipuan jadulmu.

Semua yang terjadi dan yang lainnya yang tak mampu kuurai lagi dalam ingatan dan benakku seharusnya sudah cukup untuk membuatku melupakan dan membencimu. Teganya kau permainkan hatiku dan semuanya, kau perdaya disekitar kita hanya untuk memenuhi kepentingan ambisimu. Mungkin kau sedang taruhan pada teman-temanmu, yang mengenalku sebagai hati baja. Harusnya kau tahu, aku kasihan padamu hingga tak mampu menolak mentah-mentah dirimu, yang selama ini suka kulakukan pada kaummu.

Satu hal hey.. ladies yang harus kalian ingat, kalau seorang pria suka mengulang kata atau kalimat tidak, enggak, gak mungkin, maka waspada pada lampu kuning tanda peringatan bahaya. Bahwa tak selamanya mulut dan rayuannya adalah benar, kita kira jujur, padahal palsu.
Tak ada yang kuingin lagi darimu, setidaknya aku tahu kamu brengsek, kamu, brengsek, dan ya, kamu brengsek.

Penulis: Rahmi


Comments

Popular posts from this blog

The Painting of Destiny

"Are you sure of this, Navan?" The old pirate stared at King Mannas' chief merchant. However, his bright emerald green eyes sparkled with laughter. "The information came from Daoud, one of my former crew members, when I was ravaging the coastal villages of Vyrone." Navan smiled at the expression crossing Gerrod's face, whose family had fled from one of these villages. The Iron Falcon was a legend and parents had always used the threat of its crew and its flaming-haired captain to scare naughty children into sleeping and behaving differently. Gerrod quickly recovered and smiled. "Then he must be a man to be trusted, indeed." "Ah!" cried Navan. "Daoud will take the coin from the mouth of a dead man while it is still warm. I trust him only because he knows the fate of him who lies to me." I may have made him captain when I decided to infiltrate King Mannas' court, but he still knows who is in charge. "We must tell ...

Good Morning America is a popular

Good Morning America is a popular morning news show that airs on ABC. It has been a staple in American households since its debut in 1975. The show covers a wide range of topics including news, entertainment, lifestyle, and pop culture. With its team of talented hosts and reporters, Good Morning America provides its viewers with the latest updates on current events and trending stories. One of the things that sets Good Morning America apart from other morning shows is its lively and energetic atmosphere. The hosts, including Robin Roberts, George Stephanopoulos, Michael Strahan, and Lara Spencer, bring a sense of fun and camaraderie to the show. They engage with their audience and each other in a way that feels genuine and relatable. In addition to its engaging hosts, Good Morning America also features a variety of segments that cater to a diverse audience. From cooking demos and fashion tips to celebrity interviews and human interest stories, the show offers something for everyone. Wh...

The liz hatton

The liz hatton is a unique piece of headwear that has been gaining popularity in recent years. This hat is characterized by its wide brim and low crown, which gives it a distinctive and fashionable look. The liz hatton is often made of materials such as wool, felt, or straw, making it a versatile accessory that can be worn in various seasons. One of the key features of the liz hatton is its versatility. This hat can be dressed up or down, making it suitable for a range of occasions. Whether you're going for a casual look or a more formal outfit, the liz hatton can easily complement your ensemble. Additionally, the wide brim of the hat provides excellent sun protection, making it ideal for outdoor activities such as picnics or garden parties. In terms of style, the liz hatton can be compared to other types of hats such as the fedora or the boater. While these hats may have similar silhouettes, the liz hatton stands out for its unique shape and design. The low crown and wide brim of ...
  • BERENANG ATAU TENGGELAM PILIHAN ANDA

    BERENANG ATAU TENGGELAM PILIHAN ANDA Shreyas sangat senang dan juga sedih pada saat yang sama. Dia sangat senang karena dia diberitahu bahwa dia terpilih dalam wawancara yang dia hadiri sebelumnya dan harus bergabung dengan tugas di kantor Delhi mereka. Dia sedih karena alasan bahwa, pada saat itu t... Readmore

  • Pengarang

    Pengarang Di sudut paling gelap perpustakaan tua itu duduk sebuah buku, terlupakan berabad-abad yang lalu. Tulang punggungnya yang hancur nyaris tidak menyimpan halaman rapuh yang terkandung di dalamnya, dan debu tergeletak di sampulnya seperti selimut. Tapi ini bukan buku biasa, karena berisi rahas... Readmore

  • Jam

    Jam Saya tidak tahu siapa nama saya. Saya tidak tahu dari mana saya berasal. Saya tidak tahu apakah saya memiliki rumah, apakah saya memiliki keluarga, apakah saya memiliki orang tua / saudara kandung / hewan peliharaan / pasangan / anak-anak. Yang saya tahu adalah apa yang akan terjadi besok. Dan i... Readmore

  • Kapsul Waktu

    Kapsul Waktu Ini Desember 2018, Neil sangat bersemangat karena hari ini dia akan menjadi bagian dari misi bersejarah yang dipimpin oleh guru favoritnya, Stanley River. Neil mencintai sains dan gurunya selalu mendorongnya untuk menjadi bagian dari berbagai eksperimen dan proyek di sekolah. Seringkali... Readmore

  • Chronophobia: Ketakutan akan Waktu (Outliving)

    Chronophobia: Ketakutan akan Waktu (Outliving) Chronophobia: Ketakutan akan Waktu (Outliving) Hitam. Warna yang begitu gelap sehingga tidak hanya tampaknya menyedot semua cahaya tetapi juga memancarkan ketiadaan. Ruang kelaparan yang luas dan menyeringai, dengan hanya satu bentuk kehidupan di dalamn... Readmore

  • Saudara Perempuan Wiccan

    Saudara Perempuan Wiccan Pada saat saya melangkah keluar, daunnya terbakar. "Tikus! Tikus! Tikus!" Seruku. Saya berlari ke sisi rumah dan mengambil selang air untuk memadamkan api yang telah saya mulai di halaman belakang. Ketika saya memadamkannya, saya melihat tumpukan abu basah yang lembek yang d... Readmore

  • Spiral Selatan

    Spiral Selatan Panggilan akrab dimulai, bergema di kepalaku. Saya coo, memberi tahu dunia bahwa saya mendengar desakannya. Saya tidak sendirian dalam hal ini. Kawanan domba merespons dengan baik; gemerisik bulu dan suara naik ke langit. Merupakan penghiburan untuk mengetahui segera kita akan terbang... Readmore

  • Kebun Buah

    Kebun Buah "Kamu salah melakukannya," katanya sambil muncul di belakangnya. Annabelle tahu dia harus meninggalkannya sendirian, tetapi dia merusak apel terbaik di pohon. Dia berbalik untuk menatapnya dan dia memiringkan kepalanya ke arahnya. Dia bukan tipe yang datang dan memetik apel dari kebun. Mu... Readmore

  • BOTAKY

    BOTAKY BOTAKY Susan W. Hudson Aurora dan Val bertemu satu sama lain di sebuah konferensi hukum di Downtown Conference Center di New York City. Mereka masing-masing mendapat secangkir kopi saat istirahat dalam jadwal. Dan, tanpa memperhatikan, mereka secara fisik bertemu satu sama lain. Sebagian besa... Readmore

  • Nubuat yang tidak biasa

    Nubuat yang tidak biasa Itu adalah kegelapan malam Januari yang dingin di desa pesisir Sulanguri. Maya kembali dari dapur di belakang rumah untuk mencari Supti dalam persalinan, di kamar tidur. Dia segera mengirim pesan untuk bidan dan calon ayah Hari. Yang pertama tiba dalam setengah jam dari sebua... Readmore