Skip to main content

Cerpen Kamulah Hidupku

Tentang hidup yang semua orang membicarakannya, begitu juga aku, yang belum tahu banyak tentang kehidupan, yang belum mengerti arti hidup.


     Orang bilang dalam hidup ada jalan yang berliku, aku juga merasakannya. Saat cacian makian, dan hinaan datang pada kehidupanku, aku hanya bisa berkata sabar pada diriku sendiri, tanpa tahu apa arti kata sabar itu.

     Sesuatu yang berhubungan dengan hidup pasti berdampingan dengan cinta. Semua yang bernyawa pasti merasakan cinta, bisa jadi yang tak bernyawa pun merasakan cinta, sungai contohnya, dia mencintai air yang mengalir di atasnya.
Cinta yang aku rasa begitu sangat indah dan terkadang menjadi sesuatu yang sangat buruk. Terlalu naif rasanya jika aku menyerah mengahadapi persoalan yang terjadi dalam hidup dan kehidupanku.

     Ketika mimpi hadir untuk menemani orang tidur, aku justru mengharapkan mimpi itu datang ketika aku terbangun, karena hanya dengan bermimpi aku dapat merasakan kebahagiaan dalam hidup. Dia yang selalu membuatku merasa hidup, dia yang selalu membuatku berpikir tentang kehidupan, dia yang selalu ada untuk menemani ku dalam hidup. Walau terkadang dia ingin menjauh dari hidupku dan ingin mencari makna kehidupan tanpa hadirku dalam hidupnya.

     Hari ini hujan deras disertai angin mengguyur di sepanjang jalan. Aku berharap hujan akan reda ketika aku sampai di kota itu, ketika aku turun dari bus ini. Berkali-kali aku lihat handphoneku walau tak ada satu pun pesan yang aku dapati. Mungkin memang keberadaanku sudah tak ada yang mau pedulikan lagi.

     Tid.. Tid.. Suara handphone ku akhirnya berbunyi, ternyata ada pesan dari Rama, pacarku. Ya, mungkin hanya dia yang selalu pedulikan keadaanku.
"Sayang, kamu udah sampe?" isi pesan darinya. Entah kenapa waktu itu aku sama sekali gak mau balas pesan darinya, padahal biasanya aku selalu buru-buru balas pesannya walaupun isinya kadang gak penting.
Tapi pesannya aku balas karena aku gak mau kehilangan perhatiannya yang selalu dia curahkan padaku.
"Blm sayang, tp bentar lagi aku sampe .."

     Hmmm, mungkin memang hanya dia yang aku punya semenjak kepergian ayah dan ibuku akibat kecelakaan tiga tahun lalu. Pernah aku berpikir, kenapa sih harus mereka yang pergi duluan dari dunia ini? Kenapa bukan aku saja? Padahal kalau aku gak pergi pun mungkin gak bakalan ada yang butuhin aku.

     Ah, dunia ini harus aku taklukan. Seperti kata ayahku dulu sebelum akhirnya dia pergi. "Gina, kamu itu anak ayah paling hebat, kamu harus bisa bertarung mengalahkan dunia yang terkadang kejam bagi kamu." Iya mungkin kata-kata dari ayah itulah yang selalu menjadi penyemangat hidupku. Ayah, Ibu, andai kalian masih bersamaku mungkin aku gak akan menjadi selemah ini.

     Aku adalah anak semata wayang. Kakek dan nenek ku pun sudah lama meninggal hingga akhirnya setelah kedua orang tuaku pun meninggalkan aku, aku menjadi hidup sebatang kara.
Sekarang aku masih kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di kota Bandung. Beruntunglah aku karena aku mendapat beasiswa untuk belajar disana. Selain kuliah aku bekerja di restoran untuk membiayai hidupku selama aku kuliah di Bandung.

     Ckiiit... Suara itu membuyarkan lamunanku, tanpa kusadari ternyata bus sudah sampai. Tapi hujan deras itu masih belum reda.
Aku turun dari bus sambil berlari mencari tempat untuk berteduh. Tanpa kusadari saat aku berlari untuk menyebrang jalan aku terpeleset. Dari arah barat terlihat mobil yang melaju kencang. Saat aku terjatuh mobil itu menyenggol kaki kananku. Tapi untunglah si pengendara mobil mau bertanggung jawab walau sepenuhnya itu bukan kesalahan dia.

     Aku tiba di Rumah Sakit. Lelah, sakit, sedih, bingung dan perasaan tak menentu saat aku tiba disana. Aku tak tahu apa yang terjadi padaku, tapi tiba-tiba dokter berkata padaku,
"Saudara Gina, luka yang dialami kaki Mbak sangat parah, kalau dibiarkan begitu tidak ada harapan untuk sembuh, kami harus mengambil tindakan untuk segera mengamputasi kaki Mbak."
Mendengar perkataan Dokter seperti itu aku merasa dunia runtuh, tapi apa daya aku tak ingin mengalami rasa sakit yang berkepanjangan. Aku mengiyakan saja kata dokter dan hari itu pula dokter beserta timnya segera memotong kaki kananku sampai ke bagian lutut.

     Rama, andai dia tahu keadaanku sekarang, mungkin dia sudah enggan menerimaku lagi. Kuliahku, kerjaanku. Lantas darimana aku bisa membiayai hidupku hari ini, esok, lusa dan selamanya sampai aku meninggal nanti.
Dengan hati yang pasrah, akhirnya aku menelpon Rama, pacarku.
Tuut.. Tuut ..
"Iya sayang?" terdengar suara Rama dari sana yang masih belum tahu keadaanku sekarang.
Aku hanya diam, bibirku enggan mengeluarkan kata.
"Sayang?" lanjut Rama karena sudah beberapa menit aku hanya diam. "Sayang, kalau masih gak mau bicara aku tutup telponnya lho."
Akhirnya dengan suara yang berat aku mampu berkata-kata. "Aku tunggu kamu di kostku, sekarang."
Aku langsung tutup teleponnya dan satu jam kemudian dia datang.

     Melihat keadaanku dia terlihat terkejut dan mungkin dia berusaha menutupi perasaan kecewanya padaku.
"Maafkan aku, aku gak beritahu kamu tentang ini."
Dia hanya diam.
"Aku tahu kamu malu." Lanjutku. "Tapi kalau kamu gak mau punya pacar cacat seperti aku, lebih baik kamu pergi saja tinggalkan aku sekarang, karena aku gak mau kamu mencintaiku karena keterpaksaan, karena merasa kasihan sama aku." Kataku sambil tak kuasa menahan air mata.
Dia menghapus air mataku. "Sayang, aku gak akan malu punya pacar kayak kamu, aku mencintaimu bukan karena fisikmu."
"Bohong, itu bohong. Mana ada yang mau terima pacarnya dengan keadaan seperti ini." Kataku gak percaya.
"Percayalah sayang. Aku akan..."
"Lebih baik kamu tinggalkan aku, karena aku tahu betul bagaimana orang tuamu. Jangankan dengan keadaan yang seperti sekarang ini, gak begini pun orang tuamu gak terima aku." Aku memotong pembicaraannya. "Kamu harus pergi sekarang sayang."
Tanpa banyak kata, Rama pergi meninggalkan aku. "Aku akan selalu ada untuk kamu."
Kata itu adalah kata terakhir yang keluar dari mulutnya.

     Sesuatu yang kusebut cinta ini menjadikan aku seperti manusia paling bodoh, karena betapa bodohnya diriku yang menyuruh pacarku pergi yang jelas-jelas dia benar-benar mencintaiku.

     Satu bulan berlalu, tanpa ada kabar darinya. Aku gak tahu dia ada dimana, aku gak tahu dia masih ingat aku atau enggak, yang jelas cintaku padanya masih sama seperti dulu.
Tid.. Tid.. Handphoneku bunyi. Hmmm, ternyata pasan dari Rama.
"Sayang, klo boleh aq akan ke kostanmu sekarang."
"Aku tnggu." Balasku.
Tak lama kemudian Rama berada di dekatku. Aku menangis, menyesal karena waktu itu aku sempat menyuruhnya pergi.
"Aku nyesel waktu itu aku nyuruh kamu pergi, tapi aku belum yakin kamu bisa terima aku dalam keadaan yang seperti ini."
"Aku terima kamu sayang, bagaimanapun keadaan kamu aku selalu sayang kamu, aku selalu cinta kamu." Jawabnya.
Aku menangis mendengar jawabnya. Dia peluk erat tubuhku, dia cium bibirku. Kehangatannya, kelembutannya, masih sama seperti dulu.
Rama, kini aku mengerti ternyata memang hanya kamu yang selalu ada untukku, ternyata hanya kamu yang mampu memahamiku, ternyata hanya kamu yang mengerti keadaanku.

     Itulah hidup yang semua orang membicarakannya. Sesuatu dalam hidup akan terasa indah saat ada seseorang yang mampu mengerti. Sangat indah ketika air mata yang menjadi symbol dari luka berubah menjadi senyum tanda bahagia.
Seperti yang orang katakan, sesuatu akan terasa indah pada waktunya.

Penulis: Anti Regian Pung Pung


Comments

Popular posts from this blog

The Painting of Destiny

"Are you sure of this, Navan?" The old pirate stared at King Mannas' chief merchant. However, his bright emerald green eyes sparkled with laughter. "The information came from Daoud, one of my former crew members, when I was ravaging the coastal villages of Vyrone." Navan smiled at the expression crossing Gerrod's face, whose family had fled from one of these villages. The Iron Falcon was a legend and parents had always used the threat of its crew and its flaming-haired captain to scare naughty children into sleeping and behaving differently. Gerrod quickly recovered and smiled. "Then he must be a man to be trusted, indeed." "Ah!" cried Navan. "Daoud will take the coin from the mouth of a dead man while it is still warm. I trust him only because he knows the fate of him who lies to me." I may have made him captain when I decided to infiltrate King Mannas' court, but he still knows who is in charge. "We must tell ...

Good Morning America is a popular

Good Morning America is a popular morning news show that airs on ABC. It has been a staple in American households since its debut in 1975. The show covers a wide range of topics including news, entertainment, lifestyle, and pop culture. With its team of talented hosts and reporters, Good Morning America provides its viewers with the latest updates on current events and trending stories. One of the things that sets Good Morning America apart from other morning shows is its lively and energetic atmosphere. The hosts, including Robin Roberts, George Stephanopoulos, Michael Strahan, and Lara Spencer, bring a sense of fun and camaraderie to the show. They engage with their audience and each other in a way that feels genuine and relatable. In addition to its engaging hosts, Good Morning America also features a variety of segments that cater to a diverse audience. From cooking demos and fashion tips to celebrity interviews and human interest stories, the show offers something for everyone. Wh...

The liz hatton

The liz hatton is a unique piece of headwear that has been gaining popularity in recent years. This hat is characterized by its wide brim and low crown, which gives it a distinctive and fashionable look. The liz hatton is often made of materials such as wool, felt, or straw, making it a versatile accessory that can be worn in various seasons. One of the key features of the liz hatton is its versatility. This hat can be dressed up or down, making it suitable for a range of occasions. Whether you're going for a casual look or a more formal outfit, the liz hatton can easily complement your ensemble. Additionally, the wide brim of the hat provides excellent sun protection, making it ideal for outdoor activities such as picnics or garden parties. In terms of style, the liz hatton can be compared to other types of hats such as the fedora or the boater. While these hats may have similar silhouettes, the liz hatton stands out for its unique shape and design. The low crown and wide brim of ...
  • Memperhatikan Orang Lain

    Baca: 1 Yohanes 5:13-21 "Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya,..." (1 Yohanes 5:16) Jika kita tidak memerhatikan cara bekerja Roh Kudus dalam kita, kita akan menjadi o... Readmore

  • Pancarkan Cahayamu

    Pancarkan Cahayamu Markus 4:21-25 Banyak mata yang melihat kita. Karena itu, sudah sepatutnya kita lebih sungguh memerhatikan kehidupan yang dijalani. Yesus mengingatkan identitas pengikut-Nya untuk memancarkan terang. Seperti pelita yang ditaruh di bawah kaki dian, cahayanya menerangi sekitarnya.... Readmore

  • Cerpen Menjual Sisir Kepada Biksu

    Pada suatu hari, sebuah perusahaan sisir akan mengadakan ekspansi untuk area pemasaran yang baru. Perusahaan sisir tersebut lalu membuka lowongan pekerjaan. Karyawan baru itu akan ditempatkan di Divisi Marketing. Setelah lowongan dibuka, banyak sekali orang yang mendaftarkan diri untuk mengisinya. L... Readmore

  • Cerpen Di Balik Pria Hebat,Selalu Ada Wanita Hebat!

    Thomas Wheeler, CEO Massachusetts Mutual Life Insurance Company, dan istrinya sedang menyusuri jalan raya antar negara bagian ketika menyadari bensin mobilnya nyaris habis. Wheeler segera keluar dari jalan raya bebas hambatan itu dan tak lama kemudian menemukan pompa bensin yang sudah bobrok dan han... Readmore

  • Cerpen Daftar Kegagalan

    Dibawah ini adalah daftar kegagalan seseorang yang semasa hidupnya mengalami banyak tantangan dan badai. 1813 – ia mengalami kebangkrutan dalam usahanya 1832 – ia menderita kekalahan dalam pemilihan kepala daerah tingkat lokal 1833 – ia kembali menderita kebangkrutan 1835 – i... Readmore

  • Di Dalam Terang Allah

    Baca: Kejadian 32:22-32 "...Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!" (Kejadian 32:30) Allah memakai terang-Nya untuk menunjukkan kondisi kita sebenarnya. Ini yang membuat kita bertekuk lutut. Seperti yang dilakukan-Nya pada Yakub di Pniel, Tuhan dalam kemurahan-Nya ha... Readmore

  • Menjadi Sepikir

    Baca: 2 Korintus 13:1-13 "...usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!" (2 Korintus 13:11) Apa yang dimaksud sepikir? Bagaimana kita bisa sepi... Readmore

  • Hidup Dalam Kebenaran Sejati

    Hidup dalam Kebenaran Sejati Markus 4:1-20 Yesus menggunakan dengan baik setiap kesempatan untuk mengajar Kerajaan Allah. Tempat dan metode selalu diperhatikannya dengan baik agar tetap dapat menyampaikan pengajaran kepada banyak orang. Di tepi danau Yesus mengajarkan suatu perumpamaan tentang bag... Readmore

  • Cerpen Perangkap Tikus

    Sepasang suami istri petani pulang ke rumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan dengan seksama sambil menggumam, ”Hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar?” Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah perangkap... Readmore

  • Cerpen Keseimbangan Hidup

    Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi p... Readmore