Skip to main content

Tuhan Adalah Kota Benteng Orang Percaya

Baca: Mazmur 59:1-18

"Sebab sesungguhnya, mereka menghadang nyawaku; orang-orang perkasa menyerbu aku, padahal aku tidak melakukan pelanggaran, aku tidak berdosa, ya TUHAN," (Mazmur 59:4)

Semua berawal dari rasa iri hati yang kemudian berubah menjadi kebencian, itulah yang bergemuruh di hati Saul terhadap Daud. Tertulis: "...ketika Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, keluarlah orang-orang perempuan dari segala kota Israel menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing; dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: 'Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.'" (1 Samuel 18:6-7). Saul menjadi sangat tersinggung dan amarahnya semakin memuncak karena rakyat Israel begitu mengelu-elukan Daud daripada rajanya sendiri. Dari rasa iri hati berkembang menjadi hasrat membunuh. Alkitab mencatat beberapa kali Saul berusaha membunuh Daud.

Mazmur 59 menceritakan bagaimana Saul berusaha meneror Daud dengan menyuruh orang-orang mengintai dan mengawasi rumahnya dengan tujuan menghabisi nyawanya. Daud masih sangat belia dan tidak bisa berbuat apa-apa karena ia belum memiliki kekuasaan. Yang bisa ia lakukan hanyalah mengadu dan berseru kepada Tuhan meminta pertolongan: "Lepaskanlah aku dari pada musuhku, ya Allahku; bentengilah aku terhadap orang-orang yang bangkit melawan aku. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang melakukan kejahatan dan selamatkanlah aku dari pada penumpah-penumpah darah." (ayat 2-3). Hari-hari Daud seperti berada di lembah kekelaman dan dalam bayang-bayang maut karena musuh terus mengintai dan menginginkan kematiannya.

Tidak ada yang sanggup menolong hidupnya selain Tuhan. "...kota bentengku, tempat pelarianku pada waktu kesesakanku." (ayat 17). Walaupun sepertinya Tuhan tak bergeming melihat pergumulan berat yang dialaminya, Daud terus memaksa jiwanya untuk bermazmur bagi Tuhan: "Ya kekuatanku, bagi-Mu aku mau bermazmur;" (ayat 18), karena percaya bahwa pertolongan Tuhan selalu tepat pada waktu-Nya.

"TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya" (Nahum 1:7)

Comments

Popular posts from this blog

The Painting of Destiny

"Are you sure of this, Navan?" The old pirate stared at King Mannas' chief merchant. However, his bright emerald green eyes sparkled with laughter. "The information came from Daoud, one of my former crew members, when I was ravaging the coastal villages of Vyrone." Navan smiled at the expression crossing Gerrod's face, whose family had fled from one of these villages. The Iron Falcon was a legend and parents had always used the threat of its crew and its flaming-haired captain to scare naughty children into sleeping and behaving differently. Gerrod quickly recovered and smiled. "Then he must be a man to be trusted, indeed." "Ah!" cried Navan. "Daoud will take the coin from the mouth of a dead man while it is still warm. I trust him only because he knows the fate of him who lies to me." I may have made him captain when I decided to infiltrate King Mannas' court, but he still knows who is in charge. "We must tell ...

Good Morning America is a popular

Good Morning America is a popular morning news show that airs on ABC. It has been a staple in American households since its debut in 1975. The show covers a wide range of topics including news, entertainment, lifestyle, and pop culture. With its team of talented hosts and reporters, Good Morning America provides its viewers with the latest updates on current events and trending stories. One of the things that sets Good Morning America apart from other morning shows is its lively and energetic atmosphere. The hosts, including Robin Roberts, George Stephanopoulos, Michael Strahan, and Lara Spencer, bring a sense of fun and camaraderie to the show. They engage with their audience and each other in a way that feels genuine and relatable. In addition to its engaging hosts, Good Morning America also features a variety of segments that cater to a diverse audience. From cooking demos and fashion tips to celebrity interviews and human interest stories, the show offers something for everyone. Wh...

The liz hatton

The liz hatton is a unique piece of headwear that has been gaining popularity in recent years. This hat is characterized by its wide brim and low crown, which gives it a distinctive and fashionable look. The liz hatton is often made of materials such as wool, felt, or straw, making it a versatile accessory that can be worn in various seasons. One of the key features of the liz hatton is its versatility. This hat can be dressed up or down, making it suitable for a range of occasions. Whether you're going for a casual look or a more formal outfit, the liz hatton can easily complement your ensemble. Additionally, the wide brim of the hat provides excellent sun protection, making it ideal for outdoor activities such as picnics or garden parties. In terms of style, the liz hatton can be compared to other types of hats such as the fedora or the boater. While these hats may have similar silhouettes, the liz hatton stands out for its unique shape and design. The low crown and wide brim of ...
  • Tidak Sia-Sia Mengikuti Kristus (1)

    Baca: Markus 10:28-31 "...dan pada zaman yang akan datang ia (yang meninggalkan semuanya dan mengikuti Kristus-Red). akan menerima hidup yang kekal." (Markus 10:30) Di setiap masa selalu banyak orang Kristen kehilangan semangat dalam pengiringannya kepada Tuhan. Mereka tidak lagi antusias terha... Readmore

  • Pengampunan Tuhan Atas Kita

    Baca: Matius 18:23-35 "Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?" (Matius 18:33) Dalam perumpamaan pada pembacaan kali ini Yesus menyatakan betapa kejamnya di hadapan Allah, orang yang tidak mau mengampuni orang lain. Bila kita tidak mau mengampuni orang... Readmore

  • Cerpen Pena Dari Bulu Angsa Ajaib

    Karmela, seorang anak yang sangat senang menulis. Ia begitu riang tiap kali ia guratkan ujung penanya yang runcing itu ke permukaan kertas. Tiap guratannya ia bentuk menjadi huruf per huruf dan ia susun hingga menjadi sebuah kalimat, bahkan sebuah paragraf. Kesenangannya menulis ia dapatkan dari Ay... Readmore

  • Cerpen Kancil yang Cerdik

    Pada suatu hari, Kancil merasa sangat lapar. Dia berjalan kesana-kemari, tetapi tidak mendapatkan makanan. Ketika hari sudah sore, Kancil melihat Kera sedang asyik makan pisang di atas pohon. Nikmat betul kelihatannya. Kancil ingin sekali menikmati pisang itu. Akan tetapi, bagaimana caranya me... Readmore

  • Cerpen Seperti Chakky dan Okoiku (Kisah Sepotong Kayu)

    Tak biasanya langit biru nan cerah berubah menjadi gelap dan mencekam. Kakek tua yang tinggal di atas bukit lari tergopoh-gopoh membawaku di atas punggungnya yang bungkuk dengan sedikit tenaganya yang masih tersisa. Keesokan harinya, ia menjemurku di bawah terik matahari yang sangat panas bagaikan ... Readmore

  • Cerpen Seorang Gadis yang Masih Percaya dengan Dunia Peri

    Pada suatu hari di suatu jaman di masa depan yang sudah tidak percaya dengan hal-hal yang terdapat pada khayalan seorang penulis dongeng, ada seorang gadis yang memakai baju merah dan rok berwarna merah muda berlari ke sana kemari mengikuti arah angin di sebuah padang rumput yang tenang dan damai... Readmore

  • Cerpen Agungnya Desaku

    Hidup di tengah-tengah desa yang masyarakatnya masih memegang teguh kepercayaan sejak dulu, yang masih kental kebudayaannya sampai sekarang tidaklah luntur membuat Dhuan harus mengikuti semua peraturan-peraturan, mitos atau kebiasaan yang telah lama ada di desanya meski ia bukan asli orang Pesare... Readmore

  • Renungan Allah Menopang Dengan LenganNya

    Baca: Ulangan 31:1-8 "Sebab Tuhan, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati." (Ulangan 31:8) Sekarang ini banyak orang dikejutkan dengan keadaan dunia ya... Readmore

  • Renungan Tiada Yang Sebanding Dengan Kuasanya

    Baca: Yesaya 40:12-31 "Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia?" (Yesaya 40:18) Apakah yang menjadi kebanggan kita saat ini: harta, jabatan, atau kepandaian kitakah? Ingatlah, teknologi secanggih apa pun tidak mampu menjamin kita dapat luput... Readmore

  • Renungan Hidup Kita Adalah Misi

    Baca: 2 Korintus 5:11-21 "Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami." (2 Korintus 5:18) Ciri orang Kristen yang sejati adalah adanya perubahan hidup dalam dirinya dan juga... Readmore