Featured post

No one knows you're here

I hear the devilish barking of dogs somewhere in the night behind us. Making good time in these woods in these damp conditions had been mor...

Daud berpikir dalam hatinya: Bagaimanapun juga pada suatu hari aku akan binasa oleh tangan SaulDaud berpikir dalam hatinya: Bagaimanapun juga pada suatu hari aku akan binasa oleh tangan Saul


Pikiran hati Daud saat itu adalah pemikiran yang salah, karena dia pasti tidak memiliki dasar untuk berpikir bahwa tindakan Allah mengurapinya melalui Samuel ternyata sekedar tindakan kosong yang tanpa arti. Tidak sekali pun Tuhan meninggalkan hamba-Nya; Daud telah sering sekali ditempatkan pada situasi yang berbahaya, tetapi tidak pernah sekali pun campur tangan ilahi tidak menyelamatkannya. Uji coba yang telah Daud alami memang bervariasi; tidak berupa satu jenis saja, melainkan berbagai jenis—namun, dalam setiap peristiwa, Dia yang mengirim ujian juga telah dengan murah hati menetapkan suatu jalan keluar. Daud tidak bisa menunjuk dengan jarinya pada suatu rekaman dalam jurnal hariannya sambil berkata, "Inilah buktinya Tuhan meninggalkan aku," karena seluruh masa hidup yang telah dilaluinya justru membuktikan hal yang sebaliknya. Berdasarkan apa sudah dilakukan Allah baginya, Daud seharusnya menyatakan bahwa Allah akan tetap menjadi pelindungnya. Tapi bukankah dengan cara yang seperti itu juga kita meragukan pertolongan Allah? Bukankah ketidakpercayaan itu tidak beralasan? Pernahkah kita punya seberkas alasan untuk meragukan kebaikan Bapa kita? Bukankah cinta kebaikan-Nya selalu mengagumkan? Apakah Ia pernah sekali pun gagal untuk memenuhi keyakinan kita? Ah, tidak! Allah kita tidak meninggalkan kita kapanpun. Kita telah mengalami malam gulita, tetapi bintang kasih telah bersinar terang di tengah kegelapan; kita telah berada dalam konflik yang keras, tetapi di atas kepala kita, Dia telah memegang tinggi-tinggi perisai pertahanan kita. Kita telah melalui banyak cobaan, tetapi tidak pernah demi kerugian kita, selalu demi keuntungan kita; dan kesimpulan dari pengalaman masa lampau kita adalah, bahwa Dia yang telah beserta kita dalam enam kesulitan, tidak akan meninggalkan kita dalam yang ketujuh. Apa yang telah kita kenal dari Allah kita yang setia, membuktikan bahwa Dia akan menjaga kita hingga akhir. Maka, marilah kita, jangan mempunyai alasan yang bertentangan dengan buktinya. Bagaimana kita bisa begitu kejam sampai meragukan Allah kita? Tuhan, singkirkan Izebel ketidakpercayaan kami, dan biarkan anjing-anjing memakannya.


DgBlog Omnipoten Taun17 Revisi Blogging Collections Article Article Copyright Dunia Aneh Blog 89 Coriarti Pusing Blogger

No comments:

Post a Comment

Informations From: Omnipotent

Popular Posts