Renungan Harian Hari ini

Hari ini Aku Merenungkan Di Harianku
Renunganku Yang kini Adalah Keluh Kesah Aku
Tak Dapat Sepertinya Aku ini
Di Akhir Daya Aku ini Mungkin Aku tak Dapat Berkata Lagi

Ketidak Mampuan Aku Yang kini
Membuat Massa Depan Aku Hanya Terlihat Tertidur Saja
Tidur Saja Dan Menunggu Engkau Bapa Datang Hampiri Aku
Karena Dunia Terasa Menyulitkan Aku

Tak Mampu Lagi Aku ini Di Dunia
Dunia ini Mendesakku Untuk Berlalu
Berlalu Ketempat aku Yang lalu
Yang Lalu Engkau Tahu Bapa
Lalu Ku Kelam
Lalu Ku Sunyi
Di Tinggal Oleh Malam

Hingga Kini Aku Hanya Ingin Tertidur Saja
Karena Malam Selimuti Aku
Tak Ada Terang Yang Datang Padaku Bapa
Kecuali Terang Sebuah lilin Yang Kau Berikan Padaku
Yang Di mana Engkau Beri Petunjukku Untuk Menantimu

Dengan Hanya Nyala lilin ini Yang Dapat Aku Jalani Sungguh 
Gelap Benar Sekitar Langkah Langkah Aku ini
Sepertinya tiada Jalan Terang Lagi Di Dekatku
Hanya Nyala lilin Yang Kau berikan Padaku untuk Menantikanmu Datang Hampiri Aku
Di Jalan itu Bapa
Jalan Penantian Aku
Menantikanmu Datang Dengan Kendaraanmu
Yang Terakhir
Itulah Katamu Bapa
Itu Yang Aku Dengar
Itu Kendaraan Terakhir
Yang Keluar Dari Balik Gungung
Terangnya Dunia ini Hanya Dari Sebuah Kendaraan itu
Putihnya Dunia ini Hanya Di Dalam Kendaraan itu

Renungku Akan Penantian itu Sedikit Kuatkan Aku
Yang ingin Mengakhiri Kehidupan ini
bagai tiada gunanya lagi Aku ini

Namun Besit pikiran Aku
Mengapa Engaku Tuhan Mencari Yang bodoh ini
Bukankah Yang Lain Berkata Dalam Firmanmu
Buat Apa Mencari Yang Bodoh ini


Terimakasih Salam Sejahtera

No comments:

Post a Comment

Informations From: Omnipoten

Featured post

Nama Akhir

Ada bom di kampung halaman saya, dan tidak ada yang membicarakannya. Taman yang mengelilinginya bertindak seperti sarang, tumbuh secara al...