Featured post

Keluar dari Kegelapan

Hidup dalam kegelapan dipenuhi dengan teror. Gatal yang tak terlihat bisa berupa sepotong pasir, atau tikus yang mengunyah kulit. Dalam keg...

Sombong kepada Allah

Sombong kepada Allah

Daniel 11:36-45

Raja negeri Utara terkenal dengan kesombongannya. Ia tinggi hati terhadap manusia dan allah sesembahan leluhurnya. Ia juga memandang rendah Allah Israel yang mahakudus (36-37). Ambisinya adalah menjadi allah dan disembah oleh manusia.Sehingga Sempurna Dengan kegilaannya serupa dengan iblis.

Di tengah kegilaannya, ia memutuskan kelangsungan tradisi leluhurnya dan menciptakan tradisi baru, yaitu memuja para dewa benteng-benteng. Ia mengiming-iming orang-orang dengan harta dan kekuasaan agar mau menyembah dewa sesembahannya yang adalah benda-benda mati,yang di telah di larang oleh Allah kita (39).

Sebenarnya, ia berdalih menghormati dewa asing untuk keuntungan sendiri, yaitu sebuah strategi untuk dapat menjarah tempat peribadatan dewa-dewa asing milik orang lain. Pada akhir zaman nanti, raja negeri Selatan akan berperang dengan raja kerajaan Utara (40-45). Daniel merekam berbagai peristiwa peperangan antara kerajaan Utara dan Selatan sebagai akhir zaman. Akhir zaman berarti akhir hidup (kematian) bagi para raja kerajaan Utara.

Sebelum berakhirnya kehidupan raja negeri Utara yang sombong itu, ia disebut seorang yang mampu menaklukkan banyak bangsa, termasuk kerajaan Mesir (42). Harta benda, emas dan perak dari Mesir, Libia, serta Etiopia, semuanya itu dirampas dan diangkut ke negerinya (43). Menjelang akhir hidupnya, raja negeri Utara mendirikan kemah kebesarannya di Gunung Permai yang kudus. Gunung itu adalah Sion. Rupanya di Sion ia tidak menyembah Allah karena ia menyakini dan mengangkat derajat dirinya sebagai allah. Akibatnya ia meninggal karena penyakit mematikan dan tidak ada seorang pun yang menolongnya (45).

Sikap sombong terhadap sesama menunjukkan tindakan yang tidak terpuji, apalagi meninggikan diri terhadap Allah. Biasanya, seseorang congkak karena kepercayaan diri yang berlebihan. Atau juga ia merasa memiliki sesuatu yang bisa diandalkannya, yaitu kekuasaan. Kepongahan seperti ini sudah pasti tidak bertahan lama. Karena itu, tidak ada gunanya seseorang tinggi hati karena hidupnya singkat di dunia ini. Sebab suatu hari semua orang akan kembali kepada Penciptanya. [WSP]

No comments:

Post a Comment

Informations From: Omnipotent

Popular Posts