Baru-baru ini saya mengadakan sebuah konferensi di kota tempat saya tinggal. Bila Anda pernah menyiapkan hal seperti ini, tentu Anda akan menghayati, tantangan yang berat dan melelahkan. Semakin berat tekanan yang kita bebankan pada diri sendiri agar semuanya berjalan dengan sempurna, semakin tinggi keteganggan yang kita rasakan.
Banyak teman menganggap saya adalah seorang petualang. Ya, saya suka bertualang. Mencoba hal baru, bertemu orang baru, belajar budaya baru, dan tentu saja mencicipi makanan khas yang baru di lidah saya.
Namun, saya bukanlah seorang petualang tanpa persiapan. Semuanya sudah saya persiapkan. Mulai dari obat-obatan, budaya daerah yang akan dikunjungi dan situasinya.
Begitu juga saat saya mempersiapkan konferensi ini. Selama satu atau dua tahun saya berkutat dengan ide konferensi ini hingga saya rasa beres semuanya. Saya mendekati calon pembicara utama dan memastikan kehadiran mereka di konferensi. Saya memesan lokasi konferensi dan menu makanan berbulan-bulan sebelumnya.
Malam hari sebelum pertemuan, saya beserta sekretaris mengunjungi lokasi acara untuk memastikan segala sesuatunya telah sesuai. Akan tetapi, yg kami temukan adalah bencana. Bersama-sama kami menghabiskan beberapa jam untuk menyiapkan ruangan baru dan menata ulang. Saya berpikir, ini seharusnya tidak boleh terjadi.
Setelah selesai, saya kembali dirumah, dan kembali bencana. Pembicara utama membatalkan kehadirannya di konferensi kami. Ada kerabatnya yang meninggal dunia. Yah.. saya tidak bisa menyalahkan beliau, bahkah saya berempati atas kemalangan yang dialaminya. Namun, saya tetap berpikir, ini seharusnya tidak boleh terjadi.
Pada hari H, pembicara yang lain menyatakan tidak nyaman dengan kursi kaku untuk demonstrasinya, dia hanya bisa bekerja dengan baik bila menggunakan sofa. Jujur, dalam hati saya mengumpat. Dia tahu apa yang dia butuhkan, tetapi kenapa tidak bilang dari awal. Saya kan bisa mempersiapkan terlebih dahulu. Sekali lagi, berkelabat dalam pikiran saya, ini seharusnya tidak boleh terjadi.
Pada akhirnya konferensi ini selesai juga dengan sukses, walaupun begitu banyak insiden yang seharusnya tidak boleh terjadi. Saat saya kembali kerumah, saya mampir untuk segelas kopi hangat. Di sebuah toko terdapat papan tulis dengan tulisan yang seolah-olah ditujukan pada saya.
”Hidup ini bukanlah 'Seharusnya....' Hidup adalah kenyataan yang ada.”
Semoga cerita ini dapat membantu kita untuk lebih toleran terhadap keinginan orang lain, mengobati luka kecewa karena harapan kita untuk sempurna tidak tercapai. Banyak kejadian yang tidak terduga, namun bila sudah terjadi, mengumpat atau marah pada dunia dan mengatakan bahwa ini seharusnya tidak terjadi, tidak akan menyelesaikan masalah.
Kemahakuasaan Blog sehingga Dia begitu bebas dan tidak terpengaruh apa pun dan siapa pun dari luar diri-Nya sendiri.
Pages
- Privacy
- Disclaimer
- Terms Of Service
- Sitemap
- Ketentuan Layanan Penerbit Omnipoten
- Ketentuan Layanan Omnipoten
- Ketentuan Layanan Penulis Omnipoten
- Room Comment Omnipoten
- Random Post Omnipoten
- Random Post CoriartiBlog Omnipoten
- Random Post DGblogsp Omnipoten
- RANDOM Post Pusing Blogger Omnipoten
- Random Post ArticleCopyRight Omnipoten
- RANDOM Post CollectionsArticle Omnipoten
- Random Post Revisi Blogging Omnipoten
- Random Post Taun17 Omnipoten
- Random Post DuniaAnehBlog89 Omnipoten
- Coinpayz
- Faucetpay
- CryptoSense
- MineEXEC
- MINEtron
- MineSIA
- MineBTTC
- MineDoge
- MineWIN
- MineSHIBA
- TIKTOK
- Coinpayu
- ClaimFaucetLTC
- CLAIMFaucetDoge
- ClaimFaucetTRX
- Souni Games
Cerpen Ini Seharusnya Tidak Boleh Terjadi
Labels:
China,
England,
Hong Kong,
India,
Mexico,
News,
Omnipoten,
Short Story,
United States
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Featured post
Melihat Melalui Mata yang Berbeda
Melihat Melalui Mata yang Berbeda Aku melihat melalui matamu. Dan ketika saya melakukannya, dunia semuanya biru, ungu dan hijau. Warnanya s...
-
Buying a house in Noida is one of the most desired wishes for most of us. But sometimes this decision leads us to trouble because usually, p...
-
'Mata mini' yang tumbuh di laboratorium membuka pemahaman tentang kebutaan dalam kondisi genetik yang langka Para peneliti di UCL G...
-
Syalom Sodara Yang Terkasih Yang Di Kasihi Allah Bapa,Kali ini Saya Ingin Membahas Benarkah Jamahan roh Kudus Itu Rebah ?.Jika Menu...
-
Kapuk Kembang Kapas Pecah Di Awan Melayang Layang Buah kembang Ampas Pecah Di Hati Melingkuk Lingkuk Jalannya Arah Tak Tahu I...
-
Aku Adalah NasKu Itulah Nama Aku,Aku Yang Lahir Di Tengah Padang Gurun Belantara,Yang Di Lahirkan Oleh Seorang Ibu Yang Lari Dari K...
-
Syalom Sodara Yang Di Kasihi Tuhan Allah Yang Penuh Rahmat akan Kasih Karunia,Dan Yang menyertai Kita Semua Di Dalam Kasihnya Yan...
-
Derita Janda Muda Cinta Tak Selamanya indah,itulah cerita disetiap kisah cinta yang tertuliskan,dan memang yang akan selalu seper...
-
Jalan,Jalan Yang Di Tempuh Terasa Tak Semudah Itu Seperti Yang Terbayangkan Walau Dunia Di Buat Mudah Kurasa S...
-
Bacaan Hari ini: Filipi 2:13 “Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” Sebag...
-
There are several job-oriented as well as skill-based courses after 12th that can help you enhance skills for accomplishing your dream of ge...
Fildena 100mg Tablet is a universal version of Viagra also called fildena 100 purple. Each film-coated tablet contains 100 mg of sildenafil citrate. The drug is unofficially called “the blue pill or man's best friend” and is prescribed to treat erectile dysfunction in men.
ReplyDelete