Cerpen Awal Yang Pahit Akhir Yang Indah


Hari ini sangat cerah. Terlihat seorang gadis sangat cantik mengenakan seragam putih biru (smp). Sebelum berangkat ke sekolah ia pun menyempatkan diri untuk menulis di buku tempat dia curhat (diary)

“dear diary”
Diary, kamu tau nggak hatiku sangat sakit banget, teman aku sering curhat ke aku tentang falen, bagaimana coba hatiku nggak sakit, sudah 2 tahun aku di smp dan sudah 2 tahun aku menyukainya, falen adalah cinta pertamaku. Nggak mungkin kan kalau aku bilang ke elda kalau aku menyukai falen. Kalau elda tau pasti dia ngerasa sakit hati. Sudah dulu ya, aku mau pergi sekolah dulu. Bye diary..
Anggita

Aku pun memberes-bereskan semua. Setelah selesai aku pun berangkat ke sekolah. Baru saja sampai di sekolah elda sudah curhat ke aku. Hatiku pun sakit mendengar tentang falen yang selalu dibalas chat elda.
“elda.. Stopp.., gue udah capek sama lo” ucapku lalu pergi meninggalkan elda sendirian.

Waktu berputar sangat cepat. Hingga sudah 2 minggu setelah selesai memarahi elda aku kesepian. Hari ini aku ulang tahun. Aku sangat kecewa di hari ulang tahunku semua teman-temanku menjauh dariku. Aku hanya sendirian, hingga pada akhirnya aku dikagetkan oleh falen, elda dan teman-temanku yang lainnya.
“happy birthday to you happy birthday to you happy birthday happy birthday happy birthday to you”
Aku yang semulanya sedih menjadi senang.
“gita, kamu mau nggak jadi pacar aku” kata falen tiba-tiba.
Deg!!! Aku sangat kaget dengan apa yang dikatakan oleh falen. Bukannya falen suka sama elda. Kok dia nembak aku.
“bukannya kamu sama elda” kataku singkat.
“hehehe.. Gita aku tuh sengaja buat kamu cemburu, aku dan falen udah sepakat buat ngerjain kamu, lagian juga aku kan udah jadian dengan anto” kata elda
“tapi dari mana kamu tau kalau aku suka falen..?” kataku sangat malu.
“dari buku diary kamu, aku nggak sengaja membaca buku diary kamu.. Hehehe.. Sorry ya” kata elda
Aku hanya senyum-senyum sangat malu.
“jadi kamu mau nggak jadi pacar aku..?” kata falen
“maaf aku nggak bisa” kataku sengaja memasangkan muka sedih.
“jadi kamu nolak aku”
“aku nggak nolak kamu”
“tapi kamu bilang kamu nggak bisa”
“maksud aku aku nggak bisa nolak cinta kamu, karena aku sayang sama kamu” kataku.
Terdengar suara tepukan dari orang-orang yang melihat kami.

The end

Cerpen karangan: Anggi Tasya Simalango
Facebook : anggi tasya simalango

Nama: anggi tasya simalango
kelas: VIII
twitter: @anggitasya

Bagaimana ceritanya..?
Jelek ya..
Kasih sarannya yah teman-teman..

No comments:

Post a Comment

Informations From: Omnipoten

Featured post

Melihat Melalui Mata yang Berbeda

Melihat Melalui Mata yang Berbeda Aku melihat melalui matamu. Dan ketika saya melakukannya, dunia semuanya biru, ungu dan hijau. Warnanya s...