Cerpen Cinta Winda


     Kos winda masih tampak sepi.Gerbang pintunya masih terkunci rapat dan tampak orang-orang berlalu lalang lewat depan kos.Selang beberapa menit kemudian ada seorang perempuan yang membuka pintu kos dari dalam dan ia pun keluar untuk membuang sampah.Suasana memang masih pagi.Kicauan burung dan ayam berkokok belum bisa membuat winda dan temannya bernama dian yang sering dipanggil emak ini bangun dari tidurnya.Mereka berdua memang satu kamar.Winda dan dian sudah berteman selama hampir tiga tahun semasa kuliah di sebuah universitas terkemuka di kota pahlawan Surabaya.Mereka masih asyik tidur dan membayang-bayang dalam mimpi.

     Tapi tiba-tiba winda sudah mulai bangkit dari alam mimpi.Kemudian dia menggeliatkan tubuhnya untuk melenturkan otot-otot yang bengkok sewaktu tidur.Tanpa pikir panjang lagi ia mengambil handuk dan sabun untuk mandi.Dia langsung melangkahkan kakinya dengan sedikit malas ke kamar mandi.Sedangkan dian sepertinya masih malas untuk bangun. Sedari tadi ia hanya setengah sadar melihat winda pergi ke kamar mandi dan setelah itu tidur lagi.
Seusai mandi dan ganti baju.Winda bergegas membangunkan dian yang sedari tadi masih molor terus dan menikmati mimpinya.Terpaksa dian harus bangun dan bergegas pula untuk mandi.Tiba-tiba ada suara montor yang berhenti didepan kos.Ternyata itu adalah pak pos yang bermaksud menyampaikan surat dari seorang pengirim, tentunya untuk anak-anak kos atau bahkan bisa untuk ibu kos sendiri.

" surat pos...." teriak pak pos.
Winda pun keluar dan menghampiri pak pos.
" iya pak...ada surat buat siapa?" Tanya winda.
" buat mbak cinrara, mbak..." jawab pak pos.
" cinrara..." ucap winda lirih pelan sambil memikirnya.
" ini mbak, suratnya..." kata pak pos sambil memberikan surat itu ke winda dan winda menerimanya.
" silahkan tanda tangan disini mbak...." Lanjut pak pos dan winda tanda tangan.
" terima kasih pak..."
" sama-sama....."
Pak pos langsung henyak pergi tanpa basa basi lagi dan winda lekas melihat pengirim surat yang berwarna merah jambu dan berhiaskan gambar love itu.Tepatnya itu adalah surat cinta buat cinrara.

      Tanpa pikir lagi ia membaca nama pengirim dan dipernutukkan untuk siapa dalam balutan surat cinta tersebut.Pengirimnya namanya RIZKY dan Diperuntukkan untuk CINRARA, sesuai dengan alamat yang tertera di surat itu.Surat itu memang surat cinta buat Cinrara.
" Rizky..." ucap winda lirih sambil menampakkan senyumannya dengan antusias.
Tetapi ia berpikir kembali sambil melangkah kecil menuju kursi yang ada diteras.Tapi matanya tak bisa lepas memandangi surat cinta itu.Winda pun duduk dikursi teras sembari terus memegang surat cinta itu dan tak luput memandanginya.Winda dibuatnya sedikit bingung karena dikos itu tidak ada nama cinrara tapi alamatnya benar.Tanpa disadari winda terperangah setelah otaknya menemukan sesuatu tentang surat cinta itu.
" OOOhhh..aku tau sekarang.Pasti ini dari risky pacarku.Karena kan dia sering memanggil aku dengan nama cinrara.Selain itu nama di facebookku juga cinrara.tidak salah lagi pasti ini buat aku.Lagian disini juga gak ada nama cinrara selain nama lainku itu.bukaaa aaahhhh..." ujar winda antusias dengan pikirannya itu.

    Winda menyobek ujung atas amplop surat yang merah jambu yang berhiaskan love itu dan mengambil isi surat yang ada didalamnya.Dengan antusias dan senyuman yang merekah ia pelan-pelan membaca surat tersebut tanpa menghiraukan keadaan sekelilingnya.

Dear,
Cinrara...
Apa kabarmu? Semoga hari ini kamu baik ya, Dan aku harap kamu juga akan baik-baik setelah membaca surat ini.Cinrara sayang, aku tau kamu sangat mencintaiku begitu juga aku.Aku sangat mencintaimu lebih dari bumi dan isinya.Sayang, aku mau bilang kalau orang tuaku tidak bisa merestui hubungan kita dan mereka akan menjodohkanku dengan wanita pilihan mereka.jadi hubungan kita tidak bisa berlanjut atau putus.Cinrara aku tau semua ini berat buat kamu dan terutama juga buat aku.Aku sudah menolak perjodohan ini dan aku lebih menyayangimu tapi ibukku mengancamku jika aku tidak mau melakukan perjodohan ini maka dia akan bunuh diri.Maafkan aku cinrara, walau kita tidak bisa saling memiliki.kita masih bisa kan untuk bersahabat.Cinrara, semoga kamu mendapatkan lebih baik dariku.sekali lagi aku minta maaf.
Your love,
Rizky.

     Blaaarrr!!! Winda pun tersentak hebat dan perasaannya tak karuan.Tanpa disadari pun airmatanya mengalir deras dari matanya yang indah itu.Perasaannya bagaikan tersambar petir kali ini dan Dengan hati yang sedih dan air mata yang membasahi pipinya ia berlari ke kamarnya sambil meremas-remas surat cinta pembawa luka itu.Winda terus menangis tanpa menghiraukan keadaan yang lain.Dia melemparkan tubuhnya ke kasur dan diambilnya bantal yang ada didekatnya.Kemudian ia menutupi wajahnya dengan bantal itu.Selang beberapa menit kemudian dian masuk kamar dan masih berbalut handuk di tubuhya.Dan ia terheran-heran melihat winda menutupi wajahnya dengan bantal.Tapi dian masih cuek dan dianggapnya biasa saja.
" win, kuliah jam sepuluh nanti jadi kosong ga, coba Tanya komting deh...." Tanya dian sambil membereskan alat-alat kecantikan dimeja dan sembari mengganti handuknya dengan baju.Setelah itu dia mendekati winda dan ia pun langsung duduk di disamping winda.
" kamu sedang nangis ya win..." Tanya dian pelan.
Kemudian winda pun membuang bantal itu ke lantai dan ia langsung memeluk dian dengan erat sambil terus menangis histeris.
" risky...emak...risky...." Centus winda dengan isak tangisnya.
' ada apa dengan risky, dia sakit atau dia ada masalah.emangnya dia kenapa, jangan bikin aku bingung seperti ini deh." Tanya dian dengan sedikit penasaran dan bingung.
" Dia memutuskanku secara sepihak." Jawab winda.
" apa ! risky putusin kamu. Kok bisa.padahal kan baru juga kemaren kalian jalan-jalan ke malang, dan ini itu masih pagi.Mana mungkin risky ke sini sepagi ini.biasanya juga siangan kalau mau menemui kamu...sulit dipercaya tau ga." Tukas dian dengan raut wajah yang unbelievable.
Lalu winda melepaskan pelukannya.Dan ia menunjukan surat cinta pembawa luka itu ke dian.Surat tersebut tampak sudah lecek dan tak indah lagi dipandang mata.
" ini, surat dari risky, emak. tadi pak pos yang mengantarkannya..." winda memberikan surat itu ke dian.
Dian pun langsung membaca surat cinta pembawa luka tersebut dengan penuh hayat.
" Tega banget sih risky.., aku tak menyangka kalau dia seperti ini.cepat banget dia bilang cinta ke kamu dan cepat pula ia bilang putus ke kamu." Kata dian setelah membaca surat cinta tersebut.
Tak lama kemudian dian langsung memeluk winda dengan penuh kasih sayang seorang sahabat.Dian berusaha menenangkan winda agar dia tidak terus-terusan bersedih dan putus asa.
" kamu sabar ya win..pasti semua ini akan ada hikmahnya kok.ini itu cobaab dari Allah, mungkin semoga kamu lebih tau apa itu cinta." Nasehat dian.
" aku tak bisa hidup tanpa dia, emak. Aku sekarang bingung dan tak tau harus berbuat apa-apa.aku sangat menyayangi risky dan aku sudah terlanjur cinta sama dia. Dia segalanya.Rasanya sakit sekali perasaan ini setelah surat cinta pembawa luka ini datang memberi informasi seperti ini." Curhat winda sembari terus menangis.
" aku yakin, kamu pasti bisa kuat dan kamu pasti akan mendapatkan pria yang lebih baik lagi nanti." Ujar dian dengan sabar sambil membelai-belai pundaknya winda.
Winda dan risky memang sudah hampir dua tahun ini jadian.Walau mereka tidak tiap hari ketemu dan jika pun mau ketemu itu pun hanya satu bulan sekali atau dua kali bahkan bisa lebih walau terkadang-kadang.Mereka terpisah ruang dan waktu.Winda kuliah di Surabaya dan risky kuliah di malang.Cinta mereka sangat kuat tetapi orang tua risky tidak menyetujuinya karena orang tua risky ingin menjodohkan risky dengan wanita pilihan orang tuanya kalau risky tidak mau maka ibunya mengancam kalau dia akan bunuh diri.itulah inti dari surat cinta itu.Rizky tidak mau terjadi apa-apa dengan ibunya maka ia lebih memilih memutuskan winda alias cinrara, sang kekasih hatinya walau sangat berat untuk dilakukannya.

      Hari-hari winda dipenuhi dengan lamunan pilu dan kesedihan yang tiada batasnya.Nomer hpnya risky pun ia hapus dengan sengaja.Bahkan pertemanan dan status FBnya dengan risky sebagai relationship of sweatheart-nya,ia delete begitu saja tanpa berpikir dahulu.Dalam hidupnya kini nama risky pun tidak berharga lagi baginya.Tapi Semua memori tentang risky belum bisa terhapus dan terlupakan diotaknya dengan begitu saja.Sedangkan bayang-bayang wajah risky masih menyelimuti pikirannya.Semua itu dikarena ia terlalu cinta dan sayang dengan risky.Kenangan indah pertama kali risky menembak dia pun terbuka lagi dibenaknya dan bahkan kisah-kisah dia bersama risky yang manis seakan-akan masih membalut di seluruh ingatannya.Kini winda selalu menunjukan tatapan kosong dimatanya.Masalah ini membuat ia tidak fokus dengan kuliahnya bahkan sama hidupnya sendiri.Sampai-sampai selera makannya pun harus menjadi korban sehingga ia menjadi tampak lebih kurus daripada biasanya.

      Tapi kali ini winda tampak sedikit sumringah dengan langkahnya yang dinamis menuju kosnya bersama dian setelah melakukan kuliah pagi dikampus.Sedangkan didepan kosnya winda sudah ada seorang perempuan sebaya dengannya.Wajahnya memancarkan sebuah kemarahan yang besar.Wajahnya begis dan sangat sinis.Ditangannya ia menenteng tas dan tasnya seperti tas ibu-ibu yang mau dibawa ke pasar.Wanita itu mondar-mandir depan kosnya winda dan terkadang juga duduk dan berdiri lagi.Winda yang sedari tadi jalan dan ketika sampai di kos ia terperangah ketika melihat wanita itu.
" mbak, lagi cari siapa.." Tanya winda.
" aku cari cinrara...." Jawab wanita itu.
Cinrara.padahal nama cinrara hanya risky dan teman-teman facebookku yang tau tapi kenapa mbak ini yang bukan teman facebookku juga tau nama cinrara itu.gumam winda dalam hati.
" mbak kenal ga.." lanjut wanita itu.
" o..itu sih aku mbak..aku cinrara atau winda." Kasih tau winda ke wanita itu.
Lalu wajah wanita itu terkejut ketika mendengar winda menyebut namanya cinrara.Seketika itu pula wajahnya berubah menjadi amarah yang meluap-luap.
" oh..kamu tho, yang namanya cinrara...kenalkan aku amara, tunangannya risky..." kenalkan wanita yang bernama amara itu ke winda sambil bersungut-sungut memancarkan rasa marah dan bencinya.
" maaf, tujuannya mbak ke sini ada apa, bukannya risky sudah menjadi milik mbak." Tukas winda dengan hati yang sakit.
" iya dia sekarang milikku.Dan kita akan melaksanakan pernikahan segera mungkin.Tapi sayang gara-gara kamu, risky tidak bisa mencintaiku dan sulit untuk melupakanmu.Jadi, kamu jangan pernah sekali-kali menjadi perusak hubungan kita.Dengar itu,..." ujar wanita yang bernama amara itu.
" tapi bukannya risky sudah sepenuhnya milikmu.Kalau dia memikirkanku berarti dia masih mencintaiku dan kamu bukan jodohnya dan satu kali lagi aku bukan wanita perusak, tapi kamu. Mengerti." Balas winda dengan penuh marah.
"kurang ajar kamu yaa..." ucap amara.
Dan tanpa pikir panjang amara menarik winda dan menjambak rambut winda dan men-smack- downnya hingga winda terpelanting dan jatuh.Sedangkan dian berusaha memisah sambil berteriak-teriak minta tolong.Winda pun bangkit dari ketepurukannya dan ia membalas amara.Winda menyeruduk amara hingga amara jatuh dan winda langsung mencabik-cabik amara serta menjambak rambutnya dengan emosi tingkat tingginya.Mereka berdua berkelahi hebat sampai akhirnya dian menemukan bantuan dan melerainya.

     Siang berganti malam.Winda dan dian siap-siap untuk tidur dikamar kosnya.Tanpa diminta, ingatannya winda mengingat kembali kejadian beberap waktu lalu ketika surat cinta pembawa luka itu datang dan membuat goresan dihatinya serta juga kejadian tadi pagi, perkelahiannya dengan amara.Windat tidak habis pikir semuanya bisa terjadi begitu cepat padahal sebelumnya hubungannya sama risky masih baik-baik saja.Dan taka da masalah yang muncul.

     Kini ia masih terbaring di kasur empuknya bersama dian.Sedangkan dian tampak sibuk membaca majalah korea-indonesia yang baru dibeli tadi pagi.Majalah yang isinya mengenai gossip siwon, artis korea.Tapi majalah itu juga berisi gossip Indonesia.Gossipnya tentang bisma.Dian sangat antusias membacanya dengan gelak tawa yang seakan-akan memenuhi ruangan kamarnya.Semua itu dikarenakan dua artis cowo tadi adalah idolanya didunia ini.Sungguh senang hatinya kali ini hingga ia tak sempat memperdulikan winda yang sedari tadi melamun dan sedih disampingnya.

      Tiba-tiba suara nada sambung dari hpnya winda berdering.Tepatnya winda sedang mendapat telepon dari seseorang.Tak lama kemudian winda pun melihat identitas yang tampak dari layar hp itu.Hanya berupa nomer tanpa nama, tepatnya sih itu nomernya risky yang sedang meng-calling-nya.Walau nomer itu sudah dihapus di hpnya tapi winda sangat ingat betul nomer yang pernah menjadi pacarnya itu.Bahkan sampai diluar kepala.Hp itu terus berdering tapi winda lagi-lagi mengacuhkannya tanpa perasaan karena sakit hati yang amat dalam.Akhirnya suara dering hp itu mengundang reaksi dian juga yang sedari tadi asyik membaca majalah korea-indonesia itu.
" win..hpmu berdering tuh, kenapa tidak diangkat.." Tanya dian.
" masa bodoh..." jawab winda sambil mengambil posisi wenak di ranjang dan menarik selimutnya lalu memejamkan matanya.
Dian hanya bisa menggelengkan kepalanya.Dan selang kemudian sms masuk dihpnya winda.Tetapi lagi-lagi tidak ada yang menghiraukannya.Dian pun meletakkan majalah korea-indonesia itu dan segera mengikuti perjalanan winda dialam mimpi.Selang beberapa menit winda bangun lagi dan me-nonaktif-kan hpnya lalu setelah itu kembali tidur lagi
Sedangkan dilain tempat.Rizky, kekasihnya winda.Dia merasa cemas dan bingung.Sepertinya risky tidak akan bisa tidur malam ini.Dia tampak gelisah apalagi kali ini hpnya winda sudah tak aktif lagi.Tapi ia terus mencoba menghubunginya terus ternyata dipastikanya hpnya winda sedang diinonaktifkan.
" kenapa sih, cinrara...kamu tak kunjung balas smsku bahkan teleponku...atau besuk saja aku kesana tapi besuk ujian. ahh." Kata risky dengan lirih.Malam semakin larut dan rizky masih tampak galau sembari mondar-mandir dikamarnya.Duduk salah dan ia berdiri pun jadi serba salah karena memikirkan winda yang tak meresponnya lagi.

      Mentari sudah mulai naik sepenggalah.Winda dan dian tampak sudah siap untuk pergi kuliah pagi ini.Mereka berdua berada di depan teras.Dian sesekali membenarkan kerudungnya yang ia pakai tiap kali kuliah walau dian berkerudung tapi penampilanya masih fashionable.Tak lama kemudian Rara, teman kosnya winda dan dian yang sudah lama menghuni kos itu dan umurnya lebih tua dari mereka berdua baru datang dari kampung halaman.Rara juga seorang mahasiswi di universitas yang sama seperti mereka berdua.Tapi Rara selain kuliah juga sambil kerja part time sebagai umbrella girl disalah satu moll dipusat kota.Rara tampak sedikit capek dan kerudung yang ia pakai sudah sedikit morat-marit akibat perjalanan yang cukup baginya.Apalagi tas yang dibawanya tampak kelihatan berat.Wanita yang sehari-harinya berkerudung ini masih tetap tersenyum ketika berpapasan dengan winda dan dian.
" baru balik dari kampung mbak,,," Tanya winda.
" iya win..ini baru sampai.Tadi dari rumah subuh." Jawab Rara dengan halus.
" emangnya berapa jam sih mbak perjalanannya." Lanjut dian.
" hanya tiga jam kok, ya udah mbak masuk dulu ya..." kata Rara.
" iya mbak, silahkan." Kata winda.
Selagi Rara masuk kos.Winda dan dian mempersiapkan diri untuk melaju ke kampus tapi belum sampai keluar teras dan baru saja membuka gerbang.Mereka sudah dihadang dua perempuan, siapa lagi kalau bukan amara tapi kali ini ia bersama ibunya risky.
" ini dia perempuan parasit itu tante, dia yang membuat risky tidak bisa terima aku." Kata amara dan telujuknya menunujuk-tunjuk ke winda sambil menujukan matanya yang melotot kejam itu.
" ini orangnya....." kata ibu risky dengan wajah sinisnya.
Winda pun akhirnya tergonjang dan terkaget-kaget setelah mendengar ucapan amara didepan ibunya rizky.Dian hanya terdiam dan juga tampak cemas.
Tanpa disadari winda.Tiba-tiba saja ibunya risky mengayunkan tangannya dan menampar winda dengan marah dan benci. Plaaaakk!!!..seketika itu wajah winda menjadi kusut dan tampak sedih diraut wajahnya sedangkan amara tampak senyum sinis dengan bahagia diwajahnya.
"aauuuu..." teriak winda sambil memegang pipinya dengan telapak tangannya.
" kamu ga pa pa win.." Tanya dian sambil menggamit pundak winda.
" tante, kenapa tampar saya..." Tanya winda lirih dengan hati yang pilu.
"eee..masih Tanya lagi.kamu sudah merusak anak saya, sudah membuat dia tidak mau menuruti kata saya lagi.Kamu pasti menguna-guna dia...iya kan." Ujar ibunya risky.
" astagfirullahaldzim tante, itu tidak benar.aku sama sekali tidak pernah menguna-guna dia.rizky sendiri yang datang kepadaku untuk meminta aku jadi pacarnya." Jelas winda dan airmatanya tanpa disadari menetes begitu saja.
" itu pasti bohong tante, pasti perempuan perusak ini telah menguna-guna risky. Ngaku saja deh, nggak usah berkelit." Panas-panasi amara ke ibunya risky.
" memang dasar kamu ya, cewe tak tau diri, tau ga kamu, risky kabur gara-gara kamu tadi malam padahal nanti malam dia akan tunangan dengan amara. Pasti kamu sudah sembunyikan dia didalam kosmu kan, atau di tempat lain." Ujar ibunya risky dengan nada menuduh.
Apa!! risky kabur dari rumah.atau jangan-jangan tadi malam dia telepon aku dan sms karena dia ingin ketemuan sama aku dan mau kasih tau kalau dia sedang kabur karena mungkin dia sangat mencintaiku.bodoh banget sih risky sampai melakukan itu.kata hati kecil winda.
" eh...kok malah diam.berarti benar kan kamu yang menyembunyikan risky.tuh lihat tante dia saja ga bisa jawab, pasti dia biangkeroknya." Tambah ucapan amara dan seakan-akan matanya yang melotot itu menampakkan sebuah kekejaman dan diiring bibirnya yang nyengir tanpa sebab.
"Tidak, tante. Semua itu tidak benar.Aku tidak tau dimana risky,...sumpah tante." Tukas winda dengan sedikit gagap.
" eh, amara. Kamu jangan asal tuduh ya, winda benar-benar tidak tau tentang risky,aku saksinya. jangan sembarang ngomong ya...aku robek-robek mulutmu nanti." Bela dian untuk winda.
"berani ya kamu sama aku, berani ya, berani emangnya...aku yang akan robek-robek mulut kamu dan akan meremas-remas rambutmu hingga botak." Centus amara bersungut-sungut.
"siapa takut, ayo sini kamu..." kata dian sambil melangkah cepat kea rah amara dengan diiringi ia mengulung-gulung lengan panjangnya bak seorang preman yang sedang malak.Tapi winda menariknya.
" sudah emak ga usah...." Kata winda sambil menarik dian yang sudah sedikit melangkah.
Tapi tiba-tiba saja ibunya risky menarik tangan winda dan winda pun akhirnya terpalanting dan terduduk di lantai.sedangkan amara langsung menarik dian untuk berkelahi.selagi dian dan amara jambak-jambakan dan terus berkelahi ibunya risky ngomel-ngomel ke winda.
" dengar ya, jangan pernah sekali-kali mampir lagi ke hati anak saya.atau bahkan muncul didepan dia dan apalagi sampai hubungan lagi dengan anak saya.Saya tidak setuju aku punya menantu seperti kamu, ingat dan camkan itu.kalau tidak, saya bisa-membuat kamu menderita." Ujar ibunya risky dengan nada marahnya dan setelah itu ia menoleh kearah amara yang sedang berkelahi dengan dian.Dia pun menggelengkan kepalanya.Sedangkan orang-orang sedari tadi hanya bisa menonton pertunjukan mereka yang sangat lihai dalam perkelahian tanpa ada yang mau memisahkannya.
" amara, ayo pulang...." Ajak ibunya risky sambil henyak pergi sambil lalu.
Amara pun menghentikan perkelahiannya tapi sepertinya dian masih mengegelutnya dan amara mencoba menahan dian.
" urusan kita belum selesai, untug saja tante mengajak aku pulang.kalau nggak, aku udah bikin kamu rempeyek..." celetuk amara dengan penampilannya yang berantakan dan rambut yang acak-acakan dan kemudian ia henyak dari tempat itu sambil mengikuti ibunya risky.
" Dasar kurang ajar kamu, bilang saja kalau kamu sudah kalah..." teriak dian sembari petantang-petenteng dan menuding-menuding kea rah amara dengan penampilannya yang acak-acakan juga.Kerudung yang dipakainya juga ikut morat-marit dan tak tampak ada arah yang membentuknya lagi.
Winda langsung menghampiri dian dengan wajah yang lesu dan tampak pilu.
" kamu ga' pa-pa kan emak..." Tanya winda dengan cemas.
" udah, ga pa-pa...Cuma lebam saja kok.." jawab dian sambil meniup-niup lukanya itu.
" Ntar, biar aku obati emak..yuk kita masuk kos dulu." Ajak winda dengan santai dan sedikit cemas lalu menuntun dian ke dalam kos.

      Hari berikutnya sudah menjelang.Kampus tampak ramai sekali hari ini.diantara keramaian itu ada winda dan dian yang sedang melangkah dinamis tapi santai.Tiba-tiba saja risky, pacarnya winda muncul secara kilat didepannya.Winda dan dian sangat terkejut atas kedatangannya.
"cinrara..aku mau bicara sama kamu." Pinta risky.
Tapi winda hanya diam membisu tanpa berbicara sepatah katapun dan kemudian ia mengabaikan risky didepannya lalu mereka berdua henyak pergi tanpa pamit dari hadapan risky.
" winda.....cinrara...kenapa kau berubah.dengar kan aku dulu...kalau aku salah aku minta maaf.."" teriak risky dengan wajah cemasnya.
Tapi winda tak menghiraukannya dan lama-kelamaan sosok winda dan dian lenyap dari pandangan matanya.Dan risky pun pergi dari tempat itu dengan rasa pilu di hatinya.
Winda dan dian sudah berada dikos lagi.mereka tampak asyik mengobrol didepan teras sambil dijamu cemilan biskuit dan minuman air mineral.Selang beberapa menit kemudian datanglah seorang laki-laki depan gerbang.Pakaiannya kelihatan lusuh dan belum ganti.Dia tampak lesu dan kusut.kemudian Laki-laki itu mengetok pintu gerbang.
" kulonuwun mbak..." centus laki-laki itu dengan logat jawanya yang sangat khas.
Winda pun berdiri dan menghampirinya.
" maaf mas cari siapa ya..." Tanya winda.
" cari cinrara mbak..." kata laki-laki itu.
Cinrara lagi.kenapa sih mereka sampai segitunya jahat sama aku.sampai-sampai mereka harus kirim preman untuk memberi pelajaran buat aku.gumam hati kecilnya winda.
"mbak....cinrara-nya ada kan...." Tanya lagi cowo itu.
" ee..aku..aku..." kata winda terbata-bata tapi sebelum melanjutkan kata-katanya.Tiba-tiba saja Rara keluar dan memasang muka yang tersontak kaget setelah melihat cowo yang ada depan gerbang itu.
" risky...." Ujar Rara dengan wajah yang kaget.
Winda dan dian tersontak kaget setelah mendengar kata risky dari mulut Rara.Dian pun langsung bangkit dari duduknya.
" maksud mbak rara, risky siapa.." Tanya dian.
" dia risky...pacarku." Jawab mbak rara santai.
Winda dan dian bengong dan membisu seribu bahasa.Sedangkan Rara langsung membuka pintu gerbang buat risky, pacarnya dan menyuruh dia duduk dikursi yang ada diteras.
" mbak rara, nama pacarnya juga risky gitu..." Tanya winda dengan pasti.
" iya, ini pacar mbak rara..." jawab mbak rara memegang pundak risky.
" aku mau ngomong sama kamu rara...sebelumya kamu udah terima kan surat dariku..." Tanya risky ke rara.
" surat apa.." Tanya Rara.
" surat cinta yang aku kirim melalui pos, bahwa disitu hubungan kita harus...." Perjelas risky tapi sebelum dia melanjutkan isi surat itu winda menyela.
" surat cinta, surat yang dikirm melalui pos..." centus winda pasti.
" iya...surat itu aku kirim buat rara, kekasihku ini." Jelas risky.
" astaga, jadi surat itu buat mbak rara bukan buat aku.." kata winda dengan rasa bingung dan tergopoh-gopoh.
" mbak rara,emangnya nama lengkapnya siapa ..." Tanya dian.
"nama lengkapku cinrara adelia atau dipanggil rara. kalian kenapa sih?..kok aneh gini...lalu emangnya kamu ada hubungan apa dengan rizkyku ini,winda. " Lontar mbak rara.
" ga, sama sekali ga ada hubungan apa-apa sama mas risky ini mbak, justru surat cinta itulah yang salah alamat alias salah orang mbak...mbak rara kan lagi pulang kampung kemaren, aku kira surat cinta itu diperuntukkan buat aku, soalnya surat itu dari risky dan diperuntukkan buat cinrara sedangkan nama penaku di facebookkan cinrara juga dan pacarku juga risky namannya, berarti jelas mbak kalau rizkyku masih menjadi milikku dan surat cinta itu buat mbak rara bukan buat aku. oh ya sebentar mbak...." Jelas winda
Dan kemudian ia berlari ke kamar untuk mengambil surat cinta yang sudah lecek dan basi itu dan setelah mengambilnya ia kembali ke teras dan memberikannya ke Rara.Kemudian Rara pun langsung membacanya dan air matanya menetes setelah tahu tentang surat itu.
" mbak rara sabar ya dan jangan sedih.Mungkin lebih sedih aku daripada mbak, coba bayangkan gara-gara surat itu aku dan dian hampir saja menjadi korban keganasan ibu dan calon istri mas risky, mereka mengira aku mbak rara, bodohnya aku juga sih, mengaku sebagai cinrara karena aku anggap itu namaku di facebook dan aku kira mereka juga ibu dan calon istri dari rizkyku.." Pertegas winda dengan perasaan masih tak karuan.
" aku ikhlas ko' apabila rizkyku ini menikah dengan pilihan ibunya...semoga kamu bahagia risky.." kata Rara sambil membelai pipinya risky dan kemudian ia berlari meninggalkan risky sambil menangis.
" cinrara.." panggil risky sambil berdiri dari tempat duduknya.
" sudah mas risky, lebih baik mas risky pulang soalnya ibu dan calon istri mas risky sedang mencari mas risky, kalau mas risky ga cepat pulang maka cinrara kan menjadi korbannya." Jelas winda.
" apaa...! Baiklah kalau begitu. " kata risky sambil sedikit melangkah dan kemudian ia menghentikan langkahnya dan kembali ke winda. " Oh ya, maaf kan ibukku ya dan tolong tenangkan cinrara." Lanjut risky.
" baik mas.." kata winda.
Dan risky pergi dari kos itu.Setelah risky pergi, winda bersiap-siap pergi menemui risky, sang pacar yang ada di malang.
" Kamu mau kemana win.." Tanya dian.
" aku harus ke malang sekarang, emak.." jawab winda.
" tapi ini kan udah sore win...ntar sampai sana malam loh..." tukas dian.
" ini hidup dan matiku emak, aku harus ketemu risky.kalau semua ini salah paham.aku harus memperbaiki semua ini.aku harus pergi emak." Jelas winda dan tanpa berpikir lagi ia langsung memeluk dian.
" terima kasih emak atas semuanya ya...telah mengkuatkan aku selama masalah ini ada." Lanjut winda dan kemudian melepaskan pelukannya. " aku pergi dulu ya emak." Kata winda lagi sembari berlari dan meluncur keluar.
" hati-hati win..." kata dian.
" iyaaaaaaaa...." Teriak winda dari luar sembari bonceng ojek yang sudah dipesannya tadi sebelum berangkat.

     Suasana didalam bis masih tampak ramai dan dentingan suara gitar serta suara pengamen masih menyelimuti bis itu.Sedangkan winda tampak duduk tenang dikursi paling tengah dengan diiringi wajahnya yang sumringah hari ini.Wajahnya terus menatap ke sebuah pemandangan di luar dari kaca yang membungkus bis itu.Perjalanan winda memang lancar tetapi mendung-mendung hitam di langit tampak tak bersahabat kali ini.Sepertinya akan turun hujan nanti malam.Akhirnya perjalanan ke malang sampai juga.Winda langsung lekas turun dari bis dan mencari angkot menuju kosnya risky.Winda pun sampai dikosnya risky tapi kosnya tertutup rapat tanpa ada orang pun yang berkeliaran disana.
" permisi..ada orang didalam," sapa winda sambil mengetok-ngetok pagar besi itu.
Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang muncul dari dalam kos tersebut.
" ada apa ya mbak dan cari siapa?." Tanya laki-laki yang masih berumur setara dengan winda.
" cari risky mas, ada?" jawab winda.
" oh, risky.dia belum pulang...mungkin sebentar lagi." Tukasnya.
" ooo.. begitu ya mas. Ya sudah kalau begitu, terima kasih." Kata winda.
" oke." Jawab cowo itu lalu lenyap dari hadapan winda.
Hati winda masih berselimut rasa khawatir dan gelisah.Kini dia bingung tanpa arah.Dia melihat kiri – kananya dan akhirnya ia duduk di sebuah batu disamping depan kosnya risky.Winda bersikeras untuk menunggu risky sampai pulang.Detik demi detik, meniti demi menit dan bahkan jam demi jam.Rizky tak kunjung datang hingga malam tiba.Tapi winda masih terus tetap menunggu rizky.Sedangkan mendung-mendung dilangit sudah tak tahan lagi untuk menyirami bumi malam ini dan akhirnya gerimis turun ke bumi dan dilanjutkan dengan hujan yang sangat lebat.Winda pun cari tempat berteduh tapi tetap saja ia basah kuyup karena hujan itu.
Disisi lain dian sangat mencemaskan winda karena dia tak kunjung pulang ke kos.Tetapi winda tetap pada pendiriaan nya ingin ketemu risky.Dilain tempat risky masih terbawa dalam lamunannya.Ia duduk manis disebuah taman kota.Dipikirannya sekarang hanya ada winda yang berubah dalam sekejap.Tanpa pikir panjang risky memutuskan untuk pulang ke kos.Dan setibanya di depan kos ia melihat seorang cewe sedang duduk menggigil, cewe itu yang tidak lain dan tidak bukan adalah winda.
" Cinrara....." panggil risky sambil berdiri depan winda.
Winda pun langsung melihat dari bawah lutut lalu keatas sampai tampak wajah risky.Dan ia pun tersenyum bahagia lalu bangkit dari duduknya dan segera mungkin winda memeluk risky dengan penuh cinta.
" maafkan aku ini yang tidak bisa berhenti mencintaimu.Aku tak sanggup hidup tanpamu, sayang." Ucap winda.
Rizky pun kemudian membalas pelukan winda dengan penuh hangat.
" aku juga cinrara sayang.aku sangat mencintaimu."
Seketika itu pula ketika winda memeluk risky tampaklah amara yang sedang menyeringai ganas di hadapannya bersama cowo lain tapi cowo itu bukan risky, pacarnya rara.melainkan orang lain.
" amara......" centus winda
Winda tersentak kaget dan matanya melongo seperti melihat setan sedangkan amara melotot tajam kearah winda.Tapi risky dan winda sudah sangat bahagia sekarang karena mereka sudah bersatu lagi dan tidak ada lagi penggangu dalam romansa cinta dalam hidup mereka.

*Tamat*

Penulis: Imam Aris Sugianto

No comments:

Post a Comment

Informations From: Omnipoten

Featured post

Melihat Melalui Mata yang Berbeda

Melihat Melalui Mata yang Berbeda Aku melihat melalui matamu. Dan ketika saya melakukannya, dunia semuanya biru, ungu dan hijau. Warnanya s...