Cerpen Hadiah Pertama

Di bulan desember tahun 2011 adalah bulan yang penuh ceria bagiku, yeah… begitulah. Aku banyak menghabiskan waktu bersama dengan teman-temanku sesudah pulang kerja. Kadang aku tidak langsung pulang ke rumah melainkan bersama dengan teman-temanku, aku pergi mengahabiskan waktu untuk jogging atau ngerumpi bersama dan bahkan sering barbeque dan itu semua membuatku benar-benar enjoy.

Aku sempat berpikir seandainya bumi ini tak usah berputar sehingga umurku tidak usah bertambah dan aku tetap muda, hmm berhalusinasi yang bukan-bukan.

Pada bulan desember itu juga, aku bertemu dengan seseorang yang membuatku tertarik dan jatuh hati tapi aku tidak begitu terlalu antusias. Di awal pertemuan, dia datang menyapaku dan kamipun berkenalan. Dengan sempat tanya jawab sedikit akupun beranjak pergi dengan teman-temanku ke sebuah pesta kecil di pinggir pantai yang di kenal dengan pasir putih. Setelah pergi ada temanku yang bertanya, Cha… demikian mereka memanggilku. Kenapa kamu tidak mengajaknya juga? Kan gak apa biar cepat akrab gitu? Jawabku, apa? baru pertama kali melihatnya kok harus di ajak langsung sih, no… please deh… forget it.

Saat itu aku jomblo hampir dua tahun, tapi aku tidak begitu pusing mencari pasangan, karena aku pernah gagal sehingga membuatku agak malas menjalin hubungan lagi. Yeah… pernah patah hati jadi takut untuk sakit lagi dan itu masih terbayang di pikiranku.

Setelah seminggu aku di undang temanku untuk makan pizza di salah satu Kfc dan tanpa sengaja aku bertemu lagi dengan dia. Man, namanya. Dia langsung menyapaku dan menanyakan kabarku:
Man: hy Cha, how you doing?
Cha: hy, I'm doing good
Man: nice to see you again
Cha: ohhhhh really? Thank you. Nice to see you also
Man: how's life, how's work?
Cha: so far, everything is fine. What about you?
Man: ok, me too. I'm so happy meeting you again. I think I'll not see you again but God has blessed me.
Cha: hahahahahahahahah

Aku hanya tertawa dan tertawa dalam hati aku merasa lucu juga yeah nih orang. Tapi lama bercakap nyambung juga. Dia punya warna kulit yang bagus yakni warna coklat caramel seperti aku, dan matanya sungguh indah, agak-agak sayu gitu. Kata teman-temanku, kami punya wajah yang mirip dan itu pertanda cocok. Aku hanya melempar senyum dan berharap mungkin aku bisa membuka hati lagi.

Sejak itu, setiap hari terutama di pagi hari dan malam, dia selalu mengirimkan aku pesan-pesan yang manis. Sepertinya dia peduli dengan keadaanku dan apa yang aku lakukan. Lama kelamaan aku merasa sepertinya ada yang sedang memperhatikanku dan peduli denganku. Mungkin aku perlu melupakan masa laluku dan mencoba untuk membuka lembaran baru.

Aku mulai terus mengingatnya, dan bila sehari dia tidak mengrimku sms aku merasa sepertinya ada yang kurang dan aku tidak tenang. Lama kelamaan aku merasa hmm sepertinya ada yang gak beres. Apa mungkin aku mulai mencintainya? Aku bertanya pada diri sendiri, dan harus aku akui kalau yeah aku jatuh cinta padanya.

Semenjak itu, hidupku kembali berbunga, aku merasa sepertinya dewi fortuna sedang berpihak padaku. Aku selalu janjian dengannya untuk makan di luar, sampai-sampai aku sering terlambat pulang ke rumah. Ibuku melihat ada perubahan dalam diriku, dan dia bertanya, sepertinya kamu sudah punya pacar lagi? Aku hanya diam dan senyum. Dan dia berkata lagi, sekarang kamu berubah ya… ibu bisa melihat dari gerak-gerikmu dan kamu jauh lebih ceria dari biasanya. Ok gak apa, tapi ibu hanya berpesan: jangan sering pulang malam yeah. Aku bilang iya bu, aku akan berusaha untuk pulang tepat waktu, jangan khawatir aku akan menepati janjiku.

Setelah sebulan menjalin hubungan dengannya, aku merasa aman-aman saja. Dia orang yang ramah, baik dan tidak suka keramaian seperti hang out ke disko atau bar. Pribadinya ok dan aku suka. Selain memperkenalkannya pada teman-temanku, diapun mengajakku untuk pergi dengan teman-temannya di akhir pekan dan akupun berteman baik dengan mereka semua.

Pada bulan January tanggal sepuluh, aku di undang juga oleh salah satu temannya yang berulang tahun. Mereka mengadakan pesta kecil di sore hari dan akupun bersiap-siap untuk pergi setelah pulang kerja karena hari itu hari selasa yang masih hari kerja. Aku bingung kira-kira kado apa yang pas, tapi katanya hanya makan-makan kecil dengan semua teman dekat jadi aku bawa aja sebotol white wine. Sesampai di sana memang hanya kelihatan beberapa orang tapi musiknya rame sekali. Tak lama kemudian acaranya di mulai dengan meniup lilin dan makan malam yang simple serta diiringi dengan musik yang indah kamipun banyak bercerita, tertawa dan berdansa.

Tak terasa sudah pukul jam 12 malam, mengingat malam itu bukanlah malam minggu sehingga kamipun memutuskan untuk stop dan masing-masing harus pulang karena besoknya harus pergi bekerja lagi. Dia mengantarku pulang, dan aku lihat dia memegang sesuatu tapi aku tidak bertanya. Sesampai di depan rumahku, dia memberikan sebungkus plastik itu padaku dan berkata; ini untuk mu dear. Aku menjawab; untukku, apa ini? Dia hanya tersenyum dan berkata, bukan apa-apa sih tapi aku memesannya dua minggu yang lalu dan aku harap kau menyukainya. Aku belum tau isinya tapi aku berkata terima kasih sayang, aku pasti akan menyukainya dan kamu tau? Aku suka kejutan, dan malam ini kamu memberikan kejutan yang segar.

Dengan tawa kecil akupun turun dari mobil dan berjalan masuk ke rumah dengan rasa amat penasaran kira-kira apa kejutannya. Aku masuk kekamarku dan langsung membukanya, ternyata itu sebuah hand back sedang dari sophie martin berwarna coklat muda, ketika aku membuka kancing tas itu sepertinya ada lagi bungkusan kecil di dalamnya, dan ternyata itu sebungkus plastik permen kiss. Aku langsung, wowwww so sweet, aku suka sophie martin brand dan permen kiss, oh gosh… kejutan yang menarik. Tiba-tiba telfon genggamku bordering dan aku lihat itu dia, dengan semangat aku menyapa, hy dear, aku suka sekali hadiahmu, thank you, I luv that. You are welcome dear, aku bahagia kalau kamu suka, luv u and have a nice dream.

Bagiku, ini adalah hadiah yang menyenangkan, aku suka sekali karena tasnya kelihatan sangat elegant. Dan itu adalah barang pertama atau hadiah pertama yang dia berikan untukku, dan mulai saat itu tas yang dia berikan merupakan tas kesayanganku, it so adorable, aku akan menyimpannya sampai kapanpun.

Pribadinya yang baik, ramah dan romantis, membuatku semakin mencintainya dan akan selalu mencintainya.

Cerpen Karangan: Kutcha
Facebook: Kutcha Michael

No comments:

Post a Comment

Informations From: Omnipoten

Featured post

Melihat Melalui Mata yang Berbeda

Melihat Melalui Mata yang Berbeda Aku melihat melalui matamu. Dan ketika saya melakukannya, dunia semuanya biru, ungu dan hijau. Warnanya s...