Skip to main content

Cerpen Sahabatku Bunga Sakuraku



Pagi itu mungkin pagi yang terindah bagiku, bunga sakura jatuh bertebaran di blok rumahku. 4 tahun sudah, aku tinggal di Jepang. Lantas, kenapa aku tidak tinggal di Indonesia? begini ceritanya, Oh iya, namaku Rifli. sewaktu aku berumur 10 tahun, Orangtuaku bekerja sebagai pemilik perusahaan Internet Positif, dan ayahku berencana memperbesar cakupan perusahaannya sampai ke luar negeri. Makannya, aku pindah ke Jepang.
Kami sangat senang akan hal itu, namun aku juga merasa sangat sedih karena aku harus berpisah dengan sahabat masa kecilku, namanya Sasya. Sasya adalah satu-satunya temanku sewaktu kecil, entah mengapa aku lebih senang bersamanya dibanding dengan teman lain waktu itu, namun bukan karena aku banci...
Aku dan Sasya lahir di Rumah Sakit yang sama, dan rumah kami pun berhadapan. Sasya ini orangnya agak cuek, dan dia nggak banyak omong. Bagaimana bisa aku akrab sama dia? memang aneh. Terus gimana caranya aku bisa akrab dengan dia?. Awalnya, Sasya adalah anak yang cengeng, makanya dia selalu di bully teman-teman. Aku terkenal sangat cerewet dan paling susah untuk dibantah. Saat itu, sasya membawa buku novel yang judulnya kalau tidak salah "Helai Bunga Sakura" dan sampulnya berwarna pink.
Rino, dia adalah anak yang paling nakal. Kelakuannya sama kayak preman pasar tapi dia cengeng sekali, sekali di maki langsung menangis, aneh. Dia langsung merebut buku itu dari Sasya. Sasya pun seketika langsung marah padanya.
"Rino, kembaliin bukuku dong!""Hahaha, buat apa? aku bakal buang buku ini sekarang"
Sasya langsung menangis dan seketika itu pula, Rino membuang buku itu ke tempat sampah. Untungnya, bukunya mengenaiku.
"Aduh,.. buku siapa nih? Siapa sih yang lempar buku ini? buku bagus tuh dibaca bukan dibuang""Sial, ada Rifli nih...""Eh, kamu ini gimana sih. Ini kan bukan bukumu, dasar pengecut! berani sama perempuan""hiks, mama..."
Terus, aku mengembalikan bukunya pada Sasya. Kami semakin dekat setelah kejadian itu. Karena itu, aku selalu menasihati Sasya agar menjadi tegar, namun kupikir itu terlalu berlebihan sampai dia menjadi cuek seperti itu. Waktu terus berjalan, dan entah mengapa aku jadi sering mengabaikannya sampai-sampai aku jadi lebih cuek daripada Sasya. Nggak tau kenapa, persahabatan kami seakan-akan pudar dan hampir hilang. "Egois sekali sih aku ini" kataku dalam hati. Sampai sampai, aku belum pamit sama dia, hufft...
16 tahun berlalu, rasa rindu pun tersirat di benak ku. Sasya dimana ya? dan lagi apa? seperti apa ya sekarang?. Aku menjadi senyum-senyum sendiri akan hal itu. Entah mengapa, perasaan teman telah menjadi berbeda setelah aku menjadi dewasa. Aku bingung juga penasaran. Namun rasa sedih kembali kurasakan, dia kan berada di Indonesia sedangkan aku di Jepang. *hiks, berarti dilema nih...
UEno ParkMungkin hari itu, merupakan hari yang paling Indah, karena aku secara tidak sengaja bertemu dengannya saat jalan-jalan ke UEno Park sebelum kembali ke Indonesia, karena orangtuaku sudah pulang duluan, aku pengen cari pengalaman di negeri sakura ini. Saat aku jalan, tidak sengaja aku menyenggol seorang perempuan yang memegang buku berwarna pink. Aku pun mengambil bukunya dan meminta maaf dengannya..
"Gomenasai..""Sorehanadesuka.."
Aku terkejut ketika melihat buku itu. Judulnya "Helai Bunga Sakura" dan ada nama "Sasya" pada sampulnya.Ketika kulihat wajahnya, astaga dia terlihat Cantik sekali. Wajahnya manis ditambah dengan bunga sakura yang berjatuhan di sekitar membuatnya terlihat begitu jelita. Dia memberi salam dengan hangat padaku. Jantungku berdebar, dan aku pun agak nervous membalas salamnya
"Hai, kamu dari Indonesia ya""I, i, iya.. k, kok kamu tau?""Itu name card kamu?"
Aku menjadi malu sendiri dekat dengannya saat itu. Seakan akan ini terjadi dalam mimpi. Tak kusangka, ternyata dia cantik sekali. Sasya yang dulunya kaku, culun, sekarang telah berubah menjadi seperti ini. Bingung mau bilang apa sama dia.
"Hei, kamu Rifli ya! senang sekali bisa ketemu kamu disini.. :)""E, heh... he, s, sasya.. seneng juga bisa ketemu kamu disini" *blushing"Gimana kalau kita jalan-jalan?""A, eh.. iya iya"
Aku merasa malu, tapi senang sekali. Suasananya seakan akan aku dan dia adalah pasangan. Hufft, jadi malu, hiihihi. Suasananya indah sekali, bunga sakura jatuh bertebaran, disambi angin yang berhembus dengan sangat tenang. Terima kasih tuhan, engkau telah memberikan nikmat yang sangat banyak padaku. Namun, aku tak ingin menjalin hubungan spesial, karena ku tahu masih belum saatnya, karena pada waktu itu aku masih berumur 18 tahun.
Kami jalan-jalan cukup lama, sampai tiba-tiba aku mendengar seseorang memutar lagu "JKT48″ yang berjudul "First Rabbit". Jadi makin malu. Sekian lama, akhirnya menjelang sore. Kami duduk bersampingan ditemani sunset yang Indah sekali.
"Indah ya sunsetnya?" *blushing"Iya, ya, nggak biasanya di Hokaido jadi kayak gini""Iya. Eh, aku bakal ke bandara habis ini""Sama dong, orangtua kamu udah pulang duluan kan?""Iya, kamu gimana?""Aku juga bakal pulang sekarang, bareng yuk?""A,..eh.h iya. yuk?"
Setapak demi setapak berjalan ke bandara, dibarengi dengan rasa bahagia bagiku. Senyumnya seakan-akan sulit untuk kulupakan, taksi pun sudah datang, and Indonesia I'm Coming!!!

Cerpen Karangan: Yanda Sinu Al Avisena


Comments

Popular posts from this blog

The Painting of Destiny

"Are you sure of this, Navan?" The old pirate stared at King Mannas' chief merchant. However, his bright emerald green eyes sparkled with laughter. "The information came from Daoud, one of my former crew members, when I was ravaging the coastal villages of Vyrone." Navan smiled at the expression crossing Gerrod's face, whose family had fled from one of these villages. The Iron Falcon was a legend and parents had always used the threat of its crew and its flaming-haired captain to scare naughty children into sleeping and behaving differently. Gerrod quickly recovered and smiled. "Then he must be a man to be trusted, indeed." "Ah!" cried Navan. "Daoud will take the coin from the mouth of a dead man while it is still warm. I trust him only because he knows the fate of him who lies to me." I may have made him captain when I decided to infiltrate King Mannas' court, but he still knows who is in charge. "We must tell ...

Good Morning America is a popular

Good Morning America is a popular morning news show that airs on ABC. It has been a staple in American households since its debut in 1975. The show covers a wide range of topics including news, entertainment, lifestyle, and pop culture. With its team of talented hosts and reporters, Good Morning America provides its viewers with the latest updates on current events and trending stories. One of the things that sets Good Morning America apart from other morning shows is its lively and energetic atmosphere. The hosts, including Robin Roberts, George Stephanopoulos, Michael Strahan, and Lara Spencer, bring a sense of fun and camaraderie to the show. They engage with their audience and each other in a way that feels genuine and relatable. In addition to its engaging hosts, Good Morning America also features a variety of segments that cater to a diverse audience. From cooking demos and fashion tips to celebrity interviews and human interest stories, the show offers something for everyone. Wh...

The liz hatton

The liz hatton is a unique piece of headwear that has been gaining popularity in recent years. This hat is characterized by its wide brim and low crown, which gives it a distinctive and fashionable look. The liz hatton is often made of materials such as wool, felt, or straw, making it a versatile accessory that can be worn in various seasons. One of the key features of the liz hatton is its versatility. This hat can be dressed up or down, making it suitable for a range of occasions. Whether you're going for a casual look or a more formal outfit, the liz hatton can easily complement your ensemble. Additionally, the wide brim of the hat provides excellent sun protection, making it ideal for outdoor activities such as picnics or garden parties. In terms of style, the liz hatton can be compared to other types of hats such as the fedora or the boater. While these hats may have similar silhouettes, the liz hatton stands out for its unique shape and design. The low crown and wide brim of ...
  • Cerpen Kisah Ibu Yang Menangis Sepanjang Musim

    Motivator Mesir, DR Ibraahim al-Faqqy rahimahullah menceritakan, “Dikisahkan ada seorang ibu yang selalu menangis sepanjang waktu. Puterinya yang besar dinikahi oleh seorang penjual payung. Sedangkan puterinya yang kedua dinikahi oleh seorang penjual makaroni. Ketika datang musim kemarau, sa... Readmore

  • Cerpen Pahlawan Tidak Sama Dengan Pemenang

    Pada suatu pertandingan lari marathon 20 oktober 1968, lama berselang setelah sebagian besar penonton beranjak meninggalkan stadion, tiba-tiba beberapa orang yang masih berada di stadion utama dikagetkan oleh bunyi sirene mobil yang menderu-deru memasuki stadion utama. Seorang pelari setengah pinc... Readmore

  • Cerpen Hikmah Sebuah Kebaikan

    Bertahun-tahun dahulu, pada malam hujan badai, seorang laki-laki tua dan istrinya masuk ke sebuah lobby hotel kecil di Philadelphia. Mencoba menghindari hujan, pasangan ini mendekati meja resepsionis untuk mendapatkan tempat bermalam. ”Dapatkan anda memberi kami sebuah kamar disini ?” ... Readmore

  • Hati Yang Tergerak : Persembahan Berkenan

    Baca: Keluaran 35:4-29 "Ambillah bagi TUHAN persembahan khusus dari barang kepunyaanmu; setiap orang yang terdorong hatinya harus membawanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN:" (Keluaran 35:5) Sebagaimana disampaikan Musa kepada umat Israel, persembahan yang berkenan di hati Tuhan bukanla... Readmore

  • Allah Telah Memilih Yang Miskin

    Baca: Yakobus 2:1-13 "...Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?" (Yakobus 2:5) Tujuan dan upah dari kemiskinan yang sementara adalah kek... Readmore

  • Konformitas ala Herodes

    Konformitas ala Herodes Markus 6:14-29 Dalam kehidupan sehari-hari, kata "konformitas" bukan kata yang sering terdengar di perbincangan khalayak ramai. Cialdini dan Goldstein mengartikan kata ini sebagai suatu kecenderungan dari seseorang untuk mengubah keyakinan atau perilakunya agar sesuai denga... Readmore

  • Cerpen Keluhan Anak Pada Ayahnya

    Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran… “Oh Ayah, ayah” kata sang anak… “Ada apa?” tanya sang ayah….. “aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku ... Readmore

  • Cerpen Dua Anak Kecil Pedagang Tissue

    Siang di bulan February 2008, tanpa sengaja, saya bertemu dua manusia super. Mereka mahluk mahluk kecil, kurus, kumal berbasuh keringat. Tepatnya diatas jembatan penyeberangan setia budi - Jakarta , dua sosok kecil berumur kira kira delapan tahun menjajakan tissue dengan wadah kantong plastic hitam.... Readmore

  • Cerpen Garis Tangan

    Suatu kali, di Taiwan ada seorang konglomerat dan pengusaha kaya. Hebatnya, kekayaan itu menurut banyak pihak diperoleh benar-benar dari nol. Karena itu, apa yg dilakukannya mampu menginspirasi banyak orang.. Suatu ketika, karena penasaran, ada seorang pemuda ingin belajar menimba pengalaman dari ... Readmore

  • Cerpen Ayah

    Sosok dia yg terkadang kita lupakan, penuh kasih sayang dan pengorbanan untuk kita. Dia memiliki hati yang lembut tapi selalu terlihat sangat kuat didepan kita. Dia adalah ”AYAH” Kadang dalam sebuah keluarga, kita sebagai anak selalu lebih dekat dengan ibu bahkan kakak atau adik, diban... Readmore