Cerpen Kebahagiaan di Balik Kesedihan

 Namaku Rain seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi swasta yang terkenal di Surabaya. 2 bulan lalu usiaku menginjak 20 tahun tetapi masih saja aku jomblo. Sial sekali nasibku sudah 2 tahun menjomblo.


      Hari ini adalah hari pertamaku kuliah. Rupanya bel tanda masuk sudah berbunyi aku pun berjalan dengan gaya santai sambil menggunakan headshet. Tak sengaja aku melihat Kakak perempuan pembina OSPEK di depan, aku pun melepas headshet dan mengajak ngobrol dia, siapa tau dia tertarik kepadaku, hehehe aku tersenyum sendiri. "Misi Kak, aku mau nanya nih, ruang OSPEKnya dimana ya?" Dia menjawab "Di situ, di ruangan pojok yang terlihat banyak maharu berkumpul". "Ohh di situ ya kak, Thank you ya kak. Oh ya nama kakak siapa? (dalam hatiku berkata lumayan lah bisa berkenalan dengan cewe cantik)". "Aku Jane, sudah kamu kesana dulu, udah bel dari tadi loh kalau kamu terlambat bisa-bisa nanti aku hukum kamu loh hahaha" Aku pun menjawabnya dengan senyum lebar "Iyaa kak Jane thank you lagi ya". Aku pun berjalan meninggalkannya.

     Karena perutku lapar, dan aku belum sarapan tadi pagi aku pun memutuskan untuk pergi ke kantin dan nyamil sebentar. Kira-kira 5 menit aku berada di kantin, dan aku pun berjalan ke ruang OSPEK.

     Sesampainya di ruang OSPEK aku mengintip lewat jendela, ternyata acaranya sudah di mulai. "Waduh gawat nih, moga aja waktu aku masuk gak ada yang ngelihat". Aku pun membuka pintu perlahan-lahan tetapi pintu ini malah bersuara keras dan seketika itu semua mata tertuju padaku. "Hei kamu yang baru masuk, jam berapa ini acara sudah mulai kamu baru datang sana keluar" kata pembina ospek. Aku pun akhirnya di hukum di luar, aku di jemur di dekat tiang bendera. "Hah, seperti anak SD saja aku di hukum seperti ini" Tiba-tiba terdengar suara "Apa? Apanya anak SD?" Ternyata Kak jane datang dan membawa suatu kertas. "Eh Kak jane, panas sekali di sini, bantuin aku supaya bisa masuk lagi donk hehehe" Kata Kak Jane "bantuin masuk gimana? orang tadi di suruh cepet masuk kamu malah ke kantin dulu". "Tadi aku laper kak, tadi pagi aku belum sarapan". "Yah, salah kamu berarti tadi pagi nggak mau sarapan dulu" ujar kak Jane. "Iya deh iya, aku yang salah". "Jangan lemes gitu donk, besok kamu udah boleh ikut OSPEK lagi kok, nih aku bawain kertas buat kamu kipas-kipas biar gak kepanasan hahahah". "Seneng banget ya kak lihat orang kepanasan". "Ya enggak lah, yaudah aku mau masuk dulu, Selamat berjemur ya". kak Jane pun berjalan meninggalkan aku. "fiuhh, panas banget udaranya, besok aku gak mau ikut ospek lagi ah, males" kataku dalam hati.

     Ahkirnya 2 hari OSPEK terlewati dengan tidur-tiduran dan mendengarkan musik di rumah, hahaha rasanya lega sekali terbebas dari ospek. Hari ini, hari pertamaku kuliah, hmm apa yang akan ku alami ya? benar-benar tidak sabar. Aku pun berangkat dari rumah dan sampai di kampus jam 6 lewat 20 menit, kampusku masih terlihat sepi, saat aku berjalan menuju ruanganku, aku bertemu dengan seorang perempuan, "Hai, siapa namamu?" tanyaku pada dia. Dia menjawab "Kenapa kau ingin tau namaku?, apa kita ada urusan?". "Umm, nggak.. memang salah ya kalau mau tanya nama?" Aku mendekati bangkunya dan menatapnya. "Apa? Kenapa kau melihatku sampai segitunya? ada yang salah?". Aku menjawab "tidak". "Baiklah-baiklah, namaku Katie Greslan, sekarang kembalilah duduk di bangkumu". "Hahaha, oke oke kat" Aku berjalan ke bangkuku, Aku sengaja memilih bangku di sebelah kanannya persis. "Wah, sejak kapan bangkumu di sini?" tanya Katie terkejut. "uhmm, ehmm, mungkin 10 detik yang lalu aku sudah duduk di sini" jawabku sambil tertawa kecil. Katie menjawab "grrr, oh iya, namamu siapa?". "Aku?" jawabku. "nggak sebelahmu" kata katie. "Sebelahku? wihh jangan-jangan kamu bisa melihat yang aneh-aneh ya? isss serem banget" kataku mengerjainya. "grrr terserahlah" kata katie dengan jengkel, ia langsung memalingkan mukanya ke depan. "Wahahah, cewek, jangan gitu donk, hahaha."

     Tiba-tiba kak Jane, pembina ospek memasuki ruanganku. "heyy Rain" Kak Jane menyapaku. "Hey Kak, pagi kak hehehe" Aku menjawabnya dengan ramah. "Jalan yuk, di kelasku masih sepi" kata kak Jane kepadaku. "As long as it's your wish I'll do for you" kataku sambil tersenyum. "Hahaha, dasar kamu itu Rain rain" Kata Kak Jane sambil berjalan keluar. "Kita mau kemana ni kak?" tanyaku padanya. Ia menjawab "nggak tau jalan-jalan saja, oh ya panggil aku Jane saja gak usah pake "Kak", kita kan Cuma beda 1 tahun.

     Aku dan Jane berjalan-jalan sambil bercanda tawa sampai bel berbunyi, kami pun berpisah dan kembali ke kelas masing-masing. Sesampainya aku di ruang kelas, ruang kelasku ternyata sudah ramai. "Misi nona, apa bangku ini kosong?" Kata seseorang mahasiswa kepada Katie. Katie menjawabnya "uhmm iya mungkin kosong, tadi sih ada orangnya, tapi tau tuh orangnya ngilang, duduk aja di sini". Aku langsung berkata "Oi oií itu punya gua bangkunya, sorry ya aku uda duluan tadi". Dia menjawab "Yoi santai aje Bro, gua duduk di belakang lu aja dah". "Yah terserah lu sih" Kataku. "hei katie, kok kamu bilang bangkunya kosong sih, kan ada aku" kataku kepada katie. Ia menjawab "oh iya aku lupa, maaf ya rain". "Okay, santai aja"

     Tidak lama kemudian dosenku datang. Saat memperkenalkan diri pun tiba, tiba-tiba namaku yang di sebut pertama "Rain, maju perkenalkan dirimu pada temanmu" kata dosenku. "Oke guys, namaku Rain Stew, kalian bisa memanggilku Rain saja, umur 20 tahun, tinggal di jalan kembang api 22, Status gua single lohh?" kataku supaya suasana tidak bosan. "Hahaha, ngapain pake status bro?" kata salah satu mahasiswa. "Biarin bro, kali aja ada yang minat" aku menjawabnya sambil tertawa. Teman-temanku tertawa.

     Saat perkenalan selesai kini saatnya pelajaran berlangsung, karena aku bosan dengan dosennya aku melamun dan tertidur, tiba-tiba penghapus papan melayang ke kepalaku. Aku pun terbangun karena refleks, semua teman-temanku menertawaiku. Jam demi jam kulewati dengan rasa ngantuk ini, setelah menunggu sekian lama bel pulang pun berbunyi. "kat katie, pulang bareng siapa?" tanyaku. "uh? aku? akuu.. hmm akuu, aku jalan ke kos-kosanku." "hmm jadi kamu kos.. Ya udah ayo aku anter pulang, mumpung aku bawa motor nih" kataku. "Nggak usah kos-an ku deket kok, jalan aja juga uda nyampe kok". kata katie menolak. "Udahlah nggak usah nolak lagi, ayo aku anter". Dengan susah payahnya aku membujuknya ahkirnya dia pun mau. Aku pun tidak langung mengantarnya pulang, tetapi aku membawanya ke suatu restaurant.

"Eh? kenapa kita kesini rain?" tanya katie heran. Aku menjawab "Aku lapar, makan dulu ya baru pualng". Katie hanya menjawab iya, aku tau dia tidak mempunyai pilihan lain hahaha, aku tertawa dalam hati. "Silahkan pesan nona Kati Greslan" kataku menggodanya. "Nona? emang aku sudah tua gitu ya ". "Hahaha nggak lah, Mas pesen Sirloin steak sama Jus apukat ya" kataku. "Baiklah, Nona pesan apa?" Kata pelayan itu. "Uhmm, Saya pesan nasi goreng sama es jeruk manis hangat." Kata katie. "He? Es jeruk manis hangat? mana bisa make es tapi hangat? hahaha" kataku kepadanya. Katie menjawab "Oh iya hehe es jeruk manis mas maksud saya". Setelah kami selesai makan, kami bercanda tawa sampai lupa waktu, ternyata jam sudah menunjukan pukul 18.05, fiuhh 1 jam ngobrol sama katie, menyenangkan juga. Aku pun mengantarkannya pulang, dan aku sampai ke rumahku sekitar jam 8 lewat. Aku pun berbaring di tempat tidurku, aku membayangkan kejadian-kejadian selama sehari penuh ini.

     Beberapa hari setelah aku kuliah, tidak ada yang spesial, kini aku mendapatkan tugas berkelompok, otomatis aku memilih katie sebagai patnerku. Tugas kami berlima ialah membuat mading, mading-mading terbaik akan di pamerkan di SMA SMA ternama, maka aku dan katie sangat bersemangat dalam hal ini. Kami pun di beri waktu di jam tertentu untuk mulai mengerjakan mading, tak sengaja tangan katie terkena pisau, aku pun langsung keluar dan berlari menuju ruang UKS. Setelah aku mendapatkannya, aku pun segera berlari kembali ke ruang kelas dan mengobati tangan katie yang berdarah, "Hosh hosh, katie sini aku obatin tangan kamu" Kataku padanya. Ia menjawab "Kamu kenapa rain kok ngos-ngosan?". "Udah gak papa sini" kataku sambil menariknya. Aku pun mengobatinya, tidak tau kenapa aku begitu khawatir padanya, apa aku sudah jatuh cinta padanya? huss, kalau aku jatuh cinta padanya bagaimana Jane, aku tak mau menyakiti mereka berdua. Eh hahaha emang Jane menyukaiku? Emang ada-ada saja aku ini. Seperti biasa hari ini aku mengantar Katie pulang ke kos-annya. Semakin hari hubunganku dengan katie makin akrab, sementara itu aku sudah lama tak berhubungan dengan Jane, bagaimana ya dia? Hmm sudahlah, mungkin dia sudah punya pacar, sekarang aku harus fokus pada katie. Aku harus memperjelas hubunganku dengannya. Aku benar-benar jatuh cinta padanya, kini saatnya mencari waktu untuk menembaknya

     Suatu saat, saat mading mereka menang, mereka mengadakan perayaan bersama-sama sekelompok. Mereka merayakan saat malam bulan purnama. Saat itu aku menyetel lagu "Just the way you are" aku menarik tangan katie dan mengajaknya dansa, aku dan katie berdansa di temani oleh bulan yang indah dan musik yang romantis, Aku sengaja semakin mendekat ke katie, katie pun kaget dan berusaha mundur, tetapi aku tak membiarkannya, aku membisikinya dengan perlahan "Maukah?". Aku langsung berlutut dan mengelurakan kotak berisi kalung emas, aku menyatakan perasaanku padanya, saat itu pula aku menepukan tanganku, maka teman-temanku keluar dan membawakan seikat bunga per orang, mereka membawa bunga-bunga itu ke katie sesuai rencanaku. Aku melanjutkan kata-kataku "Katie.. Maukah kau menjadi pasanganku?". Aku melihat Katie sudah menutup mulutnya dan tersenyum, apa artinya ya? hatiku bertanya-tanya. Katie menjawab "Aku.. akuu.. As long as it's your wish I'll do for you". "Itu? berarti kamu mau donk? hahaha yess, sini aku pake'in kalungnya sebagai tanda cinta kita". "Rain, thanks ya, kejutanmu, kasih sayangmu, perhatianmu, atas semuanya kucucapkan terima kasih" Kata katie kepadaku.

     Suatu hari Saat malam tiba entah kenapa aku ingin bertemu dengan katie, dengan alasan apa tapi aku menemuinya, hmm aku akan alasan membicarakan pelajaran sip berangkat. Sebelum aku menuju rumahnya, aku membeli nasi goreng untuknya. Sesampainya di kos-annya aku mengetuk kamarnya. "Katie, katie, aku Rain, aku ke sini ingin membicarakan pelajaran denganmu, bukakan pintunya donk" "Rain? malam-malam begini ngapain kamu kesini? emang madingnya nggak bisa besok ya? hufft, ya udah ke taman kita ngobrol di situ." katie menjawabku sambil menguap.

     Aku memberikan nasi goreng yang tadi kepadanya, kebetulan katanya dia belum makan, memang ikatan cinta begitu kuat hahaha aku tertawa dalam hati. "Makasih ya rain makanannya, aku berhutang banyak padamu, oh ya kamu mau bahas yang tadi?" tanya katie. Aku menjawab bla bla bla secara panjang lebar dan rumit, karena sebenarnya aku bingung mau bertanya apa. Ternyata Katie tertidur di pundakku, kenapa jantungku berdetak kencang, meskipun aku dan dia sudah berhubungan selama 2 minggu ternyata aku masih nervous. Karena sudah malam, dan di sini banyak nyamuk, aku mengendong Katie dengan perlahan-lahan, aku takut aku membangunkannya, aku meletakannya di kamarnya, aku menyelimutinya dan berkata dengan pelan "Sweet dream dear" dan aku segera keluar.

     Hari demi hari, bulan demi bulan ku lewati dengan bahagia bersama katie, walaupun kadang kami bertengkar, kami saling ngambek, tetapi itu tidak meruntuhkan hubungan kami. Tak terasa hari ini ialah ulang tahun Katie, rencananya aku ingin memberikan surprise. Tetapi..

     Saat aku berjalan membeli bunga untuknya tiba-tiba kios itu runtuh, dan ada besi yang mau menimpaku. Aku pingsan, dan saat aku terbangun aku sudah ada di rumah sakit, tapi kenapa tubuhku tidak terasa sakit sama sekali? saat aku menoleh, aku melihat Jane!! Iya benar aku melihat Jane terbaring dengan tangannya di perban, aku menghampirinya. "Janeee!! Janeee!! Kamu kenapa? tanganmu itu kenapa?". "Rain," Jane memanggilku dengan perlahan.

     Seorang saksi berkata padaku bahwa Jane yang menyelamatkan nyawaku dan karena menyelamatkanku sekarang tangan kirinya tak berfungsi lagi. Aku benar-benar menyesali kecerobohanku, kenapa? KENAPA harus Jane yang terlukaa? KENAPA TUHAN?. Aku benar-benar emosi saat ini. "JANEE!! Kenapa sih kamu mesti nyelametin aku?". "Rain, aku sayang sama kamu, aku sayang kamu sebagai sahabat Rain". "JANEE!! kenapa kamu ngelakuin hal bodoh ini?". "Apa itu jawabanku kurang memuaskanmu Rain?". "Jane, maaf kalau aku membentakmu dari tadi.. Aku ingin pergi sebentar, jaga dirimu" Aku berjalan meninggalkan Jane.

     Walau hujan turun takkan mengurungkan niatku untuk bicara pada Katie, saat aku sampai di rumahnya, aku lihat dia bahagia dengan surprise yang kuberikan, tetapi surprise yang terahkir ini belum tersampaikan, aku takut tak bisa menyampaikannya. Aku hanya berdiam di depan rumahnya, hanya menggenggam mawar merah di temani hujan yang lebat, aku.. aku hanya menggenggam mawar ini erat-erat dan aku.. aku mulai meneteskan air mata, aku hanya meninggalkan bunga mawar dengan secarik kertas. Aku menelpon salah satu sahabat karibku dan menceritakan semuanya, aku meminta supaya ia membuat katie jatuh cinta padanya, supaya katie bisa melupakanku, dan aku bisa menebus kesalahanku.

     Aku kembali ke rumah sakit dengan keadaanku, Jane melihatku dengan sedih "Rain, kamu kenapa? tanganmu berdarah? apa yang terjadi Rain?" Jane bertanya padaku. "Aku tak apa-apa, kau istirahatlah". Aku duduk di sampingnya dan menceritakan lelucon-lelucon seolah-olah kami bercanda biasanya, aku menemaninya sampai ia tertidur, tak lama aku pun tertidur, dan saat aku bangun, tubuhku sudah terselimuti. Padahal tadi malam aku tidak memakainya. Aku membuang ponselku agar katie tak bisa menghubungiku, aku tau bahwa aku pengecut, tapi aku tak bisa meninggalkan Jane dengan keadaan seperti ini.

     Saat keadaan Jane membaik, aku mengantarnya ke kampus, walaupun biasanya aku selalu bersama katie, tetapi kini Jane yang ada di posisiku, saat aku sampai aku melihat katie dengan sahabatku berdua, Katie menghampiriku dan menamparku, aku tau aku salah, tapi yang kuinginkan sekarang hanya membahagiakan JANE, tak peduli resikonya, aku hanya ingin membahagiakan dia, karena dia aku masih berdiri di sini. Aku hanya diam. "Rain! Katakan padaku siapa dia?" bentak katie padaku. "Dia adalah wanita yang kucinta, dia baru mengalami musibah, jadi sopanlah padanya" kataku sambil memendam rasa sakit dalam hatiku. "Rain!! Aku kecewa padamu" Sekali lagi katie menamparku, walaupun aku sakit, aku hancur, aku rapuh, semuanya tak bisa kuungkapkan hingga Jane sembuh kembali. Kami selalu berjalan bersama, sesekali aku bertemu dengan katie yang tertawa gembira bersama sahabatku, walaupun itu sakit bagiku, tapi kalu itu membuat Katie lebih bahagia sekarang, apa pentingnya perasaanku sendiri, yang penting orang lain di sampingku bahagia.

     Suatu hari aku dan Jane bertemu pacar Jane yang baru datang dari belanda. "Jane? Siapa cowok ini? cowok kamu? Ohh bagus, di tinggal 1 bulan aja udah selingkuh? bagus banget lu, tuh tangan lu kenapa? Gara-gara lu selingkuh mungkin itu hukuman dari Tuhan buat lu". Aku memotong pembiacaraanya "STOPP!! Jaga tuh mulut lu". Aku melihat Jane menangis, dan ia tak bisa berkata-kata lagi. "Udah yah lu gak usah ikut campur, ini urusan gua sama si tangan satu ini?". "JAGA mulut lu" Aku membentaknya dan hampir memukulnya, kalau Jane tidak memanggilku, sudah habis dia. Aku sadar bahwa perbuatanku membuat hatinya jadi tambah kacau, aku ahkirnya berbalik badan dan memeluknya erat-erat dan berkata "Jangan bersedih, aku takkan membuatmu menangis, ikutlah aku". Setiap hari aku merawatnya, aku selalu membahagiakannya, tak pernah aku menyakitinya, walau sebenarnya hatiku ini hancur karena aku hanya bisa diam melihat katie yang akan bertunangan. Berbagai cara kulakukan untuk membahagiakan Jane. Mungkin jika aku membahagiakan orang lain terlebih dahulu kelak aku kan mendapat kebahagiaan yang utuh. Selama 2 tahun aku dan Jane selalu bersama, aku selalu memberikan apa yang ia mau, ahkirnya aku sadar perasaanku ke Katie hilang, dan aku memutuskan untuk hidup bahagia selalu bersama Jane.

Penulis: Dione

No comments:

Post a Comment

Informations From: Omnipoten

Featured post

Melihat Melalui Mata yang Berbeda

Melihat Melalui Mata yang Berbeda Aku melihat melalui matamu. Dan ketika saya melakukannya, dunia semuanya biru, ungu dan hijau. Warnanya s...