Sekumpulan Makhluk Aneh


Malam itu tiba-tiba menangkapnya. Tanpa bintang, tanpa bulan, hanya kegelapan. Sambil memegangi sebuah lilin yang menyala, gadis itu berjalan menuju luar rumah. Ia tidak dapat melihat, karena listriknya sedang mati. Ia sempat menabrak beberapa perabotan, seperti kursi atau meja. Namun, pada akhirnya, ia sampai juga di depan pintu. Namun, sebelum ia memutar kuncinya, tiba-tiba ia mendengar teriakan seorang wanita. Ia kaget. Siapa itu? Kenapa ia berteriak?


Lalu, suara terengah-engah terdengar. Semakin lama, semakin keras. Gadis itu melirik ke luar rumah melalui jendela. Sedikit susah dilihat karena kegelapan yang semakin menjadi-jadi seiring berjalannya waktu. Yang ia lihat, hanya sekumpulan orang yang berjalan, namun sangat lambat. Mengapa mereka berjalan di dalam kegelapan? Ada acara apa?


Suara terengah-engah itu ternyata berasal dari mereka, mengapa mereka terengah-engah? Apakah mereka habis berlari? Namun, tiba-tiba salah satu dari mereka melirik gadis itu. Lalu, tiba-tiba dia berlari. Gadis itu kaget, ia langsung menutup jendela itu dengan gorden. Ia berjalan cepat menuju kamarnya, menutup pintunya, lalu menguncinya. Ia berjalan ke belakang pelan-pelan.


Suara kaca terpecah, pintu yang digedor dengan sangat keras, dan suara terengah-engah itu mulai menghiasi rumah ini, membuat gadis itu takut. Sebenarnya, siapa mereka? Sekumpulan orang jahat? Atau sekumpulan orang gila? Gadis itu duduk di pojok kamarnya. Dan, menutupi tubuhnya dengan selimut. Lalu, memejamkan matanya.


Pintu kamarnya digedor-gedor dengan sangat keras. Ia ketakutan. Ia sangat ketakutan. Lalu, tiba-tiba pintu itu terbuka. Langkah-langkah kaki mulai terdengar. Suara terengah-engah terdengar jelas di sini. Ia dengan keberaniannya mulai membuka selimut yang menutupi tubuhnya. Sekumpulan orang itu mengelilinginya. Sangat banyak.


Lalu, ia mulai mengarahkan lilin ke arah sekumpulan orang itu, agar ia bisa tahu sekumpulan orang jenis apa yang sekarang sedang ada di depannya. Dan, ternyata… mulut yang dipenuhi oleh darah, mata yang berubah warna menjadi warna yang aneh, tubuh yang kurus, baju yang berantakan dan tentunya, penuh dengan darah.


Gadis itu berteriak. Sekumpulan makhluk aneh itu mengerubunginya. Menggigitinya. Memakannya.
Sampai akhirnya, teriakan itu hilang.


Cerpen Karangan: Wahyu Tio

No comments:

Post a Comment

Informations From: Omnipoten

Featured post

Melihat Melalui Mata yang Berbeda

Melihat Melalui Mata yang Berbeda Aku melihat melalui matamu. Dan ketika saya melakukannya, dunia semuanya biru, ungu dan hijau. Warnanya s...