Jangan Memberontak Kepada Tuhan (2)

Baca: Bilangan 14:1-38

"Bahwasanya kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun!" (Bilangan 14:30)

Sepuluh pengintai yang diutus Musa memberikan laporan yang negatif. Berbeda dengan Yosua dan Kaleb yang justru memberikan laporan yang bermuatan iman: "Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!" (Bilangan 13:30). Mendengar pernyataan kedua orang itu rakyat Israel bukannya mengamini, sebaliknya malah hendak melempari keduanya dengan batu.

Mendengar ketidakpercayaan mereka Yosua dan Kaleb pun kembali menegaskan: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka." (ayat 7-9).

Karena lebih memercayai laporan negatif dari sepuluh pengintai, mereka terus menggemakan persungutan dan keluh kesah sebagai tanda ketidakpercayaan kepada Tuhan. Di mata Tuhan apa yang mereka lakukan adalah sebuah pemberontakan. Tuhan pun menjadi geram! "Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka! Aku akan memukul mereka dengan penyakit sampar dan melenyapkan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari pada mereka." (ayat 11-12).

Musa berusaha melunakkan hati Tuhan dan memohon pengampunan: "Ampunilah kiranya kesalahan bangsa ini sesuai dengan kebesaran kasih setia-Mu, seperti Engkau telah mengampuni bangsa ini mulai dari Mesir sampai ke mari. Berfirmanlah TUHAN: 'Aku mengampuninya sesuai dengan permintaanmu.'" (ayat 19-20). Bagaimanapun juga setiap ketidaktaatan dan pemberontakan selalu mendatangkan akibat, yaitu mereka gagal masuk ke Tanah Perjanjian!

Kegagalan bukan hanya terjadi pada saat apa yang kita kerjakan/usahakan itu tidak membuahkan hasil, justru kegagalan kita adalah pada waktu kita tidak melakukan apa yang menjadi perintah Tuhan, namun lebih memilih untuk melakukan sesuai dengan selera atau keinginan kita sendiri. Perintah Tuhan adalah untuk ditaati, bukan untuk dilanggar!

Jika kita taat melakukan firmanNya Dia pasti akan memimpin kita dan memberkati segala usaha kita!

No comments:

Post a Comment

Informations From: Omnipoten

Featured post

Melihat Melalui Mata yang Berbeda

Melihat Melalui Mata yang Berbeda Aku melihat melalui matamu. Dan ketika saya melakukannya, dunia semuanya biru, ungu dan hijau. Warnanya s...