Tidak Punya Apa-Apa? 2023


Seorang pria diajak sepupunya berlibur di luar kota. Di kota itu sepupunya mempunyai sebuah vila yang megah. Pria itu merasa senang, namun kemudian ia menjadi sedih. "Sepupuku punya segalanya, sedangkan aku tidak punya apa-apa, " keluhnya. Saat sudah di rumah, malamnya istri pria itu menyembunyikan bantal dan gulingnya. "Mana bantal dan gulingku?" tanyanya kepada istrinya. "Bantal dan gulingmu?" istrinya mengernyitkan dahi, "Bukankah tadi kau mengatakan kau tidak punya apa-apa?"

Banyak dari kita merasa miskin. Padahal jika diamati, banyak sekali yang kita miliki. Kita merasa demikian karena kerap melihat milik orang lain. Saat apa yang ada pada mereka tidak ada pada kita, segera kita berpikir, "Aku tidak punya apa-apa." Hal serupa dirasakan oleh Musa. Hari itu Tuhan mengutusnya memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Spontan Musa menolak. Musa membayangkan sosok pemimpin itu seperti Firaun, punya kuasa dan wewenang besar. Musa melihat keduanya tidak ada padanya. Jadi Musa merasa panggilan Tuhan itu mustahil. Tuhan bertanya pada Musa, "Apakah yang ada di tanganmu?" Jawab Musa, "Tongkat" (ay. 2). Alasan Tuhan bertanya ialah untuk membuka mata Musa bahwa dirinya bukan tidak punya apa-apa. Pada Musa ada tongkat, dan itu cukup untuk menjalankan misi dari Tuhan.

Mulai hari ini jangan kita mengatakan, "Aku tidak punya apa-apa, " karena itu kebohongan besar. Bukankah kita anak-anak Tuhan. Bukalah mata lebar-lebar, lihatlah dengan saksama betapa banyak berkat Tuhan curahkan dalam kehidupan kita. Alih-alih mengeluh, "Aku tidak punya apa-apa, " mari senantiasa kita mengucap syukur kepada Tuhan! 

KELIRU JIKA KITA MENGATAKAN TIDAK PUNYA APA-APA
KARENA SEBAGAI ANAK-ANAK TUHAN KITA PUNYA SEGALANYA.


No comments:

Post a Comment

Informations From: Omnipotent

Featured post

The legacy of empty rooms

  Professor Helen Blackwood had always believed that if fate wanted to change your life,  use grand gestures - lottery wins, chance meetings...

Popular Posts