Skip to main content

Bayangan Benci



 
Bab 1:  Pertemuan yang Tak Diinginkan
 
Mentari sore menerpa wajah Sekar, gadis berambut panjang yang tengah asyik membaca buku di sebuah kafe di Bandar Lampung.  Kedatangan seorang pria, tampan namun dengan aura dingin yang menusuk, mengusik ketenangannya.  Pria itu, bernama Damar, adalah mantan kekasih Sekar, yang telah meninggalkannya dengan luka mendalam tiga tahun lalu.  Pertemuan ini tak disengaja, namun terasa seperti kutukan.  Bayangan benci yang selama ini Sekar kubur dalam-dalam, kembali menghantui.
 
Damar duduk di meja seberang, tatapannya menusuk.  Sekar merasakan aliran listrik yang mengalir di antara mereka, bukan aliran cinta, melainkan aliran kebencian yang pekat.  Ingatan akan masa lalu yang pahit kembali menyeruak, menyayat hati Sekar.  Kecemburuan Damar yang tak terkendali, sikap posesifnya, dan akhirnya, pengkhianatan yang menghancurkan kepercayaan Sekar.
 
"Sekar," sapa Damar, suaranya dingin dan datar.
 
Sekar hanya diam, matanya menatap buku yang dipegangnya, seolah-olah membaca buku itu lebih menarik daripada menghadapi Damar.
 
Bab 2:  Luka yang Belum Sembuh
 
Damar mencoba menjelaskan, meminta maaf atas kesalahan masa lalu.  Namun, kata-kata Damar bagaikan garam yang ditaburkan di atas luka Sekar yang masih basah.  Sekar tak mampu memaafkan, bayangan benci masih terlalu kuat untuk diatasi.  Ia menceritakan bagaimana Damar telah menghancurkan dunianya, meninggalkan luka yang tak mudah disembuhkan.  Air mata Sekar mengalir deras, menceritakan kesedihan dan kekecewaan yang mendalam.
 
Bab 3:  Perlahan Mencair
 
Waktu berjalan, pertemuan tak terduga itu berlanjut.  Damar terus berusaha mendekati Sekar, menunjukkan perubahan dalam dirinya.  Ia menunjukkan penyesalan yang tulus, berusaha memperbaiki kesalahan masa lalu.  Sekar masih ragu, bayangan benci masih menghantuinya.  Namun, perlahan-lahan, sikap Damar yang berbeda mulai mencairkan es di hati Sekar.  Ia melihat ketulusan di mata Damar, sebuah perubahan yang nyata.
 
Bab 4:  Di Antara Benci dan Cinta
 
Perlahan, Sekar mulai melihat sisi lain Damar, sisi yang tak pernah ia lihat sebelumnya.  Damar yang penyayang, perhatian, dan bertanggung jawab.  Perasaan yang rumit mulai tumbuh di hati Sekar, di antara bayangan benci dan benih-benih cinta yang mulai berkecambah.  Ia terombang-ambing, antara memaafkan dan terus membenci.
 
Bab 5:  Menghadapi Masa Lalu
 
Damar mengajak Sekar untuk mengunjungi tempat-tempat yang menyimpan kenangan mereka berdua.  Di sana, mereka menghadapi masa lalu, mengupas luka lama, dan mencari pemahaman.  Sekar mulai menyadari bahwa Damar telah berubah, ia telah belajar dari kesalahannya.  Namun, bayangan benci masih membayangi, membuatnya ragu untuk sepenuhnya menerima Damar kembali.
 
Bab 6:  Pengampunan dan Penerimaan
 
Di sebuah malam yang tenang, di bawah langit bertabur bintang di pantai, Sekar akhirnya memaafkan Damar.  Bukan pengampunan yang mudah, tetapi pengampunan yang lahir dari kesadaran dan penerimaan.  Ia menyadari bahwa membenci hanya akan melukai dirinya sendiri.  Memaafkan bukanlah berarti melupakan, tetapi melepaskan beban berat yang selama ini ia pikul.
 
Bab 7:  Mulai dari Awal
 
Dengan pengampunan itu, Sekar dan Damar memulai lembaran baru dalam hidup mereka.  Mereka membangun hubungan yang lebih kuat dan sehat, di atas fondasi kepercayaan dan saling pengertian.  Bayangan benci telah sirna, digantikan oleh cinta yang lebih matang dan mendalam.  Kisah mereka menjadi bukti bahwa cinta mampu mengatasi bayangan benci, asalkan ada kemauan untuk berubah dan saling memaafkan.  Kisah mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang di Bandar Lampung, sebuah bukti bahwa bahkan luka terdalam pun dapat disembuhkan oleh cinta sejati.
 
(Bersambung...)  



By Omnipotent


Rekomendasi Blog Lainnya:


Comments

Popular posts from this blog

The Painting of Destiny

"Are you sure of this, Navan?" The old pirate stared at King Mannas' chief merchant. However, his bright emerald green eyes sparkled with laughter. "The information came from Daoud, one of my former crew members, when I was ravaging the coastal villages of Vyrone." Navan smiled at the expression crossing Gerrod's face, whose family had fled from one of these villages. The Iron Falcon was a legend and parents had always used the threat of its crew and its flaming-haired captain to scare naughty children into sleeping and behaving differently. Gerrod quickly recovered and smiled. "Then he must be a man to be trusted, indeed." "Ah!" cried Navan. "Daoud will take the coin from the mouth of a dead man while it is still warm. I trust him only because he knows the fate of him who lies to me." I may have made him captain when I decided to infiltrate King Mannas' court, but he still knows who is in charge. "We must tell ...

Good Morning America is a popular

Good Morning America is a popular morning news show that airs on ABC. It has been a staple in American households since its debut in 1975. The show covers a wide range of topics including news, entertainment, lifestyle, and pop culture. With its team of talented hosts and reporters, Good Morning America provides its viewers with the latest updates on current events and trending stories. One of the things that sets Good Morning America apart from other morning shows is its lively and energetic atmosphere. The hosts, including Robin Roberts, George Stephanopoulos, Michael Strahan, and Lara Spencer, bring a sense of fun and camaraderie to the show. They engage with their audience and each other in a way that feels genuine and relatable. In addition to its engaging hosts, Good Morning America also features a variety of segments that cater to a diverse audience. From cooking demos and fashion tips to celebrity interviews and human interest stories, the show offers something for everyone. Wh...

The liz hatton

The liz hatton is a unique piece of headwear that has been gaining popularity in recent years. This hat is characterized by its wide brim and low crown, which gives it a distinctive and fashionable look. The liz hatton is often made of materials such as wool, felt, or straw, making it a versatile accessory that can be worn in various seasons. One of the key features of the liz hatton is its versatility. This hat can be dressed up or down, making it suitable for a range of occasions. Whether you're going for a casual look or a more formal outfit, the liz hatton can easily complement your ensemble. Additionally, the wide brim of the hat provides excellent sun protection, making it ideal for outdoor activities such as picnics or garden parties. In terms of style, the liz hatton can be compared to other types of hats such as the fedora or the boater. While these hats may have similar silhouettes, the liz hatton stands out for its unique shape and design. The low crown and wide brim of ...