Bab 1: Kota Awan dan Mesin Mimpi
Tahun 2147. Bandar Lampung, yang dulu dikenal dengan pesona pantainya, kini menjelma menjadi megapolis futuristik, Kota Awan. Gedung-gedung pencakar langit menjulang tinggi, dihubungkan oleh jaringan jalan melayang. Di tengah gemerlap teknologi, hiduplah Elara, seorang perancang "Mesin Mimpi," teknologi canggih yang mampu menciptakan realitas virtual sempurna berdasarkan pikiran penggunanya. Elara, jenius namun terasing, percaya pada "Lingkaran Cipta," sebuah teori yang menyatakan bahwa setiap ciptaan, baik nyata maupun virtual, memiliki konsekuensi yang akan kembali kepada penciptanya.
Bab 2: Mimpi yang Mematikan
Elara menciptakan Mesin Mimpi tercanggihnya, "Nirvana," yang mampu menciptakan realitas virtual yang tak terbedakan dari kenyataan. Namun, sebuah kesalahan fatal terjadi. Seorang pengguna, terjebak dalam simulasi Nirvana, meninggal dunia di dunia nyata. Kematian itu bukan karena kerusakan teknis, tetapi karena dampak psikologis yang luar biasa dari simulasi tersebut. Elara menyadari, Lingkaran Cipta telah mulai bekerja.
Bab 3: Bayangan Masa Lalu
Kematian pengguna Nirvana menghantui Elara. Ia teringat masa lalunya, saat ayahnya, seorang ilmuwan terkemuka, meninggal dunia karena eksperimennya yang gagal. Ayah Elara juga percaya pada Lingkaran Cipta, dan eksperimennya itu dianggap sebagai bukti nyata teori tersebut. Elara mulai curiga, apakah kematian ayahnya juga merupakan bagian dari Lingkaran Cipta?
Bab 4: Konspirasi Korporasi
Investigasi Elara membawanya pada sebuah konspirasi besar yang melibatkan korporasi raksasa, OmniCorp, yang memproduksi dan menjual Mesin Mimpi. OmniCorp mengabaikan risiko dari teknologi mereka, demi keuntungan finansial. Elara menemukan bukti bahwa OmniCorp sengaja menciptakan simulasi yang berbahaya, untuk mengendalikan pikiran manusia dan memanfaatkannya untuk kepentingan mereka.
Bab 5: Perlawanan Senyap
Elara, dengan bantuan sekelompok hacker idealis, memulai perlawanan senyap terhadap OmniCorp. Mereka berusaha untuk membongkar konspirasi tersebut dan memperingatkan masyarakat tentang bahaya Mesin Mimpi. Perlawanan mereka menghadapi tantangan besar, karena OmniCorp memiliki kekuatan dan pengaruh yang luar biasa.
Bab 6: Konfrontasi di Kota Awan
Konfrontasi antara Elara dan OmniCorp mencapai puncaknya di Kota Awan. Elara dan timnya menyusup ke markas besar OmniCorp, berusaha untuk menonaktifkan semua Mesin Mimpi dan mengungkap kebenaran kepada dunia. Pertempuran sengit terjadi, antara teknologi canggih dan tekad yang kuat.
Bab 7: Lingkaran Tertutup
Dalam pertempuran tersebut, Elara menghadapi dilema yang berat. Ia harus memilih antara menyelamatkan dunia dan mengorbankan dirinya sendiri. Ia menyadari bahwa untuk menghentikan Lingkaran Cipta, ia harus menerima konsekuensi dari ciptaannya sendiri. Elara membuat keputusan yang berani, menutup lingkaran cipta dengan mengorbankan dirinya. Kematian Elara menjadi peringatan bagi dunia tentang bahaya teknologi yang tidak bertanggung jawab dan pentingnya memahami konsekuensi dari setiap ciptaan.
Bab 8: Warisan Elara
Meskipun Elara telah tiada, warisannya tetap hidup. Kisahnya menjadi legenda di Kota Awan, mengingatkan manusia akan pentingnya etika dalam pengembangan teknologi dan tanggung jawab atas setiap ciptaan. Lingkaran Cipta menjadi pelajaran berharga bagi generasi mendatang, sebuah peringatan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan setiap ciptaan memiliki dampak yang akan kembali kepada penciptanya. Kota Awan, yang dulunya dipenuhi gemerlap teknologi, kini juga dipenuhi dengan rasa hormat dan refleksi atas warisan Elara.
(Bersambung...)
By Omnipotent
Rekomendasi Blog Lainnya:
Comments
Post a Comment
Informations From: Omnipotent