Bab 1: Keseimbangan yang Hilang Aisha, seorang arsitek muda berbakat di Bandar Lampung, hidup dalam dunia yang terstruktur dan terukur. Kehidupannya adalah perpaduan sempurna antara pekerjaan, desain yang rumit, dan kesempurnaan yang ia tuntut dari dirinya sendiri. Namun, di balik kesempurnaan itu tersimpan kekosongan. Ia merasa hidupnya seperti bangunan tanpa pondasi yang kokoh, selalu mengancam untuk runtuh. Hubungannya dengan kekasihnya, Dimas, seorang dokter yang selalu sibuk, semakin renggang. Keseimbangan dalam hidupnya hilang. Di tengah kesibukannya, Aisha bertemu dengan seorang seniman keramik, Bayu. Bayu adalah kebalikan dari Aisha. Ia hidup sederhana, penuh warna, dan percaya pada aliran kehidupan yang alami. Karya-karyanya, vas-vas keramik yang unik dan penuh ekspresi, mencerminkan jiwa seninya yang bebas. Pertemuan mereka terjadi di sebuah pameran seni lokal, dan sejak saat itu, hidup Aish...
Aku Yang teriak Di Bukit Sion
Bagai Anak Domba Kehilangan Gembalanya
Ku Teriak kesana,Ku teriak kesini
Namun Tak Kunjung Ku temui Juga Gembalaku
Ku Naik Ke Atas Ku hendaki Bukit
Lelah Ku mencari Gembalaku Yang hilang
Lalu Ku Capai,Lalu ku Gapai di bukit Sion
Dan ku teriak,Teriak Ke Sana,Teriak kesini
Dan ku Teriakkan Pada bumi ini
Dan juga Teriak Pada langit ini
Harapanku Kau Kan datang
Pancarkan Sinarmu Dari Atas langit
Dan Ku Harapkan Kau temui Aku
Domba yang hilang,Domba Yang buruk
Yang butuhkan Seorang Gembalanya
Inginya Dia Yang Rawatnya
Tahunya Ia kotor,Tapi Ia Tak Tahu bersihkannya
Tahunya Ia hilang,Maka itu Ia Cari Gembalanya
Karena Dia Tak Tahu Arah untuk Pulang