Bab 1: Keseimbangan yang Hilang Aisha, seorang arsitek muda berbakat di Bandar Lampung, hidup dalam dunia yang terstruktur dan terukur. Kehidupannya adalah perpaduan sempurna antara pekerjaan, desain yang rumit, dan kesempurnaan yang ia tuntut dari dirinya sendiri. Namun, di balik kesempurnaan itu tersimpan kekosongan. Ia merasa hidupnya seperti bangunan tanpa pondasi yang kokoh, selalu mengancam untuk runtuh. Hubungannya dengan kekasihnya, Dimas, seorang dokter yang selalu sibuk, semakin renggang. Keseimbangan dalam hidupnya hilang. Di tengah kesibukannya, Aisha bertemu dengan seorang seniman keramik, Bayu. Bayu adalah kebalikan dari Aisha. Ia hidup sederhana, penuh warna, dan percaya pada aliran kehidupan yang alami. Karya-karyanya, vas-vas keramik yang unik dan penuh ekspresi, mencerminkan jiwa seninya yang bebas. Pertemuan mereka terjadi di sebuah pameran seni lokal, dan sejak saat itu, hidup Aish...
Kepala Berat Rasanya Untuk Tegak
Jiwa Yang Berani Tidak Menatap Orang Lain
Harga Diri Berat Rasanya Untuk Tegak
Jiwa Yang Pemalu Tidak mengangkat Diri ini
Hati Melayu Seperti Bunga Yang Jatuh
Ke Tanah becek Yang Tergenang Air Dingin
Seperti Kepompong Yang Kopong,Keropos
Orang Bilang Buah jatuhnya Tak Jauh Dari Pohonnya
Tatapan Fana Orang Yang lihat Pohonnya
Tak Tahu buah Tumbuh Di Alam Lain
Sebab buah Jatuh Di Pinggir Sungai Terbawa Air
Jadi Lain Sebab Buah Sesuaikan Alam Sekitarnya
Agar Dapat tumbuh Di Tanah Yang lain
Beda Kaktus Di Padang Gurun
Dengan Kaktus Di Tanah Subur
Beda Singa Di Alam Liar
Dengan Singa Di Dalam Kandang
Itulah Buah Yang Jatuh Di Pinggir Sungai
Tak Mesti Ia Sama Akan pohonnya
Hanya Pandang Pohonya Saja
Tak Akan Tahu Buahnya busuk Dan Bagus
Pandanglah Pohon Dan Buahnya
agar Tahu Buah Ada Yang Sama Dan Tidaknya
Tentang Baik Dan Buruknya Akan Buah
Sebab Buah Buah Tak Mesti Matang Semuanya
Sebab Buah Tak Mesti Sama Bagusnya Akan Pohonnya
Cari Tahu Lalu Pilihlah Ilmu Petani Buah