Cerpen Kunci Jawaban Dari Tuhan


     Pada saat bekerja di perusahaan ternama, Irwan mengenang kembali betapa Tuhan telah banyak memberikan kemudahan. Sambil meminum secangkir teh dan sebungkus Roti Irwan mereview kisah masa lalunya. Saya punya banyak saudara walaupun bkn keluarga dekat akan tapi Ibunya meninggal ketika ia masih kecil, saat2 yg tidak pas bagi seorang anak untuk sekedar mengukir senyum manis seorang ibu, memahat wajah lembut sang Ibu serta mengenang alunan nada nada cinta dari setiap patah ungkapan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, karena ibunya meninggal saat ia berumur 2 tahun.

     Mengingat hal tersebut membuat Irwan termenung. Ia pun memanjatkan doa kpd Tuhan, "Ya Rabb, Ampunilah dosa Ibu hamba dan juga hamba, Ya Allah dari tiap hembusan napas ini... Selama nyawa masih didada kutak henti hentinya mendoakan Ibuku ya Allah... Didalam angannya ia mengungkapkan sepatah kata, Bu.. Anakmu sudah sukses, ini semua berkat doamu dan bapak.. Terimakasih.

     Saya dididik dgn agak keras dari keluarga yg pas pas-an, namun itu lebih baik dibandingkan dari keluarga berada tapi orangtua tidak peduli dan tidak mendidik dgn benar.. Lagipula sekarang dapat hikmah dari sikap keras orangtua, yaitu agar kita sebagai anak dapat terus bertahan dalam menjalani hidup dan harus disiplin, karena saat kita menjadi orangtua, kita tidak merasa asing dgn kehidupan berumah tangga. Disiplin dlm mengajarkan sesuatu kpd anak kita sendiri nantinya..

     Dulu sebenarnya saya termasuk anak malas tetapi karena pertolongan Tuhan dan kasih sayangNya, saya bisa berubah.. Ada kejadian lucu yg terjadi saat saya ujian SMP. Mmmh.. nilai UAN Matematika saya 8 !! Bayangkan betapa saya tidak percaya tapi itulah kenyataannya.. Saya termasuk org yg kurang mengerti tentang pelajaran matematika tapi saya percaya tentang keajaiban doa apalagi belajar setelah shalat malam.. semua yg dipelajari jadi bernilai ibadah. Tetapi perasaan itu muncul kembali.., rasa takut tidak meraih jenjang berikutnya. Dan benarlah saat ujian, saya tidak tahu sama sekali dgn soal Matematika. Karena pelajaran inilah yg menentukan langkah menuju tangga itu.. tangga kesuksesan yg belum sanggup kuraih..

     Jam 9 pagi itu keringatku bercucuran.. semua yg dipikirkan malam itu hilang entah kemana.. Hufft.. tapi saya pasrahkan semua kpd Allah, Bismillah..., Kemudian saya isi lembar jawaban, dan entah mengapa saya juga menyalin jawaban yg saya tulis di selembar kertas.. Mungkin suatu saat nanti akan berguna.
Satu setengah jam kemudian ujian selesai, saya lemas dan tak berdaya. Sekitar sebulan kemudian tiba waktunya pengumuman. Saya bawa selalu kunci jawaban Mtk yg sewaktu UAN diisi entah untuk apa.. Lalu saya menunggu di luar rumah petugas yg mengantarkan amplop kelulusan. Tetapi tak ada seorang pun yg melintas dirumahku. Sejuta perasaan berkecamuk antara kegagalan atau kesuksesan. Antara rasa malu dan kebimbangan. Semua bercampur menjadi satu. Tetapi saat ku tak sanggup menghadapi hari, akhirnya tiba juga tukang pos yg mengantar amplop putih ke rumah. Pas saya lihat nilai yg tertera...

Subhanallah
Nilai MTK 8? sedang nilai yg lain standar, gak bisa ngebantu klo MTK jeblok. Akhirnya saya sujud syukur karena hasil yg saya terima diluar perkiraan.. Karena kemungkinan saya bisa gak lulus tapi kenyataannya? Semenjak itu saya terus rajin belajar mengejar ketertinggalan dan lulus SMA dgn hasil memuaskan. Setelah lulus sekolah ternyata kabar duka menghampiriku.. Ayahku kecelakaan di tempat kerja dan dibawa ke rumah sakit. Langsung saja aku kesana dan ternyata itu pun detik detik terakhir kebersamaanku dgn Ayah. 2 Duka dlm rentang waktu yg berbeda.. Sebelum Meninggal Ayah sempat berwasiat agar aku terus bekerja keras karena hidup itu keras, dan juga meminta maaf atas sifat keras yg selama ini ditunjukkan Ayah karena itu demi aku juga.. Itulah yg membuatku akhirnya sadar bahwa Ayah mendidik aku dgn kedisiplinan agar aku kuat menjalani hidup... Aku melamun seorang diri saat itu.. mengingat bahwa pesan terakhir Ayah adalah ingin bertemu ibu.

"Wan, Bapak ingin bertemu ibu kamu.. Bapak sudah rindu" Kata Ayahku sambil menahan sakit tapi akhirnya meneruskan ucapannya "maafkan Bapak ya Wan.." akhirnya Ayahku meninggalkan dunia yg fana ini, Aku tak kuasa menahan airmata yg merasuk dada tapi aku kuatkan tekad agar aku tetap mengingat pesan ayah agar terus kuat menjalani hidup. Aku hanya berdoa semoga mereka berdua bertemu kembali di alam sana.. karena airmata tidak mampu membawa mereka kembali kesini, hanya doa yg mampu kupanjatkan kehadirat Tuhan agar kami bertiga bertemu kembali disana.. Dalam satu keluarga.

     Kucoba tetap tabah sambil menata hati yg telah sebagian rusak, karena belum ada tempat untuk menutupi pintu hati itu. Mungkin suatu saat ada seseorang yg mampu menambal dan memperbaiki hati yg rusak ini... Kedua orang tua di makamkan bersebelahan. Walaupun Ayah tidak menyebutkan di wasiatnya namun beberapa bulan sebelum meninggal Ayah agak berharap agar bisa di kubur di sebelah makam Ibu sehingga aku berembuk dgn saudaraku yg berada di Kalimantan. Saudaraku akhirnya datang setelah dihubungi dgn susah payah, karena ia tinggal dgn istrinya di Kalimantan. Sedang yg lain sudah merantau ketempat yg terpencil sehingga sulit dihubungi. Saudaraku yg di Kalimantan menawarkan pekerjaan disana agar aku bisa sukses tapi aku menolaknya, tentunya dgn lembut.
"Maaf bang, aku gak ingin merepotkan abang. Biarlah saya berusaha sendiri dan mencoba mandiri.. Mungkin dengan menjual motor bisa menutupi kebutuhanku bang."
"Gak bisa gitu wan, kmu udh jadi tanggungan abang. Tapi klo kmu bersikeras tetap pada kemauanmu abang gak bisa paksa. Tapi kmu harus janji satu hal yaitu kmu harus terima uang dari abang. Jangan menjual motor itu, abang tau klo motor itu begitu berharga buat kmu !!"

Dengan berat hati akhirnya aku terima tawaran saudaraku itu, dan dia menitipkan rumah Bapak kepadaku.
"Kalau kmu butuh apa" tolong telpon abang, abang pasti bantu.. Tolong jaga rumah peninggalan Bapak ya wan, Abang gak bisa lama" karena harus kembali ke Kalimantan."
"Insya allah saya akan jaga dgn sebaik"nya rumah ini bang. Warisan satu"nya Ayah yg akan saya slalu jaga baik.."

     Akhirnya saudaraku itu pergi ke kalimantan, hingga tinggal aku seorang diri ditemani sepi. Uang yg dititipkan oleh saudaraku itu aku jadikan modal untuk kebutuhan hidup dan untuk mencari kerja. Karena aku tak ingin merepotkan ia dan keluarganya dikalimantan, aku gak mau jadi benalu ditengah" keluarga saudaraku, itu prinsipku..

     Keesokan harinya, aku mulai mencari pekerjaan yg halal. Setumpuk kertas fotocopy ijazah dan kelengkapan lainnya mengisi hampir sebagian tasku. Tak terasa hari hampir siang, ku sholat dzuhur mengadu kpd Tuhan agar diberi jalan untuk mencari pekerjaan. Doa sholat dhuha pun akhirnya kubaca agar tuhan memperkenankan doaku ini..
Ya Rabb, Bukakanlah pintu rizki bagi hamba. Apabila jauh dekatkanlah. Apabila ia berada dilangit maka turunkanlah. Apabila lama maka cepatkanlah ya Allah.. Amiin

     Satu hari dua hari tiga hari hingga sebulan belum juga ada telepon yg masuk ke rumah. Kutatap gagang telepon bagaikan menatap emas yg berkilat, tapi hasilnya nihil. Kulihat tanggal didinding baru hari selasa, sedangkan amplop lamaran hanya tinggal satu.
"Waduh, lamaran tinggal satu. Sebaiknya ditaruh di perusahaan yg mana? keahlian belum ada!! cuma modal nekat." tak terasa batinku meraung Tapi kucoba tetap optimis, ku ingat pepatah "BIARLAH WAKTU MEMBAWA TAKDIRNYA" -biarlah tuhan mengatur segalanya- Kutapaki jalan ini, bermodalkan tas, satu lamaran menuju perkotaan di Kawasan elit Jakarta. Kucoba mengirtari satu gedung ke gedung yg lain tapi tak ada yg sesuai dengan keahlianku karena mereka lebih butuh sarjana, minimal diploma. Akhirnya ada satu kejadian yg mampu merubah segalanya, disaat aku keluar gedung ada tas seorang Bapak yg berteriak kecopetan. Tentu saja Tukang copet yg tak sengaja mendekat kearahku itu langsung aku pukul tepat ke wajahnya. Baru kemudian satpam gedung mengeroyok dgn membabi buta. Untungnya copet itu tidak mati, karena ada polisi yg patroli disana. Aku mengembalikan tas yg agak berat ke arah Bapak yg kecopetan tadi
"Pak, ini tasnya" Kataku sambil tersenyum
"Makasih dek, oh iya ini ada sedikit uang dari bapak untuk adek. Mungkin kalau gak ada adek semua isi tas itu raib karena ada uang yg tak terhitung banyaknya." kata Bapak itu menerangkan
"Oh, gak usah pak terimakasih. Saya gak mau meminta imbalan atau sebagainya, tetapi kalau bapak berkenan saya hanya meminta doa bapak agar diterima kerja pak."
"Loh adek belum kerja? Bagaimana kalau adek kerja di perusahaan Bapak saja, kebetulan disana lagi butuh karyawan yg amanah.."
Aku tak menyangka bahwa ternyata rezeki itu datang tanpa terduga,akan tetapi aku ragu apa aku mampu memikul amanah ini?
"Tapi pak saya belum punya pengalaman, saya baru lulus sekolah pak.."
"Gak papa dek, nanti akan ada trainer yg mengajari kamu dlm bekerja.. kamu tenang saja. Kalau kerjamu bagus kamu akan saya angkat jadi karyawan. Tapi saya yakin kamu layak." Jelasnya meyakinkan

     Tapi itu cerita lalu,, tak terasa waktu terus bergulir cepat. Sudah saatnya menatap masa depan dengan penuh keyakinan, mencari pendamping hidup untuk mengarungi bahtera yg tak pernah tenggelam. Tugas kantor telah selesai, teh dan roti untuk mengganjal perut sudah habis. Saatnya pulang dan menyerahkan berkas ke pak Andi, seorang bapak baik hati yg dulu ku tolong dan telah memberiku pekerjaan. Beliau telah kuanggap sebagai bapak sendiri karena kemurahan hatinya.

     Setiba dirumah aku langsung tidur, walaupun besok libur. Mata tak kuat untuk terus melihat dunia, ingin rasanya mengarungi lautan mimpi dan mencari sejuta arti hidup ini. Tapi belum lama aku tertidur aku malah terbayang wajah sahabatku yg bernama Nissa. Hatiku gelisah tak menentu walaupun aku tetap mencoba untuk tidur, tetapi wajah teman SMPku itu muncul kembali. Apa maksud semua ini? Langsung saja aku bangun dan mencoba melihat jam, ternyata sudah jam 2 malam. aku bermunajat kepada Tuhan dgn sholat malam. Semoga diberi petunjuk maksud dari mimpi itu. Setelah selesai bermunajat aku pun tertidur, sekarang aku malah bermimpi tentang seseorang laki" dan seorang perempuan yg sedang memegang kertas, entah kertas apa itu. mereka berada di padang rumput yg luas dan indah. Namun mimpi itu sirna dan aku terlelap hingga hampir kehabisan subuh. Pagi hari di minggu yg penuh awan itu aku mencoba bertanya kepada seseorang tetangga yg kebetulan cukup mampu untuk menafsir mimpi, namanya Pak Ridwan. Aku pun bertanya tentang seseorang yg berada di padang rumput yg luas dan indah, lalu dijawab oleh Pak Ridwan.
"Wah, ternyata itu jawaban untuk kamu wan. Bahwa kamu sudah saatnya untuk menikah, makna rumput yg luas dan indah berarti jodohmu akan segera tiba" ujar Pak Ridwan menjelaskan dgn senyum mengembang

     Aku yg mendengar hanya bisa bengong, mencoba memahami maksud dari semua ini, juga tentang bermimpi wajah teman SMPku. Tapi aku urung bertanya kpd Pak Ridwan, biarlah aku sendiri yg mencari artinya. Aku pun berterima kasih kpd Pak Ridwan dan pamit untuk bertemu seorang sahabat.
"Ya sudah selamat mencari jodoh ya wan" kata Pak Ridwan sumringah diselingi tawa
aku yg mendengar hanya tersenyum masam. Dasar pak Ridwan, bisa saja membuat malu orang. Aku pun minggat dari rumah tetanggaku itu, takut diketawai habis habisan. Aku pergi ke rumah dulu mencari motor bututku, ada sejarah tersendiri dgn motor itu. Aneh rasanya kalau aku membeli motor baru karena aku memang sayang dgn motor itu, aku sakit waktu SMP juga gara" motor itu.
Karena mengantar sahabat yg aku malah bermimpi justru wajahnya.. Dengan terburu-buru aku pergi ke rumah Nissa, barangkali dia adalah wanita yg ditunjuk Tuhan untuk mencarikan aku jodoh. Memang dia pernah berkata saat SMP bahwa di Masjid Rimlah dekat rumahnya ada pengajian yg juga insya allah, mempertemukan ikhwan akhwat untuk bertaaruf, dan langsung menikah. Kata Nissa memang banyak anggota pengajian yg langgeng menikah, bahkan setelah punya anak sering mendatangi masjid untuk mengaji dan membantu mendanai masjid tersebut. Walaupun masjid itu sudah memiliki usaha dalam tanda kutip, karena disamping masjid yaitu ada warung sembako murah yg keuntungannya buat operasional masjid dan juga dilengkapi perpustakaan islami dan usaha lainnya, jadi tidak harus melalui sumbangan warga untuk mendanai operasional. Tapi yg namanya org yg sudah cinta dgn masjid Rimlah, ada saja yg rela menginfakkan hartanya untuk perjuangan masjid itu.

     Akhirnya saya sampai juga di tempat Nissa, ia kebetulan memang mengajar privat, kebetulan juga SMP les ulangan soal untuk UAN sebagai suatu tambahan. Pas saya bertamu.. diatas meja ada secarik soal ulangan ujian tahun yg sama dgn waktu saya ujian, soalnya Matematika lagi...
"Assalamu'alaikum.." Kataku kpd Nissa
"Waalaikum salam, eh Irwan masuk" katanya sambil tersenyum
"Aku mengganggu gak Nis?" Tanyaku
"Enggak,, ini kebetulan anak" sudah selesai"
baru nissa selesai bicara, serombongan anak" pamitan kpd kami berdua.
"Ada apa nie Wan, tumben kesini" kata Nissa, lagi" dgn senyuman
"Aduh, gmna ngomongnya... begini... dulu kamu kan ngomong bahwa di pengajian sini ada taaruf jg ya?" kata saya malu" ( atau malu maluin ? )
"Oh.. aku ngerti.. udh jangan diperpanjang nanti kamu malu lagi"
"Ah..kamu memang slalu tau perasaan org Nis.." Kataku melanjutkan,
tapi yg diajak ngobrol malah tersenyum sendirian, entah apa yg dipikirkan sahabatku ini... Sementara dipikiranku yg terlintas hanya menikah, melanjutkan hidup.. meneruskan dakwah ke anak istri.. itu niatku. Mungkin memang Tuhan menakdirkan melalui sahabatku ini bahwa jodohku telah dekat...

"Ya udh Mas Irwan masuk dulu, mau minum apa ?"
Glekh.. kenapa ada embel" mas ya ?.. pikirku heran
"Oh.. gak papa Nis, nanti ngerepotin"
"Enggak ngerepotin koq, asal jgn minta nasi aja lagi kosong" Kata Nissa sambil tertawa
lagi" giliran pikiranku yg gak karuan...apa.. Nissa.. ??... mmh.. kenapa pikiranku begini ya...
Akhirnya aku berkata, "Maksudmu aku gak boleh makan gitu ? hha.. okelah klo begitu" Kataku sambil tersenyum
"Enggak koq masih ada lauknya klo mas ingin makan" Kata Nissa menawarkan
"Ya sudahlah, klo tuan rumahnya memaksa"
"Bukannya tamunya yg biasa maksa minta makan ?" Katanya sambil tertawa
"Itu tamu yg gak tau diri.. hhe" kataku menjelaskan

     Akhirnya kami berdua pun makan, kebetulan orangtuanya tau dan kenal sama saya. Tapi memang ayahnya sedang pergi.. Setelah Nissa menceritakan kpd saya tentang ustadz yg menerima taaruf dan insya allah akan disampaikan kpd ustadz segala sesuatu mengenai saya.. lalu aku pun pamit mohon diri
"Makasih ya Nis, aku memang ingin cari jodoh yg langsung nikah. Mungkin memang di masjid itu nanti jodohnya"
"Amiin, insya allah dapat jodoh yg mengerti Mas Irwan dan baik pekertinya.. insya allah" Ujarnya mantap
Lagi" kata itu membuat perasaanku campur aduk...
"Ya Allah kabulkanlah doaku dan temanku ini ya Rabb.." Kataku dlm hati
Akhirnya aku pun pamit..

Kira" seminggu kemudian ditelpon oleh Nissa
"Mas, besok datang ke Masjid Rimlah ya, ada yg mau taaruf dgn mas, tapi mas jgn kaget ya ?"
"Maksudnya apa Nis, Koq pke acara kaget segala ?"
"Mhh, liat nanti saja deh. Tapi nanti pilihan ada di tangan mas, mudah mudahan sesuai dgn kriteria Mas..
"Lho, koq suara kamu seperti sedang melamun ? Kamu gak sakit kan ?"
"Ohh, gag mas aku sehat sehat aja koq"
"Ya sudah, besok Insya Allah saya datang"
Setelah itu barulah telepon kututup, banyak hal yg ada dipikiranku, pertama kata kaget. kedua suara Nissa kenapa melamun ?
"Arghh.. kenapa aku jadi kepikiran, apa maksudnya ?" kataku binggung
Keesokan harinya, tepat di hari H dan jam yg telah ditentukan. Irwan datang ke masjid dan menemui ustadz Faqih
"Assalamu'alaikum Pak Ustadz"
"Waalaikum salam, Ohh kamu pasti Irwan kan yg yg dimaksud oleh Nissa ?" Tanya sang Ustadz
"Benar ustadz, kedatangan saya kesini untuk taaruf"
"Hmm.. sebelum kau kutemui dgn calon taarufmu, ada satu hal yg ingin ustadz sampaikan mengenai calon yg akan dikenalkan sama kamu.. yaitu dia sangat mengenalmu, walaupun hanya 3 tahun"
"Maksud ustadz, wanita itu adalah wanita yg saya kenal ?"
"Yah, begitulah kata calon taarufmu.., tunggu sebentar akan ustadz panggilkan"

     Irwan memejamkan mata, merenungi setiap patah kata yg terucap.. 3 tahun ? Apa Nissa memilih teman sekolah dulu ? Sekali lagi pikiran tersebut hanya menambah bingung dia sendiri..
Irwan melihat ustadz pergi ke sebuah ruang masjid dan membawa seorang perempuan yg tidak saya tau karena ia menundukkan muka, tapi itu tak menghentikan rasa tauku karena disebelah wanita itu ada Pak Rosyid, yg tak lain adalah Ayah Nissa !!
"Pagi nak Irwan" kata Pak Rosyid
"Pa... pagi Pak" Kataku dgn terbata bata
"Nah nak Irwan, pasti kamu bingung dgn apa yg terjadi hari ini.. sama seperti saya yg awalnya bingung karena putriku ini nyerocos _" Ujar Pak Rosyid tapi dihentikan oleh Nissa
"Papa !!!" Kata Nissa dgn agak malu
"Hahahaha.. Begitulah, bagaimana nak Irwan ? Apa ada yg kamu ingin katakan ?"
"Sebenarnya banyak sekali Pak, tapi apa saya boleh bicara dgn Nissa diluar Pak ?"
"Bagaimana Nis, nak Irwan ingin berbicara sesuatu padamu" Kata Pak Rosyid kpd Nissa, Nissa hanya mengangguk setelah diizinkan oleh Ayahnya. Kami pun berjalan keluar masjid sambil diam seribu bahasa lalu berhenti di bangku taman yg diteduhi mawar kuning..
"Apa kamu melakukan semua ini karena terpaksa ?" Kataku lembut
"Maksud Mas Irwan ?"
"Hufft.. maksudku apa memang karena tidak ada calon taaruf yg ada jadi kamu yg berkorban ??. Nis, aku lebih baik tidak menikah daripada melihat kamu menderita demi memenuhi janji...."
"Mas, aku gag merasa seperti itu. Aku juga melakukan ini bukan karena terpaksa_"
"Tapi aku mendengar kamu berbicara dgn melamun!! apa itu tidak menjadi bukti kalau kamu terpaksa melakukannya ?"
"Pasti saat ditelpon kan ? Mas.. aku melamun saat itu karena aku takut ditolak, aku takut kamu gag suka sama aku" Ujar Nissa terbata bata sambil menunduk dan menangis. Setelah mendengar hal tersebut, akhirnya Irwan memegang dagu Nissa dgn lembut dan mengangkatnya agar dpt melihat wajah Nissa, tapi yg didapat hanya tetesan airmata sehingga hatinya mencelos, diusapnya airmata itu dgn kasih sayang karena dia tau dia telah jatuh cinta.. jatuh cinta yg teramat dalam, semua itu tergambar jelas dimatanya dan dimata calon istrinya...

"Nis, maafkan Mas ya ?, Mas Irwan tidak bermaksud membuatmu sedih.. Tetapi Mas tidak ingin suatu saat nanti ada seseorang yg kecewa kalau memulai segalanya dari kebohongan"
"Tapi_" Nissa ingin membantah namun dihentikan oleh Irwan
"Ya, Mas Irwan tau kalau semua yg kamu katakan adalah suatu kejujuran. Semua itu tergambar jelas dimatamu Nis... Mata yg menyiratkan kasih sayang dan rasa cinta. Mungkin baru kali ini aku merasakan indahnya dicintai, sebagaimana kau tau bahwa ibuku meninggal waktuku masih kecil. Sehingga aku tidak memahami apapun tentang indahnya kasih sayang..." Ujarnya sambil menerawang jauh ke lubuk hatinya
"Mas, mungkin cintaku tak sebesar kasih sayang ibumu, tapi aku berjanji akan memberikan sisa hidupku agar Mas bisa bahagia" Ujar Nissa dgn tekad bulat
"Aku takut kalau janji akan jadi beban buat kamu.. Biarlah waktu membawa takdirnya" Ujarku sambil tersenyum
"Kata katamu benar Mas, mungkin kita bisa berusaha namun Tuhanlah penentu segalanya" Sahut Nissa
"Oh iya Nis sebelum kita ke dalam bertemu Ayah kamu dan Ustadz Faqih, ada satu hal yg ingin aku tanyakan sama kamu.... Sebenarnya sejak kapan kamu merasakannya ?"
"Merasakan apa Mas ?"
"Perasaan yg aku rasakan..."
"Ohh,, kalau itu sejak kita sekolah dulu, saat Mas mengantarku pulang dgn motor itu" Kata Nissa sambil menunjuk motor yg diparkir di teras Masjid.."
"Aku masih tidak mengerti kenapa hanya karena aku mengantar kamu pulang lalu kamu cinta padaku..." Kataku heran tapi akhirnya menambahkan
"Aku masih penasaran dgn cerita kamu, lebih baik kita kedalam yuk, yg lain sudah menunggu. Masalah tentang motor kita pending saja setelah menikah, aku masih penasaran Nis"
"Nanti kamu juga akan tau" Sahut Nissa sambil tertawa riang

     Mereka berdua akhirnya berjalan dgn malu malu, tidak seperti beberapa menit yg lalu dalam suasana tegang. Bahkan saat dirasa berbicara itu penting daripada menunggu gunung meletus, mungkin itulah indahnya cinta.. MALU ADALAH SELIMUT CINTA, CEMBURU ADALAH PERHIASANNYA.. asal tidak cemburu buta dan malu maluin.. Sementara itu didalam masjid Pak Rosyid mengobrol dgn ustadz Faqih,
"Kenapa mereka lama sekali ustadz ? Apa ada masalah dgn mereka berdua ?"
"Wallahu a'lam, kalau mereka memang sudah jodoh pasti akan bersatu Pak Rosyid.. Doakan saja" Pinta Sang Ustadz bijaksana
"Amiin.."

     Akhirnya Irwan dan Nissa tiba di ruangan masjid menemui ustadz dan Pak Rosyid. Irwan baru ingin berkata sesuatu tapi sudah ditanya Pak Rosyid
"Bagaimana Nak Irwan ? tadi Bapak lihat kamu lama sekali diluar.. apa ada masalah ?"
"Tidak ada Pak, Alhamdulillah semua baik baik saja, hanya ada beberapa hal yg saya bicarakan dgn Nissa Pak."
"Baiklah kalau begitu, Bapak merestui kalian berdua untuk menikah.. namun sebelum itu ada baiknya kalian mengenal terlebih dahulu kekurangan dan kelebihan masing" agar tidak ada rasa kecewa nantinya.. Betulkan Ustadz?" Ujar Pak Rosyid diiyakan Ustadz
"Betul sekali Pak, memang itu yg seharusnya dilakukan kalian berdua agar dalam mengarungi rumah tangga tidak ada prahara yg menerpa.. kekurangan kalian ibarat Bahtera yg rusak, dan kelebihan kalian adalah penambalnya. Kekuranganmu Irwan bisa ditutupi oleh kelebihan Nissa. Sedangkan kekurangan Nissa bisa ditutupi oleh kelebihanmu. Arungilah bahtera rumah tangga dgn menambal bagian yg rusak tentunya dgn kelebihan masing masing, agar Bahtera itu selamat sampai tujuan. Kalian berdua tau kan tujuan akhir bahtera itu"
"Surga ustadz" Kami berdua bicara serempak
"Ya, kalian benar. Semoga dlm pertemuan kalian ini diberkahi oleh Allah.. Dalam acara taaruf x ini memang seharusnya kalian saling mengenal pribadi masing".. inilah yg membedakan dgn pacaran, Ta'aruf ibarat sampul pengikat 2 tali yg putus. Tali yg pertama adl kesendirian, sedangkan yg kedua adl pernikahan.. Kunci pengikat sampul itu adalah kejujuran, kepercayaan dan keikhlasan kalian dlm menjalani kehidupan. Sedangkan pacaran ibarat sampul pengikat maupun pemutus 1 tali tersambung, apabila kekurangan pasangan terbuka selama pacaran maka dia menjadi pemutus kepada tali pernikahan, sedangkan dia juga bisa jadi pengikat apabila dilandasi kepercayaan dan kejujuran.. Itulah yg membedakan antara keduanya. Seiring waktu, pacaran akan membongkar kekurangan masing". Sedangkan ta'aruf adalah mengenal kekurangan masing" dan mencoba mencari jalan keluar dari kekurangan itu. Tanyalah pada keluarga, sahabat dan tetangga tentang pribadi kalian masing". Ini bukan aib yg akan mencelakakan kalian, karena kalian telah memulai semua ini dgn kejujuran dan keikhlasan. Keluarga, sahabat dan tetangga adalah cerminan diri kalian, apa yg dilihat di cermin adalah sama dgn pribadi kita. Semoga dgn penjelasan ustadz kalian bisa menjalani semua ini dgn niat yg ikhlas. Semoga dlm pertemuan ini dan saat kalian menuju ke pintu pernikahan akan tercipta sakinah mawaddah dan warahmah dariNya. Sakinah merupakan pondasi dari bangunan rumah tangga yang sangat penting. Tanpanya, tiada mawaddah dan warahmah. Kalaupun ada, tidak akan bertahan lama. Sakinah itu meliputi kejujuran, pondasi iman dan taqwa kepada Allah SWT. Mengapa sakinah begitu penting dalam pernikahan? Seperti kalian tahu bahwa pernikahan itu tidak hanya ikatan suci di dunia, melainkan ikatan tersebut akan dipertanggungjawabkan juga di akhirat. Yang kedua adalah mawaddah. Mawaddah itu berupa kasih sayang. Setiap mahluk Allah kiranya diberikan sifat ini, mulai dari hewan sampai manusia. Dalam konteks pernikahan, contoh mawaddah itu berupa "kejutan" suami untuk istrinya, begitu pun sebaliknya. Misalnya suatu waktu si suami bangun pagi-pagi sekali, membereskan rumah, menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya. Dan ketika si istri bangun, hal tersebut merupakan kejutan yang luar biasa, ada tips untuk kalian.. buatlah jadwal kejutan sehingga rumah tangga akan semakin manis, semakin indah, meskipun ditengah krisis ekonomi. Nah, kata terakhir adalah warahmah. Warahmah ini hubungannya dengan kewajiban. Kewajiban seorang suami menafkahi istri dan anak-anaknya, mendidik, dan memberikan contoh yang baik. Kewajiban seorang istri untuk mena'ati suaminya. Intinya warahmah ini kaitannya dengan segala kewajiban dan kalian akan dicurahkan rahmat ( Arrahman Arrahim ) oleh Allah dlm berumah tangga nantinya dan ingatlah selalu Guide book kalian yaitu AlQuran.. Ibarat motor yg juga butuh guide book ( buku manual penggunaan ). Kalian juga butuh AlQuran untuk men-service jiwa kalian agar tetap tenang dan tabah dlm menjalani kehidupan." Ujar Ustadz Faqih menutup pembicaraan

     Kami berdua dan juga Pak Rosyid terenyuh dgn kata" Ustadz. Ingin rasanya hati menangis, semoga Allah merahmati beliau dgn Arrahman dan ArrahimNya, semoga pertemuan kami semua diridhoi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Amiin...
Setelah Ustadz Faqih memberikan wejangan bagi kami, barulah memulai ke inti dari ta'aruf ini. Ustadz Faqih pun berkata kpd kami.
"Nah, sekarang hanya tinggal bertanya kpd sahabat terdekat tentang pribadi kalian masing". Apa kalian sudah membuat daftar nama yg akan kalian tukar satu sama lain ?" Tanya sang Ustadz
"Sudah Ustadz" Kata kami berdua sambil mengeluarkan selembar kertas berisi daftar nama sahabat.

     Kami pun saling menukar kertas itu, tapi setelah saya melihat daftar nama yg diberikan oleh Nissa, saya berkata kpd Nissa..
"Ini benar daftar sahabatmu Nis ? Kalau begini aku bisa disangka tukang sensus penduduk.." Kataku sambil melotot melihat daftar nama yg mirip struk belanjaan karena banyaknya sahabat yg tercantum disana.. yg ditanya malah tertawa..
"Xixixi,, kan kamu pernah bilang Mas kalau berbuat sesuatu jgn setengah" nanti hasilnya akan setengah" makanya aku buat daftar sebanyak itu."
Aku yg mendengar hanya tersenyum, memang benar apa yg dilakukan Nissa.. CINTA ADALAH PENGORBANAN, TAK ADA CINTA TANPA SATU PUN PENGORBANAN.. - berkorban waktu dan tenaga untuk sesuatu yg akan kita petik hasilnya -.

"Kau benar Nis, lagipula ini juga bentuk pengorbanan kita untuk merajut tali nan kekal abadi" Saya pun bertanya kpd Ustadz Fadih tentang waktu yg dibutuhkan untuk meninjau pendapat sahabat.
"Kalau kalian bisa mungkin sebaiknya satu minggu dari sekarang." Pinta Ustadz
"Insya Allah, kami bisa Ustadz." kata kami berdua serempak
"Baiklah kalau begitu, seminggu lagi kta akan membicarakan tentang hasil ta'aruf kalian dan jalan keluarnya apabila ada masalah.. Baru kemudian berdiskusi tentang pernikahan. Mhhh..sebelum menutup ta'aruf ini, mari kita berdoa semoga apa yg kita lakukan hari ini diridhoi oleh Allah. Ya Allah engkau mengetahui bahwa hati" ini telah berhimpun dalam cinta padaMu, telah berjumpa dalam taat padaMu, telah bersatu dalam dakwah padaMu, telah terpadu dalam membela syariatMu. Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan"nya. Penuhilah hati" ini dgn Nur CahayaMu yg tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada" kami dgn limpahan keimanan padaMu. Nyalakanlah hati kami dgn ma'rifat padaMu. Matikanlah kami dlm syahid di jalanMu. Sesungguhnya Engkaulah sebaik" penolong ya Allah. Sampaikanlah kesejahteraan, ya Allah pada junjungan kami, Muhammad, keluarga dan sahabatnya dan limpahkanlah kpd mereka keselamatan."
"Amiiin"

     Akhirnya saya pamit kpd Ustadz, Nissa dan Pak Rosyid, tapi baru saya mau melangkah ternyata Suara Adzan berkumandang, suara panggilan Tuhan. Maka kami pun sholat berjamaah bersama penduduk setempat dgn diimami oleh Ustadz Faqih. Baru setelah itu aku pamit pergi akan tetapi kaki ini urung melangkah.. seperti ada sesuatu yg kurang, Ternyata benar, aku lupa meminta nomor Hp Nissa, karena aku biasanya menelpon langsung kerumah kalau ada apa apa..
"Oh iya Nis, tolong kirim no hp kamu ya.. supaya nanti kita bisa membahas tentang mahar dan sebagainya"
"Oh iya Mas, aq misscall ya.." kata Nissa
"Beres,, baiklah aku pamit dulu Nis. Mudah"an daftar nama yg kamu berikan bisa aku cari alamatnya.. aku gag mau jadi ayu ting ting yg susah cari alamat.. hhe"
"xixixi,, itu alamatnya benar loh. kalau gag benar coba aja Mas tanya tukang ojek"
"hha, bisa aja kamu Nis bercandanya. Ya sudahlah nanti target seminggu gak tercapai lagi kalau ngobrol terus, aku pamit ya Nis.. Assalamu'alaikum"
"Waalaikum salam"

     Sehari dua hari hingga akhirnya seminggu kemudian selesai juga misiku mendata org.. maksudku menanyakan sifat luar dalam tentang Nissa. Ternyata memang sifatnya baik, hampir mendekati sempurna ( bknnya sempurna, karena kesempurnaan hanya milik ALLAH ) menurut penilaianku.
Ya rabb, terimakasih engkau telah menjodohkanku dengannya, Hambamu ini akan sekuat tenaga menjaga calon bidadari yg engkau turunkan ya Rabb. Jadikanlah ia bidadari hamba di dunia dan akhirat dan persatukanlah kami di Surgamu kelak bersama keluarga hamba ya Allah..
Amiin

Aku mencoba untuk mengirim pesan ke Nissa apakah dia telah selesai. Lalu jawabnya :
Alhamdulillah semua lancar, kamu juga kan Mas?

lalu kubalas :
Alhamdulillah, oh iya saudaraku telah datang dari dari Kalimantan, dia yg akan jadi saksi untuk pernikahan kita. Mhhh.. Nis nanti setelah kta selesai bertemu di masjid untuk berbicara tentang ta'aruf kita ke makam bapak ibuku ya?, untuk meminta restu dari orangtuaku. Kalau ibuku masih hidup, pasti beliau senang bertemu dgnmu Nis Ya mas, aku jg ingin bicara hal itu.. memang ridho orang tua adalah ridho Tuhan mas

Akhirnya aku menutup pesan, dgn untaian kata" untuk Nissa :
Nis aku punya puisi, namanya poem of heaven, dibaca ya:

Cintaku takan pernah habis ditelan masa
Cintaku sebanyak butiran pasir di gurun sahara
Sebanyak bintang yg bercahaya ketika malam tiba
Sebanyak hembusan napas yg menggema
Selama nyawa masih ada di dada
Aku akan slalu memujamu hingga akhir waktu
Selama jantung ini terus berdetak
walaupun nanti mataku tak sanggup melihat
Aku akan setia mendampingimu
Mengarungi hidup untukmu
Hanya bersamamu..

lalu kutunggu balasan dari Nissa, tapi ternyata gak dibalas jga, aku lalu mengirim sms :

Nis, koq gak dibalas? smsnya jelek ya?

lalu dibalas juga oleh Nissa:

Bagus Mas, hanya aku menangis membacanya.. jadi gak sempat balas T-T

lalu balasku:

Syukurlah kalau begitu, btw aku tutup dulu ya ? aku langsung ke Masjid Rimlah

lalu balasnya:

Ya, aku sudah ada disini Mas, menunggu tiap detik.. btw makasih smsnya :)

lalu kututup sms, menaiki motor menyusuri jalan sudirman, serasa berada di ajang moto GP, entah mengapa..
Mungkin karena jantung berdebar menunggu semuanya selesai...

     Akhirnya aku sampai juga di Masjid dan bertemu Ustadz Faqih, Pak Rosyid, dan Nissa. Perbincangan tentang ta'aruf berlangsung cepat dan tdk ada masalah berarti karena kata Ustadz sifat kami tak jauh berbeda, Barulah sekarang membicarakan tentang konsep pernikahan, aku berkata kpd ustadz dan ayah Nissa kalau saudaraku telah datang dari Kalimantan dan siap jadi saksi. Lalu masalah adat, aku yg asli jakarta siap bawa Roti Buaya dan masalah bawa"an itu nanti di serahkan oleh Saudaraku. Lalu beralih ke masalah mahar, Ustadz yg berbicara terlebih dahulu.
"Ustadz hanya menyampaikan tentang mahar, harus dgn kerelaan kalian berdua. Sebagaimana dlm ayat AlQuran :
"Berilah mereka mahar dengan penuh ketulusan. Tetapi jika mereka rela memberikan sebagian dari mahar, maka ambillah dengan cara yang halal dan baik." (QS An Nisa' ayat 4)
dari Aisyah bawasannya nabi berkata :"sesungguhnya pernikahan yang paling besar barakahnya adalah yang paling ringan biayanya" (HR ahmad).
Itulah dasar tentang Mahar, sebenarnya banyak hadits yg berkaitan tentang mahar. Bagaimana dgn kalian berdua sudah menentukan maharnya?
"Kalau saya semua diserahkan kpd Mas Irwan Ustadz, berapa pun maharnya asal berkah. Bagiku ustadz keberkahan lebih penting dibandingkan mahalnya mahar tapi tidak berkah.." kata Nissa bijak diiyakan Pak Rosyid
"Baiklah kalian nanti berembuk tentang Mahar, Baiklah mungkin sampai sini dulu pembicaraannya. Kalau ada apa" kita bicarakan nanti Insya Allah" Ujar sang Ustadz menutup pembicaraan

     Hatiku dan hati Nissa lega mendengarnya karena ada sang Ustadz yg siap membantu, tinggal kami membicarakan tentang Mahar dirumah Pak Rosyid. Disana aku membicarakan mahar yg niatnya aku beli beberapa gram dan ternyata Alhamdulillah mereka setuju dgn mahar yg niatnya kubeli.. Jadi tinggal masalah setelah menikah apakah Nissa mau jika menempati rumah peninggalan orangtuaku
"Nis, apa kamu mau tinggal di rumah peninggalan orangtuaku setelah kita menikah?" tanyaku
"Dimana saja aku mau Mas, tapi saat bulan madu mas mau kan kalau kita beberapa hari menginap di Vila Puncak? Karena disana ada Vila milik Ayah, kebetulan blm disewakan jadi kita bisa menginap selama beberapa hari.. Mas gak keberatan kan?"
"Aku gak keberatan Nis, terserah kamu bagaimana enaknya. Oh iya aku ingin membeli cicin dulu Nis.. Kamu ikut dgnku ya untuk mengepaskan dgn jarimu" kataku menjelaskan
"Ya,, masa aku gak ikut.. nanti dikasih cincin gelang lagi" katanya riang

     Aku dan Nissa akhirnya pergi membeli cincin. Dan cincin yg kupilih ternyata pas di jarinya.. Alhamdulillah, Setelah itu aku menyiapkan bawaan untuk dibawa ke rumah Nissa bersama saudaraku, tidak lupa memesan Roti Buaya bersama anaknya sekalian.. kalau bisa bersama cucunya.. hhe

     Oh iya aku lupa menelpon Nissa untuk ke makam orangtuaku, aku lupa saat ta'aruf hendak mengajak kesana, ya Rabb maafkanlah kelalaian hamba. Ingatkanlah hambamu ini dgn Cahaya dariMu wahai Dzat yg Maha Pengingat..

     aku pun menelpon dan mengajak Nissa ke makam orangtuaku, sambil membeli bunga untuk menabur di makam mereka. Sesampainya disana aku taburkan karangan bunga untuk ibu dan ayah tercinta semoga mereka meridhoi pernikahan ku dgn Nissa
"Bu, aku meminta ridho dari ibu.. mungkin kalau ibu masih hidup ibu senang punya menantu Nissa bu,, kebaikannya sama seperti kebaikanmu.. itu yg aku dengar dari Bapak.." kataku sambil membelai batu Nisan Ibu juga Bapak Nissa juga berkata yg sama pada makam orangtuaku...

     Akhirnya kami pun pulang, rasanya lega setelah mengunjungi makam orangtua,. Karena ridho orangtua jga ridhonya Tuhan.

     Kira-kira 2 bulan kemudian kami pun melangsungkan akad nikah, saudaraku jadi saksi, Ayah Nissa jadi wali dan teman Nissa pun jadi saksi. Aku mengucap ijab qobul dgn lancar alhamdulillah. seminggu kemudian baru diadakan acara Walimatul 'urus (pesta pernikahan). Aku memesan kpd Nissa juga mengundang warga yg kurang mampu untuk menghadiri acara walimah, itu merupakan sunnah rasul yg ingin sekali kujalankan.

     Sebagaimana dlm hadits : Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam memperingatkan orang-orang yang mengadakan walimah agar tidak hanya mengundang orang-orang kaya saja, tetapi hendaknya diundang pula orang-orang miskin. Karena makanan yang dihidangkan untuk orang-orang kaya saja adalah sejelek-jelek hidangan. Alhadits Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Selenggarakanlah walimah meskipun hanya dengan menyembelih seekor kambing"
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Jika salah seorang dari kamu diundang menghadiri acara walimah, maka datangilah!"
Ucapan maher zain- hadist nabi- diucapkan kpd kami berdua :
"Semoga Allah memberkahimu dan memberkahi pernikahanmu, serta semoga Allah mempersatukan kalian berdua dalam kebaikan-Barakallahulaka Wabaraka 'Alayka Wa jama'ah baynakuma fii khoir"

     Bawaan berupa parsel dan lain sebagainya serta Roti buaya yg kupesan bersama saudaraku datang di kediaman Nissa. Aku dihadiahi cucu buaya yg kecil sekali.. kata pembuatnya itu hadiah semoga nanti beranak cucu banyak...
Ternyata saudara Nissa banyak sekali, hampir saja tangan remuk karena yg datang banyak anggota militer yg jadi teman Pak Rosyid, kaki rasanya keram terus berdiri menyalami orang" yg mengucapkan selamat padaku dan Nissa, teman SMP dan SMA juga anak Kuliah teman Nissa berdatangan silih berganti.. Tapi semua akhirnya terbayar setelah orang" tinggal sedikit.. aku duduk sebentar melepas penat bersama Istriku.. layaknya raja dan ratu semalam..

     Setelah itu barulah acara yg kami berdua tunggu tunggu,, yaitu bulan madu.. aku menyiapkan baju dan perlengkapan lainnya. Sedangkan Nissa juga membawa baju salinan dan lain sebagainya ditas.. Kami pun berangkat ke Puncak, ia ingin di bonceng dgn motor tuaku. Aku sebenarnya ingin menolak karena bisa bahaya jika membawa motor tapi akhirnya aku menuruti keinginannya.

Sesampainya disana kami bertemu nek imah, yg menjaga villa tersebut.
"Eh, neng Nissa katanya kamu jadi menikah ? Pasti ini suamimu ya ?" kata nek Imah yg di usia senjanya masih cukup kuat merawat villa itu
"Iya Nek Imah, ini suamiku.. Kami niatnya ingin menginap beberapa hari disini"
"Oh ya sudah, Nenek akan pergi dulu kerumah.. nanti mengganggu lagi" katanya dgn senyum

     Nek Imah pun pergi, sekarang tinggal kita berdua di tengah vila yg dikelilingi rumput yg luas dan indah, kami menyusuri jalan setapak menuju tangga Vila. Vila itu cukup besar dgn ruangan yg luas, setelah kami duduk di kasur kamar aku teringat tentang motor dan menanyakan tentang awal cerita mengapa Nissa jatuh cinta kpdaku.
"Nis, aku masih penasaran kenapa kamu cinta padaku saat di SMP" kataku heran
"Baiklah aku ceritakan, jadi waktu SMP awalnya aku kira kamu sombong gak pernah menyapa. Tapi kamu tau kan Mas saat waktu itu ? saat aku pulang sendirian karena Ayah tidak bisa mengantar karena sibuk di kantor. Aku menunggu di sekolah sedang yg lain telah pulang. Aku masih ingat waktu itu kamu ternyata masih ada di kantin dan mencoba untuk pulang dgn motormu itu. Aku sebenarnya iri Mas karena gak ada yg mengantarku. Tapi kamu melihat aku sendirian di sana. Lalu kamu berkata waktu itu :
"Nis, kamu gak diantar sama ayahmu? Ayo aku antar ke rumah karena sebentar lagi hujan." katamu .
Aku yg tadinya mengira kamu sombong akhirnya berubah pikiran, ternyata kamu orangnya ramah. Aku juga berkata waktu itu
"Iya nih, gak diantar Ayah.. mmg kamu mau mengantarku wan ?" tanyaku.
"Masa melihat sahabat yg pulang sendirian gak ku antar, percuma di belakang ada tumpangan.. hhe. Ya sudah Nis, kamu ikut aku aja nanti aku antar ke rumahmu. Sekalian silaturahmi mungkin" Akhirnya kamu mengantarku, tapi dijalan malah hujan.. aku yg gak memakai jaket kebasahan. Lalu kamu menawarkan jaketmu Mas setelah berhenti dari motor.
"Nis, kamu kedinginan? Ini kamu pakai jaket aku.." sambil melepaskan jaket dan menyelimutinya ke Nissa
"Kamu gak papa gak pke jaket? Nanti kamu sakit wan.."
"Lebih baik aku yg sakit daripada kamu yg sakit Nis." akhirnya hujan yg begitu deras dan jarak yg jauh itu yg buat aku cinta sama kamu mas, kamu rela berkorban jaket sedangkan kamu kebasahan. Sejak saat itu aku tau kalau kamu sungguh berarti buatku mas.
Perasaan itu bertambah pas kamu jatuh sakit setelah mengantarku, kamu terserang Typus.. Dan aku juga menjengukmu di rumah sakit.. Aku menyesal karena seharusnya aku yg sakit, bukan kamu..

"Oh jadi begitu ceritanya, tapi kan semenjak itu aku jadi lebih dekat sama kamu Nis. Itu juga jadi pengobat sakitku Nis" kataku sambil tersenyum
"Oh iya Mas, sebenarnya aku juga bermimpi wajah kamu beberapa bulan sebelum kamu datang menanyakan tentang ta'aruf. Aku jadi yakin Mas kalau kamu adalah jodohku" Kata Nissa menjelaskan
"Lho, kamu juga bermimpi yg sama denganku ? berarti..."
"Berarti kita berjodoh Mas" kata Nissa menjelaskan aku yg mendengar hanya bisa tertawa diikuti tawa Nissa.. ternyata aku selama ini salah menafsir mimpi. Seharusnya sekalian saja aku menanyakan ke tetanggaku mengenai bermimpi wajah Nissa. Tapi bagiku sama saja, toh jalan takdir juga yg mempertemukanku dgnnya..

bagian terakhir part lima- end

     Kami berdua lalu terdiam, tak tau harus berbuat apa... Diluar suara kicau burung menggema membelah sukma... Dikamar yg di cat warna putih ini aku terdiam membisu, bingung harus memulai dari mana.. Memang ini bukan saat yg tepat untuk berada di kamar, apalagi udara sedang dingin-dinginnya.
"Nis, kita keluar aja yuk.. sepertinya masih terlalu pagi. Aku ingin mengenal lebih jauh tempat sekitar sini" sahutku
"Kamu gak mau makan dlu Mas ? Nanti biar Nissa buat.." pintanya menawarkan
"Memang kamu mau masak apa Nis ?"
"Emmh, Bagaimana kalau bakso ? kebetulan di kulkas ada.."
"Mhh.. Boleh juga, pas untuk mengurangi hawa dingin disini"
"Kalau minumnya Mas mau apa "
"Jahe hangat aja deh kalau ada, Mau aku bantu masak gak Nis ?"
"Gak usah Mas biar aku aja, Mas tunggu aja di pondok dekat kolam renang. Biar sekalian aku yg antar.."
"Baiklah kalau begitu, aku keluar duluan ya Nis"
"Ya,, Hati hati mas"
"Oke" sahutku

     Aku pun keluar dari kamar itu dan menuju ke pondok yg bersebelahan dgn kolam renang, disana sudah dialasi tikar dan juga bantal, sisi"nya terbuat dari kayu jati yg kuat.. disudut pondok ada sebuah gitar .

"Wah, kebetulan ada gitar.. Bagaimana kalau nanti aku buat suasana cair ? menyanyikan beberapa bait lagu untuk istri tercinta ?" pikirku
kemudian aku mencoba mengetes gitar itu, mencoba mencari melodi yg bagus..

Aku menyetel senar gitar, setelah dirasa pas aku pun bersandar di bantal.. mencoba rilex..

Sementara itu di dapur, Nissa sedang merebus bakso, sesekali melihat ke jendela dapur yg mengarah ke teras sambil melihat Mas Irwan yg tertidur pulas..

"Ya Tuhan, terimakasih engkau telah mengabulkan doaku dan mengirimkan seseorang yg berarti buat hambamu.." kata Nissa sambil meneteskan airmata bahagia

     Saat Nissa sedang asyik asyiknya melamun, ternyata di kamar terdengar bunyi telepon yg langsung membuyarkan lamunannya. Langsung saja ia berlari ke kamar, takut terjadi sesuatu yg buruk.. Setiba di kamar, Nissa mencari sumber suara.. ternyata datangnya dari arah tas, langsung saja ia membuka tas yg dipenuhi baju itu.. saat sedang memeriksa tas dan akhirnya menemukan hpnya yg sudah berhenti berdering , ternyata ada secarik kertas yg terjatuh ke lantai kamar.

"Kertas apa ini ?" kata Nissa sambil melihat kertas yg terlipat.
dan ternyata itu kertas Ujian MTK punya anak didiknya yg terbawa ke dalam tas, yg telah diisi jawaban...

"Oh, ternyata kertas ujian MTK, tapi kenapa bisa kebawa ya ? perasaan sudah kuberi ke anak privatku " kata Nissa sambil membawa kertas itu ke laci kaca dan menaruhnya disana. Nissa pergi ke dapurr sambil melihat siapa yg menelpon masuk, tetapi ternyata nomornya di privat number sehingga ia tidak tau siapa yg menelpon.

"Ah, siapa yg iseng nelpon sih," pikir Nissa bingung, tapi menghentikan pikirannya karena bakso yg dimasaknya sudah matang

"Aduh, rasanya gimana ya ? enak gak sih." kata Nissa takut. Takut bila nanti suaminya gak suka, tapi juga males mencicipi.. Akhirnya tanpa dicicipi terlebih dahulu, Nissa pergi ke teras

Sementara itu aku yg tertidur malah bermimpi bertemu seseorang pemuda berbaju putih, dia memberiku selembar kertas. Aku yg tak tau kertas apa itu, akhirnya memanggil pemuda itu

"Maaf ini kertas apa ?" tanyaku kepada pemuda itu
"Itu jawaban untukmu dari Tuhan" kata pemuda itu sambil terus berjalan. Aku yg tak tau maksud dari pemuda itu akhirnya memanggilnya sekali lagi tapi pemuda itu telah menghilang. aku yg menyaksikannya akhirnya terbangun dari tidur sambil mengucap istigfar..
"Astagfirullah," kataku
"kamu kenapa Mas ?" tanya istriku yg ternyata sudah ada di depanku
"Aku tak tau Nis, tiba" aku bermimpi bertemu seorang pemuda berbaju putih"
"Oh, aku kira kenapa.. kalau menurutku Mas itu pertanda baik" kata istriku bijak
"Yah aku harap seperti itu" kataku mengaminkan
"oh iya..Ini Mas sarapannya.." ujarnya agak grogi
"Terimakasih Nis, sarapan ini akan slalu jadi sarapan spesialku karena ini merupakan sarapan pertama kita sebagai suami istri" kataku sambil melihat kuah bakso, yg terlihat enak disantap hangat"

"Kamu coba dulu dong Mas, enak apa tidak.. aku takut malah tidak enak lagi.."
"Mhhh.. Kamu membuat makanan ini dari hatimu yg terdalam kan ?"
"YA tentu saja Mas, kamu kan suamiku.."
"Kalau begitu bakso ini pasti enak.."
"Lho, koq bisa gitu ? kan belum dicoba.."
"Itulah sebabnya, segala sesuatu yg dilakukan dari hati.. apapun itu pasti akan terasa indah apabila dilakukan tanpa dasar paksaan. Walaupun nanti makanan yg kumakan asin pun akan terasa manis.. karena kamu membuatnya dari hati.."
"Aku tersanjung Mas mendengarnya. Ya sudah Mas makan saja dulu nanti keburu dingin"
"Baiklah, tapi kamu ikut makan dgnku ya ?"
"Aku ambil mangkuk dulu ya Mas"
"Gak usah Nis, biar 1 mangkuk saja.. aku yg suapin.."

     Akhirnya kami berdua makan bakso itu, memang enak rasanya kalau sudah beristri.. akan ada slalu kekasih yg menemani.. Aku jadi teringat pepatah.. Kekasih sejati adl seseorang yg mampu membuatmu tersenyum, membuatmu tertawa. Yang slalu membawa cinta tanpa pernah meminta tapi dgn rasa tulus saling memberi demi orang yg kau kasihi

     Setelah kami selesai makan, kami pun berjalan menyusuri rerumputan dgn membawa sebuah gitar...
"Kamu kenapa bawa gitar Mas ?"
"Untuk mencairkan suasana aja Nis.."
"Owhh"
"Eh Nis kita kesana aja yuk, pemandangannya bagus.." kataku sambil menunjuk padang rumput yg menurun.. disana ada bangku panjang yg cukup untuk dua orang
"Boleh.."
Kami berdua bergandengan tangan,, ada rasa nyaman yg sulit sekali untuk dijelaskan.. setelah sampai aku berkata kpd Istriku..
"Aku punya lagu buat kamu.. dari lagu bryan adams,, dengar ya.." kataku menjelaskan
"Iya Mas"
"Ehhhmmm.. " dehamku sambil merefresh tenggorokan
lalu kupetik gitar sambil menyanyikan lagu untuk istriku tersayang... agar lebih terlihat romantis

To really love a woman
To understand her
You gotta know her deep inside
Hear every thought
See every dream
And give her wings when she wants to fly
And when you find yourself
Lying helpless in her arms
You know you really love a woman
When you love a woman
You tell her that she's really wanted
When you love a woman
You tell her that she's the one
She needs somebody
To tell her that it's gonna last forever
So tell me have you ever really
Really really ever loved a woman
To really love a woman
Let her hold you
Do you know how she needs to be touched ?
You gotta breath her
Really taste her
To you can feel her in your blood
Then when you can see your unborn children in her eyes
You know you really love a woman
When you love a woman
You tell her that she's really wanted
When you love a woman
You tell her that she's the one
She needs somebody
To tell her that you'll always be together
So tell me have you ever really
Really really ever loved a woman
You got to give her some faith
Hold her tight
A little tenderness
You gotta treat her right
She'll be there for you
Taking good care of you
You really gotta love your woman
And when you find yourself
Lying helpless in her arms
You know you really love a woman
When you love a woman
You tell her that she's really wanted
When you love a woman
You tell her that she's the one
She needs somebody
To tell her that it's gonna last forever
So tell me have you ever really
Really really ever loved a woman
Just tell me have you ever really
Really really ever loved a woman
Just tell me have you ever really
Really really ever loved a woman.

     aku terbatuk berkali kali.. capek juga nyanyi bahasa inggris, namun semua terbayar karena Nissa akhirnya memelukku erat "Makasih Mas lagunya.. Aku suka banget.." katanya tersenyum sambil berkaca-kaca
"iya Nis, mhh mungkin aku bukanlah lelaki sempurna tetapi kupunya sejuta asa untuk membuat istriku tersenyum bahagia" kataku menjelaskan Nissa tidak menjelaskan dgn kata" tapi dengan pelukannya aku tau bahwa ia bahagia..
Aku baru mau mencoba berbicara tapi celanaku terasa bergetar, ternyata ada panggilan masuk... "Mas, ada telepon masuk.." kata Nissa kepadaku
"Iya Nis, aku terima dulu ya ?" kataku mencoba menjelaskan

     aku lalu mengambil hp dari saku kantong celanaku, dan aku tak tau ternyata kertas ujian yg selama ini kusimpan terjatuh ke rumput, Nissa yg melihat kertas itu akhirnya mengambilnya, sedangkan aku asyik mengobrol dgn pak Rosyid yg menanyakan apa aku betah tinggal di villa, lalu aku jawab bahwa aku betah di sini, mampu menghilangkan stress selama berada di jakarta.. setelah aku selesai berbicara dgn pak Rosyid, Nissa berbicara kepadaku
"Mas, ini kertas apa?" kata Nissa sambil menunjukkan selembar kertas yg sudah menguning, setelah melihat kertas itu baru teringat bahwa aku ingin sekali meminta kertas ujian saat berada dirumah Nissa, apa masih ada sekarang?
"Oh, itu kertas jawaban matematikaku Nis, ngomong" kamu masih menyimpan kertas ujian mtk saat kita SMP yg waktu pertama kali aku taaruf gak Nis ? aku lupa menanyakan tentang ujian itu.. aku masih ingat kertas ujian mtk itu ada di meja rumahmu"
"Ada Mas di dalam, sebentar ya aku ambilkan" kata Nissa lalu pergi ke dalam villa

sekitar beberapa menit akhirnya ia datang sambil membawa kertas ujian itu..
"Ini Mas, aku juga gak mengerti kenapa kertas ujian itu bisa ada di tasku, padahal aku tinggal dirumah. Memangnya ada apa Mas dgn kertas ujian itu ?" kata Nissa heran
"Ini ada hubungannya dgn masa lalu Nis, aku yakin kalau aku gak lulus smp.." kataku menjelaskan
"Masa sih, aku gak yakin kalau kamu gak lulus Mas, bukannya nilaimu delapan ya ?" ujarnya
"Iya, tapi semua yg kupelajari gak ada yg masuk ke otak, coba deh kamu cocokin dgn kertas kamu.."

     Kami berdua saling melihat kertas ujian dan saling mencocokkannya, ternyata memang benar kalau aku gak lulus.
"Ternyata selama ini Tuhan telah berbaik hati kepadaku Nis.." Kataku sambil terus memegang kertas itu
"Mungkin itu karena kamu sholat tahajjud Mas, dan Allah mendengar doamu.. Kamu kan pernah bilang kalau menjelang ujian kamu sering tahajjud Mas. Inilah kunci jawaban dari Tuhan untukmu Mas.." kata Nissa dgn penuh ketulusan
"Ya, kamu benar Nis, Pintu Kebijaksanaan Tuhan selalu terbuka lebar bagi hambanya yg mau mengenal Tuhannya. Dan mimpi yg selama ini aku rasakan.. di tempat ini, pertemuan dgn seorang pemuda.. Semua adalah peristiwa masa depan yg akan kta lewati di tempat ini. Aku pernah bilang kalau aku pernah mengunjungi tempat ini Nis, ternyata semua itu ada di mimpiku.. Dalam mimpi aku melihat seorang lelaki dgn seorang perempuan yg memegang kertas dan berada di padang rumput yg luas.. aku baru tau kalau itu 2 kertas yg kita pegang ini, dan rumput itu adalah tempat ini." Kataku menahan haru, Nissa juga terharu mendengarnya..

     Kami berdua melihat keatas langit, awan berarak menandakan hujan sebentar lagi turun.. Kami terdiam menikmati tiap tetes hujan yg dianugrahkan Tuhan, kami saling berpegangan erat.. tiba" saja aku tertawa, Nissa yg melihatku tertawa seorang diri heran dibuatnya..
"Kamu kenapa tertawa Mas ?"
"hha.. aku jadi berpikir satu hal Nis. Apa pemuda yg kutemui adalah malaikat mikail?" kataku sambil tersenyum
"Kalau malaikat Mikail memang kenapa Mas ?"
"yah, aku hanya berpikir bahwa Tuhan mengirimkan malaikat mikail kepadaku untuk membawa rizkiku yg berupa kertas jawaban ini.. seperti yg kau tau kalau malaikat mikail adalah pembagi rizki yg sudah diatur per orangnya oleh Allah. Bagiku rizki bukan hanya karena harta, tetapi kesehatan, sehat jasmani dan rohani adalah anugrah terindah yg diberikan oleh Tuhan kpd hambanya.. betapa pentingnya kesehatan sehingga harta hanya barang murah jika dibanding kesehatan. Aku jadi yakin bahwa inilah rizki terindah bagiku Nis yaitu sehat dan kunci jawaban ini, secarik
kertas yg ternyata berguna bagiku pada akhirnya.."

"Ya Allah, terimakasih engkau telah mengirimkan rizki ini ya Rabb, titipkanlah salamku kepada Baginda Muhammad ya Allah, beserta malaikat mikail, jibril dan malaikat lainnya.. Titip juga salam hamba kpd orangtua hamba ya Rabb, semoga kami berdua dapat bertemu bersama orangtua hamba.. Amiin

Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 98 :
Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang yang kafir".

The End

Penulis: Wildan

No comments:

Post a Comment

Informations From: Omnipoten

Featured post

Melihat Melalui Mata yang Berbeda

Melihat Melalui Mata yang Berbeda Aku melihat melalui matamu. Dan ketika saya melakukannya, dunia semuanya biru, ungu dan hijau. Warnanya s...