Skip to main content

Cerpen Pangeran 15 Menit


"Tidak ku sangka 15 menit yang cukup singkat menjadi detik - detik terakhir orang itu. orang yang ku tempatkan di tempat khusus di hatiku. Dialah Pangeran 15 Menit..."

      Namaku Lista Anggraini...
Aku seorang gadis 17 tahun yang bekerja disebuah warnet dengan gaji yang cukup untuk membayar sedikit uang kuliah dan membantu orang tuaku. Aku memiliki keluarga sederhana tetapi rumit. Ayahku memiliki dua istri. Setelah isti pertamanya meninggal, ayahku menikahi ibuku dan melahirkan aku dan adik perempuanku. Aku berharap anak - anak dari istri pertama ayahku menyadari bahwa ayahnya tidaklah seorang yang kaya dan aku berharap mereka dapat berbakti pada ayahnya. Ibuku bisa dibilang seorang wonder woman yang canggih, ayahku yang tidak bekerja membuatnya harus
bekerja keras untuk membayai sekolah kedua putrinya. Aku senang sekarang sudah bekerja walau sebagai penjaga warnet. Setiap pagi hingga sore aku harus menjaga warnet dan malamnya aku kuliah dengan mengmbil jurusan system informatika, seperti hobiku yaitu ga bisa jauh dari komputer.

     Seperti setiap harinya, aku menjaga warnet . biasanya jam siang begiini, warnet sepi apalagi jam makan siang. Seorang pria menatap melalui kaca tembus pandang kedalam warnet. Matanya selalu mengarah padaku. Aku tidak berpikir apapun atau curiga terhadap pria yang gelagatnya selalu lasak.

     Dirinya kemudian masuk kedalam warnet dan menyalamiku secara tiba.
"hai aku Johan, aku yakin kamu itu princess sejati sampai matiku. Aku ingin kita tunangan..." ucap pria tersebut dengan mimik yang cukup serius. Aku menatap bingung dan berdiri dari tempat duduk.
"maaf ya, kamu yang sopan.." ucapku pelan.
"aku adalah kamu dan kamu adalah aku" ucap pria yang menyebutkan namanya Johan tadi.
Johan langsung menarik tanganku keluar dari warnet. Aku terdiam dan membiarkannya menarikku ikut bersamanya. Apapun tak pernah kupikirkan atas keinginan jahat pria ini. Yang aku pikirkan hanyalah kata dan ucapan dari pria ini. Seperti ada maksud yang tidak kuketahui.

     Tiba - tiba saja turun hujan yang cukup deras, anehnya Johan mengeluarkan payung kecil dari dalam jaketnya. Selain paying, jas hujan juga berada dibalik jaket hitam miliknya tersebut. Ku pikir Johan adalah pria super yang melebihi ibuku.

     Dirinya membantuku memakai jas hujan yang terlalu besar ukurannya untukku. Sementara dirinya sendiri memakai payung yang kekecilan buat dirinya. Semua orang berlalu lalang menghindari hujan yang turun mendadak. Mata Johan menatap seorang nenek yang kehujanan dan kesulitan menyebrang jalan.

"Princess, kamu tunggu bentar ya.. kasihan nenek itu..." Ucap Johan sembari mengecup keningku dan kemudian pergi ke nenek tersebut. Ingin saja aku memakinya karena sembarang mengecup keningku, gadis yang baru ditemuinya. Tetapi melihat ketulusan dan kebaikan Johan, hatiku meleleh bagaikan es krim yang mencair. Johan membantu nenek tersebut menyebrang jalan dan meneduhkan payung kecil miliknya. Johan juga memberikan payung tersebut untuk nenek tua itu. Karena terharunya, nenek tersebut menangis dan memeluk Johan. Johan hanya tersenyum kemudian berbicara kecil dengan nenek tersebut sembari menunjuk ke arahku. Entah apa yang dibicarakan yang jelas adalah hal yang tidak aku ketahui. Dengan raut wajah bahagia Johan berlari menyebrang jalan diterpa hujan yag cukup deras. Aku melontarkan senyum salut kepadanya.

     Tak terbayang olehku...
Ketika Johan, pria yang baru 15 menit aku kenal.... Pria yang baru pertama kali membuat aku merasa tak berdaya mengalami kejadian tragis didepanku. Sebuah mobil tanpa plat nomor polisi melaju kencang dan menabraknya. Saat itu juga Johan pria yang mampu menghipnotisku beberapa menit lalu, terhempas cukup jauh dan terbaring tak berdaya. Air mata mengalir dari mataku secara alami dan membawaku berlari menembus hujan untuk menghampiri Johan.

      Wajahnya berlumuran darah menatapku sejenak. Lalu menghapus air mataku dengan senyum.
"benar.. ternyata kamu memang princess sejati sampai matiku..." ucapnya lemah tak berdaya.
Johan menyerahkan dompetnya dibalik jaket yang ia kenakan padaku. Dan matanya terpejam perlahan membawa detik dan nafas terakhirnya. Tak ada seorang pun yang mencoba menolong Johan hanya karena hujan deras.
"TOLONG!! Apa ngga ada yang berhati nurani baik untuk menolongnya!!!" jeritku kepada orang - orang yang hanya melihat ditempat yang teduh dari hujan. Seseorang menyentuh bahuku. Orang itu adalah nenek yang ditolong oleh Johan tadi. Nenek tersebut meneduhkan kepala Johan dengan payung yang diberikan Johan padanya.
"Anak muda ini sungguh mulia. Dia bilang, kamu adalah gadis yang dicintainya seumur hidupnya..." ucap nenek tersebut menangis sedih. Aku hanya terpaku membisu. Pria yang baru kukenal bisa mengucapkan kata cinta untukku. Terpintas dipikiranku 'belum tentu juga aku cinta padanya' karena diriku sesungguhnya belum mengerti apa itu cinta.
Dengan sebuah dompet berkulit hitam yang diserahkan johan padaku, dengan berdiri dibawah payung milik Johan, dengan jas hujan yang baru beberapa menit lalu dipakaikan untukku dan berdiri didepan sosok jenazah berlumuran darah yang belum ku kenal disertai terpaan hujan membuat aku bingung, bingung dan semakin bingung.

     Yang aku tau, ternyata waktu itu sangat berharga. Waktu mampun merubah segalanya. Bahkan dalam waktu 15 menit, aku berhasil memiliki sebuah dompet. Kenangan dari orang yang amat menyayangiku 'Katanya sebelum dia meninggal'. Tidak ku sangka 15 menit yang cukup singkat menjadi detik - detik terakhir orang itu. orang yang ku tempatkan di tempat khusus di hatiku. Dialah Pangeran 15 Menit...

Penulis: Ratna Maria

Comments

Popular posts from this blog

The Painting of Destiny

"Are you sure of this, Navan?" The old pirate stared at King Mannas' chief merchant. However, his bright emerald green eyes sparkled with laughter. "The information came from Daoud, one of my former crew members, when I was ravaging the coastal villages of Vyrone." Navan smiled at the expression crossing Gerrod's face, whose family had fled from one of these villages. The Iron Falcon was a legend and parents had always used the threat of its crew and its flaming-haired captain to scare naughty children into sleeping and behaving differently. Gerrod quickly recovered and smiled. "Then he must be a man to be trusted, indeed." "Ah!" cried Navan. "Daoud will take the coin from the mouth of a dead man while it is still warm. I trust him only because he knows the fate of him who lies to me." I may have made him captain when I decided to infiltrate King Mannas' court, but he still knows who is in charge. "We must tell ...

Good Morning America is a popular

Good Morning America is a popular morning news show that airs on ABC. It has been a staple in American households since its debut in 1975. The show covers a wide range of topics including news, entertainment, lifestyle, and pop culture. With its team of talented hosts and reporters, Good Morning America provides its viewers with the latest updates on current events and trending stories. One of the things that sets Good Morning America apart from other morning shows is its lively and energetic atmosphere. The hosts, including Robin Roberts, George Stephanopoulos, Michael Strahan, and Lara Spencer, bring a sense of fun and camaraderie to the show. They engage with their audience and each other in a way that feels genuine and relatable. In addition to its engaging hosts, Good Morning America also features a variety of segments that cater to a diverse audience. From cooking demos and fashion tips to celebrity interviews and human interest stories, the show offers something for everyone. Wh...

The liz hatton

The liz hatton is a unique piece of headwear that has been gaining popularity in recent years. This hat is characterized by its wide brim and low crown, which gives it a distinctive and fashionable look. The liz hatton is often made of materials such as wool, felt, or straw, making it a versatile accessory that can be worn in various seasons. One of the key features of the liz hatton is its versatility. This hat can be dressed up or down, making it suitable for a range of occasions. Whether you're going for a casual look or a more formal outfit, the liz hatton can easily complement your ensemble. Additionally, the wide brim of the hat provides excellent sun protection, making it ideal for outdoor activities such as picnics or garden parties. In terms of style, the liz hatton can be compared to other types of hats such as the fedora or the boater. While these hats may have similar silhouettes, the liz hatton stands out for its unique shape and design. The low crown and wide brim of ...
  • Renungan Kuasa Ilahi Tak Terbatas

    Baca: 2 Raja-Raja 4:1-7 "Berkatalah perempuan itu: 'Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak.' " (2 Raja-Raja 4:2b) Sebelum terangkat ke sorga Elia berkata kepada Elisa, " 'Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dar... Readmore

  • Cerpen Tak Seperti Dongeng "Gadis Penjual Korek Api"

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-5009161945020260", enable_page_level_ads: true }); "Ada korek api?"     Gadis cilik itu terus berjalan sambil meminta sebuah korek api, namun tidak ada satu pun yang memberi.... Readmore

  • Cerpen Biarkan Aku Membalas Kebaikanmu

         Pria itu berjalan perlahan dengan tumpukan kayu bakar di punggungnya. Berat memang, tetapi ia tidak boleh kedinginan malam ini. Ia terus melanjutkan langkahnya, walau mulai tampak kepayahan. Menapaki jalan yang mendaki menuju rumahnya. Seketika, ia dikejutkan oleh suara. Tampa... Readmore

  • Cerpen Senandung Seruling

         Di Desa Hindun, ada desas-desus menarik yang sedang jadi bahan pembicaraan dari anak-anak sampai orang dewasa. Katanya, di dalam hutan pinggir desa, ada lelembut yang muncul dan meniup seruling tengah-tengah malam. Hutan itu berbatasan dengan ladang padi desa. Di dalam pagar p... Readmore

  • Cerpen Putri Bulan dan Dewa Laut

         Dahulu terdapat sebuah kerajaan bulan dan kerajaan laut yang terjadi kisah cinta antara Putri bulan yang sangat cantik dan Dewa Laut yang sangat tampan yang mendapat pertentangan dari Orangtua Putri Bulan terhadap hubungan mereka.      Putri bulan sangat suka be... Readmore

  • Cerpen Flamela

    "Bagaimana perasaanmu padaku?" tanyaku pada orang itu. "Perasaanku akan tetap sama baik itu dulu, sekarang ataupun nanti" jawabnya tegas. "Benarkah?" pertanyaanku hanya di jawab anggukan olehnya. Cukup lega setelah mendengar jawabannya, setidaknya kami akan tetap bersama untuk waktu yang lama, pi... Readmore

  • Renungan Dapatkan Apa Yang Tuhan Janjikan

    Baca: Yosua 14:6-15 "Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku pegunungan, yang dijanjikan Tuhan pada waktu itu,..." (Yosua 14:12) Tuhan menciptakan setiap umatNya dengan suatu tujuan atau rencana indah. Demi terlaksananya rencana Tuhan bagi kita, kita harus bekerjasama denganNya, tak boleh pasif. Ap... Readmore

  • Cerpen Kelinci Dan Kura-kura

         Di hari minggu yang cerah, telah berkumpul seluruh penghuni hutan untuk menonton sebuah pertandingan. Semua mata penuh rasa penasaran untuk melihat siapakah yang akan keluar sebagai pemenang. Sebenarnya bukan hal yang sulit menebak pemenang lomba lari kali ini. Tetap saja mere... Readmore

  • Cerpen Cinderella Merpati

         Amel dan Imel. Sepasang burung merpati yang selama ini mengharapkan diri mereka menjadi manusia. Mereka berdua selalu saja bermimpi diri mereka menjadi manusia yang seutuhnya, padahal, diri mereka hanya dua ekor merpati putih yang elok. Suatu hari mereka berdua bertemu dengan ... Readmore

  • Humor Lupa Di Mana Rumahnya

    Ada seorang kakek Australia sedang duduk di pingir jalan dan menangis. Merasa iba datanglah seorang polisi mendatanginya lalu bertanya, "Kenapa kakek menangis ?" tanya polisi itu. Sambil menangis sang kakek menjawab," aku punya seorang istri yang cantik sekali berumur 25 taun, beramput pirang, sek... Readmore