Humor Salesman CD

Si Emen seorang penyelia pemasaran di sebuah perusahaan celana dalam, ingin
mengetahui berapa rata-rata celana dalam yang dimiliki oleh para pria di kota
XXX. Pada hari pertama dia melakukan survei kepada A, B dan C. Pada si A di
bertanya : Emen : "mas berapa celana dalam yang anda punya ?"
A : "saya punya 2"
Emen : "bagaimana anda pake setiap harinya ?"
A : "satu saya pake, besok saya cuci dan pake yang satu lagi"
Emen (dalam hati) : "wah bisa turun penjualan saya nanti"
Pada si B dia bertanya :
Emen : "mas berapa celana dalam yang anda punya ?"
B : "saya punya 7"
Emen : "bagaimana anda pake setiap hari ?"
B : "saya kasih nomor setiap celana, nomor 1 untuk hari senin, 2 untuk hari
selasa, dst. sampai nomor 7 untuk hari minggu."
Emen (dalam hati) : "nah ini baru tepat buat dijadikan pelanggan"
Pada si C dia bertanya :
Emen : "mas berapa celana dalam yang anda punya ?"
C : "saya punya 12."
Emen : "12, wah banyak bener. Gimana cara pakenya mas ?"
C : "saya kasih nomor 1 sampai 12. Yang nomor 1 saya pake untuk bulan
Januari, nomor 2 untuk Februari, dst. yang nomor 12 untuk bulan Desember."

Di Plototin Pantat

Pak Anu salah satu matanya terbuat dari beling. Tiap malam matanya dilepas,
direndam di gelas, lalu paginya air bekas rendaman diminum. Begitu terus,
sampai suatu ketika ... Malamnya pak Anu kondangan sampai hampir pagi. Namun
kebiasaannya merendam mata tak dilupakan.
Esoknya ia terlambat bangun, dan segera menyambar gelas untuk diminum. Ia
lupa, biji matanya belum diambil. Ya... tertelan, deh. Dalam beberapa hari, tak
ada masalah. Cuma satu, jika biasanya ia tiap pagi 'be-ol', maka sudah dua
pekan ini hajat tersebut tidak tertunaikan.
Pak Anu segera pergi ke dokter. Setelah bercerita mengenai kasusnya, maka pak
Anu diminta dokter masuk ke kamar periksa. 'Coba nungging', kata dokter. Maka
pak Anu pun lalu menyingkap sarungnya, sambil mempertontonka pantatnya.
Dokter melihat, dan... kaget setengah mati. Dokter terduduk sambil
berkeringat dingin.
'Kenapa dokter', tanya pak Anu
'Saya sudah tigapuluh tahun jadi dokter. Baru sekarang saya dipelototin
pantat!'

Kaktus Arab

Pada acara penutupan pameran bunga seluruh dunia, si pembawa acara bertanya
kepada penonton acara apalagi yang perlu digelar berhubung semua acara yang
direncanakan telah selesai semua, akhirnya semua setuju supaya wakil setiap
negara maju membawa bunga kebangsaan negaranya. Tetapi seorang syekh dari
negara Arab tidak setuju, berhubung dia sendiri yang tidak setuju, acara tetap
dilanjutkan.
Pertama-tama naik ke pentas wakil dari Indonesia, dengan bangga dia berkata
"Inilah Indonesia dengan Anggreknya". Kemudian utusan dari Jepang maju, "Inilah
Jepang dengan Sakuranya", setiap negara maju membawa bunga kebanggaanya. Utusan
dari Belanda maju, "Inilah Belanda dengan Tulipnya". Si syekh Arab tetap
kebingungan karena tidak tahu mau bawa bunga apa. Terakhir pembawa acara
memanggil wakil dari Arab, "Saudara-saudara, inilah wakil terakhir dari negara
Arab". Sang Syekh maju ke dapan tetapi dia tidak membawa bunga apapun di
tangannya, di tengah panggung dia berhenti dan dia ambil mikrophon, sambil
mengangkat jubahnya dia berkata "Inilah Arab dengan Kaktus Arab-nya ..."

Raja Syah Alam

Pada jaman dahulu hiduplah seorang raja yang amat berkuasa,namanya raja Syah
Alam, banyak negara yang menjadi taklukannya. Dan setiap tahun tepat hari ulang
tahun sang baginda seluruh raja taklukan datang untuk membayar upeti kepada
sang raja atau hadiah ulang tahun beliau.
Diantara raja-raja tersebut ada tiga raja yang miskin,yaitu raja duku, raja
rambutan dan raja durian. Nama raja tersebut sesuai dengan penghasilan dari
negara masing - masing.
Tepat pada hari ulang raja Syah Alam berangkatlah ketiga raja tersebut
membawa hasil negaranya yaitu duku,rambutan dan durian. Sesampainya dikerajaan
Syah Alam majulah raja duku untuk mempersembahkan buah duku hasil dari
negaranya (maklum raja melarat).
Melihat persembahan dari raja duku murkalah sang raja dan raja berkata
"Untuk apa kamu jauh - jauh kemari cuma menyumbang buah duku !!!"
Maka raja Syah Alam memerintahkan prajuritnya untuk menghukum raja duku
tersebut. Sabda beliau:
"hei ... prajurit masukan duku itu kedalam pantat raja duku."
Maka dengan paksa dimasukkanlah duku tersebut kepantat raja duku. Karena
kesakitan raja dukupun berteriak - teriak
"aduh...aduh ampun paduka !!! sakit .... sakit...... sakitttt.. haaaaa......
haaaaa..."
Semua yang hadirpun terheran -heran termasuk raja Syah Alam,kenapa habis
berteriak teriak kesakitan raja duku kok tertawa terbahak bahak. Setelah raja
duku berhenti tertawa bertanyalah sang raja Syah Alam.
"Hei !!! raja duku kenapa engkau setelah berteriak - teriak kesakitan terus
tertawa terbahak -bahak ?.
Dengan takut - takut raja duku menjawab
"dimasukin buah duku saja begini sakitnya apalagi teman saya si Raja rambutan
lebih - lebih raja durian... bayangkan... "

Sopir Di Mana Mana Sama Aja

Mas Pudin, akhirnya kesampaian juga pergi ke Singapura. Sebelum berangkat, di
tanah air ia dibisiki oleh teman-temannya bahwa
Supir Taxi dan Bis di Singapore sangat tertib dan sangat disiplin. Tidak mau
menurunkan penumpang kalau bukan di Halte. Pendeknya supir bis di daerah
asalnya dibandingkan di Singapore seperti langit dengan bumi.
Sampai di Changi, ia berjalan paling dulu dari penumpang lainnya. Sampailah
ia pada suatu tempat yang ternyata adalah Ban Berjalan. Dari kejauhan mas Pudin
melihan Ban tersebut bergerak. Sayangnya ketika mas Pudin tiba disitu ban
tersebut sudah dalam keadaan idle karena tidak ada yang menginjaknya. Wah betul
juga kata orang, begitu melihat aku datang ia langsung berhenti katanya sambil
satu kakinya menginjak ban tersebut.
Sayang pujiannya terhenti sebab akibat diinjakannya, maka ban bergerak
bergerak kembali, sambil berpegangan karena kuatir akan jatuh, kali ini Mas
Puding menggerutu, "Supir dimana mana sama, penumpang baru akan naik, bis sudah
berjalan."

No comments:

Post a Comment

Informations From: Omnipoten

Featured post

Melihat Melalui Mata yang Berbeda

Melihat Melalui Mata yang Berbeda Aku melihat melalui matamu. Dan ketika saya melakukannya, dunia semuanya biru, ungu dan hijau. Warnanya s...