Cerpen Cinta 2 Dunia

Waktu itu Ben baru pulang dari acara dinner bersama teman-temannya. Saat pulang melewati jalan Casablanca di bilangan Jakarta Selatan. Malam menunjukan pukul 23.00 WIB. Tiba-tiba ada sesosok wanita cantik yang menyebrang di depan mobil yang sedang dikendarai oleh Ben. Waktu itu Ben benar-benar sedang dalam keadaan mengantuk.

*Tiinnn!!! Tiba-tiba seketika mobil Ben berhenti.
"Astagfirullah.. gue nabrak orang! Oh My God" Ben sambil membuka silkbelt dan turun dari mobil.
*Ben mencari orang yang ia tabrak
"Dihh.. mana orang yang gue tabrak tadi? Lol~" Ben sambil garuk-garuk kepala dan mencari-cari ke kolong mobil
"Beuhh, jangan-jangan gue nabrak hantu lagi? Ewhhh sieunn ahhh!" Ben langsung lari masuk ke mobilnya

     Akhirnya Ben melanjutkan perjalanan menuju ke apartment. Sesampainya di Apartment Ben langsung tidur di ranjangnya. Tiba-tiba ada sesosok cewek cantik yang memakai baju casual, celana jeans panjang dan memakai baju atasan kaos pink. Ben sangat terkejut melihat cewek itu tiba-tiba muncul di pojok kamarnya.

"Heh! lo siapa? Kok bisa masuk ke kamar gue?" Ben
"Emhh.. (sambil tersenyum malu)" cewek misterius
"Woy! Jawab! padahal kan kamar gue dikunci dari luar, lo masuk lewat mana?" Ben
"Aku masuk lewat dinding.. hehe" cewek misterius sambil tertawa kecil
"Jih? Lewat dinding? Sakit lo ya?" Ben
"Ihh.. serius tauu..!" cewek misterius
"Ahh.. mustahil banget..! Kecuali kalau emang lo hantu." Ben yang tidak percaya
"Emang aku hantu.. Nih ya kalau nggak percaya.. kamu liat baik-baik.." cewek misterius
Lalu cewek misterius itu menembus dinding dan masuk kembali melalui dinding. Ben yang melihatnya secara nyata langsung merinding ketakutan dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Pergi lo dari sini!! Jangan ganggu gue! Lo kunti ya?" Ben
"Enak aja lo cantik-cantik gini masa dibilang kunti !hufftt" cewek misterius
"Ya abis lo anoying sihh!" Ben
"Udah deh nggak usah dibahas! Dengerin gue dulu.." cewek misterius
"Apaan?" Ben
"Tadi kamu ngerasa nabrak orang kan di Casablanca?" cewek misterius
"I..i..i..ya ko lo tau?" Ben panik
"Aku yang kamu tabrak tadi!" cewek misterius
"What lo? tapi kok pas gue cari lo ngga ada?" Ben
"Iya karena percuma aku nggak akan bisa ditabrak.. karena aku ini udah jadi arwah!" cewek misterius
"Haha, bisa banget lo becandanya? Nama lo siapa?" Ben
"Serius!! Nih coba aja kamu pegang tangan aku..? Nama aku Febra" cewek misterius
Saat Ben ingin meraih tangan Febra ternyata tidak bisa.
"Jadi lo ini hantu? Tapi kenapa arwah lo masih gentanyangan?" Ben
"Iya.. maka dari itu, aku butuh bantuan kamu!" Febra
"Bantuan apa?" Ben
"Bantu cari orang yang udah tabrak lari aku. Please." Febra
"Tapi gimana caranya? Gue kan nggak tau orang yang tabrak lari lo?" Ben
"Tenang.. aku masih inget plat nomer mobil cowok itu.." Febra
"Yang tabrak lari lo cowok? Ngga bertanggung jawab banget tuh cowok! Berapa plat nomer mobilnya?" Ben
"Plat D 1527 EF . Mobilnya kalau ngga salah CR-V." Febra
"Kaya gue kenal?" Ben
"Oh ya? Ayo anter aku kesana sekarang!" Febra
"Gila lo! Liat tuh jam berapa sekarang? Jam 1 malem! Gue ngantuk mau tidur. Besok aja ya?" Ben
"Hemm.. Yau dah deh.." Febra

Keesokan harinya...
Jam menunjukkan pukul 07.00 WIB. Ben lupa kalau hari ini dia ada jadwal kuliah jam 8. Tiba-tiba.. Hp nya berbunyi..
#Lagu Afgan_Jodoh Pasti Bertemu
"Hahh? Hallo? Siapa nih?" Ben
"Ini gue Dygta. Lo nggak kuliah? Sekarang kan kita ada jadwal jam 8?" Dygta
"What? Ya ampun gue lupa.. Arrgghhh!!! (Ben lihat jam) Demi what? Jam 7!! Oh No! Telat nih gue!!" Ben langsung mematikan telfonnya, lalu lompat dari ranjangnya dan lari menuju kamar mandi.
Selesai mandi Ben langsung siap-siap untuk kuliah. Tiba-tiba.. Febra muncul ..
"Astagfirullah! (Ben kaget) Lo udah kaya hantu aja muncul tiba-tiba." Ben
"Yaelah.. kan emang aku hantu Ben.. hufftt. Mau kemana? Aku ikut yah?" Febra
"Aduhh.. gue udah telat nih..!! Tau dari mana lo nama gue Ben? Lo disini aja deh nggak usah ikut!!" Ben
"Tau dari KTP kamu!! Pokonya aku pengen ikut!!" Febra
"Ya udah deh terserah lo!" Ben

So.. Febra ikut Ben ke kampus. Dan saat Ben sampai di kampus.
"Eh Ben lo kemana aja?" Dygta
"Sorry bro gue tadi telat bangun, gara-gara tuh cewek!" Ben sambil menunjuk ke arah Febra
"Hah? cewek? cewek yang mana Ben?" Dygta
"Itu.. masa lo nggak bisa liat sih?" Ben
"Mana yang lagi baca buku itu?" Dygta
"Bukan!! Ini yang di sebelah gue!!" Ben
Lalu Febra memberitahu kalau yang dapat melihatnya Cuma Ben aja.
"Ben..!! Yang bisa ngeliat aku cuma kamu. Dia temen kamu itu, nggak bisa ngeliat aku. Kecuali kalau dia lewat Casablanca sambil makan bunga mawar. haha" Febra
"Idih ada-ada aja lo, masa makan bunga mawar dulu baru bisa liat lo? Apa hubungannya?" Ben
"Yahh, payah.. hubungannya itu gini Ben, semua orang yang udah jadi arwah itu, apalagi kaya aku yang masih gentayangan, orang bisa ngeliat ada syaratnya, ya syaratnya apapun yang disukai sama orang itu. Kaya aku, aku kan suka bunga mawar." Febra
"Tapi, kok gue nggak makan bunga mawar bisa ngeliat lo ya? Aneh nggak?" Ben
"Hemm.. Iya juga ya? Maybe yes maybe no, kamu punya indra ke 6 kali, makanya bisa liat aku?" Febra
*Lalu Dygta mengagetkan Ben
"Eh Ben (Dygta sambil menepuk pudak Ben) lo ngomong sama siapa?" Dygta
"Hah? Emh, itu gue lagi latihan akting, kan gue besok mau syuting.. hehe" Ben
"Alah ada-ada lo! Syuting apa emang?" Dygta
"Syuting apa ya? Emh, syuting cikumama cikupapa, haha" Ben
"Idih nggak jelas!!" Dygta
*Ben nyengir kuda

     Setelah itu.. mereka langsung menghentikan pembicaraan dan masuk ke kelas. Dan sesudah selesai jam kuliah pkl 12.00 WIB. Ben dan Dygta bergegas untuk makan siang di Mall Ambasador. Ben kaget banget saat melihat plat nomer mobil Dygta. Ternyata sama dengan plat nomer mobil orang yang tabrak lari dia waktu itu.
"Plat nomer mobil Dygta kok sama ya, sama yang dikasih tau Febra kemarin?" Gumam Ben
"Tapi masa iya, dia yang tabrak lari Febra? Nggak mungkin ahh, tapi bisa jadi mungkin juga sih? Ya.. ya.. bisa jadi.. bisa jadi.. Alah kenapa jadi korban eat bulaga euy!!" Gumam Ben lagi.

     Siang harinya Ben memberitahu Febra bahwa yang menabrak larinya adalah temannya sendiri.
"Feb, ternyata yang tabrak lari lo itu temen gue si Dygta itu..?" Ben
"Oh ya? Cowok seganteng itu ternyata yang tabrak lari aku? Teganya.." Febra
"Idihh!! Nggak usah dramatis gitu kali!!" Ben

Keesokan harinya..
Ben sangat kaget, ternyata Febra dapat menyentuhnya.
"Ben.. bangun Ben..!!" Febra
"Yaelah ini kan weekend Feb, masa harus bangun pagi sih?" Ben
"Aku pengen jalan-jalan, anter aku yuk?" Febra
"Emang lo bisa kena matahari?" Ben
"Kamu kira aku vampir nggak bisa kena matahari, kamu nggak liat nih aku bisa megang tangan kamu? Ngga nembus lagi?" Febra
"Oh iya, gue lupa, berarti lo bisa dilihat orang dong?" Ben
"Iya untuk sekarang bisa, waktu aku masih lumayan panjang kok." Febra
"Tapi? Lo kan udah meninggal?" Ben
"Yes I know. Nggak usah dibahas juga kali Ben!" Febra
"Idih, hebat hantu bisa Bahasa Inggris (en sambil tepuk tangan) Terus?" Ben
"Terus-terus udah kaya tukang parkir aja ihh. Anter aku beli baju. Bosen kan pake baju ini terus!!" Febra sambil nyubit perut Ben
"Aww..!! Sakit tau Feb!" Ben
"Mau nggak anter aku?" Febra
"Iya mau, bawel ya!" Ben
Febra hanya tersenyum
Akhirnya Ben mau mengantar Febra ke Mall untuk berbelanja baju.

Sesampainya di Mall.
"Ben liat deh baju yang itu? Bagus ya?" Febra langsung menarik tangan Ben
"Yaa ampun Feb, sabar dong!!" Ben
"Ihh cepetan, ntar keburu diambil orang!" Febra
Saat Febra ingin mengambil baju yang dia inginkan ternayata berebut sama 1 orang cewek berambut panjang, yang ternyata dia adalah mantan pacarnya Ben.
"Eh.. baju ini gue duluan yang ngambil!" Mantan pacar Ben
"Gue (sambil main tarik-tarikan baju)!!" Febra
"Tapi gue yang megang duluan!" Mantan pacar Ben
"Gue yang liat duluan tadi. Jadi ini milik gue!!" Febra
Ben langsung menghentikan pertengkaran mereka
"Aduhh!! Jangan berantem dong. Pusing gue ngedengernya." Ben sambil menengahi mereka yang sedang bertengkar.
"Lho? Ben? Ini beneran kamu? Ya ampun aku kangen banget sama kamu!!" Cheryl sambil memegang wajah Ben
"Yaelah, mimpi apa gue ketemu sama nih cewek!! Huh!" Ben
"Siapa dia Ben?" Febra
"Dia? Ngga tau siapa ya?" Ben
"Masa kamu nggak inget aku sih Ben?" Cheryl
"Oh iya inget gue?" Ben
"Siapa coba?" Cheryl
"cewek yang pernah mutusin gue karena milih cowok yang lebih tajir kan? Tepatnya sih cewek matre! Mana cowok lo yang lo bangga-banggain?" Ben
"Oh jadi cewek ini mantan pacar kamu Ben?" Febra
"Iya Feb. Begitulah." Ben
"Cowok gue ya? Emh.. dia udah ninggalin gue karena cewek yang lebih cantik dan lebih modis dari gue." Cheryl
"Haha.. rasain lo. Makan tuh cowok! Udah ya, gue mau pergi dulu sama cewek gue! Bye!" Ben
"Ta..ta..pi Ben?" Cheryl dengan wajah cemberut
"Terus bajunya Ben?" Febra
"Udah ntar kita beli yang lebih bagus di tempat lain, kasih aja tuh ke cewek yang lebih membutuhkan untuk memikat cowok tajir, haha" Ben sambil melempar baju itu ke arah Cheryl.
"Tapi ben? Kamu nggak boleh gitu." Febra
"Udahlah kamu jangan belain dia!" Ben
"Maafin Ben ya. Jangan dimasukin ke hati." Febra
Ben dan Febra langsung meninggalkan Cheryl.

"Tunggu Ben!!" Febra
"Ada apaan Feb?" Ben
"Seharusnya tadi kamu nggak sekasar itu sama dia, bagaimanapun juga dia kan pernah jadi bagian dari hidup kamu?" Febra
"Yaudahlah ya, ngga perlu dibahas." Ben
"1 lagi Ben?" Febra
"Apaan?" Ben
"Aku laper Ben?" Febra
"Gue baru tau, hantu bisa laper juga? Haha" Ben
"Kamu nggak tau sesuatu ya?" Febra
"Sesuatu apa? Dan tentang apa?" Ben
"Tentang kamu.. hahaha" Febra ngelawak
"Yee ya udah kalau nggak serius, pulang aja deh!" Ben
"Ih..!! Ya udah iya, tapi ngomongnya abis kita makan?" Febra
"Ya udah deh, besok aja ya gue anter lo ke mall lagi buat beli baju. Sekarang kita ke restoran di depan apartemen." Ben
"Iya tenang aja. Gimana kamu bisanya aja." Febra

Kemudian, mereka berjalan menuju restoran yang di depan Apartemen Ben. Dan mereka masuk ke restoran tersebut, lalu memesan makanan.
"Feb? Coba lanjutin omongan lo yang tadi? Maksudnya sesuatu apa?" Ben
"Tapi kamu jangan ketawa atau kaget ya, mungkin ini emang aneh dan nggak masuk di akal, tapi inilah kenyataanya." Febra
"Iya cantik.. Eh keceplosan!!" Ben sambil menutup mulut dengan tangannya
"Sebenernya awal ceritanya gini Ben..?" Febra
"Gimana? Panjang nggak? kalau panjang mending ngomongnya di apartemen aja. Takut ada yang denger." Ben
"Lumayan sih, lebih panjang dari gerbong kereta, huahaha" Febra
"Ya udah kalau gitu. kebetulan makanan gue juga udah mau abis nih. Kita langsung caw ke apartemen aja." Ben

     Sesampainya di apartemen, Febra menceritakan apa yang telah terjadi pada dirinya sambil meneteskan air mata.
"Jadi sebenernya gini Ben, aku bisa ketabrak sama temen kamu si Dygta itu, karena aku lagi sedih, cowok aku yang waktu itu mutusin aku karena cewek lain, makanya waktu itu aku kabur ke Casablanca dan saat itu aku mau nyebrang, karena nggak liat ada mobil, akhirnya aku ketabrak dan meninggal di tempat." Febra sambil berlinang air mata
"Waduh, kok cerita hidup kita bisa sama ya? Terus sekrang cowok lo itu kemana? Tega banget!! Ya udah nggak udah nangis. Masih banyak kok cowok lain yang sayang sama lo termasuk gue." Ben sambil menghapus air mata Febra dan memeluknya
"Tadi kamu ngomong apa Ben? Coba diulang sekali lagi, siapa yang sayang sama aku?" Febra
"Emh, ya siapa aja deh pokonya. Udah nggak penting kok. Nah, sekarang kan yang nabrak lo udah ketemu, kenapa sampe sekarang lo masih ada disini?" Ben
"Ada 1 hal lagi Ben yang buat aku belum bisa tenang." Febra
"Apa?" Ben bingung
"Jadi aku suka sama seorang cowok. kalau dia nggak suka sama aku ya dengan terpaksa aku harus kembali ke alam aku. Tapi kalau misalkan cowok itu juga suka sama aku, aku dikasih waktu selama 2 minggu untuk menikmati menjalin cinta dengan cowok itu, walalupun dia manusia." Febra
"Ah ada-ada aja lo, nggak masuk akal banget. Emang siapa sih cowok yang lo suka?" Ben penasaran
"Dia yang selama ini ada di dekat aku, yang selalu menemani hari-hari aku." Febra
"Perasaan yang selalu nemenin hari-hari lo cuma gue deh?" Ben
Febra hanya tersenyum
"Yee.. dia malah senyum. Jawab siapa cowok itu." Ben
"Kamu tuh pura-pura nggak tau atau emang lemot sih?" Febra
"Emh, gini ya, gue mau jujur tentang sesuatu sama lo Feb." Ben
"Apa Ben?" Febra
"Sebenernya gue itu dulu susah banget move on dari cewek matre yang tadi kita ketemu di mall. Tapi setelah gue ketemu lo, gue bisa dengan mudah move on. Jujur aja, gue sayang sama lo. Ya walaupun gue tau dunia kita berbeda, toh Tuhan kan nggak pernah ngelarang kita untuk jatuh cinta sama siapapun. Ya kan?" Ben
"Iya bener Ben. Aku pun sama seperti kamu Ben, awalnya aku kira nggak bisa move on, tapi setelah ketemu kamu, rasa itu hadir tanpa aku tau. Dan ternyata aku sayang sama kamu." Febra
"Ya udah, kamu mau nggak jadi pacar aku?" Ben
"Kamu yakin, mau punya pacar hantu?" Febra
"Cantik.. apapun kamu dan siapapun kamu, aku nggak peduli yang jelas aku nggak mau sia-siain cinta yang ada di antara kita saat ini, walaupun dunia kita berbeda. Toh nantinya juga kita akan bersama dalam 1 dunia yang sama." Ben sambil tersenyum dan memeluk Febra.
"Makasih ya, kamu udah mau terima aku apa adanya aku. Akupun sama seperti kamu, siapapun kamu dan apapun kamu, aku ngga akan pernah melepaskan kamu, karena aku yakin nggak akan pernah lagi mendapatkan cinta seindah ini bersama kamu." Febra sambil tersenyum
Kemudian, Ben dan Febra jadian.

2 minggu kemudian...
Ben bersiasat mengajak Febra ke Casablanca dengan berjalan kaki, karena dekat dengan apartemen Ben. Saat itu jam memang menunjukkan pukul 20.30 WIB. Saat Febra ingin menyebrang jalan, ada mobil dari arah pelakang yang melaju dengan kecepatan tinggi. Alhasil.. *BUGG!! Terdengar keras tubuh Ben yang terhantam oleh mobil tersebut. karena Ben berusaha menyelamatkan Febra. Ben lupa kalau Febra adalah hantu. Akhirnya, saat itu juga Ben meninggal di tempat. Pada saat arwah Ben keluar dari jasadnya Ben mengatakan sesuatu dan mengajak Febra untuk kembali ke alam mereka yang saat ini sudah sama.
"Ben? Kenapa kamu lakuin ini? Kamu lupa kalau aku ini hantu? Aku nggak akan pernah mati dua kali!" Febra
"Aku lupa. karena aku nganggap kamu 1 dunia sama aku yang harus aku jaga." Ben
"Tapi kamu nggak perlu ngelakuin hal sekonyol ini Ben! Febra
"Mungkin ini memang konyol, tapi aku rela mati demi kamu. Aku pernah bilang kan sama kamu. Suatu saat nanti kita akan bersama dalam 1 dunia yang sama. Sekarang kan dunia kita udah sama. Ayo kita pergi, kembali dan merajut cinta yang bahagia di dunia kita." Ben sambil merangkul Febra dan menghilang.
So, ternyata Ben ngelakuin ini karena dia benar-benar ingin bersama Febra. Memang kelihatannya konyol tapi lihat hikmahnya dan pengorbanannya aja ya.

Happy Reading

Penulis: Novia Nurhayati

No comments:

Post a Comment

Informations From: Omnipoten

Featured post

Melihat Melalui Mata yang Berbeda

Melihat Melalui Mata yang Berbeda Aku melihat melalui matamu. Dan ketika saya melakukannya, dunia semuanya biru, ungu dan hijau. Warnanya s...