Skip to main content

Cerpen Kamu Cantik, Tapi….


“Aneh deh sama status teman kamu.” Kata Faiz sambil merengut mendekati kursi Naya.

“Teman aku yang mana Iz ? Emang statusnya bagaimana sampai bikin kamu bête ?” Naya balik bertanya.

“Bukan bête sih. Hanya merasa aneh saja. Itu tuh, si Raina. Statusnya itu isinya tentang wajah seseorang yang cantik atau tampan tapi tidak pantas untuk di pamerkan.” Faiz menjelaskan kepada Naya dengan tetap merengut.

“Maksudnya kamu, di pamerkan bagaimana Iz ? Aku ga ngerti.” Naya yang sedang fokus mengetik laporan bulanan kemudian menoleh ke arah Faiz.

“Yaa.. contohnya di jadikan foto profil facebook atau menaruhnya di internet.”

“Ooh gitu toh. Aku bisa jelasin ke kamu. Karena aku juga pernah merasa aneh sama dia.” Naya hendak berbagi cerita.

“Gimana Nay ?”. Faiz penasaran dengan penjelasan Naya.

“Iya, sebelumnya aku sempat kesal sama Raina. Tiap kali ada yang menaruh foto dia ke profilnya, selalu dia hapus. Aku sampai berfikir. Ini anak kok bisa segitunya. Apa dia ga berfikir, kalau orang yang menaruh fotonya itu akan tersinggung atau kesal…”

“Terus apa kata Raina ?” Faiz memotong penjelasan Naya.

“….. Dia bilang, itu hak dia untuk tidak mempublikasikan dirinya ke dunia maya. Dia menghindari yang namanya cyber crime dan fitnah yang di timbulkan jika dia memasang foto dirinya. Untuk hal yang satu itu, dia amat kekeuh sama prinsipnya. Kalau memang mau tahu orangnya kan bisa bertemu langsung tapi bukan sengaja di pamerkan. Kata dia begitu ” Jelas Naya.

“Eeemm.. ga salah sih apa kata Raina. Tapi kan kalau wajah itu ga termasuk aurat Nay ? Jadi ga papa donk kalau kita pasang di profil atau internet.” Faiz terlihat masih penasaran.

Naya yang sudah mulai berjilbab sejak beberapa bulan lalu seperti menyetujui pendapat Faiz. Namun setelah beberapa saat, ia ingat perbincangannya dengan Raina kemarin.

“Aku hanya menyampaikan apa kata Raina. Karena aku pernah berdiskusi dengan dia.”

“Apa kata Raina, Nay ?”

“Memang aurat wanita itu adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Tapi seperti yang termaktub dalam Al Qur’an dalam surah Annur ayat 31 yang menyuruh kita menahan pandangan kita. Memang wajah itu bukan aurat. Tapi wajah yang menarik yang terlihat itu otomatis akan menimbulkan “rasa” jika di lihat oleh lawan jenisnya. Karena anak panah iblis itu berasal dari pandangan. Dan seperti kata pepatah, dari mata turun ke hati. Dan dari hati semuanya bermula. Jika tidak bisa menahan akan menimbulkan rasa yang tidak baik.” Naya mengulang apa yang di bicarakan Raina kemarin dengannnya.

“Mungkin kita bisa bilang biasa saja walaupun sudah melihat. Tapi bagaimana dengan yang lain. Apakah bisa menahan pandangan dan tidak menimbulkan nafsu ?” Naya seperti tersihir dengan kata-kata Raina yang ia ulangi kepada Faiz.

“Raina bilang kepadaku seperti itu. Karena sebelumnya dia pernah khilaf, dia berusaha untuk tidak mengulanginya lagi. Dia pernah terpenjara oleh rasa yang tidak semestinya ada akibat bermain dengan hati.”

“Aku paham Nay. Aku juga kadang kalau melihat wanita cantik sedikitnya pasti menimbulkan rasa suka dalam hatiku.” Kata Faiz sambil menerawang.

“Iya Iz. Aku juga sekarang sudah mulai belajar memahami prinsip Raina. Meskipun aku belum bisa sepenuhnya mengikuti apa yang dia lakukan.” Naya melirik profil facebooknya yang masih memajang foto close up dirinya.

“Apa itu hanya berlaku wanita saja Nay ?” Faiz lanjut bertanya.

“Itu juga sempat aku tanyakan kepada Raina dan dia bilang tidak. Sama seperti pria yang akan tertarik dengan wajah wanita, begitu juga sebaliknya. Jika seseorang belum bisa menahan pandangannya, bisa jadi dia akan membayangkan terus wajah orang yang menarik hatinya.”

“Membayangkan …..” Kata Faiz sambil tersenyum nakal.

“Kenapa kamu Iz ? senyum-senyum ga jelas.” Naya melirik Faiz.

“Kalau kita melihat wajah orang yang menarik, itu akan terekam dalam ingatan kita. Bisa jadi itu akan membuat suatu khayalan. Bisa jadi baik. Bisa jadi buruk.” Faiz teringat, ia juga sering terbayang dengan wajah wanita yang ia lihat melalui internet.

“Huuft….” Naya menarik nafas.

“Benar juga sih kata Raina. Mungkin perlahan aku akan mencoba mengurangi ke-narsis-an ku bergaya di facebook.” Naya mulai memahami maksud Raina beberapa waktu lalu.

“Tapi Nay, kalau ga pake foto nanti kalau temanku ga tau kalau itu aku ?”

“Iihh.. emang kamu siapa ? Mau tenar ya ?” Naya tertawa lebar.

Faiz kemudian memonyongkan bibirnya melebihi hidungnya. Dia tidak terima di ledek Naya.

“Biarin. Aku kan mau eksis.” Faiz membela diri.

“Tenang Iz. Kalau mau mencari teman, bisa kok tanpa melihat bagaimana fisiknya. Justru itu akan lebih kelihatan ketulusannya di banding jika pertemanan hanya karena melihat secara fisik.” Naya mendadak menjadi bijak.

“Siap Miss Maria Teguh.” Faiz tertawa dengan posisi tangan di samping kepala memberi hormat.

Tak ayal, sikap Faiz membuat Naya geregetan dan menyambitnya dengan tissue. Mereka pun tertawa bersama.


Comments

Popular posts from this blog

The Painting of Destiny

"Are you sure of this, Navan?" The old pirate stared at King Mannas' chief merchant. However, his bright emerald green eyes sparkled with laughter. "The information came from Daoud, one of my former crew members, when I was ravaging the coastal villages of Vyrone." Navan smiled at the expression crossing Gerrod's face, whose family had fled from one of these villages. The Iron Falcon was a legend and parents had always used the threat of its crew and its flaming-haired captain to scare naughty children into sleeping and behaving differently. Gerrod quickly recovered and smiled. "Then he must be a man to be trusted, indeed." "Ah!" cried Navan. "Daoud will take the coin from the mouth of a dead man while it is still warm. I trust him only because he knows the fate of him who lies to me." I may have made him captain when I decided to infiltrate King Mannas' court, but he still knows who is in charge. "We must tell ...

Good Morning America is a popular

Good Morning America is a popular morning news show that airs on ABC. It has been a staple in American households since its debut in 1975. The show covers a wide range of topics including news, entertainment, lifestyle, and pop culture. With its team of talented hosts and reporters, Good Morning America provides its viewers with the latest updates on current events and trending stories. One of the things that sets Good Morning America apart from other morning shows is its lively and energetic atmosphere. The hosts, including Robin Roberts, George Stephanopoulos, Michael Strahan, and Lara Spencer, bring a sense of fun and camaraderie to the show. They engage with their audience and each other in a way that feels genuine and relatable. In addition to its engaging hosts, Good Morning America also features a variety of segments that cater to a diverse audience. From cooking demos and fashion tips to celebrity interviews and human interest stories, the show offers something for everyone. Wh...

The liz hatton

The liz hatton is a unique piece of headwear that has been gaining popularity in recent years. This hat is characterized by its wide brim and low crown, which gives it a distinctive and fashionable look. The liz hatton is often made of materials such as wool, felt, or straw, making it a versatile accessory that can be worn in various seasons. One of the key features of the liz hatton is its versatility. This hat can be dressed up or down, making it suitable for a range of occasions. Whether you're going for a casual look or a more formal outfit, the liz hatton can easily complement your ensemble. Additionally, the wide brim of the hat provides excellent sun protection, making it ideal for outdoor activities such as picnics or garden parties. In terms of style, the liz hatton can be compared to other types of hats such as the fedora or the boater. While these hats may have similar silhouettes, the liz hatton stands out for its unique shape and design. The low crown and wide brim of ...
  • Cerpen Dalam Kotak Sederhana

    Pagi ini seperti pagi yang lain. Orang-orang kudengar sayup -sayup memulai harinya. Di jalan aspal kecil dekat tempat ini ibu-ibu tua mengendong bawaan mereka dengan selendang di punggung. Bungkuk tubuh mereka, kumal selendang mereka dan tak berharga bawaan mereka, mungkin hanya kacang panjang, m... Readmore

  • Cerpen Terima Kasih Telah Mencintaiku

    Bekali-kali kulihat layar ponsel dan layar itu tak menunjukkan tanda-tanda akan berbunyi. Sudah kurang lebih satu bulan dia tak menghubungiku. Dia yang selalu mengejar cintaku, dia yang selalu mengirimkan kata-kata indah, dan dia yang rela tak berstatus demi mendapatkanku. Sekarang aku adalah gadis... Readmore

  • Renungan Tidak Lagi Murni Seperti Emas

    Baca: 1 Raja-Raja 14:21-31 "Sebagai gantinya raja Rehabeam membuat perisai-perisai tembaga, yang dipercayakannya kepada pemimpin-pemimpin bentara yang menjaga pintu istana raja." (1 Raja-Raja 14:27) Terlepas dari kesalahan yang dilakukan di akhir hidupnya, Salomo adalah raja Israel yang diberka... Readmore

  • Renungan Sudahkah Kita Benar-benar Mengenal Tuhan?

    Baca: Hosea 6:1-11 "Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari korban-korban bakaran." (Hosea 6:6) Ada pepatah: "Tak kenal maka tak sayang". Banyak orang berkata mengasihi Tuhan, bahkan sering kita lantunkan dalam sebuah tajuk puj... Readmore

  • Cerpen Misteri Gadis di Pinggir Jalan

         Pagi itu, di tengah terminal tepatnya, aku selalu melihat wanita yang sama di minggu ini, dia cantik menurutku, berjilbab dan tampak sholehah, jika seandainya ada kesempatan ingin sekali rasanya aku untuk berpatah kata dengannya. "Monggo pak, silahkan diminum", sapa pak rusdi ... Readmore

  • Cerpen Selamanya Cinta

         Malam semakin larut. Dingin pun semakin menelusup. Namun aku dan Sanca masih bertahan di sini, memandangi bintang. Kami tak banyak bicara malam ini. Aku melihat rona kesedihan di wajah Sanca. "Dewa... besok aku akan pindah ke Jakarta." kata Sanca. "Apa?" "Aku tahu, kamu pasti ... Readmore

  • Cerpen Kau Yang Sejati

         Begitu sulit hidup yang kujalani. Aku merasa sangat rapuh. Air mata ini terus berusaha untuk memanggilmu. Bertepuk sebelah tangan adalah hal yang biasa. Namun denganmu... aku benci akan kenyataan itu. Seseorang yang amat kusayang, justru orang yang amat membenciku. Seseorang y... Readmore

  • Renungan Tetap Setia Di Segala Keadaan

    Baca: 2 Timotius 1:3-18 "Itulah sebabnya aku (Paulus - red.) menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakanNya kepadaku hingga pada hari Tuhan." (2 Timotius 1:12) Ayat nas di atas... Readmore

  • Renungan Ketika Janji Tuhan Tertunda

    Baca: Kejadian 21:1-7 "Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku (Sara - red.) telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya." (Kejadian 21:7) Mengalami penundaan karena suatu hal pasti menimbulkan rasa bosan, jenuh dan juga kecewa. ... Readmore

  • Renungan Ketaatan Membuka Pintu Berkat

    Baca: Mazmur 119:33-40 "Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petujuk ketetapan-ketetapanMu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir." (Mazmur 119:33) Tidak mudah menjadi orang yang taat. Hampir setiap Minggu kita mendengar khotbah di gereja atau juga melalui pembacaan renungan setiap hari yan... Readmore