Cerpen Artis Keren Itu Suamiku



Velizah menatap atap kamarnya dengan perasaan getir, hujan di luar sana seakan mewakili perasaan giris di hatinya. Velizah seolah tak dapat melukiskannya, bayangan masa lalunya seakan tak bisa lepas dari ingatannya. Rasanya, baru kemarin dia merasakan cinta dari seorang Revan, suami yang sangat di cintai dan di hormatinya itu.

Velizah masih ingat betul dengan masa-masa sebelum dia menikah dengan Revan. Dulu dia hanya seorang gadis buta yang mandiri, sampai suatu hari kakeknya menjodohkannya dengan seorang pria, cucu dari sahabat kakeknya.

Awalnya dia menolak perjodohan itu karena menurutnya gadis buta hanya akan merepotkan dan menjadi mainan para pria. Tapi, pandangannya berubah ketika mengenal sosok Revan yang sebenarnya. Meskipun dia adalah seorang artis, tapi sikap rendah hati dan keramah-tamahannya membuat dia semakin berkarisma.

Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sementara. Saat Revan dan Velizah handak menikmati bulan madunya di puncak, mereka mengalami kecelakaan, Velizah terbawa arus sungai sedangkan Revan tergeletak bersimbah darah di dalam mobilnya.

Velizah kini berada di rumah seorang dokter yang dulu menolongnya dan matanya pun sudah bisa melihat berkat operasi yang dilakukan dokter itu. Sementara Revan berubah menjadi sosok yang angkuh dan pendiam, hari-harinya dihabiskan untuk syuting dan syuting. Semua itu hanya untuk menghapus kenangan dengan Velizah yang di anggapnya telah meninggal.

'Veliz…'
'Rena?!' Velizah menoleh terkejut ketika menyadari kehadiran Rena, putri satu-satunya dokter hendra yang menolongnya.
'Lagi ngelamun yah…?'
'Gak kok, Cuma bayangin masa lalu, rasanya sungguh menyenangkan…'
'Terkadang masa lalu itu memang sangat indah untuk di kenang, tapi jangan terlalu terpaku pada masa lalu karena waktu tak berjalan mundur, kamu harus bisa memikirkan jodoh dari sekarang…'
'Jodoh…?, tapi aku kan sudah menikah…?'
'Iya.. tapi suami kamu kan sudah nggak ada…'
'Iya, tapi sampai kapanpun aku gak bakalan bisa lupain dia…'
'Aku ngerti, tapi waktu 2 tahun ini bukan waktu yang singkat untuk merenung. Sekarang bangkitlah dan mulai hidup baru…' Velizah terkesiap, jantungnya terasa berdetak lebih cepat.

'Eh.., aku punya 2 tiket konser, kamu mau temenin aku…?' Tanya Rena tiba-tiba, tapi yang di Tanya hanya diam.
'velizah… kamu mau kan…? Please…!!!'
'iya deh demi kamu'

Besoknya mereka pun berangkat ke tempat konser.
'Emang ini konser siapa sih?' Tanya Veliza setibanya mereka di tempat konser.
'Ini konser Revan Antonio…!!!'
'Mendengar nama itu, jantung Veliza berdetak kencang…'

Ketika menyaksikan penampilan dari idola cewek-cewek itu, diam-diam ia mengakui cowok yang berdiri di hadapannya itu memang keren abis.
'Seandainya saja Revan masih hidup…' batinnya sambil tersenyum-senyum sendiri.
Sementara Revan seperti terkejar mimpi, saat tanpa sengaja memandang ke salah satu penontonnya yang tak lain adalah Velizah. Rasanya saat itu juga dia ingin turun dari panggung dan menghampirinya, tapi sayangnya saat konsernya selesai dia mencari sosok itu namun sia-sia saja.

'Apa mungkin ini hanya halusinasiku saja…? Lagian mana mungkin Velizah ada disini…? Sekalipun dia masih hidup, dia pasti nggak akan datang untuk nonton, dia kan nggak bisa melihat…?' batinnya kecewa.

Sesempainya di rumah, dia hanya bisa memandangi foto Velizah.
'Sayang… rasanya aku kangen banget sama kamu…' ucapnya sambil mengecup poto istrinya itu.

'Pagi non…' sapa Rena kepada Velizah yang baru bangun.
'Pagi…! Maaf yah aku kesiangan…'
'Santai aja lagi'
'Oya, om Dokter mana…?'
'Udah berangkat, katanya pagi ini ada operasi besar…' ucap Rena tersenyum.
'Mmm… Vel, boleh gak aku minta bantuan ke kamu…?' Tanya Rena sambil memegang voucher.
'Bantu apaan…?'
'Gini, dulu aku pernah kirim formulir ke acara ketemu bintang di salah satu stasiun TV dan aku mencantumkan nama kamu. Terus kemarin, aku terima pemberitahuan, kalau kamu terpilih jadi salah satu pesertanya…'
'Apa? kok aku?'
'Sebenarnya sih waktu itu aku iseng doang, gak taunya beneran terpilih, kamu mau kan menghadiri acara itu? demi aku…'
'Emang acaranya kapan…?'
'Siang ini…!'
'Kok mepet banget sih…?

Siangnya, Velizah pun berangkat dengan taksi. Bagaimanapun dia tidak ingin mengecewakan sahabat baiknya itu. Sesampainya disana dia langsung di sambut oleh para wartawan.
'Selamat datang nona Veliza, mari silahkan masuk…!' sapa seseorang yang tak lain adalah manajer Revan.
'Van, nona Veliza sudah datang' ucap manajernya
'silahkan duduk…!' ucap manajer itu kepada Velizah.
'Ma… makasih…' ucap Velizah gugup.

Dengan expresi kaget dan kurang percaya Revan langsung meraih tangan Velizah.
'Veliza, benarkah ini kau…?' Tanya Revan tiba-tiba membuat Velizah tersentak kaget dan memutuskan untuk meninggalkan acara itu tanpa mengatakan apa pun.

'Velizah… tunggu…!!! Aku tau itu kamu…' teriak Revan sambil mengejar Velizah yang berlari keluar dari cafe.
'Zah… kenapa kamu harus menghindari aku? apa salah aku…?' teriak Revan sambil tersungkur lesu saat menyadari bahwa wanita yang dicintainya itu telah menghilang dari pandanganya.
Sementara Velizah terus saja berlari tanpa melihat sekelilingnya sambil mengusap air matanya. Entah kenapa ada perasaan bersalah yang menghinggapi dirinya, dia merasa apa yang dilakukanya barusan telah menghianati suaminya.

'Aku gak boleh diam saja, aku harus mencari dia bagaimanapun caranya…' ucap Revan sambil bergegas pergi dari tempat itu dan segera mencari Velizah.

Tidak terasa sudah larut malam, tapi dia belum juga menemukan Velizah. Rasa kekhawatiran mulai menghantui pikirannya, tiba-tiba dia teringat pada sebuah taman dimana dulu dia dan Velizah sering menghabiskan waktu bersama.
'Udah malam gini, sekarang aku gak tau mau kemana. Revan aku merindukanmu…' ucap Velizah
'Aku juga…' ucap seseorang dari belakang.
'Ka.. kamu, kamu Revan artis itu kan…? Bagaimana kamu tau aku disini' Tanya Velizah kaget.
'Apa kamu benar-benar tidak mengenali aku? suami kamu sendiri?'
“Benarkah kamu Revan suamiku?' ucap Velizah seakan tak percaya
“Iya Zah, ini aku. Aku suamimu yang telah menunggumu selama dua tahun. Yang selama ini selalu merindukanmu dan mencintaimu…' ucap Revan melangkah kemudian merangkul istrinya dengan penuh haru.

Taman itu menjadi saksi ikrar cinta mereka, setelah puas melepas rindu masing-masing, mereka sepakat ke rumah dokter Hendra dan menceritakan semuanya.

Sekarang kebahagiaan mulai menyalimuti keluarga kecil mereka, orangtua Velizah pun kembali dari Singapore setelah tau anaknya masih hidup, mereka memutuskan kembali menetap di Indonesia.
'Gak nyangka suami aku setampan ini…!' ucap Velizah sambil mengecup poster Revan yang terpampan di sudut kamarnya.

Cerpen Karangan: Rosmita
Facebook: Mhita Aries

No comments:

Post a Comment

Informations From: Omnipoten

Featured post

Melihat Melalui Mata yang Berbeda

Melihat Melalui Mata yang Berbeda Aku melihat melalui matamu. Dan ketika saya melakukannya, dunia semuanya biru, ungu dan hijau. Warnanya s...