Skip to main content

Cerpen Dancer Lovers


Panasnya matahari saat jam 12.00 siang di Sidoarjo tetap tidak membuat seorang cewek untuk menghentikannya tariannya di sekolahnya SMPK Santo Yusup. Padahal semua temannya sedang beristirahat karena capek dan kepanasan. Cewek itu menari Tari Pendet dari Bali.
“Gibbie, emangnya loe nggak istirahat ta?” tanya seorang teman ceweknya, Devi.
“Sebentar lagi Vi, Kan tinggal beberapa menit udah selesai kok.” Seru Gibbie sambil menari.

Yup. Cewek yang tetap menari itu namanya Gibbie. Nama lengkapnya Gabriella Gracelly. Panggilannya Gibbie. Dia tidak peduli saat siang hari dengan terik matahari yang sangat-sangat-sangat panas minta ampun kek atau saat hujan deras dia akan tetap menari karena menari adalah jiwanya. Bahkan teman-temannya Gibbie pernah berpikir kalau saat dunia udah kiamat Gibbie tetap akan menari.

3 jam kemudian…
Gibbie sedang berjalan-jalan di sekitar Jalan Pandan, Surabaya. Dia berjalan ke suatu tempat yang bernama Marlupi Dance Academy Head Office Surabaya East Java. Dia masuk ke dalam rumah bertingkat itu.
“Hai, Xenna.” seru Gibbie kepada seseorang yang lebih tua darinya. Cewek itu sedang membaca majalah dan duduk di deretan tempat duduk.
“Hai juga, Gibbie. Tumben loe baru datang jam 3. Biasanya jam 02.30.” tanya Xenna.
“He.. he.. he.. tadi gue ngerjaiin tugas Fisika yang menyebalkan.” Kata Gibbie.
Xenna pun hanya tertawa.

Aku langsung ke kelasku, kelas modern dance. Aku menaruh tasku di sudut ruangan itu. Ku ambil kaset yang kutaruh di tasku. Lalu kumasukkan kaset itu ke tape yang sudah kunyalakan dan langsung terdengar musik One More Night – Maroon 5. Pada nada pertama ku langsung menari. Ku menari melepaskan kekesalanku pada PR Fisika, mebuang pikiran tentang pelajaran sejauh-jauhnya, tapi jangan sampai ku lupa apa yang telah ku pelajari di sekolah tadi.

Setelah lagunya selesai, ada 1 lagu lagi. Lagu itu tarian musik daerah. Aku menari tari pendet. Dan seperti yang telah kulakukan saat ku menari modern dance dan agak sedikit dengan gerakan b-boy, membuang pikiranku. Mungkin di wajahku dan mataku tidak kelihatan sinar bahagia, tapi di hatiku memancarkan sinar kebahagian. Tapi selesai ku menari tari pendet munculah seseorang yang menyebalkan.
“Well, gerakan modern dancemu dan sedikit gerakan b-boymu memang bagus. Tapi gerakan tari pendekmu itu sangat MEMUAKAN.” ejek Yurico. Blasteran Indo-Jepang.
“Arigatou, Yurico-san. Aku tahu kok kamu memang benci tarian daerah. Dan kamu hanya suka modern dance, jazz dance, hip-hop, b-boy. Oh.. atau kamu suka sama balet klasik ya? Kontemporner?” sindir Gibbie
“Sekali lagi gue ingatin kamu kalau gue triple double very hate tarian Indonesia, balet, balet klasik, kontemporner. Bahkan gue benci sama musik klasik. Dan sekali lagi gue bukan loe.” marah Yurico
“Gue emang bukan loe kok. Orangtua kita aja beda. Tapi gue ingetin lagi ya, selain gue nari modern dance gue akan tetap menarikan tari daerah. Karena gue ingin melestarikan budaya bangsa Indonesia. Gue nggak ingin suatu saat budaya Indonesia meluap begitu aja dari penduduk Indonesia.” Kata Gibbie
Yurico tersenyum. “Well, bagaimana kalau kita adakan seperti lomba? Kita akan menari di acara yang diadakan bokap gue. Jadi gue akan menarikan 2 tarian modern dance dan loe akan menarikan 1 tarian daerah, 1 tarian modern dance. Dan jurinya adalah penonton. Nanti siapa yang paling banyak dipilih oleh penonton dia akan menang.”
“Dan?” tanya Gibbie penasaran
“yang kalah harus menuruti perintah pemenang selama 1 minggu. Kalau aku yang menang saat terakhir kali kamu menuruti perintahku adalah keluar dari Marlupi Dance Company.” Kata Yurico. “Deal?” Yurico mengulurkan tangannya.
Tidak berpikir panjang, aku menyambut uluran tangannya. “Deal.”

Semenjak ku memutuskan ikut tantangannya Yurico aku giat berlatih terus selama 1 bulan. Bahkan saat mandi pun aku masih berlatih, saat sekolah aku masih berlatih dengan pikiranku.

Sebenarnya aku takut kalau aku kalah. Karena aku akan disuruh keluar dari Marlupi Dance Company. Tapi aku berusaha menghilangkan perasaan takutku itu. “Well, setidaknya aku harus mencoba. Dan kalau aku kalah, aku harus keluar dari Marlupi Dance Company aku masih bisa masuk beberapa bulannya lagi/beberapa minggu. Soale Yurico tidak menyuruh aku keluar selamanya.”

Akhirnya saat hari H…
“Gibbie kamu akan kalah.” ejek Yurico. “Banyak sekali penari terkenal di sini loh.”
“Yurico-san sejak kapan kamu menggantikan profesimu sebagai peramal?”, sindir Gibbie, “Yurico-san jangan gegabah. Nanti kalau aku menang nanti kamu malu.” Nasehat Gibbie kepada Yurico-san

Yurico langsung pergi meninggalkan aku sambil cemberut. Aku langsung pergi ke belakang panggung karena 15 menit lagi sudah tampil. Giliran 1 yang nari itu Yurico, baru aku, lalu Yurico, lalu aku. Aku mempelajari medan tempur alias panggung.

Setelah 15 menit, Yurico tampil. Aku melihat gerakannya sangat bagus, Kudengar lagu My Humps Lil Jon Remix – Black Eyed Peas. Karena menikmati lagunya dan gerakannya Yurico yang telah memikat seluruh penonton serta aku.” Auranya kuat sekali.” puji Gibbie

Setelah itu aku nari. Tarian daerah kubawa tari pendet. Aku memulai gerakannya. Setelah itu Yurico nari lagi. Untuk kali ini aku tidak melihat Yurico nari karena aku harus bersiap-siap untuk kostum Tariku dan harus sedikit menggantikan make upku. Setelah itu aku menari lagi. Alunan musik pertama kali dari Till The World Ends (Remix) – Britney Spears feat Nicki Minaj dan Kesha.
“Aku tidak peduli menang atau kalah, aku hanya peduli melihat penonton tersenyum melihat tarianku.” dalam hati Gibbie.

Akhirnya ku menyelesaikan tarianku. Aku menatap penonton, dari deretan penonton kulihat teman-temanku dari sekolah dan Marlupi Dance Company, teman SDku, semua terlihat seperti tidak menyadari bahwa aku sudah selesai. Aku langsung membungkukkan. Sedetik kemudian semua bertepuk tangan.

Akhirnya saat-saat penentuan siapa yang menang, aku dan Yurico berdiri di panggung. Dengan perasaan deg-degan.
“Dari kedua orang yang tariannya paling banyak diminati adalah..” kata Mc, “GABRIELLA GRACECELLY.” seru Mc.
Aku langsung mengucapkan syukur kepada Tuhan.
Saat turun dari panggung
“Ya, kamu menang. So kamu boleh mengajukan permintaanmu.” Yurico sambil cemberut.
Aku langsung memeluknya. Membuat Yurico bahkan aku kaget. “Aku nggak ingin mengajukan permintaan yang jahat. Aku hanya ingin menari saja. Dan aku ingin kamu menghargai pada orang yang ingin melestarikan budaya Indonesia. Tujuanku menari adalah membuat orang tersenyum saat melihat tarianku baik modern dance maupun tarian tradisional.” Kataku
Yurico melepaskan pelukan ku. “Bagaimana kalau kita rayaiin kemenanganmu di Caf' Dance bersama teman-temanmu?” ajak Yurico sambil tersenyum. Senyum tulus pertama kali Yurico untukku. Senyum persahabatan. “Oh, well, di caf' kita tetep harus menari.”
Aku hanya tertawa dan tersenyum serta merangkul bahu Yurico. Kami berjalan-jalan ria sebagai seorang sahabat. Uumm.. menurut kalian nanti aku akan nari apa. Nari tarian daerah/modern dance?

Tamat

Cerpen Karangan: Margareth Anjani
Facebook: Margareth Anjani Mawarsari

Comments

Popular posts from this blog

The Painting of Destiny

"Are you sure of this, Navan?" The old pirate stared at King Mannas' chief merchant. However, his bright emerald green eyes sparkled with laughter. "The information came from Daoud, one of my former crew members, when I was ravaging the coastal villages of Vyrone." Navan smiled at the expression crossing Gerrod's face, whose family had fled from one of these villages. The Iron Falcon was a legend and parents had always used the threat of its crew and its flaming-haired captain to scare naughty children into sleeping and behaving differently. Gerrod quickly recovered and smiled. "Then he must be a man to be trusted, indeed." "Ah!" cried Navan. "Daoud will take the coin from the mouth of a dead man while it is still warm. I trust him only because he knows the fate of him who lies to me." I may have made him captain when I decided to infiltrate King Mannas' court, but he still knows who is in charge. "We must tell ...

Good Morning America is a popular

Good Morning America is a popular morning news show that airs on ABC. It has been a staple in American households since its debut in 1975. The show covers a wide range of topics including news, entertainment, lifestyle, and pop culture. With its team of talented hosts and reporters, Good Morning America provides its viewers with the latest updates on current events and trending stories. One of the things that sets Good Morning America apart from other morning shows is its lively and energetic atmosphere. The hosts, including Robin Roberts, George Stephanopoulos, Michael Strahan, and Lara Spencer, bring a sense of fun and camaraderie to the show. They engage with their audience and each other in a way that feels genuine and relatable. In addition to its engaging hosts, Good Morning America also features a variety of segments that cater to a diverse audience. From cooking demos and fashion tips to celebrity interviews and human interest stories, the show offers something for everyone. Wh...

The liz hatton

The liz hatton is a unique piece of headwear that has been gaining popularity in recent years. This hat is characterized by its wide brim and low crown, which gives it a distinctive and fashionable look. The liz hatton is often made of materials such as wool, felt, or straw, making it a versatile accessory that can be worn in various seasons. One of the key features of the liz hatton is its versatility. This hat can be dressed up or down, making it suitable for a range of occasions. Whether you're going for a casual look or a more formal outfit, the liz hatton can easily complement your ensemble. Additionally, the wide brim of the hat provides excellent sun protection, making it ideal for outdoor activities such as picnics or garden parties. In terms of style, the liz hatton can be compared to other types of hats such as the fedora or the boater. While these hats may have similar silhouettes, the liz hatton stands out for its unique shape and design. The low crown and wide brim of ...
  • Cerpen Flamela

    "Bagaimana perasaanmu padaku?" tanyaku pada orang itu. "Perasaanku akan tetap sama baik itu dulu, sekarang ataupun nanti" jawabnya tegas. "Benarkah?" pertanyaanku hanya di jawab anggukan olehnya. Cukup lega setelah mendengar jawabannya, setidaknya kami akan tetap bersama untuk waktu yang lama, pi... Readmore

  • Renungan Dapatkan Apa Yang Tuhan Janjikan

    Baca: Yosua 14:6-15 "Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku pegunungan, yang dijanjikan Tuhan pada waktu itu,..." (Yosua 14:12) Tuhan menciptakan setiap umatNya dengan suatu tujuan atau rencana indah. Demi terlaksananya rencana Tuhan bagi kita, kita harus bekerjasama denganNya, tak boleh pasif. Ap... Readmore

  • Cerpen Kelinci Dan Kura-kura

         Di hari minggu yang cerah, telah berkumpul seluruh penghuni hutan untuk menonton sebuah pertandingan. Semua mata penuh rasa penasaran untuk melihat siapakah yang akan keluar sebagai pemenang. Sebenarnya bukan hal yang sulit menebak pemenang lomba lari kali ini. Tetap saja mere... Readmore

  • Cerpen Cinderella Merpati

         Amel dan Imel. Sepasang burung merpati yang selama ini mengharapkan diri mereka menjadi manusia. Mereka berdua selalu saja bermimpi diri mereka menjadi manusia yang seutuhnya, padahal, diri mereka hanya dua ekor merpati putih yang elok. Suatu hari mereka berdua bertemu dengan ... Readmore

  • Humor Lupa Di Mana Rumahnya

    Ada seorang kakek Australia sedang duduk di pingir jalan dan menangis. Merasa iba datanglah seorang polisi mendatanginya lalu bertanya, "Kenapa kakek menangis ?" tanya polisi itu. Sambil menangis sang kakek menjawab," aku punya seorang istri yang cantik sekali berumur 25 taun, beramput pirang, sek... Readmore

  • Renungan Memiliki Hati Yang Bersih Dan Murni

    Baca: Ibrani 10:19-25 "Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus iklas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni." (Ibrani 10:22) Kepada jemaat di Efesus Paulus meneg... Readmore

  • Renungan Pengetahuan Ilahi Yang Sempurna

    Baca: Yohanes 2:13-25 "...Ia mengenal mereka (orang-orang Yerusalem - red.) semua, dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepadaNya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia." (Yohanes 2:24-25) Tuhan mengetahui apa yang ada dalam hati manusia. Segala perbuat... Readmore

  • Cerpen Kutukan Sang Penyihir

         Di pinggir hutan yang lebat, hidup laki-laki tua bersama seorang anaknya yang telah dewasa. Pemuda tersebut selalu tinggal di rumah. Sang ayah tidak mengizinkannya untuk pergi jauh, apalagi masuk ke dalam hutan. Dia takut anaknya akan mengalami nasib yang sama seperti sang ist... Readmore

  • Cerpen Senyuman di Langit Awangga

         Awan mendung menggelayut langit Awangga. Angin dingin berhembus menerkam kebahagian. Semua berganti muram. Awangga telah lelah dipermainkan oleh alam. Dan saat ini negara itu telah jatuh dalam kemurungan. Kesedihan melanda seluruh istana.      Tangisan lirih men... Readmore

  • Renungan Tuhan Tahu Yang Kita Alami

    Baca: Yesaya 40:1-11 "Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternakNya dan menghimpunkannya dengan tanganNya; anak-anak domba dipangkuNya, induk-induk doba dituntunNya dengan hati-hati." (Yesaya 40:11) Tuhan tahu setiap langkah hidup kita. Kesedihan, sakit, penderitaan atau kesendiri... Readmore