Perkemahan di Sekolah


Tanggal 18 Januari 2014, aku mengikuti PERSAMI (Perkemahan Sabtu Minggu) di sekolah, yaitu di SMP N 26 Batam.
“Kakak… sudah beres semua, kalau sudah beres segera berangkat, nanti telat!” seru mamaku disertai desakan.


“Sudah ma… hah! sekarang sudah jam 14.50” jawabku sambil kaget.


Aku pun segera berangkat, sesampai di sekolah ternyata aku telat, semua sudah pada APEL Pembukaan. Aku berlari dengan cepat.


“Eh.. si Wapimru (Wakil Pimpinan Regu) datang telat, selalu aja telat” keluh dan ejek si Lisa.


“Huss! Diam” ucap kakak senior tiba-tiba.


Aku memang anak yang lambat, tapi gak seterusnya aku lambat ya! kalau di kelas aku anak yang imut dan alay, karena pipiku yang tembam makanya mereka bilang aku imut. Setelah selesai APEL kami segera menuju ke kelas yang ditentukan.
“Win.. kita di kelas 9C, dekat kamar mandi lagi” tiba-tiba Aldila mengagetkanku.


“Apa?! Gak salah tu Al.. kan serem banget”


“Entahlah!”


Regu kami segera membereskan barang kami, oh ya aku lupa memberitahukan kalian, nama reguku adalah Seruni.


Sekarang jarum jam menunjukkan pukul 17.00, kami sekarang mengadakan main game dan lomba. Ada yang Semaphore, Morse, P3K, dan lomba memasak. Sebenarnya materiku adalah Morse, tapi karena yang di reguku hanya aku yang menguasai semua materi, terpaksa aku yang ikut Semaphore, tapi gimana Morsenya? Kawan-kawanku tetap saja ngotot, sudahlah mau gimana lagi?!


Sekarang sudah Maghrib, kami yang beragama Islam segera menunaikan kewajiban yaitu Sholat, aku bersama Helni segera mengambil wudhu di kamar mandi, karena menunggu giliran mataku melirik-lirik ke pohon nangka di belakang kamar mandi.
“Win… mau nyolong nangka ya?” ucap Helni yang sangat mengagetkanku.
“Eng.. eng.. gak kok!” jawabku terbata-bata.


Helni pun segera menarik aku ke dalam kamar mandi, tapi aku masih penasaran siapa yang duduk di pohon nangka itu, cewek atau cowok ya? Yang jadi masalah itu, itu beneran hantu yang sering keliaran di SMP N 26 atau ada anak cowok yang ngerjain aku. Soalnya di belakang kamar mandi cewek itu adalah kamar mandi cowok, udahalah gak usah dipikirin.


Setelah selesai wudhu, kami pun sholat, setelah selesai sholat kami mau turun ke bawah, tapi tiba-tiba bu Yuli menghentikan kami semua.
“jangan ada yang turun dulu, ibu mau bicara sebentar saja sekitar 20 menit” ucap bu Yuli.


WHAT! 20 menit, itu kelamaan.


“begini anak-anak semua, terutama kelas 7. Sekolah ini akan benar jika kalian melakukan yang benar, tetapi sekolah ini akan salah jika kalian salah, saat seperti ini adalah saat yang tidak tepat, tahun-tahun sebelumnya saat ada persami, banyak yang kesurupan. Jadi yang ibu harap, kalian ke mana-mana jangan sendirian…” ucap Bu Yuli panjang lebar.


Kayaknya seru nih, aku penasaran banget. Sekolahku memang lumayan angker, tahun 2013 yaitu ada tragedi siswa kelas 9 meninggal di rumahnya karena kesurupan di sekolah, tapi aku bertanya pada guruku itu hanyalah mitos, tetapi bagi kakak kelasku itu tragedi yang nyata.


Tibalah waktunya malam. Kami pun tidur. Sekitar jam 4 malam aku bangun, bersiap-siap untuk menunaikan sholat subuh. Sebelum sholat subuh aku mengambil wudhu, kembali mataku penasaran sama seseorang berbaju hitam yang duduk di pohon nangka itu, itu pasti hantu cewek, gak mungkin cowok rambutnya panjang pakai baju warna hitam, serem pokoknya!.


Setelah wudhu kami sholat, setelah selesai sholat ketika mau turun ke bawah, mataku menuju ke kelas 7F, seperti ada suara yang nangis, tapi kutanyakan sama kakak kelas, mereka bilang itu hanya ilustrasiku saja, tapi aku nggak bohong, tapi apa benar itu hanya ilustrasi saja?. Sesampai di bawah kami semua segera baris, dan senam. Selesai senam kami pun Hiking, kami dikasih soal tentang Tanda Jejak. Satu jam kemudian kami sampai di sekolah.


Kami segera ganti baju pramuka untuk melaksanakan Apel Penutupan. Jam 10 tepat kami pulang, aku pun pulang bersama Dewi, Mutia, Novita, Febri, Shofi dan Suci.


Cerpen Karangan: Winanti Basrul

No comments:

Post a Comment

Informations From: Omnipoten

Featured post

Melihat Melalui Mata yang Berbeda

Melihat Melalui Mata yang Berbeda Aku melihat melalui matamu. Dan ketika saya melakukannya, dunia semuanya biru, ungu dan hijau. Warnanya s...