Skip to main content
  Bab 1:  Keseimbangan yang Hilang   Aisha, seorang arsitek muda berbakat di Bandar Lampung, hidup dalam dunia yang terstruktur dan terukur.  Kehidupannya adalah perpaduan sempurna antara pekerjaan, desain yang rumit, dan kesempurnaan yang ia tuntut dari dirinya sendiri.  Namun, di balik kesempurnaan itu tersimpan kekosongan.  Ia merasa hidupnya seperti bangunan tanpa pondasi yang kokoh, selalu mengancam untuk runtuh.  Hubungannya dengan kekasihnya, Dimas, seorang dokter yang selalu sibuk, semakin renggang.  Keseimbangan dalam hidupnya hilang.   Di tengah kesibukannya, Aisha bertemu dengan seorang seniman keramik,  Bayu.  Bayu adalah kebalikan dari Aisha.  Ia hidup sederhana, penuh warna, dan percaya pada aliran kehidupan yang alami.  Karya-karyanya, vas-vas keramik yang unik dan penuh ekspresi, mencerminkan jiwa seninya yang bebas.  Pertemuan mereka terjadi di sebuah pameran seni lokal, dan sejak saat itu, hidup Aish...

Cerpen Janeta a Hero


     Mentari mulai redup, dan menghilang di ufuk barat. Menambah indahnya negeri hijau, yang penuh kedamaian dan keindahan negeri ini. Negeri ini merupakan negeri ideal, karena selain indah negeri ini juga bebas dari polusi. Tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggilku, dan menghentikan lamunanku. Sebenarnya sedari tadi aku menunggunya, dan benar saja yang datang adalah ayahku. "ayah akhirnya kau pulang", ucapku sambil berlari memeluk ayah. Sudah 2 bulan ayah tidak pulang, karena bertugas di ibukota. "ayah-ayah mana oleh-olehku", rengek adikku yang berumur 4 tahun. "iya ini untukmu, dan ini untuk Janeta", pinta ayah sambil membagikan oleh-olehnya. "ayah apa besok ayah akan pergi kembali", tanya ibu kepada ayah "tentu tapi setelah itu ayah akan bertugas kembali di kota ini",

     Aku membuka oleh-olehku dan ternyata isinya adalah sebuah skateboard yang sangat aku inginkan dari dulu. Dan adikku mendapatkan sebuah tas sekolah, "ye... terima kasih ayah", ucapku kegirangan. "yah kenapa aku medapatkan tas", pintanya merengek-rengek. "Sebentar lagi kan kamu masuk sekolah jadi sebaiknya oleh-olehnya adalah tas".
Setelah itu, aku menuju lantai 2 rumahku dan menuju kamarku. Kamarku menjadi satu dengan adikku, karena dia masih belum berani tidur sendirian.

     Keesokan harinya, "Janeta bangun sayang kan hari ini kamu ada kemping", pinta ibu sembari membangunkanku. Aku berjalan menuju kamar mandi, dan setelah itu sarapan bersama ayah, ibu dan juga Sam adikku. "kakak mau kemana", tanya Sam kepadaku "kakak akan pergi, tidak lama kok hanya 3 hari". Setelah itu aku pergi ke sekolah dan segera menuju tempat kemping.

"Janet, aku gak sabar nih", gerutunya berulang kali, "iya-iya", sesampainya disana, kami segera mendirikan tenda. Sampai malam tiba, dan... petualangan dimulai, ketika aku hendak mencari ranting untuk api unggun bersama Ririn teman dekatku. Tiba-tiba hujan turun, kamipun mencari tempat berteduh. "aduh hujan, gimana ini Janet", tanya Ririn resah, "sudahlah... lihat itu ada gua mari kita berteduh", pintaku sambil berlari menuju gua itu. Kami masuk gua itu, tak disangka didalam gua itu terdapat pintu yang bertuliskan. Pintu Negeri Bunga. Kami memutuskan untuk masuk kedalamnya, dan melihat bunga-bunga yang tersebar luas di semua tempat. " \Janeta, kita ada dimana", tanya Ririn ketakutan.
"selamat datang di negeri Bunga",
"si... si..apa kau, dan dimana kami", tanyaku kepada pria misterius itu,
"aku pangeran Peter dan kalian ada di negeri Bunga",
"negeri bunga, tapi kami berasal dari negeri hijau", kataku
"iya, aku tau kau dan temanmu adalah orang pilihan untuk mengeluarkan kami dari kesengsaraan", gumam Peter panjang lebar.

     Diapun mengajak kami kesebuah Castel besar dan megah tempat tinggalnya. "wah ini sangat megah", kata Ririn, "Flori bawakan mereka makanan", perintah Peter kepada pelayannya. Setelah itu dia menjelaskan bahwa kerajaannya dalam bahaya. Itu semua terjadi karena Penyihir jahat Hanna, dia menghancurkan kota dan mengurung keluarganya. Hanna melakukannya karena, ia ingin balas dendam dengan Raja yang telah merusak hidupnya. "jadi itu yang terjadi, apa yang bisa kami bantu", pinta Janeta. "kalian melakukannya bersama Alfred panglima perang kami, dialah yang akan menuntun kalian". Keesokan harinya kami segera memulai perjalanan panjang kami.
"kita akan kemana panglima", tanyaku
"panggil aku Alfred",
"baik Alfred", kataku
"kita akan menuju Hutan Terlarang dan mendapatkan bunga ajaib",
"bolehkan aku bertanya", tanya Ririn
"tentu", jawabnya
"kenapa kalian memilih kami", tanyanya lagi
"karena menurut legenda hanya bangsa negeri hijaulah yang bisa menolong kesengsaraan kami",

     Setelah itu kami berhenti di sebuah kota bernama Blackcity. Kota ini penuh dengan penjahat dan perampok, kami berhenti sejenak dan menyewa penginapan. "Janeta, aku rindu ayah dan ibu",
"aku juga Ririn. Tapi negeri ini bergantung di tangan kita", jawabku penuh percaya diri
Disisi lain di Istana Flower yang dipimpin oleh Penyihir Hanna, sudah tau siapa yang akan menjadi penghalangnya. "yang benar saja, anak berusia 14 tahun menjadi pahlawan", katanya sambil tertawa melihat bola Kristal ajaibnya. "benar baginda, apa yang harus kita lakukan", tanya seorang laki-laki bertubuh kecil dan pendek. Hanna pun merencanakan sesuatu.

     Keesokan harinya di kota Blackcity, Janeta, Ririn dan Alfred sedang menyiapkan perlengkapan untuk perjalanannya nanti.
"Janeta, setelah ini kita kemana", tanya Ririn kepadaku
"kitakan akan pergi ke hutan terlarang", jawabku
"aku jadi takut nih", kamipun memutuskan untuk pergi lebih awal. Agar kami datang tepat waktu, jalan bekelok-kelok kami lewati. Tanpa terkecuali jalanan yang berbahaya, tiba-tiba kami dihadang pasukan berkuda tepat di tengah hutan terlarang. "kalian tidak boleh kemari", kata seseorang yang membawa pedang besar. "kalian adalah utusan penyihir Hanna bukan", tanya Alfred marah. Terjadi pertarungan sengit antara Alfred dan 7 pasukan berkuda. "aku takut Janeta", aku bingung dan ketakutan. Aku melihat sebuah cahaya dari sepucuk bunga. Apakah itu bunga ajaib? pintaku dalam hati, aku mengambilnya dan seketika berubah menjadi sebuah pedang ajaib. Tanpa pikir pajang aku membantu Alfred mengalahkan musuh. Hingga pasukan itu tinggal satu orang, dan dia lari dan menghilang. "kau hebat Janeta", katanya dengan nafas terengah-engah. "apakah ini bunga ajaib", tanyaku.
"benar itu bunga ajaib, kau adalah prajurit sejati",
Kamipun melanjutkan perjalanan ke Istana Flower untuk mengalahkan Hanna sang penyihir jahat.

"maaf baginda tapi pasukan kami kalah", pintanya
"bodoh, cepat penggal dia", diapun melihatku dari kristal ajaib, dan melakukan sesuatu. "kau tadi sangat hebat Janeta", kata Ririn memujiku. "lebih baik kita dirikan tenda disini karna hari mulai malam", kamipun mendirikan tenda di pinggir danau. Badan yang sangat lelah dan pegal membuat kami cepat tertidur. Keesokan harinya, sebelum berangkat kami membuat rencana untuk mengalahkan Hanna. "sebentar lagi kita akan sampai, tetaplah waspada", pinta Alfred
"apakah kita akan berhasil Janeta", kata Ririn. Tapi aku tidak menjawab, dan terlihat sebuah bangunan besar nan megah berhias berlian-berlian yang cantik. Dan terlihat pula diatas istana itu sesosok wanita yang memakai sebuah jubah berwana hitam dan sebuah Kristal ajaib. "apakah dia Hanna sang penyihir jahat", tanyaku, dan Alfred hanya mengangguk.
"selamat datang di istana Flower, kalian akan bersenang-senang cepat bunuh mereka",
Aku memohon kepada Bunga ajaib agar berubah menjadi pedang dan baju perang. Ternyata berhasil aku segera memakainya dan bertempur melawan mereka.

     Ketika Alfred sedang bertarung, tiba-tiba sebuah bola merah menuju aku, dan..." tidak...", Ririn mendorongku hingga jatuh dan bola itu mengenainya. "Ririn bangun, bangun Ririn", kataku sambil menangis. "dia akan selamat jika kau bisa membunuh Hanna dan memakai mahkota dewa", tanpa pikir panjang aku berlari menuju Hanna, dan bertarung denganya. Dia mengeluarkan sebuah tongkat dan menjadikannya sebuah Panah. "kau akan mati... ha...ha...ha...", dia menggunakanya untuk mengincarku, tapi bukan aku yang terkena, tapi Afred. "jangan-jangan lagi, cukup aku akan membunuhmu", aku berlari, mengincar hanna. Aku melihat sebuah Kristal tepat di tengah dadanya. Aku berpikir mungkin itulah kelemahannya, aku bergerak sangat lincah walaupun dia mengenai lenganku. Dan kuayunkan pedangku ke arahnya, dia menjadi seekor burung hantu dan hancur menjadi serpihan debu. Aku bergegas menuju Aula dan mencari dimana letak Mahkota dewa. "dimana, mahkota dewa", aku melihat seseorang berteriak padaku "ada di dalam kota merah itu, cepat kau tidak punya banyak waktu", teriak gadis yang seumuran denganku.

     Aku membuka kota itu, dan melihat sebuah mahkota yang sangat berkilau, aku memakainya di atas kepalaku. Dan tiba-tiba sinar putih berputar di dekatku dan mengubah bajuku. Aku mengenakan sebuah gaun indah dan mahkota di atas kepala. "Janeta kau berhasil", teriak Alfred. "Alfred", aku memeluknya dengan bercucuran air mata. "Janeta", pinta Ririn. "Ririn kau selamat",
"selamat atas kemenanganmu".

     Setelah itu pesta besar terjadi di Istana, tapi kami harus pergi. Alfred mengantar kami ke pintu dimana kami datang. Kamipun memasukinya, dan kami kembali ke goa yang kami datangi. Dan kami segera kembali ke perkemahan. Setelah 3 hari kami pulang, ke rumah dan kami memutuskan untuk merahasiakan hal itu semua.

Penulis: Dini Aprilia Purnamasari


Comments

Popular posts from this blog

The Painting of Destiny

"Are you sure of this, Navan?" The old pirate stared at King Mannas' chief merchant. However, his bright emerald green eyes sparkled with laughter. "The information came from Daoud, one of my former crew members, when I was ravaging the coastal villages of Vyrone." Navan smiled at the expression crossing Gerrod's face, whose family had fled from one of these villages. The Iron Falcon was a legend and parents had always used the threat of its crew and its flaming-haired captain to scare naughty children into sleeping and behaving differently. Gerrod quickly recovered and smiled. "Then he must be a man to be trusted, indeed." "Ah!" cried Navan. "Daoud will take the coin from the mouth of a dead man while it is still warm. I trust him only because he knows the fate of him who lies to me." I may have made him captain when I decided to infiltrate King Mannas' court, but he still knows who is in charge. "We must tell ...

Good Morning America is a popular

Good Morning America is a popular morning news show that airs on ABC. It has been a staple in American households since its debut in 1975. The show covers a wide range of topics including news, entertainment, lifestyle, and pop culture. With its team of talented hosts and reporters, Good Morning America provides its viewers with the latest updates on current events and trending stories. One of the things that sets Good Morning America apart from other morning shows is its lively and energetic atmosphere. The hosts, including Robin Roberts, George Stephanopoulos, Michael Strahan, and Lara Spencer, bring a sense of fun and camaraderie to the show. They engage with their audience and each other in a way that feels genuine and relatable. In addition to its engaging hosts, Good Morning America also features a variety of segments that cater to a diverse audience. From cooking demos and fashion tips to celebrity interviews and human interest stories, the show offers something for everyone. Wh...

Tingkatkan Kecepatan Situs Web Anda: Teknik Pengoptimalan Front-End Tingkat Lanjut

Jelajahi strategi lanjutan untuk meningkatkan kecepatan dan responsivitas situs web melalui teknik pengoptimalan kinerja front-end yang efektif. Teknik Lanjutan untuk Optimasi Kinerja Front-End Pengguna mengharapkan kepuasan instan dan situs web yang memuat lambat dapat berarti hilangnya konversi, pengunjung yang frustrasi, dan, pada akhirnya, dampak negatif pada keuntungan Anda. Di sinilah pengoptimalan kinerja front-end masuk. Dengan menerapkan teknik pengoptimalan lanjutan, Anda dapat meningkatkan kecepatan dan daya tanggap situs web Anda secara signifikan, menciptakan pengalaman pengguna yang mulus yang membuat pengunjung tetap terlibat. Mengapa Optimasi Kinerja Front-End Penting untuk Bisnis Anda? Pengoptimalan front-end lebih dari sekadar membuat situs web Anda dimuat lebih cepat. Ini tentang menciptakan fondasi untuk pengalaman pengguna yang positif. Inilah mengapa ini penting untuk bisnis Anda: Peningkatan Peringkat Mesin Pencari: Mesin pencari seperti Google mem...