Bab 1: Keseimbangan yang Hilang Aisha, seorang arsitek muda berbakat di Bandar Lampung, hidup dalam dunia yang terstruktur dan terukur. Kehidupannya adalah perpaduan sempurna antara pekerjaan, desain yang rumit, dan kesempurnaan yang ia tuntut dari dirinya sendiri. Namun, di balik kesempurnaan itu tersimpan kekosongan. Ia merasa hidupnya seperti bangunan tanpa pondasi yang kokoh, selalu mengancam untuk runtuh. Hubungannya dengan kekasihnya, Dimas, seorang dokter yang selalu sibuk, semakin renggang. Keseimbangan dalam hidupnya hilang. Di tengah kesibukannya, Aisha bertemu dengan seorang seniman keramik, Bayu. Bayu adalah kebalikan dari Aisha. Ia hidup sederhana, penuh warna, dan percaya pada aliran kehidupan yang alami. Karya-karyanya, vas-vas keramik yang unik dan penuh ekspresi, mencerminkan jiwa seninya yang bebas. Pertemuan mereka terjadi di sebuah pameran seni lokal, dan sejak saat itu, hidup Aish...
Zakharia 12:10-14 Kita yang sudah jatuh dalam dosa dan sudah mati kerohaniannya tidak mungkin dapat bertobat. Namun, jika Tuhan menghidupkan kerohanian kita, tentu saja pertobatan bukan sesuatu yang mustahil (bdk. Ef 2:1-5). Ayat sepuluh menunjukkan Tuhan akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan. Roh itu dicurahkan atas umat-Nya, yaitu keluarga Daud dan penduduk Yerusalem. Dengan demikian, mereka akan memandang kepada aku (LAI: dia) yang mereka tikam. Mereka akan meratapi dia seperti orang meratapi kematian anak tunggal. Mereka akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi kepergian anak sulungnya. Ini menunjukkan bahwa dia yang ditikam adalah aku, kata Tuhan. Ini menyiratkan bahwa Mesias yang ditikam adalah Tuhan sendiri. Tuhan akan memberikan anugerah supaya umat dapat bertobat dan memohon ampun. Mereka harus meratapi Mesias yang mereka tikam. Ratapan yang diberikan akan begitu besar, seperti ratapan di lembah Megido (bdk. 2Taw 35:21-25). Ratapan tersebut akan ...