Tuhan yang Mempertobatkan

Zakharia 12:10-14

Kita yang sudah jatuh dalam dosa dan sudah mati kerohaniannya tidak mungkin dapat bertobat. Namun, jika Tuhan menghidupkan kerohanian kita, tentu saja pertobatan bukan sesuatu yang mustahil (bdk. Ef 2:1-5).

Ayat sepuluh menunjukkan Tuhan akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan. Roh itu dicurahkan atas umat-Nya, yaitu keluarga Daud dan penduduk Yerusalem. Dengan demikian, mereka akan memandang kepada aku (LAI: dia) yang mereka tikam. Mereka akan meratapi dia seperti orang meratapi kematian anak tunggal. Mereka akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi kepergian anak sulungnya. Ini menunjukkan bahwa dia yang ditikam adalah aku, kata Tuhan. Ini menyiratkan bahwa Mesias yang ditikam adalah Tuhan sendiri.

Tuhan akan memberikan anugerah supaya umat dapat bertobat dan memohon ampun. Mereka harus meratapi Mesias yang mereka tikam. Ratapan yang diberikan akan begitu besar, seperti ratapan di lembah Megido (bdk. 2Taw 35:21-25). Ratapan tersebut akan terjadi di seluruh negeri. Ini menunjukkan sebuah ratapan nasional. Namun, bukan berarti mereka meratap secara formalitas saja. Alkitab mencatat dengan spesifik bahwa setiap keluarga meratap sendirian. Bahkan, begitu juga dengan istri mereka (12-14). Ini menunjukkan betapa ratapan ini keluar dari hati mereka yang tulus.

Pada akhirnya, jika kita dapat meratapi dosa, itu semata-mata karena anugerah. Tuhan telah memberikan kita anugerah untuk mengenali dosa dan memohon ampun. Dengan anugerah itu, kita bisa menyadari bahwa dosa kitalah yang sudah menikam Mesias.

Mari bersyukur karena Tuhan, dalam anugerah-Nya, telah menyadarkan kita akan dosa. Mari juga kita memohon pengampunan-Nya. Biarlah kesadaran ini membuat kita semakin menghargai tikaman yang telah diterima oleh Mesias. Siksaan itu akibat ulah dosa kita. Oleh karena itu, mari kita belajar untuk lebih mencintai Tuhan.

Doa: Mampukan aku untuk senantiasa meratapi dosaku dengan tulus dan bertobat. [IT]

Kekuatan Doa Dimulai dengan Percaya pada Kebaikan Tuhan

Bacaan Hari ini:
Tuhan izinkan segala hal terjadi dalam hidup Anda hanya untuk maksud kebaikan. Saat ini mungkin Anda tidak mengerti, tapi suatu saat pasti akan anda pahami.


Tuhan ingin menunjukkan kebaikan-Nya kepada Anda — bukan hanya ketika Anda berada di Bumi. Tuhan ingin menunjukkan kebaikan-Nya selama-lamanya. Karena Tuhan selamanya baik, maka Ia mengundang Anda untuk hidup bersama-Nya selamanya.

Mazmur 23: 6 mengatakan, “Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa." Sungguh Tuhan baik, menawarkan kebaikan-Nya kepada kita dan menjanjikan kita kekekalan!

Mengapa ini penting untuk kehidupan doa Anda? Sebab jika Anda belum benar-benar yakin bahwa Tuhan adalah Tuhan yang baik, yang tidak pernah melakukan hal buruk dalam hidup Anda, maka doa Anda tidak akan ada kuasa, tidak bergairah dan tidak terarah.

Sebaliknya, ketika Anda memahami ini, bagaimana pun perasaan Anda dan bagaimana pun kehidupan Anda, Tuhan ada untuk Anda, bukan sebagai musuh Anda; bahwa Dia adalah Tuhan yang baik dan Dia menginginkan yang terbaik untuk Anda lebih dari yang Anda harapkan; dan bahwa Dia tahu apa yang akan membuat Anda bahagia lebih dari diri Anda sendiri— ketika kebenaran menjadi dasar atas semua doa Anda, maka doa Anda akan menjadi kuat, penuh gairah serta mempunyai tujuan.

Tidak ada yang lebih penting dalam hidup Anda selain belajar untuk berdoa dengan efektif. Itulah cara Anda memanfaatkan kuasa Tuhan, kehadiran Tuhan, damai sejahtera Tuhan, tujuan Tuhan, dan rencana Tuhan.

Jadi, apa yang Anda ingin lihat Tuhan lakukan dalam hidup Anda? Hal-hal besar apa yang ingin Anda tanyakan kepada-Nya, apa rancangan baiknya untuk Anda? Dengan kebaikan Tuhan sebagai landasan hidup Anda, apa yang Anda harap Dia kerjakan di dalam Anda dan melalui perbuatan Anda? 

Renungkan hal ini: 
- Menurut Anda apa maksudnya "Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku"?
- Bagaimana dengan memahami kebaikan Allah akan menambah kuasa pada doa Anda? Bagaimana hal itu secara khusus mengubah cara Anda berdoa?
- Apa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di akhir renungan kita hari ini yang bisa Anda bagikan kepada orang-orang di sekitar Anda? Bagaimana itu dapat membantu Anda menjadi orang yang dapat diandalkan di dalam iman orang lain? 



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 40 - 44; II Timotius 4: 9-22

Mazmur 23: 6 "Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa."
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 


Kemurahan Hati yang Menggantikan Murka

Zakharia 12:1-9

Akhir pasal ke-11 menunjukkan Tuhan murka kepada umat-Nya. Ia tidak lagi peduli jika mereka binasa. Namun, dalam nas hari ini, kita belajar bahwa murka Tuhan kemudian diganti oleh kemurahan-Nya (bdk. Mzm 30:6).

Nas hari ini menunjukkan kebaikan Tuhan. Walaupun Yerusalem telah dikepung, tetapi Tuhan akan membuat semua pengepungnya menjadi pening (2). Yerusalem seolah seperti bejana yang berisi anggur. Banyak bangsa datang dan minum dari bejana sampai mabuk. Dengan begitu, mereka tidak mampu lagi menghancurkan Yerusalem.

Yerusalem kemudian diumpamakan seperti batu yang besar. Siapa pun yang mencoba mengangkatnya akan luka parah (3). Kuda-kuda yang menyerang Yerusalem sampai frustrasi, bahkan menjadi gila. Kaum Yehuda pun, akhirnya, memuji penduduk Yerusalem karena memiliki kekuatan dari Tuhan (4-5). Bahkan, kaum-kaum di Yehuda digambarkan sebagai anglo berapi. Mereka menyambar ke kanan dan ke kiri dan menghabiskan segala bangsa di sekeliling. Akan tetapi, Yerusalem akan tetap berdiri tegak (6).

Semua ini menekankan betapa Tuhan akan membuat Yerusalem tidak terkalahkan. Tuhan akan memberikan kemenangan kepada kemah-kemah Yehuda. Dengan begitu, keluarga Daud dan penduduk Yerusalem tidak merasa sombong (7). Selanjutnya, Tuhan akan melindungi Yerusalem. Caranya dengan membuat warganya yang paling lemah menjadi sehebat Daud (8). Keluarga Daud sendiri akan menjadi seperti Malaikat Tuhan yang memimpin mereka. Itu menggambarkan betapa hebatnya mereka. Itu seolah ingin menekankan bahwa Yerusalem tidak mungkin kalah. Segala bangsa yang mencoba menyerang Yerusalem akan dipunahkan (9).

Jika karena ketidaktaatan Tuhan menyatakan murka-Nya dan mendisiplin kita, maka jangan putus asa. Tuhan adalah Allah yang murka-Nya cepat berganti menjadi anugerah jika kita mau bertobat. Oleh karena itu, marilah bertobat.

Doa: mampukan kami untuk melihat kemurahan-Mu jauh melampaui murka-Mu. [IT]

Belajar Menjadi Pendengar yang Lebih Baik

Bacaan Hari ini:
Amsal 20: 5 "Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya."


Jika Anda ingin doa Anda dijawab Tuhan, maka Anda perlu belajar untuk menjadi pendengar yang baik. Mengapa? Karena doa adalah percakapan. Meskipun Anda tidak mendengar suara Tuhan ketika Anda berdoa, Ia tetap memberi Anda Roh Kudus dan Kitab Suci untuk membantu Anda mengenal kehendak-Nya dan untuk mendorong Anda. Tetapi kebanyakan dari kita terlalu sibuk, dan kita terlalu banyak bicara sehingga kita tak bisa mendengar dan memahami apa yang Tuhan — dan yang orang lain — coba katakan kepada kita.

Anda mungkin menganggap Anda adalah pendengar yang baik. Namun ada perbedaan besar antara mendengar dan mendengarkan! Mendengar adalah getaran yang terjadi di dalam telinga Anda. Mendengarkan adalah cara Anda mengartikan getaran-getaran tadi yang terjadi di otak Anda. Sering kali saya mendengar istri saya, anak-anak saya, atau seseorang di gereja mengatakan sesuatu — tetapi saya tidak mendengarkan.

Berikut adalah empat tips untuk menjadi pendengar yang lebih baik.

1. Tahan diri Anda dari menghakimi dan mengkritik.
Jangan mengevaluasi sampai Anda sudah mendengar dan memahami segalanya. Saya akui hal ini tidak lazim dilakukan manusia. Ketika orang lain berbicara dan Anda mendengar sesuatu yang tidak Anda setujui, maka Anda tergoda untuk berkata, "Tunggu dulu! Berhenti dulu! Mari kita hadapi ini." Dan Anda tidak akan pernah melangkah lebih jauh. Sebaliknya, Anda perlu mendengar orang itu dahulu. Amsal 18:13 mengatakan, “Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya."

2. Tetap tenang.
Jangan defensif. Alkitab berkata dalam Amsal 19:11, “Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran." Jika Anda sabar, maka Anda bijaksana. Anda harus sabar dengan orang yang kurang dewasa dan orang yang salah menilai Anda. Anda harus tetap tenang.

3. Jadilah pendengar yang aktif.
Anda menjadi pendengar yang baik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaa kreatif. Amsal 20: 5 mengatakan, “Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya." Ayat ini menggambarkan bagiamana hati manusia yang sebenar-benarnya. Seseorang yang pengertian akan mampu menarik orang lain lebih dekat dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat.

4. Parafrase dan rangkum.
Untuk menjadi seorangpendengar yang baik, Anda harus mampu mengatakan kembali apa yang dikatakan lawan bicara Anda sebelum Anda mengatakan keperluan Anda. Sebelum Anda berbagi sisi cerita Anda, maka Anda perlu membiarkan orang lain tahu bahwa Anda memahami dari mana dia berasal. Parafrase kembali apa yang pernah mereka katakan kembali kepada mereka.

Renungkan hal ini:
- Niatkan hati untuk berlatih mendengarkan secara aktif di minggu ini. Apa bedanya dalam hubungan Anda?
- Bagaimana masing-masing poin dari renungan hari ini berlaku untuk kehidupan doa Anda?
- Bagaimana masing-masing poin tersebut bisa diterapkan dalam hal membaca Firman Tuhan?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 35 - 39; II Timotius 4: 1-8

Mendengarkan adalah sebuah keahlian. Dan jika Anda ingin kehidupan doa Anda efektif, dan juga di semua hubungan Anda- Anda harus mengasahnya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 


Pemulihan Umat

Zakharia 10:3-11:3

Ketika terus berkanjang dalam dosa, Tuhan akan membiarkan umat dipimpin oleh para penguasa jahat. Walaupun pada akhirnya, Tuhan jugalah yang akan membangkitkan seorang pemimpin yang benar. Dialah yang akan memulihkan umat-Nya.

Umat berkeliaran seperti kawanan domba tanpa gembala akibat hukuman Tuhan (10:3). Mereka tidak memiliki gembala yang baik karena Tuhan membiarkan pemimpin jahat sebagai gembala. Meskipun kemudian, Tuhan murka kepada para gembala yang tidak baik itu (4).

Masyarakat dunia kuno memahami gembala sebagai raja. Zakharia melayani umat pada masa setelah kembali dari pembuangan (sekitar 520 SM). Itu berarti Tuhan sudah menyingkirkan para raja Yehuda. Jadi, yang dimaksud sebagai para gembala adalah para pemimpin umat saat itu. Siapa mereka? Kemungkinan besar, mereka adalah pemimpin-pemimpin asing yang Tuhan biarkan berkuasa atas umat-Nya. Sebagai gantinya, Tuhan akan membangkitkan seorang pemimpin bagi umat-Nya.

Ayat empat seharusnya berbunyi: Dari padanya akan muncul batu penjuru, dari padanya akan muncul patok kemah, dari padanya akan muncul busur perang, dari padanya akan keluar semua penguasa bersama-sama (LAI menuliskan "dari pada mereka"). Ini berarti dari Tuhan akan muncul batu penjuru, patok kemah, dan busur perang. Hal ini sepertinya mengacu kepada Mesias.

Transformasi akan terjadi ketika Mesias memberikan kemenangan bagi umat-Nya. Mereka yang terserak tanpa gembala akan dikumpulkan kembali. Sampai akhirnya, mereka akan bermegah di dalam nama TUHAN (8-12).

Tuhan tidak akan terus-menerus membiarkan umat-Nya disesatkan oleh para pemimpin yang jahat. Ketika saatnya tiba, Tuhan akan memberikan pemimpin yang baik dan memulihkan umat-Nya dengan berkat melimpah.

Doa: Kiranya Tuhan terus memberikan kami pemimpin-pemimpin yang baik sebagai wakil Kristus dalam gereja Tuhan. [IT]

Umat yang Ditolak

Zakharia 11:4-17

Tuhan itu panjang sabar. Akan tetapi, bukan berarti Ia hanya diam jika melihat pemberontakan umat-Nya. Nas hari ini menunjukkan bahwa Tuhan bisa murka dan menolak umat-Nya.

Nas hari ini melukiskan Tuhan yang sudah murka (6). Ia tidak lagi akan berbelas kasihan kepada domba-Nya. Untuk itulah, Ia meminta Sang Nabi untuk menggembalakan "domba-domba sembelihan" (4). Domba sembelihan tujuannya untuk dijual dan disembelih pembelinya. Penjual akan senang karena telah menjadi kaya. Dia tidak peduli dengan domba-domba tersebut. Begitu juga dengan pembeli yang menyembelih domba-domba tersebut tanpa merasa bersalah. Demikian juga orang-orang yang menggembalakannya pun tidak merasa kasihan (5).

Awalnya, Sang Nabi menggembalakan domba-domba dan membuat dua tongkat, yaitu tongkat "kemurahan" dan "ikatan". Suatu saat, ia tidak dapat menahan hati terhadap domba-domba itu dan mereka pun muak terhadap dia (8). Ia pun mematahkan tongkat "kemurahan" untuk menunjukkan pembatalan perjanjian yang telah diikat (10). Kemudian, ia juga mematahkan tongkat yang kedua sebagai simbol untuk meniadakan persaudaraan antara Yehuda dan Israel (14). Dengan demikian, Sang Nabi tidak akan lagi menggembalakan domba-domba tersebut. Malahan, Tuhan memintanya untuk mengambil perkakas seorang gembala yang pandir (15). Ini menandakan bahwa Tuhan akan memberikan kembali gembala yang pandir kepada umat. Alasannya, mereka telah menolak gembala baik yang Tuhan berikan. Sekarang domba kembali akan diabaikan (16). Nanti, Tuhan akan menghukum gembala yang pandir tersebut (17).

Tuhan adalah Tuhan yang sabar, akan tetapi, jika umat terus menolak, Ia pasti akan menjatuhkan hukuman. Tuhan akan menyerahkan mereka kepada para pemimpin egois yang hanya memikirkan diri sendiri dan membiarkan umat binasa. Jadi, marilah kita segera bertobat selama kesempatan masih ada.

Doa: Tuhan, ajari aku untuk semakin taat kepada-Mu. [IT]

Tuhan Tahu Kelemahan Kita namun Tetap Mengasihi Kita

Bacaan Hari ini:
Ibrani 4: 15-16 "Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya."


Beberapa tahun lalu, ada sebuah buku berjudul Mengapa Aku Takut Memberitahumu Siapa Aku? Nah, berikut ini jawabannya: Jika saya memberi tahu saya yang sebenar-benarnya dan Anda tidak suka akan hal itu, saya menjadi tak berdaya, tak ada yang berada di pihak saya. 

Nah, karena itulah kita menghabiskan sebagian besar hidup kita dengan mengenakan topeng, kita berpura-pura menjadi orang lain, karena kita takut apabila kita membiarkan orang lain melihat diri kita yang sebenarnya, mereka akan menolak kita. Itu adalah salah satu ketakutan terdalam kita.

Tetapi karena Tuhan selalu baik dan tidak pernah jahat, Dia tdak akan pernah menolak Anda, bahkan meski Anda berdosa terhadap-Nya, tidak taat, dan menyakiti-Nya. Anda bisa selalu kembali kepada-Nya! Ia akan menerima Anda, tidak menyingkirkan Anda ketika Anda mengaku kepada-Nya. 

Alkitab berkata, “Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku. Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku. Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!" (Mazmur 27:10-11,13). Anda mungkin telah membuat kesalahan besar dan hidup Anda kacau. Tapi kasih dan pengampunanNya masih tetap ada untuk Anda. Mengapa? Sebab Dia adalah Allah yang baik dan murah hati.

Nah, karena Tuhan selalu baik dan murah hati, kita tidak perlu takut tak percaya diri ketika kita berdoa. Kita tak perlu malu mengakui dosa dan kesalahan kita. Datanglah kepada Tuhan, dan katakan, “Tuhan, Engkau tahu aku mengacaukan segalanya- aku akui itu. Tetapi Engkau adalah Bapa yang baik — itulah Engkau. Dan yang penting adalah siapa Engkau, bukan aku." Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya" (Ibrani 4: 15-16).

Renungkan hal ini:
- Menurut Anda mengapa Yesus membiarkan diri-Nya dicobai ketika Ia berada di Bumi, meskipun Ia tidak pernah berbuat dosa?
- Bagaimana hubungan Anda dengan orang tua Anda mempengaruhi cara Anda memahami Mazmur 27:10? Bagaimana Anda menggambarkan gaya bahasa yang digunakan dalam ayat ini?
- Dalam hal apa rasa takut Anda akan penolakan mempengaruhi cara Anda mendekatkan diri kepada Tuhan?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 31 - 34; II Timotius 3: 10-17

Tuhan adalah Tuhan yang memberi kesempatan ke dua. 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 


Empat Cara Tuhan Menjawab Doa Anda

Bacaan Hari ini:
Lukas 11: 11-13 "Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."


Tuhan menjawab doa dengan setidaknya empat dari banyak cara.

Ketika permintaan Anda tidak tepat, Tuhan berkata, "Tidak." Sama seperti orangtua yang berkata "tidak" kepada anak-anak mereka demi seratus alasan yang baik untuk anak mereka, Tuhan tidak berutang penjelasan kepada Anda setiap kali Dia mengatakan "Tidak" atas permintaan Anda.

Ketika waktunya tidak tepat, Tuhan berkata, “Perlambatlah." Ada perbedaan besar antara penundaan dan penolakan. "Tidak" dan "Belum" bukanlah hal yang sama. Namun jika kita telah belajar dan menerima perbedaan, maka itu menunjukkan kedewasaan rohani kita.

Ketika permintaan dan waktunya tepat tetapi jika Anda tidak tepat, Tuhan berkata, “Bertumbuhlah." Ia ingin melakukan sesuatu dalam hidup Anda sebelum Ia menjawab doa Anda, karena Anda belum siap menerima jawaban-Nya. 

Ketika permintaan dan waktunya tepat dan Anda tepat, maka Tuhan berkata, “Pergilah.” Tuhan seringkali memberi kita lampu hijau atas doa-doa kita — dan itu hal yang hal kita syukuri. 

Lukas 11: 11-13 mengatakan, "Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Tuhan tidak akan pernah memberi Anda apa pun yang menyakitkan atau yang buruk buat Anda. Bahkan orangtua yang tidak sempurna sekallipun tahu bagaimana memberikan yang terbaik kepada anak-anak mereka, bukankah Tuhan, yang baik dan sempurna, akan melakukan yang lebih besar untuk Anda? Dia siap menjawab doa Anda — di dalam waktu dan cara-Nya yang sempurna.

Renungkan hal ini: 
- Bagaimana Anda bisa tahu bedanya antara penundaan dan penolakan? Haruskah Anda merespon jawaban-jawaban atas doa Anda dengan berbeda? Mengapa atau mengapa tidak?
- Pikirkan satu waktu ketika Tuhan menjawab doa Anda dengan jawaban “Bertumbuh." Dengan cara apa Anda tumbuh, dan apa yang Anda pelajari ketika Anda menunggu Tuhan untuk menjawab doa Anda?
- Menurut Anda, bagaimana Tuhan ingin Anda merespon ketika Dia berkata, "Pergilah"?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 27 - 30; II Timotius 3: 1-9

Tuhan selalu menjawab setiap doa, namun tak semua doa dijawab seperti yang kita inginkan
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 


Berhala dalam Kehidupan Umat

Zakharia 10:1-2

Tuhan kita adalah Allah yang kudus, sehingga ketika umat terus tidak taat, maka Tuhan pasti akan menjatuhkan hukuman (Kel 34:7). Apalagi jika dosa menyembah berhala, maka hukumannya bertambah berat.

Ayat pertama dimulai dengan seruan kepada umat untuk meminta hujan kepada Tuhan. Pasalnya, Tuhanlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras (1). Tuhan juga yang memberikan kekeringan sebagai hukuman bagi umat yang melanggar perjanjian-Nya. Musa sudah memperingatkan hal ini seperti tertulis dalam Imamat 26:19 dan Ulangan 28:23. Secara tersirat, Tuhan meminta umat-Nya untuk bertobat serta meminta pengampunan-Nya. Jika mereka berbalik kepada Tuhan, Ia akan menurunkan hujan lebat dan tumbuh-tumbuhan pun akan tumbuh kembali di padang (1b).

Penyebab murka dan hukuman Tuhan terlihat pada ayat kedua. Di situ ditunjukkan bahwa umat sudah menyembah terafim, yaitu patung berhala rumah (lih. Kej 31:19). Mereka juga datang kepada juru-juru tenung untuk mendapatkan penglihatan dan mimpi. Padahal, itu merupakan kekejian bagi Tuhan (Ul 18:10-12). Oleh sebab itulah, Dia menghukum umat-Nya dengan memberikan kekeringan sehingga mereka tercerai-berai seperti domba yang tidak bergembala.

Salah satu dosa yang sangat dibenci Tuhan adalah penyembahan berhala. Alasannya, TUHAN Allah kita adalah Allah yang cemburu (Kel 20:5). Oleh sebab itu, Tuhan akan menghukum dengan berat umat yang menyembah berhala. Dia bahkan akan membalaskan sampai kepada keturunan yang ketiga dan keempat (Kel 20:5). Namun, Tuhan Allah kita juga penyayang dan pengasih. Dia akan mengampuni pelanggaran, kesalahan, dan dosa (Kel 34:6) ketika umat bertobat.

Mari kita merenung. Apakah masih ada berhala dalam kehidupan kita? Berhala itu bisa saja berwujud kekuasaan, uang, atau mungkin juga keluarga kita? Jika masih ada, mari segera bertobat. Penyembahan berhala adalah suatu kekejian di hadapan Tuhan.

Doa: Berikan aku hikmat dan kekuatan untuk tidak menyembah berhala apa pun. [IT]

Baca Gali Alkitab 1

Zakharia 10:1-2

Dalam sepanjang catatan Alkitab, Allah selalu memperkenalkan diri-Nya sebagai sosok yang kudus. Alkitab mencatat bahwa kekudusan Allah adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar, tegas, dan tidak kenal kompromi.

Allah selalu menuntut ketaatan kepada umat-Nya untuk menghormati kekudusan-Nya. Allah sangat menekankan agar tidak ada ilah selain Dia. Oleh karena itu, penyembahan berhala termasuk sebagai dosa besar dalam Alkitab. Dosa jenis ini selalu akan mendatangkan murka Allah.

Berhala bukan lagi hadir hanya dalam bentuk patung, pohon, atau objek sembahan lainnya. Dalam dunia "modern" seperti sekarang ini, berhala sudah beralih bentuk menjadi uang, pacar, bahkan handphone. Berhala adalah apa saja yang menjauhkan kita dari Tuhan.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa seruan nabi Zakharia kepada umat Israel (1a)?
2. Siapakah Tuhan bagi nabi Zakharia (1b)?
3. Apa yang dilakukan bangsa Israel sehingga mereka mendapat peringatan dari Tuhan (2a)?
4. Apa akibatnya ketika bangsa Israel mencoba berpaling dari Tuhan (2b)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Siapakah Tuhan bagi Anda?
2. Pernahkah Anda jatuh dalam penyembahan berhala "modern"? Coba ingat lagi, apa jenis berhala itu?
3. Ketika itu, apa yang Tuhan lakukan untuk memperingatkan Anda?

Apa respons Anda?
1. Sudahkah Anda membuang segala berhala yang pernah ada?
2. Apakah Anda bersedia untuk selalu menempatkan Tuhan menjadi prioritas pertama dan utama?

Pokok Doa:
Agar umat Allah menjaga kekudusan dengan menjauhkan diri dari segala bentuk penyembahan berhala.

Tuhan Bekerja dalam Segala Sesuatu untuk Kebaikan Anda

Bacaan Hari ini:
Roma 8:28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”


Tuhan adalah Tuhan yang baik dan Dia memiliki rancangan yang bagus untuk hidup Anda. Orang lain membuat rencana buruk untuk hidup Anda, dan Anda mungkin juga membuat rencana buruk untuk hidup Anda, namun Tuhan hanya memiliki rencana yang bagus untuk hidup Anda. 

Tidak semua hal dalam hidup Anda itu baik— Tuhan tidak menjanjikan hal tersebut. Dia tidak mengatakan bahwa semua yang terjadi dalam hidup Anda adalah baik adanya. Saudara, kita hidup di planet yang rusak. Tidak ada yang bekerja dengan sempurna di dunia ini. Tubuh Anda telah rusak. Dunia ini tidak selalu bekerja yang semestinya. Pikiran Anda telah rusak. Dunia ini tidak berpikir dengan cara yang benar. Cuaca ini telah rusak, ekonomi ini telah rusak, hubungan ini telah rusak. Tidak ada yang sempurna.

Tuhan tidak menjanjikan kita kesempurnaan. Kesempurnaan hanya ada di surga! Di surga, tidak ada kesedihan, duka, penyakit, atau penderitaan. Kita tidak boleh mengharapkan surga berada di Bumi, sebab Bumi ini telah dipenuhi dengan kehancuran. Namun meskipun di tengah-tengah semua kehancuran ini, Tuhan memiliki rencana yang bagus untuk hidup Anda. Dia lebih hebat dari pilihan-pilihan buruk Anda, dan Dia bisa memasukkan keputusan bodoh kita ke dalam rencana-Nya yang luar biasa. Sungguh Tuhan yang luar biasa! Dia dapat mengubah penyaliban menjadi kebangkitan.

Alkitab mengatakan dalam Roma 8:28, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Ini bukan janji bagi semua orang di dunia. Tidak segala perkara bekerja untuk kebaikan bagi semua orang. Namun segalanya saling bekerja untuk kebaikan bagi mereka yang berkata, “Tuhan, aku memberikan hidupku kepada-Mu. Aku ingin memenuhi rancangan yang Engkau buat bagiku.” Firman ini tidak mengatakan segala hal baik, namun segalanya saling bekerja bersama untuk kebaikan Anda — yang buruk dan bahkan yang pahit. 

Pernahkah Anda perhatikan bahwa ketika Anda membuat kue, masing-masing bahan makanannya tidak terasa enak? Tepung tidak enak rasanya. Telur mentah tidak enak rasanya. Vanila tidak enak rasanya. Tetapi jika Anda mencampur semuanya, Anda dapat membuat sebuah mahakarya yang lezat.

Ketika Anda membiarkan Tuhan menggunakan semua “bahan-bahan” bersama-sama, Tuhan dapat mengambil segala kepahitan, mencampurkannya ke dalam adonan, dan membuat Anda lebih baik. Mengapa? Sebab Dia adalah Tuhan yang baik.

Renungkan hal ini:
- Keputusan-keputusan buruk apa — keputusan yang telah Anda buat dan yang dibuat orang lain — apakah Anda merasa sulit percaya bahwa Allah dapat menggunakan hal-hal baik dalam hidup Anda?
- Bagaimana dengan mengetahui tujuan Anda dapat membantu Anda melihat bagaimana Allah dapat mengerjakan segala sesuatunya demi kebaikan Anda?
- Menurut Anda apa artinya menyerahkan hidup Anda sepenuhnya kepada Tuhan?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 23 - 26; II Timotius 2: 14-26

Semakin banyak Anda berdoa, semakin baik Anda akan mengetahui tujuan Anda. Dan semakin baik Anda mengetahui tujuan Anda, semakin Tuhan dapat menggunakan segalanya dalam hidup Anda — bahkan hal-hal yang pahit dan rusak.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 


Tuhan Sebagai Pelindung

Zakharia 9:11-17

Umat Tuhan sering sekali tidak taat dan memberontak terhadap-Nya. Akan tetapi, Tuhan tetap setia. Dia selalu menyertai umat-Nya dan memegang teguh perjanjian-Nya. Oleh karena itulah, Tuhan terus melindungi umat-Nya supaya mereka tidak hancur.

Umat-Nya sedang tertawan. Mereka digambarkan sebagai "orang-orang tahanan dari lubang yang tidak berair". Itu sebabnya, Tuhan menegaskan akan melepaskan umat-Nya karena "darah perjanjian-Ku dengan engkau" (11). Tuhan akan menyelamatkan dengan memakai umat-Nya sebagai senjata perang. Namun pada prinsipnya, Tuhan sendirilah yang akan berperang melindungi umat-Nya (12-14). Ini berarti walaupun Tuhan yang akan berperang, tetapi umat-Nya juga harus turut mengangkat senjata. Kemudian, umat akan meminum darah musuh mereka seperti minum anggur. Bahkan, itu menjadi penuh seperti bokor penyiraman yang berisi darah dari korban persembahan (15). Ini menunjukkan kalau Tuhan berperang; umat akan dapat menumpahkan darah musuh.

Setelah diselamatkan, umat akan menjadi seperti permata mahkota yang berkilauan di tanah Tuhan (16). Mereka akan hidup indah sehingga teruna maupun anak dara dapat bertumbuh dengan baik (17).

Umat Tuhan sering tidak pantas mendapatkan perlindungan dan keselamatan dari Tuhan. Namun puji Tuhan, Dia terus melindungi kita. Itu bukan karena siapa dan apa yang telah kita lakukan. Akan tetapi, semata-mata karena Tuhan setia dengan pilihan dan perjanjian-Nya. Selain itu, Tuhan bukan hanya menyelamatkan umat-Nya. Ia bahkan membuat umat-Nya hidup penuh berkat yang berlimpahan. Namun, kita juga harus menyadari walau Tuhan yang berperang bagi kita, bukan berarti kita hanya berpangku tangan saja. Kita tetap harus melakukan apa yang menjadi bagian kita dengan baik.

Kiranya, kita belajar untuk semakin setia kepada Tuhan yang ajaib. "Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya" (2Tim 2:13).

Doa: Mampukan hambamu untuk belajar lebih setia lagi kepada-Mu. [IT]

Hubungan Antara Rancangan dan Doa

Bacaan Hari ini:
Yeremia 29: 11-12 "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;"


Adakah yang tidak bisa dilakukan oleh Tuhan? Ada banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh Tuhan. Dia tidak bisa menyangkal diri-Nya sendiri. Dia tidak bisa jahat. Tuhan itu baik, jadi pada dasarnya, Dia tidak bisa melakukan hal-hal buruk. Segala yang dilakukan Tuhan itu baik. Karena Tuhan itu baik, maka rencana Tuhan untuk hidup Anda akan selalu baik.

Yeremia 29: 11-12 mengatakan, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;"

Apakah Anda lihat hubungan antara doa dan rencana Tuhan untuk hidup Anda?

Saya sudah mengatakan ini berkali-kali, tetapi saya akan mengatakannya lagi: Anda diciptakan karena hidup Anda punya tujuan. Ada orang-orang yang kebetulan menjadi orangtua, tetapi tidak ada anak-anak yang kebetulan. Orangtua Anda mungkin tidak merencanakan Anda dilahirkan, tetapi Allah telah jauh sebelumnya merancang Anda dan Dia ingin Anda hidup.

Nah, Tuhan sesungguhnya tidak perlu membuat rencana atas hidup Anda. Dia bisa saja membiarkan Anda dilahirkan dan kemudian membiarkan Anda berkeliaran di dunia ini tanpa tujuan.

Tetapi Tuhan tidak pernah membuat sesuatu tanpa tujuan. Segalanya memiliki tujuan dan rencana. Tuhan memberi Anda rencana atas hidup Anda. Mengapa? Sebab Dia mengasihi Anda. Dia adalah Tuhan yang baik. Dia menciptakan Anda dengan pemikiran yang sungguh-sungguh.

Sekarang Anda mungkin bertanya, "Jadi bagaimana saya tahu rencana Allah?" Rancangan Allah atas hidup Anda terungkap dan diwujudkan melalui doa. Semakin banyak Anda berdoa, semakin Anda memahami rencana Tuhan untuk hidup Anda. Ketika Anda berdoa kepada-Nya, Dia mendengarkan, dan Dia menjawab dan menyatakan lebih banyak tentang diri-Nya kepada Anda.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana kehidupan doa Anda mencerminkan betapa besarnya kerinduan Anda untuk memahami rencana Tuhan atas hidup Anda?
- Apa janji-janji khusus untuk orang percaya dalam Yeremia 29: 11-12?
- Dengan cara apa Allah menyatakan tujuan-Nya atas hidup Anda?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 19 - 22; II Timotius 2:1-13

Tidak ada yang kebetulan, rencana Tuhan atas Anda sudah ada sejak awal Anda diciptakan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 


Raja Damai yang Menderita

Zakharia 9:9-10

Umat Israel, pada zaman Tuhan Yesus, mengharapkan seorang raja keturunan Daud yang dahsyat. Mereka berharap Dia akan menghancurkan bangsa-bangsa asing yang menindas umat. Selain itu, mereka juga berharap Sang Raja mendirikan kembali kerajaan Daud secara fisik di bumi. Namun rupanya, bukan itu yang dinubuatkan Zakharia tentang Mesias. Menurut Zakharia, Mesias itu sesungguhnya adalah raja yang menderita.

Ia memberikan empat gambaran tentang Raja tersebut. Dia adalah adil, jaya, lemah lembut, dan mengendarai seekor keledai (9). Kata "adil" menunjukkan bahwa Ia akan menegakkan hukum di antara bangsa-bangsa (bnd. Yes 42:1, 3, 4). Kata "jaya" sebenarnya dituliskan dalam nuansa pasif sehingga lebih tepat diterjemahkan dengan "diselamatkan". Artinya, sudah tersirat bahwa Sang Mesias perlu diselamatkan oleh Tuhan. Namun, Dia diselamatkan bukan dari dosa, tetapi dari penganiayaan yang diterima-Nya. Kata "lemah lembut" lebih tepat diterjemahkan sebagai "dianiaya". Ini menegaskan bahwa Mesias akan menderita. Raja yang menunggangi seekor keledai menggambarkan keadaan negeri sedang damai. Artinya, ini adalah gambaran bahwa Mesias adalah Raja Damai.

Dengan demikian, Zakharia memberikan gambaran yang menarik. Dalam nubuatannya, Mesias ternyata seorang raja yang akan mengalami penganiayaan sebelum menjadi Raja Damai. Akan tetapi, Ia akan diselamatkan oleh Tuhan. Hingga pada akhirnya, Ia akan memerintah atas seluruh bumi sebagai Raja Damai. Kita bisa melihat bagaimana nubuat ini tergenapi. Setidaknya, itu terbukti lewat peristiwa Yesus ketika memasuki Yerusalem dengan mengendarai seekor keledai (Mat 21:5-10).

Kiranya ini membuat kita semakin menghargai apa yang telah digenapi oleh Yesus. Semua itu untuk memberikan kita kerajaan yang damai nantinya

Doa: Kiranya kami semakin menghargai penderitaan yang telah Yesus alami demi memberikan kami kedamaian. [IT]

Jangan Tunda-Tunda Waktu Bertobat (2)

Baca: Yoel 2:12-17

"Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu." (Yoel 2:14)

Tuhan memakai hama belalang sebagai teguran dan bentuk pendisiplinan terhadap umat Israel yang telah menyimpang dari jalan-jalan-Nya. Ini adalah momentum tepat bagi mereka untuk menginstropeksi diri dan bertobat. Selagi waktu masih bergulir, selagi pintu kesempatan masih terbuka, jangan tunda-tunda waktu lagi untuk bertobat, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi, "'Tetapi sekarang juga,' demikianlah firman TUHAN, 'berbaliklahh kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.'" (ayat 12). Jika tidak, maka 'hari Tuhan' akan datang sebagai bencana yang jauh lebih dahsyat dan mengerikan daripada hama belalang.

Tuhan mengutus Yoel untuk menyerukan pertobatan secara massal disertai dengan puasa. "Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang tua, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah penganten laki-laki keluar dari kamarnya, dan penganten perempuan dari kamar tidurnya; baiklah para imam, pelayan-pelayan TUHAN, menangis di antara balai depan dan mezbah," (ayat 15-17).

Tujuan diadakannya puasa raya ini adalah untuk merendahkan diri dihadapan Tuhan dan bertobat. Mereka juga diperintahkan untuk 'mengoyakkan hati', artinya datang kepada Tuhan dengan hati yang hancur dan patah, sebab tertulis: "Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah." (Mazmur 51:19); dan inilah janji Tuhan, "...umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka." (2 Tawarikh 7:14).

Sekarang ini bencana terjadi di mana-mana: banjir bandang, gempa bumi, tindak kejahatan, konflik, perpecahan dan sebagainya -yang tidak kalah hebat dari bencana belalang- sedang terjadi.

Tuhan akan menyatakan kuasa-Nya untuk memulihkan keadaan yang ada apabila kita hidup dalam pertobatan, baik itu secara pribadi maupun bangsa.

Jangan Tunda-Tunda Waktu Bertobat (1)

Baca: Yoel 2:12-17

"Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya." (Yoel 2:13)

Nama Yoel memiliki arti "Yehovah adalah Allah". Ada pun kata kunci dari kitab Yoel ini adalah tentang hari Tuhan. Pada zaman Yoel ini bermacam-macam belalang menyerbu dan tidak menyisakan satu pun tanaman di dataran Palestina. Hama belalang menimpa seluruh negeri sehingga tumbuh-tumbuhan rusak karena serangan ini. Ini menjadi bencana nasional! Yoel memperingatkan bahwa serangan belalang ini merupakan hukuman Tuhan sebagai dampak dari dosa-dosa yang diperbuat manusia. Yoel pun mengingatkan umat Israel akan kedatangan hari Tuhan, itulah sebabnya Yoel terkenal dan dikenal sebagi nabi hari Tuhan.

Ditimpa bencana hama belalang saja sudah mendatangkan penderitaan dan kengerian yang teramat dahsyat, apalagi jika hari Tuhan yang sesungguhnya itu datang, pasti akan jauh lebih dahsyat lagi. Bagi orang percaya yang setia dan taat melakukan kehendak Tuhan, hari Tuhan itu akan menjadi hari kelepasan dan penuh sukacita, "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." (Wahyu 21:4).

Sebaliknya bagi orang yang tidak percaya kepada Tuhan dan tetap hidup dalam dosa, hari Tuhan akan menjadi malapetaka, karena penghukuman kekal sudah ada di depan mata. Maka sebelum terjadi, harapan satu-satunya untuk mengubah malapetaka menjadi sesuatu yang mendatangkan kelepasan dan sukacita adalah melalui pertobatan. Karena itu Yoel menyerukan umat Israel untuk segera bertobat dari kehidupan mereka yang jahat. "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman" (Ibrani 3:15).

Dalam bahasa aslinya kata "bertobat" itu berarti: berubah arah tujuan, yaitu dari jalan orang berdosa yang selama ini dijalaninya ke arah jalan kehendak Tuhan. Atau secara umum pertobatan selalu mempunyai arti berbalik dari jalan semula, lalu berubah (berbalik dari dosa dan jalan kita) kepada Tuhan.

Pertobatan itu selalu menuju kepada perubahan, yang tentunya ke arah yang baik dan benar.

Seperti apakah Tuhan itu Sebenarnya?

Bacaan Hari ini:
Mazmur 100: 5 "Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun."


Jika mengenal siapa Tuhan membentuk cara kita berdoa, maka seperti apakah Tuhan itu sebenarnya?

Tuhan memiliki banyak karakteristik. Ia Maha Tahu, Ia Maha Kuasa, Ia ada di mana-mana. Alkitab memberi tahu kita bahwa Tuhan itu kudus, adil, baik, penuh kasih, dan setia.

Ada begitu banyak sifat Tuhan yang dapat kita pelajari, tetapi beberapa hari ke depan kita akan belajar secara khusus tentang kebaikan Tuhan, sebab kebaikan Tuhan adalah dasar dari semua doa. Apabila Tuhan bukanlah Tuhan, maka kita tidak punya motivasi apapun dalam berdoa.

Satu-satunya alasan mengapa ada kebaikan di dunia ini adalah karena Tuhan adalah Sang Pencipta dunia, dan Dia adalah Tuhan yang baik. Kebaikan-Nya ada di alam semesta ini. Kata "baik" (good) tidak bisa dipisahkan dari kata "Tuhan" (God). Jika tidak ada Tuhan, maka tidak ada yang benar dan salah, atau yang baik dan buruk.

Orang-orang sering bertanya, "Mengapa ada kejahatan di dunia ini?" Jawabannya sederhana: Tuhan tidak memaksa kita berbuat kebaikan. Kejahatan ada karena Tuhan memberi kita pilihan, namun sayangnya dari waktu ke waktu, kita memilih untuk tidak melakukan kebaikan. Kejahatan sangatlah mudah dijelaskan. Hal yang sulit dijelaskan ialah mengapa ada kebaikan di dunia ini. Di dalam dunia yang penuh persaingan tak sehat dan kurangnya rasa empati ini, satu-satunya alasan mengapa ada kebaikan di Bumi ini yaitu karena Tuhan adalah Tuhan yang baik.

Kita bisa berpegang pada kuasa doa karena Tuhan itu senantiasa baik. Ketika Anda pada akhirnya mengerti tentang beberapa perkara karena Anda sudah memahami betapa baiknya Tuhan, maka Anda akan menikmati waktu berdoa. Berdoa itu tidak akan terasa seperti sebuah tugas lagi. Berdoa akan menjadi kegiatan yang menyenangkan!

Selama beberapa hari ke depan, kita akan melihat beberapa tujuan dari kebaikan Tuhan dalam hidup Anda dan bagaimana hal itu akan mengubah cara Anda berdoa mulai dari hari ini. 

Renungkan hal ini:
- Mengapa kebaikan Tuhan harus menjadi motivasi utama dalam berdoa?
- Apakah doa merupakan sebuah tugas atau kesenangan buat Anda? Mengapa?
- Bagaimana kebaikan Tuhan mempengaruhi cara Anda berdoa?



Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 16 - 18; II Timotius 1

Tuhan hanya menginginkan kebaikan untuk kita, oleh karena itu Tuhan selalu akan menjawab doa Anda dengan jawaban terbaik untuk kebaikan Anda, walau terkadang tidak sesuai dengan keinginan Anda
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 


Featured post

Melihat Melalui Mata yang Berbeda

Melihat Melalui Mata yang Berbeda Aku melihat melalui matamu. Dan ketika saya melakukannya, dunia semuanya biru, ungu dan hijau. Warnanya s...