Bab 1: Keseimbangan yang Hilang Aisha, seorang arsitek muda berbakat di Bandar Lampung, hidup dalam dunia yang terstruktur dan terukur. Kehidupannya adalah perpaduan sempurna antara pekerjaan, desain yang rumit, dan kesempurnaan yang ia tuntut dari dirinya sendiri. Namun, di balik kesempurnaan itu tersimpan kekosongan. Ia merasa hidupnya seperti bangunan tanpa pondasi yang kokoh, selalu mengancam untuk runtuh. Hubungannya dengan kekasihnya, Dimas, seorang dokter yang selalu sibuk, semakin renggang. Keseimbangan dalam hidupnya hilang. Di tengah kesibukannya, Aisha bertemu dengan seorang seniman keramik, Bayu. Bayu adalah kebalikan dari Aisha. Ia hidup sederhana, penuh warna, dan percaya pada aliran kehidupan yang alami. Karya-karyanya, vas-vas keramik yang unik dan penuh ekspresi, mencerminkan jiwa seninya yang bebas. Pertemuan mereka terjadi di sebuah pameran seni lokal, dan sejak saat itu, hidup Aish...
Zakharia 9:9-10 Umat Israel, pada zaman Tuhan Yesus, mengharapkan seorang raja keturunan Daud yang dahsyat. Mereka berharap Dia akan menghancurkan bangsa-bangsa asing yang menindas umat. Selain itu, mereka juga berharap Sang Raja mendirikan kembali kerajaan Daud secara fisik di bumi. Namun rupanya, bukan itu yang dinubuatkan Zakharia tentang Mesias. Menurut Zakharia, Mesias itu sesungguhnya adalah raja yang menderita. Ia memberikan empat gambaran tentang Raja tersebut. Dia adalah adil, jaya, lemah lembut, dan mengendarai seekor keledai (9). Kata "adil" menunjukkan bahwa Ia akan menegakkan hukum di antara bangsa-bangsa (bnd. Yes 42:1, 3, 4). Kata "jaya" sebenarnya dituliskan dalam nuansa pasif sehingga lebih tepat diterjemahkan dengan "diselamatkan". Artinya, sudah tersirat bahwa Sang Mesias perlu diselamatkan oleh Tuhan. Namun, Dia diselamatkan bukan dari dosa, tetapi dari penganiayaan yang diterima-Nya. Kata "lemah lembut" lebih tepat diterjem...